 Übersicht für 76j4725235b235b891248jv1@googlegroups.com - 25 Nachrichten in 25 Themen Gruppe: http://groups.google.com/group/76j4725235b235b891248jv1/topics - Masallah - Social Mention: masAllah cicilere [1 Aktualisierung]
- projekt lies - Social Mention: Lies! Projekt startet in Tunesienحملة اقراء لتوزيع القران في تونس [1 Aktualisierung]
- Masallah - Social Mention: Agaya bak masallah [1 Aktualisierung]
- tauhid - Social Mention: Di hari akhirat, ada 4 golongan lelaki yang akan ditarik masuk ke neraka oleh wanita. Lelaki itu adalah mereka yang tidak memberikan hak kepada wanita dan tidak menjaga amanah itu. Mereka ialah: 1. Ayahnya Apabila seseorang yg bergelar ayah tidak memperdulikan anak-anak perempuannya di dunia. dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajar solat, mengaji & sebagainya. Dia memperbiarkan anak-anak perempuannya tidak menutup aurat. Tidak cukup kalau dengan hanya memberi kemewahan dunia sahaja maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya. 2. Suaminya Apabila sang suami tidak memperdulikan tindak tanduk isterinya.Bergaul bebas di pejabat, memperhiaskan diri bukan untuk suami tapi untuk pandangan kaum lelaki yg bukan mahram apabila suami mendiam diri walaupun dia seorang alim seperti solat tidak bertangguh, puasa tidak tinggal maka dia akan turut ditarik oleh isterinya. 3. Abang-abangnya Apabila ayahnya sudah tiada, tanggungjawab menjaga maruah wanita jatuh ke bahu abang-abangnya. Jikalau mereka hanya mementing keluarganya sahaja dan adik perempuannya dibiar melencong dari ajaran ISLAM, tunggulah tarikan adiknya di akhirat kelak. 4. Anak Lelakinya Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu perihal kelakuan yg haram dari Islam, bila ibu membuat kemungkaran pengumpat, mengata & sebagainya maka anak itu akan disoal dan dipertangungjawabkan di akhirat kelak.Nantikan tarikan ibunya ke neraka. Maka kita lihat betapa hebatnya tarikan wanita bukan sahaja di dunia malah di akhirat pun tarikannya begitu hebat, maka kaum lelaki yang bergelar ayah/suami/abang atau anak harus memainkan peranan mereka. Firman ALLAH SWT:- "HAI ANAK ADAM PERIHARALAH DIRI KAMU SERTA AHLIMU DARI API NERAKA DIMANA BAHAN PEMBAKARNYA IALAH MANUSIA,JIN DAN BATU-BATU…" Harga seseorang muslim adalah sangat berharga. Allah swt nilaikan seseorang muslim dengan SYURGA, semua kaum muslim dijamin masuk syurga (sesiapa yg mengucap kalimah tauhid) dengan itu janganlah kita membuang atau tidak mengendah janji dan peluang yg Allah swt berikan pada kita. yaa allah ,berikanlah kpd kami kekuatan,,, [1 Aktualisierung]
- allahuakbar - Social Mention: #allahuakbar rep psow tpi kox wteg q rasne dax penax mugo2 sow tutox tkow kow sore,,, #amiiiiiiin,,,. [1 Aktualisierung]
- abu adam - Social Mention: الفايسبوك عندي بحال شي Class# نفس العناصر لي كايشاركو ديما...xD [1 Aktualisierung]
- Abu Adam - Social Mention: An karbo daga Anas bin Malik (Radi-Allahu 'anhu): Annabi (Alaihi Salatu Wa Salam) yace, "Idan aka dauki Dan Adam izuwa kabarin sa, abubuwa uku keyi masa rakiya, guda biyu na dawowa su barshi da abu daya, (bayan an bunne shi): yan uwan shi, da kuma dukiyar shi, su barshi acan, ayukansa ne kawai ke kasancewa tare da shi; yan uwa da dukiya sun rabu da shi kenan, su kuma ayukan sa nanan tare da shi." Bukhari Vol. 8 : No. 521 Nov 9 near Chennai, India [1 Aktualisierung]
- allahuakbar - Social Mention: ALLAHUAKBAR..! [1 Aktualisierung]
- bushido - Social Mention: Kay One "Bürgerlich Kenneth Glöckler" (* 7. September 1984 ; † 22. November 2013) [1 Aktualisierung]
- dawah - Social Mention: DUA KHUBUL KYUN NAI HOTI hamari dua khubul nai hoti is liye k humne allah ko pehchana,magar iska haq ada nahin karte hum rasul ka daawah to karte hain magar aapka tareka chod baite hain hum quran padhte hain magar amal nai karte hum shaitan ki dushmani ka dawah to karte hain magar isse dosti khatm nai karte hum gunah to karte hain magar maafi mangte nahin hum maut ko bar haq mante hain magar marne k liye tiyar nai hote hum dosro k ayebon pe nazar rkhte hain magar apne gareban me nai jhankte hum allah ka diya hua rizaq to khate hain magar iska shukr ada nai karte hum apne murdon ko dafan to karte hain magar ibrat nahin pakdte allah hame in tamam baton par amal karne ki taufiq atah farmaye. AMMEEN- [1 Aktualisierung]
- abu adam - Social Mention: لايك لصفحتي الجديدة يا شيوووخ https://www.facebook.com/photoshop.karem [1 Aktualisierung]
- kafir - Social Mention: Rasulullah s.a.w. bersabda:"Apabila roh telah dikembalikan ke tubuhnya maka akan datang dua orang Malaikat yang berwibawa, mereka adalaah Munkar dan Nakir dan akan bertanya:"Siapakah Tuhanmu? hingga akhir".Kemudian keduanya akan bertanya lagi:"Apakah yang kamu kata kepada lelaki ini yang mana ia diutus untuk kamu semua, yakni Muhammad". Mayat akan berkata:"Muhammad adalah utusan Allah dan al-Quran adalah diturunkan kepadanya dan aku mengimaninya, maka akan kedengaran suara dari langit berbunyi"Memang benarlah hambaku itu, maka hendaklah kamu semua menghamparkan hamparan dari syurga dan pakailah pakaian-pakaian dari syurga untuknya serta bukakanlah pintu-pintu syurga untuknya." Maka terbukalah pintu-pintu syurga untuknya dan datanglah bau yang harum dari syurga dan kuburnya menjadi luas sepanjang mata memandang. Setelah itu datang seorang lelaki yang sangat cantik rupanya dengan pakaian yang cantik dan berbau wangi, lalu ia berkata:"Bergembiralah kamu dengan apa yang menyenangkan kamu."Apabila mayat melihat orang yang tidak dikenali itu lalu ia bertanya:"Siapakah kamu!, Allah s.w.t. mengasihi kamu, aku tidak pernah melihat secantik kamu didunia."Berkatalah lelaki itu:"Aku adalah amal kamu yang salih.Rasulullah s.a.w. bersabda:"Kalau orang yang termasuk dalam golongan yang akan mendapat azab maka apabila telah sampai waktu ajalnya, maka malaikat akan turun dari langit dengan membawa pakaian azab dan mereka akan duduk jauh darinya, lalu datang malaikat maut duduk dekat kepalanya dan berkata:"Keluarlah kamu wahai nafsu yang jahat! dan keluarlah dengan kemurkaan Allah." Rasulullah s.a.w. bersabda:"Apabila berpisah roh dari badannya maka segala sesuatu yang di langit dan di bumi mengutuknya, semuanya akan mendengar kutukan tersebut melainkan manusia dan jin."Kemudian malaikat akan membawa roh tersebut naik ke langit dunia, apabila mereka telah sampai kepada langit dunia, disebabkan roh tersebut roh jahat maka tutuplah pintu-pintu langit, lalu kedengaran suara yang berbunyi:" Pulangkanlah roh tersebut ketempat tidurnya.Lalu malaikat pun mengembalikannya kekuburnya, setelah itu datanglah munkar dan nakir dengan suara yang garang seperti guruh, matanya seperti kilat yang menyambar, lalu keduanya membakar bumi dengan kedua siongnya. Kemudian keduanya duduk sambil bertanya:"Siapakah Tuhan kamu?.Jawab mayat:"Aku tak tahu".Di waktu yang sama kedengaran suara dari kubur sebelah berkata:"WEahai Munkar Nakir pukul saja orang itu."Maka Mukar dan nakir pun memukulnya dengan palu dari besi dan diterangkan andaikata kalau semua makhluk berkumpul sudah tentu tidak akan dapat mengelak dari pukulan tersebut, dengan pukulan tersebut maka menyalalah kuburnya dengan api dan kuburnya akan menjadi sempit hingga tersepit tulang-tulangnya. Setelah itu datanglah seorang lelaki menghampirinya dengan rupa yang paling buruk dan hina, baunya cukup busuk dan berkata lelaki itu:"Allah s.w.t. telah membalas kejahatanmu, maka demi Allah tidaklah kamu melakukan suatu kebajikan, tapi kamu sentiasa lalai untuk taat dan sentiasa melakukan kemaksiatan kepada Allah s.w.t.". Mayat bertanya:"Siapakah kamu?, Berkatalah lelaki itu:"Akulah amal perbuatanmu yang jahat."Lalu dibukakan pintu nerakaa dan ia pun melihat tempat tinggalnya yang tetap hingga datangnya hari kiamat. Ada diterangkan bahawa orang mukmin difitnah dalam kubur selama 7 hari dan orang kafir pula sampai 40 hari Rasulullah s.a.w. bersabda:"Sesiapa yang mati pada hari Jumaat Allah s.w.t. akan menyelamatkannya dari fitnah kubur." [1 Aktualisierung]
- Kuffr - Social Mention: Typicka vakuovka [1 Aktualisierung]
- al-ansar - Social Mention: Ayúdanos a encontrar el mejor chancho al palo del Perú [1 Aktualisierung]
- allahuakbar - Social Mention: . Bismi ALLAH AL RAHMAN AL RAHEEM La il la ha il la Allah Subhana Allah Al Malik Al Qadir. Salaam Al HumduliAllah Share this with as many people you can for (sadaqah jariah) the deed that continues in reward even after you pass on if you truly believe in ALLAH (LORD) The Creator La il la ha il la ALLAH wa (Subhana Allah) theres none worthy of worship except ALLAH (LORD) You may learn how to pray and worship Allah the Lord and creator Prayer being one of the most important aspects of life. Im just here to spread the meassage and introduce ya'll to the Absolute Truth Allah and his Glorious Quran (THE WORD OF ALLAH LORD) ALLAH in Arabic Means (THE GOD) in English. You can read it at http://www.quranexplorer.com/ you can also listen to the beautiful recitals of it there and learn on how to please the Creator ALLAH (LORD) even more through the teachings of The Prophet Muhammed (Hadith Explorer) also. And if your interested in getting back in touch with Allah(LORD) you can reach him through prayer and if you want to learn how to pray correctly check out http://www.islamicfinder.org/prayer/index.html prayer being one of the most important aspects of life.You can also learn reciting the Quran for more rewards from Allah at http://www.mounthira.com/ and http://www.transliteration.org/ Ayatul Kursi is a verse in the Quran that you can recite for protection By Allah Also you get rewards for reciting the Quran and each letter you recite comes with a Blessing. If you take this route in life when you pass on you get to meet ALLAH (LORD) and then he gives you paradise and everything your heart desires you now isnt that something to think about SUBHANA ALLAH Salaam Alaikum peace be upon you all and may yall strive for ALLAH (LORD) and his paradise through prayer His Glorious Quran and the hadiths of His Prophet Muhammed (Peace Be Upon Him) AllahuAkbar Al Qadir Subhana Allah Al Azeem. (note: All of the Arabic terms you see are just glorification of ALLAH(LORD) or some of his beautiful names. ALLAH is THE LORD true and unique name in Arabic.) AllahuAkbar AllahuAkbar AllahuAkbar Subhana Allah Al Azeem Al Qadir AL Salaam THIS is the path to Jennah Paradise Salaam. [1 Aktualisierung]
- ثورة شباب تحرير سورياs Facebook-Pinnwand: بعد قصف شديد على احدى العمارات في #جوبر دخلت ميليشيات #دجال_الممانعة للعمارة ترا... [1 Aktualisierung]
- mujahid - Social Mention: Allayarham ahmad ammar semoga rohmu tng berada di sana...sgt bannga mujahid sepertinya...moga2 si twins mengikut jejkmu...amin....role model yg ptut dicontohi o belia2 zmn skrg....mogaa ank2 ku mnjadi sepertinya...amin p/s:cc Azhan Buscerclubs http://www.youtube.com/watch?v=HIR30U3E9sE [1 Aktualisierung]
- abu adam - Social Mention: Showing a smile is charity The Prophet of Allah was reported to be smiling the most. He would always show a smile to the people. The Prophet Muhammad [] said: "Do not abuse anyone, do not look down upon any good work, and when you speak to your brother, show him a cheerful face." [Sunan of Abu-Dawood, Hadith 1889] The Prophet Muhammad [] said: "Charity is prescribed for each descendant of Adam every day the sun rises." He was then asked: "From what do we give charity every day?" The Prophet answered: "The doors of goodness are many; enjoining good, forbidding evil, removing harm from the road, listening to the deaf, leading the blind, guiding one to the object of his need, hurrying with the strength of one's legs to one in sorrow who is asking for help, and supporting the feeble with the strength of one's arms, all of these are charity prescribed for you." He also said: "Your smile for your brother is charity." [Fiqh-us-Sunnah, Volume 3, Number 98] Abdullaah ibn Haarith [] said: "I never came across a person who smiled as much as Prophet Muhammad []. Prophet Muhammad [] regarded smiling to a brother as an act of charity." [Tirmidhi] Jarir bin Abdullah [] said: The Messenger of Allah [] never refused me permission to see him since I embraced Islam and never looked at me except with a smile (on his face). [Sahih Muslim] [1 Aktualisierung]
- Abu Bilal - Social Mention: كاميرا خفية من كوكب اخر جد مضحكة "فيلم الرعب" هههههه http://www.youtube.com/watch?v=Z1y0qPqq4mU&feature=share&list=UUwa23htEZN__fLyUBNd52vw [1 Aktualisierung]
- Al-Rahma - Social Mention: BIG MASSIVE LINE UP!!! 'FREEDOM OF SPEECH' - ARE MUSLIMS EXCLUDED? Speakers include Dr Abdul Wahid, Shaykh Haitham Al Haddad, Dr. Uthman Lateef, Shaykh Shams Adduha, Abdurraheem Green, Hamza Tzortzis, Imam Shakeel Beg, Abdullah Al Andalusi and others. ** Thursday 21st November 2013 ** 6PM - 10.30PM More details can be found here: https://www.facebook.com/events/439552059484409/ [1 Aktualisierung]
- Masallah - Social Mention: PASAMIN DOGUM GUNU DAYISININ TOSUNU:))))) [1 Aktualisierung]
- Sharia4Indonesias Facebook-Pinnwand: Dont forget [1 Aktualisierung]
- nasheed - Social Mention: [1 Aktualisierung]
- takbir - Social Mention: Rukun solat. 1) Niat. Iaitu ingat dalam hati mengerjakan solat, tidak wajib disebut dengan lidah (perkataan) malahan sunat sahaja supaya lidah itu boleh menolong hati. Jika solat itu fardhu, wajib ada daripada 3 perkara, iaitu :- -Qasad : Iaitu dengan ingat mengerjakan solat fardhu (sahaja aku solat) -Ta'arud : Iaitu ingatkan fardhu -Takyin : Menentukan fardhu itu zohor atau lainnya. Bermakna semasa takbir, niat dalam hati "sahaja aku solat fardhu zohor". Tidak wajib disebut Allah Ta'ala tetapi jika disebut bagus supaya tepat makna ikhlas itu. Dan elok juga ditambah mengadap kiblat dan disebut bilangan raka'at demikian jua ditambah ada'an (tunai dalam waktu). Rujukan : Kitab Idaman Penuntut. Jom perbaiki solat. :) [1 Aktualisierung]
- mujahid - Social Mention: Keshalihan Orang Tua Adalah Modal Utama Kebaikan Anak Setiap orang tua tentu memiliki harapan yang sama, yaitu keinginan agar anak- anak mereka menjadi anak yang shalih dan shalihah. Hanya saja perlu dicamkan baik-baik bahwa harapan seperti itu tidaklah hanya dicapai dengan angan-angan atau hayalan-hayalan mimpi. Akan tetapi keshalihan seorang anak itu bergantung pada keshalihan kedua orang tua. Oleh karena itu wahai para orang tua! Mulailah dari diri anda sendiri, anda membangun keimanan dan ketakwaan dihadapan Allah Ta'ala, agar dikemudin hari kebaikan tersebut akan tertular kepada anak-anak anda. Renungkanlah firman Allah Ta'ala berikut, ﻭَﻟْﻴَﺨْﺶَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻟَﻮْ ﺗَﺮَﻛُﻮﺍ ﻣِﻦْ ﺧَﻠْﻔِﻬِﻢْ ﺫُﺭِّﻳَّﺔً ﺿِﻌﺎﻓﺎً ﺧﺎﻓُﻮﺍ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﻓَﻠْﻴَﺘَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﻟْﻴَﻘُﻮﻟُﻮﺍ ﻗَﻮْﻻً ﺳَﺪِﻳﺪﺍً "Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak- anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar." (An-Nisa': 9) Di dalam ayat ini terdapat isyarat berupa peringatan kepada orang tua yang khawatir masa depan anak keturunannya, agar dia bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi seluruh larangannya agar kelak Allah menjaga anak keturunannya diatas keshalihan. Berkata Asy-Syaibani, "Dahulu kami tatkala berada di kota Konstantinopel bersama dengan pasukan Maslamah bin Abdul Malik, ketika itu kami sedang duduk-duduk bersama sekelompok ulama diantaranya Ibnu Ad-Dailami, maka mereka saling mengingatkan tentang apa yang terjadi berupa huru- hara hari kiamat. Maka aku katakan kepadanya (Ibnu Ad-Dailami), 'Wahai Abu Bisyr, aku senang bila aku tidak memiliki anak.' Maka ia menjawab, "Mengapa demikian! Tidak ada satu keturunan pun yang Allah takdirkan untuk keluar dari seseorang melainkan pasti akan keluar, baik dia suka atau pun tidak suka, hanya saja bila engkau ingin agar mereka menjadi baik maka bertakwalah engkau kepada Allah dengan berbuat baik kepada orang lain." Kemudian ia membaca ayat diatas (An- Nisa': 9).[1] Sejalan dengan makna diatas apa yang diriwayatkan oleh Muhammad bin Ka'ab Al-Quradzi dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dari Nabi shallallahu'alaihi wasallam, ﻣَﻦْ ﺃَﺣْﺴَﻦَ ﺍﻟﺼَّﺪَﻗَﺔَ ﺟَﺎﺯَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﺼِّﺮَﺍﻁِ ﻭَﻣَﻦْ ﻗَﻀَﻰ ﺣَﺎﺟَﺔَ ﺃَﺭْﻣَﻠَﺔٍ ﺃَﺧْﻠَﻒَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻓِﻲ ﺗَﺮِﻛَﺘِﻪِ "Barang siapa memperbagus sedekah ia akan dibolehkan melewati shirath (jembatan), barang siapa mencukupi kebutuhan para janda tua maka Allah akan menjaga anak keturunannya."[2] Perhatikanlah kisah berikut yang menunjukan akan keberkahan sebuah anak dalam keluarga! Dikisahkan bahwa Muqatil bin Sulaiman pernah menemui Al-Manshur pada saat ia dibai'at menjadi khalifah, maka Al- Manshur berkata kepadanya, "Berilah aku sebuah nasehat." Maka Muqatil menjawab, "Nasehat dari hal yang aku lihat atau yang aku dengar?" ia menjawab, "Dengan apa yang engkau lihat." Maka Muqatil berkata, "Wahai amirul mukminin, Umar bin Abdul Aziz memiliki 11 anak, ia meninggal hanya menyisakan uang 18 dinar, biaya mengkafaninya sebanyak 5 dinar, biaya penguburannya 4 dinar, kemudian sisanya diberikan kepada ahli warisnya…adapun Hisyam bin Abdul Malik memiliki juga 11 anak, dan ia meninggalkan warisan satu juta dinar untuk masaing-masing anaknya. Demi Allah wahai amirul mukminin, sungguh aku melihat dengan mata kepala saya sendiri salah seorang anak Umar bin Abdul Aziz berinfak sebanyak seratus kuda untuk persiapan jigad di jalan Allah, diwaktu yang sama pula saya melihat salah satu anak Hisyam sedang disibukkan dengan perdangan bisnisnya di pasar!!"[3] Keluarga yang Baik ibarat Ladang yang Menghasilkan Panenan yang Baik Orang tua yang shalih akan menghasilkan anak-anak yang shalih dan shalihah. Namun jika tidak, yang terjadi adalah sebaliknya. Dikisahkan bahwa ada seorang tertangkap karena melakukan pencurian, maka tatkala hakim memutuskan dia untuk dipotong tangannya, sang pencuri ini berucap, 'Potonglah tangan ibuku, karena dahulu tatkala aku masih kecil, aku pernah mencuri yelur, namun justeru ibuku gembira dan tersenyum dengan perbuatan yang aku lakukan'!! Dari sepenggal kisah diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa benih dan tanah yang baik akan menghasilkan tanaman dan panenan yang bagus namun jika sebaliknya maka akan menghasilkan tanaman dan panenan yang jelek. Hak seorang bapak adalah memilih benih yang baik dan menanamnya pada tanah yang bagus, hal itu dikarenakan seorang bapak harus memilih istri yang shalihah agar kelak anak-anaknya pun shalih dan shalihah. Allah Ta'ala berfirman, ﻭَﺍﻟْﺒَﻠَﺪُ ﺍﻟﻄَّﻴِّﺐُ ﻳَﺨْﺮُﺝُ ﻧَﺒﺎﺗُﻪُ ﺑِﺈِﺫْﻥِ ﺭَﺑِّﻪِ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻱ ﺧَﺒُﺚَ ﻻ ﻳَﺨْﺮُﺝُ ﺇِﻻَّ ﻧَﻜِﺪﺍً "Dan tanah yang baik, tanaman- tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya Hanya tumbuh merana." (Al-A'raf: 58) Dikisahkan ada seorang yang bernama Al-Mubarak beliau adalah bapak dari seorang ulama besar yang bernama Abdullah bin Al-Mubarak. Dikisahkan bahwa Al-Mubarak dahulunya adalah seorang budak yang telah dimerdekakan oleh tuannya, kemudian ia menjadi pegawai pada sebuah perkebunan. Pada suatu ketika keluarlah pemiliki kebun bersama teman-temannya kekebunnya, kemudian ia berkata kepada Al-Mubarak, "Berian kepadaku satu buah delima yang manis." Maka Mubarak membawa bebarapa buah yang dipetik, namun seluruhnya pahit. Kemudian pemilik kebun berkata kepadanya, "Apakah kamu tidak bisa membedakan antara yang manis dan pahit?" kemudian Mubarak mengatakan, "Engkau belum memberikan izin kepadaku untuk mencicipi buah tersebut." Maka pemilik kebun berkata, "Kamu sudah menjaga kebun ini selama setahun masa belum pernah mencicipinya sama sekali." Pemilik kebun mengira bahwa Mubarak telah berdusta. Maka kemudian sang majikan pun bertanya kepada tetangganya, dan dikhabarkan kepadanya bahwa Mubarak sama sekali belum pernah mencicipi buah delima di kebunnya sama sekali. Kemudian sang pemilik kebun berkata kepada Mubarak, "Wahai Mubarak, aku hanya memiliki satu orang puteri, kepada siapakah aku hendak menikahkannya?" maka Al- Mubarak menjawab, "Orang-orang Yahudi menikahkan karena harta, orang-orang Nasrani karena keelokan, orang-orang Arab menikahkan kerena kedudukan dan martabat, sedangkan kaum muslimin menikahkan puterinya dengan orang lain karena ketakwaannya. Lalu kelompok manakah yang akan engkau pilih? Nikahkanlah puterimi dengan seorang yang bertakwa." Maka sang pemilik tanah berkata, "Adakah sekarang orang yang lebih takwa dari pada dirimu?" kemudian Mubarak dinikahkan dengan puterinya. Kemudian hasil dari pernikahan yang mulia ini lahirlah seorang anak yang bernama Abdullah bin Al-Mubarak. Seorang ulama besar amirul mikminin fil hadits (penghulunya para ahli hadits), seorang mujahid, imam dalam kezuhudan, keilmian, dan sedekah. Contoh yang lainnya adalah bapak dari imam Bukhari yang bernama Isma'il, ia pernah berkata sebelum meninggal, "Demi Allah, saya tidaklah mengetahui adanya barang haram yang masuk kerumahku satu hari pun baik berupa dinar, dirham atau pun yang lainnya"… oleh karena itu terlahirlah dari dia seorang putera yang merupakan imam besar, yang mana kitabnya adalah kitab yang paing shahih setelah Al-Qur'an yaitu Muhammad bin Isma'il Al-Bukari atau dikenal dengan imam Bukhari.[4] [1 Aktualisierung]
tauhid - Social Mention: Di hari akhirat, ada 4 golongan lelaki yang akan ditarik masuk ke neraka oleh wanita. Lelaki itu adalah mereka yang tidak memberikan hak kepada wanita dan tidak menjaga amanah itu. Mereka ialah: 1. Ayahnya Apabila seseorang yg bergelar ayah tidak memperdulikan anak-anak perempuannya di dunia. dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajar solat, mengaji & sebagainya. Dia memperbiarkan anak-anak perempuannya tidak menutup aurat. Tidak cukup kalau dengan hanya memberi kemewahan dunia sahaja maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya. 2. Suaminya Apabila sang suami tidak memperdulikan tindak tanduk isterinya.Bergaul bebas di pejabat, memperhiaskan diri bukan untuk suami tapi untuk pandangan kaum lelaki yg bukan mahram apabila suami mendiam diri walaupun dia seorang alim seperti solat tidak bertangguh, puasa tidak tinggal maka dia akan turut ditarik oleh isterinya. 3. Abang-abangnya Apabila ayahnya sudah tiada, tanggungjawab menjaga maruah wanita jatuh ke bahu abang-abangnya. Jikalau mereka hanya mementing keluarganya sahaja dan adik perempuannya dibiar melencong dari ajaran ISLAM, tunggulah tarikan adiknya di akhirat kelak. 4. Anak Lelakinya Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu perihal kelakuan yg haram dari Islam, bila ibu membuat kemungkaran pengumpat, mengata & sebagainya maka anak itu akan disoal dan dipertangungjawabkan di akhirat kelak.Nantikan tarikan ibunya ke neraka. Maka kita lihat betapa hebatnya tarikan wanita bukan sahaja di dunia malah di akhirat pun tarikannya begitu hebat, maka kaum lelaki yang bergelar ayah/suami/abang atau anak harus memainkan peranan mereka. Firman ALLAH SWT:- "HAI ANAK ADAM PERIHARALAH DIRI KAMU SERTA AHLIMU DARI API NERAKA DIMANA BAHAN PEMBAKARNYA IALAH MANUSIA,JIN DAN BATU-BATU…" Harga seseorang muslim adalah sangat berharga. Allah swt nilaikan seseorang muslim dengan SYURGA, semua kaum muslim dijamin masuk syurga (sesiapa yg mengucap kalimah tauhid) dengan itu janganlah kita membuang atau tidak mengendah janji dan peluang yg Allah swt berikan pada kita. yaa allah ,berikanlah kpd kami kekuatan,,, Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 01:53AM
tauhid - Social Mention
Di hari akhirat, ada 4 golongan lelaki yang akan ditarik masuk ke neraka oleh wanita. Lelaki itu adalah mereka yang tidak memberikan hak kepada wanita dan tidak menjaga amanah itu. Mereka ialah: 1. Ayahnya Apabila seseorang yg bergelar ayah tidak memperdulikan anak-anak perempuannya di dunia. dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajar solat, mengaji & sebagainya. Dia memperbiarkan anak-anak perempuannya tidak menutup aurat. Tidak cukup kalau dengan hanya memberi kemewahan dunia sahaja maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya. 2. Suaminya Apabila sang suami tidak memperdulikan tindak tanduk isterinya.Bergaul bebas di pejabat, memperhiaskan diri bukan untuk suami tapi untuk pandangan kaum lelaki yg bukan mahram apabila suami mendiam diri walaupun dia seorang alim seperti solat tidak bertangguh, puasa tidak tinggal maka dia akan turut ditarik oleh isterinya. 3. Abang-abangnya Apabila ayahnya sudah tiada, tanggungjawab menjaga maruah wanita jatuh ke bahu abang-abangnya. Jikalau mereka hanya mementing keluarganya sahaja dan adik perempuannya dibiar melencong dari ajaran ISLAM, tunggulah tarikan adiknya di akhirat kelak. 4. Anak Lelakinya Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu perihal kelakuan yg haram dari Islam, bila ibu membuat kemungkaran pengumpat, mengata & sebagainya maka anak itu akan disoal dan dipertangungjawabkan di akhirat kelak.Nantikan tarikan ibunya ke neraka. Maka kita lihat betapa hebatnya tarikan wanita bukan sahaja di dunia malah di akhirat pun tarikannya begitu hebat, maka kaum lelaki yang bergelar ayah/suami/abang atau anak harus memainkan peranan mereka. Firman ALLAH SWT:- "HAI ANAK ADAM PERIHARALAH DIRI KAMU SERTA AHLIMU DARI API NERAKA DIMANA BAHAN PEMBAKARNYA IALAH MANUSIA,JIN DAN BATU-BATU…" Harga seseorang muslim adalah sangat berharga. Allah swt nilaikan seseorang muslim dengan SYURGA, semua kaum muslim dijamin masuk syurga (sesiapa yg mengucap kalimah tauhid) dengan itu janganlah kita membuang atau tidak mengendah janji dan peluang yg Allah swt berikan pada kita. yaa allah ,berikanlah kpd kami kekuatan,,,
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100001648281424&v=wall&story_fbid=619415624790041
Nov 21st 2013, 01:46
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/GrgmBy
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 10:03PM
Abu Adam - Social Mention
An karbo daga Anas bin Malik (Radi-Allahu 'anhu): Annabi (Alaihi Salatu Wa Salam) yace, "Idan aka dauki Dan Adam izuwa kabarin sa, abubuwa uku keyi masa rakiya, guda biyu na dawowa su barshi da abu daya, (bayan an bunne shi): yan uwan shi, da kuma dukiyar shi, su barshi acan, ayukansa ne kawai ke kasancewa tare da shi; yan uwa da dukiya sun rabu da shi kenan, su kuma ayukan sa nanan tare da shi." Bukhari Vol. 8 : No. 521 Nov 9 near Chennai, India
http://www.facebook.com/permalink.php?id=622879244426461&v=wall&story_fbid=627242813990104
Nov 20th 2013, 21:33
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/YVt0FM
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 02:50AM
dawah - Social Mention
DUA KHUBUL KYUN NAI HOTI hamari dua khubul nai hoti is liye k humne allah ko pehchana,magar iska haq ada nahin karte hum rasul ka daawah to karte hain magar aapka tareka chod baite hain hum quran padhte hain magar amal nai karte hum shaitan ki dushmani ka dawah to karte hain magar isse dosti khatm nai karte hum gunah to karte hain magar maafi mangte nahin hum maut ko bar haq mante hain magar marne k liye tiyar nai hote hum dosro k ayebon pe nazar rkhte hain magar apne gareban me nai jhankte hum allah ka diya hua rizaq to khate hain magar iska shukr ada nai karte hum apne murdon ko dafan to karte hain magar ibrat nahin pakdte allah hame in tamam baton par amal karne ki taufiq atah farmaye. AMMEEN-
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100002937453657&v=wall&story_fbid=544693428971901
Nov 21st 2013, 02:31
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/FVCQX3
kafir - Social Mention: Rasulullah s.a.w. bersabda:"Apabila roh telah dikembalikan ke tubuhnya maka akan datang dua orang Malaikat yang berwibawa, mereka adalaah Munkar dan Nakir dan akan bertanya:"Siapakah Tuhanmu? hingga akhir".Kemudian keduanya akan bertanya lagi:"Apakah yang kamu kata kepada lelaki ini yang mana ia diutus untuk kamu semua, yakni Muhammad". Mayat akan berkata:"Muhammad adalah utusan Allah dan al-Quran adalah diturunkan kepadanya dan aku mengimaninya, maka akan kedengaran suara dari langit berbunyi"Memang benarlah hambaku itu, maka hendaklah kamu semua menghamparkan hamparan dari syurga dan pakailah pakaian-pakaian dari syurga untuknya serta bukakanlah pintu-pintu syurga untuknya." Maka terbukalah pintu-pintu syurga untuknya dan datanglah bau yang harum dari syurga dan kuburnya menjadi luas sepanjang mata memandang. Setelah itu datang seorang lelaki yang sangat cantik rupanya dengan pakaian yang cantik dan berbau wangi, lalu ia berkata:"Bergembiralah kamu dengan apa yang menyenangkan kamu."Apabila mayat melihat orang yang tidak dikenali itu lalu ia bertanya:"Siapakah kamu!, Allah s.w.t. mengasihi kamu, aku tidak pernah melihat secantik kamu didunia."Berkatalah lelaki itu:"Aku adalah amal kamu yang salih.Rasulullah s.a.w. bersabda:"Kalau orang yang termasuk dalam golongan yang akan mendapat azab maka apabila telah sampai waktu ajalnya, maka malaikat akan turun dari langit dengan membawa pakaian azab dan mereka akan duduk jauh darinya, lalu datang malaikat maut duduk dekat kepalanya dan berkata:"Keluarlah kamu wahai nafsu yang jahat! dan keluarlah dengan kemurkaan Allah." Rasulullah s.a.w. bersabda:"Apabila berpisah roh dari badannya maka segala sesuatu yang di langit dan di bumi mengutuknya, semuanya akan mendengar kutukan tersebut melainkan manusia dan jin."Kemudian malaikat akan membawa roh tersebut naik ke langit dunia, apabila mereka telah sampai kepada langit dunia, disebabkan roh tersebut roh jahat maka tutuplah pintu-pintu langit, lalu kedengaran suara yang berbunyi:" Pulangkanlah roh tersebut ketempat tidurnya.Lalu malaikat pun mengembalikannya kekuburnya, setelah itu datanglah munkar dan nakir dengan suara yang garang seperti guruh, matanya seperti kilat yang menyambar, lalu keduanya membakar bumi dengan kedua siongnya. Kemudian keduanya duduk sambil bertanya:"Siapakah Tuhan kamu?.Jawab mayat:"Aku tak tahu".Di waktu yang sama kedengaran suara dari kubur sebelah berkata:"WEahai Munkar Nakir pukul saja orang itu."Maka Mukar dan nakir pun memukulnya dengan palu dari besi dan diterangkan andaikata kalau semua makhluk berkumpul sudah tentu tidak akan dapat mengelak dari pukulan tersebut, dengan pukulan tersebut maka menyalalah kuburnya dengan api dan kuburnya akan menjadi sempit hingga tersepit tulang-tulangnya. Setelah itu datanglah seorang lelaki menghampirinya dengan rupa yang paling buruk dan hina, baunya cukup busuk dan berkata lelaki itu:"Allah s.w.t. telah membalas kejahatanmu, maka demi Allah tidaklah kamu melakukan suatu kebajikan, tapi kamu sentiasa lalai untuk taat dan sentiasa melakukan kemaksiatan kepada Allah s.w.t.". Mayat bertanya:"Siapakah kamu?, Berkatalah lelaki itu:"Akulah amal perbuatanmu yang jahat."Lalu dibukakan pintu nerakaa dan ia pun melihat tempat tinggalnya yang tetap hingga datangnya hari kiamat. Ada diterangkan bahawa orang mukmin difitnah dalam kubur selama 7 hari dan orang kafir pula sampai 40 hari Rasulullah s.a.w. bersabda:"Sesiapa yang mati pada hari Jumaat Allah s.w.t. akan menyelamatkannya dari fitnah kubur." Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 01:45AM
kafir - Social Mention
Rasulullah s.a.w. bersabda:"Apabila roh telah dikembalikan ke tubuhnya maka akan datang dua orang Malaikat yang berwibawa, mereka adalaah Munkar dan Nakir dan akan bertanya:"Siapakah Tuhanmu? hingga akhir".Kemudian keduanya akan bertanya lagi:"Apakah yang kamu kata kepada lelaki ini yang mana ia diutus untuk kamu semua, yakni Muhammad". Mayat akan berkata:"Muhammad adalah utusan Allah dan al-Quran adalah diturunkan kepadanya dan aku mengimaninya, maka akan kedengaran suara dari langit berbunyi"Memang benarlah hambaku itu, maka hendaklah kamu semua menghamparkan hamparan dari syurga dan pakailah pakaian-pakaian dari syurga untuknya serta bukakanlah pintu-pintu syurga untuknya." Maka terbukalah pintu-pintu syurga untuknya dan datanglah bau yang harum dari syurga dan kuburnya menjadi luas sepanjang mata memandang. Setelah itu datang seorang lelaki yang sangat cantik rupanya dengan pakaian yang cantik dan berbau wangi, lalu ia berkata:"Bergembiralah kamu dengan apa yang menyenangkan kamu."Apabila mayat melihat orang yang tidak dikenali itu lalu ia bertanya:"Siapakah kamu!, Allah s.w.t. mengasihi kamu, aku tidak pernah melihat secantik kamu didunia."Berkatalah lelaki itu:"Aku adalah amal kamu yang salih.Rasulullah s.a.w. bersabda:"Kalau orang yang termasuk dalam golongan yang akan mendapat azab maka apabila telah sampai waktu ajalnya, maka malaikat akan turun dari langit dengan membawa pakaian azab dan mereka akan duduk jauh darinya, lalu datang malaikat maut duduk dekat kepalanya dan berkata:"Keluarlah kamu wahai nafsu yang jahat! dan keluarlah dengan kemurkaan Allah." Rasulullah s.a.w. bersabda:"Apabila berpisah roh dari badannya maka segala sesuatu yang di langit dan di bumi mengutuknya, semuanya akan mendengar kutukan tersebut melainkan manusia dan jin."Kemudian malaikat akan membawa roh tersebut naik ke langit dunia, apabila mereka telah sampai kepada langit dunia, disebabkan roh tersebut roh jahat maka tutuplah pintu-pintu langit, lalu kedengaran suara yang berbunyi:" Pulangkanlah roh tersebut ketempat tidurnya.Lalu malaikat pun mengembalikannya kekuburnya, setelah itu datanglah munkar dan nakir dengan suara yang garang seperti guruh, matanya seperti kilat yang menyambar, lalu keduanya membakar bumi dengan kedua siongnya. Kemudian keduanya duduk sambil bertanya:"Siapakah Tuhan kamu?.Jawab mayat:"Aku tak tahu".Di waktu yang sama kedengaran suara dari kubur sebelah berkata:"WEahai Munkar Nakir pukul saja orang itu."Maka Mukar dan nakir pun memukulnya dengan palu dari besi dan diterangkan andaikata kalau semua makhluk berkumpul sudah tentu tidak akan dapat mengelak dari pukulan tersebut, dengan pukulan tersebut maka menyalalah kuburnya dengan api dan kuburnya akan menjadi sempit hingga tersepit tulang-tulangnya. Setelah itu datanglah seorang lelaki menghampirinya dengan rupa yang paling buruk dan hina, baunya cukup busuk dan berkata lelaki itu:"Allah s.w.t. telah membalas kejahatanmu, maka demi Allah tidaklah kamu melakukan suatu kebajikan, tapi kamu sentiasa lalai untuk taat dan sentiasa melakukan kemaksiatan kepada Allah s.w.t.". Mayat bertanya:"Siapakah kamu?, Berkatalah lelaki itu:"Akulah amal perbuatanmu yang jahat."Lalu dibukakan pintu nerakaa dan ia pun melihat tempat tinggalnya yang tetap hingga datangnya hari kiamat. Ada diterangkan bahawa orang mukmin difitnah dalam kubur selama 7 hari dan orang kafir pula sampai 40 hari Rasulullah s.a.w. bersabda:"Sesiapa yang mati pada hari Jumaat Allah s.w.t. akan menyelamatkannya dari fitnah kubur."
http://www.facebook.com/permalink.php?id=179774012225530&v=wall&story_fbid=185214358348162
Nov 21st 2013, 01:39
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/ntXtB2
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 08:56PM
allahuakbar - Social Mention
. Bismi ALLAH AL RAHMAN AL RAHEEM La il la ha il la Allah Subhana Allah Al Malik Al Qadir. Salaam Al HumduliAllah Share this with as many people you can for (sadaqah jariah) the deed that continues in reward even after you pass on if you truly believe in ALLAH (LORD) The Creator La il la ha il la ALLAH wa (Subhana Allah) theres none worthy of worship except ALLAH (LORD) You may learn how to pray and worship Allah the Lord and creator Prayer being one of the most important aspects of life. Im just here to spread the meassage and introduce ya'll to the Absolute Truth Allah and his Glorious Quran (THE WORD OF ALLAH LORD) ALLAH in Arabic Means (THE GOD) in English. You can read it at http://www.quranexplorer.com/ you can also listen to the beautiful recitals of it there and learn on how to please the Creator ALLAH (LORD) even more through the teachings of The Prophet Muhammed (Hadith Explorer) also. And if your interested in getting back in touch with Allah(LORD) you can reach him through prayer and if you want to learn how to pray correctly check out http://www.islamicfinder.org/prayer/index.html prayer being one of the most important aspects of life.You can also learn reciting the Quran for more rewards from Allah at http://www.mounthira.com/ and http://www.transliteration.org/ Ayatul Kursi is a verse in the Quran that you can recite for protection By Allah Also you get rewards for reciting the Quran and each letter you recite comes with a Blessing. If you take this route in life when you pass on you get to meet ALLAH (LORD) and then he gives you paradise and everything your heart desires you now isnt that something to think about SUBHANA ALLAH Salaam Alaikum peace be upon you all and may yall strive for ALLAH (LORD) and his paradise through prayer His Glorious Quran and the hadiths of His Prophet Muhammed (Peace Be Upon Him) AllahuAkbar Al Qadir Subhana Allah Al Azeem. (note: All of the Arabic terms you see are just glorification of ALLAH(LORD) or some of his beautiful names. ALLAH is THE LORD true and unique name in Arabic.) AllahuAkbar AllahuAkbar AllahuAkbar Subhana Allah Al Azeem Al Qadir AL Salaam THIS is the path to Jennah Paradise Salaam.
http://www.facebook.com/permalink.php?id=316386365158921&v=wall&story_fbid=398455523618671
Nov 20th 2013, 20:14
Here is a sample of visitors coming to our website thanks to your help. Please keep supporting this website and keep sending your friends and family to this website so that they may benefit from it. May Allah bless you for your efforts.
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/nPTL6l
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 09:12PM
ثورة شباب تحرير سورياs Facebook-Pinnwand
ثورة شباب تحرير سورياs Facebook-Pinnwand
بعد قصف شديد على احدى العمارات في #جوبر دخلت ميليشيات #دجال_الممانعة للعمارة ترا...
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=756359301048018&set=a.376288055721813.115625.376273615723257&type=1
Nov 20th 2013, 21:00
بعد قصف شديد على احدى العمارات في #جوبر دخلت ميليشيات #دجال_الممانعة للعمارة ترافقها كاميرات القناة الروسية ANNA التشبيحية ليكون مشهد الدمار الهائل هو السائد لدرجة أن قطعان الشبيحة كانت تسير فوق الركام.
وإذ بأحد هؤلاء الشبيحة يجد ابريق شاي بحالة جيدة فيسرقه والرصاص يلعلع من حوله.
يبدو أنه بالفعل من شبّ على شيء شاب عليه. مو بايده هالشبيح نفسه دنية وتعلم عالسرقة من يوم يومه حتى هو بين الحياة والموت.
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/Sw91SL
abu adam - Social Mention: Showing a smile is charity The Prophet of Allah was reported to be smiling the most. He would always show a smile to the people. The Prophet Muhammad [] said: "Do not abuse anyone, do not look down upon any good work, and when you speak to your brother, show him a cheerful face." [Sunan of Abu-Dawood, Hadith 1889] The Prophet Muhammad [] said: "Charity is prescribed for each descendant of Adam every day the sun rises." He was then asked: "From what do we give charity every day?" The Prophet answered: "The doors of goodness are many; enjoining good, forbidding evil, removing harm from the road, listening to the deaf, leading the blind, guiding one to the object of his need, hurrying with the strength of one's legs to one in sorrow who is asking for help, and supporting the feeble with the strength of one's arms, all of these are charity prescribed for you." He also said: "Your smile for your brother is charity." [Fiqh-us-Sunnah, Volume 3, Number 98] Abdullaah ibn Haarith [] said: "I never came across a person who smiled as much as Prophet Muhammad []. Prophet Muhammad [] regarded smiling to a brother as an act of charity." [Tirmidhi] Jarir bin Abdullah [] said: The Messenger of Allah [] never refused me permission to see him since I embraced Islam and never looked at me except with a smile (on his face). [Sahih Muslim] Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 10:04PM
abu adam - Social Mention
Showing a smile is charity The Prophet of Allah was reported to be smiling the most. He would always show a smile to the people. The Prophet Muhammad [] said: "Do not abuse anyone, do not look down upon any good work, and when you speak to your brother, show him a cheerful face." [Sunan of Abu-Dawood, Hadith 1889] The Prophet Muhammad [] said: "Charity is prescribed for each descendant of Adam every day the sun rises." He was then asked: "From what do we give charity every day?" The Prophet answered: "The doors of goodness are many; enjoining good, forbidding evil, removing harm from the road, listening to the deaf, leading the blind, guiding one to the object of his need, hurrying with the strength of one's legs to one in sorrow who is asking for help, and supporting the feeble with the strength of one's arms, all of these are charity prescribed for you." He also said: "Your smile for your brother is charity." [Fiqh-us-Sunnah, Volume 3, Number 98] Abdullaah ibn Haarith [] said: "I never came across a person who smiled as much as Prophet Muhammad []. Prophet Muhammad [] regarded smiling to a brother as an act of charity." [Tirmidhi] Jarir bin Abdullah [] said: The Messenger of Allah [] never refused me permission to see him since I embraced Islam and never looked at me except with a smile (on his face). [Sahih Muslim]
http://www.facebook.com/permalink.php?id=211902882320731&v=wall&story_fbid=220489781462041
Nov 20th 2013, 21:42
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/ZXRxgV
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 02:17AM
Sharia4Indonesias Facebook-Pinnwand
Sharia4Indonesias Facebook-Pinnwand
Dont forget
http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=676612215692227&id=547812985238818
Nov 21st 2013, 01:41
Dont forget
Chronik-Fotos
Hadirilah
Launching dan Bedah Buku
"Syirik Demokrasi, Membongkar Kesesatan Pembela Thaghut"
Karya :
Syaikh Abu Muhammad Al Maqdisi
Penerjemah :
Ust Aman Abdurrahman
Hari, tanggal :
Sabtu malam ahad, 23 Nopember 2013
Waktu :
20.00-Selesai
Tempat :
Masjid Fathullah
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pembicara :
- Ustadz Halawi Ma'mun, Lc, MA
- Ustadz Abu Sholeh At-Tamarowi
- Ustadz Bachrum Syah
Please LIKE and SHARE
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/C7WqPl
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 06:35AM
takbir - Social Mention
Rukun solat. 1) Niat. Iaitu ingat dalam hati mengerjakan solat, tidak wajib disebut dengan lidah (perkataan) malahan sunat sahaja supaya lidah itu boleh menolong hati. Jika solat itu fardhu, wajib ada daripada 3 perkara, iaitu :- -Qasad : Iaitu dengan ingat mengerjakan solat fardhu (sahaja aku solat) -Ta'arud : Iaitu ingatkan fardhu -Takyin : Menentukan fardhu itu zohor atau lainnya. Bermakna semasa takbir, niat dalam hati "sahaja aku solat fardhu zohor". Tidak wajib disebut Allah Ta'ala tetapi jika disebut bagus supaya tepat makna ikhlas itu. Dan elok juga ditambah mengadap kiblat dan disebut bilangan raka'at demikian jua ditambah ada'an (tunai dalam waktu). Rujukan : Kitab Idaman Penuntut. Jom perbaiki solat. :)
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100000529172980&v=wall&story_fbid=742419909118975
Nov 21st 2013, 06:05
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/Cs0hBK
mujahid - Social Mention: Keshalihan Orang Tua Adalah Modal Utama Kebaikan Anak Setiap orang tua tentu memiliki harapan yang sama, yaitu keinginan agar anak- anak mereka menjadi anak yang shalih dan shalihah. Hanya saja perlu dicamkan baik-baik bahwa harapan seperti itu tidaklah hanya dicapai dengan angan-angan atau hayalan-hayalan mimpi. Akan tetapi keshalihan seorang anak itu bergantung pada keshalihan kedua orang tua. Oleh karena itu wahai para orang tua! Mulailah dari diri anda sendiri, anda membangun keimanan dan ketakwaan dihadapan Allah Ta'ala, agar dikemudin hari kebaikan tersebut akan tertular kepada anak-anak anda. Renungkanlah firman Allah Ta'ala berikut, ﻭَﻟْﻴَﺨْﺶَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻟَﻮْ ﺗَﺮَﻛُﻮﺍ ﻣِﻦْ ﺧَﻠْﻔِﻬِﻢْ ﺫُﺭِّﻳَّﺔً ﺿِﻌﺎﻓﺎً ﺧﺎﻓُﻮﺍ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﻓَﻠْﻴَﺘَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﻟْﻴَﻘُﻮﻟُﻮﺍ ﻗَﻮْﻻً ﺳَﺪِﻳﺪﺍً "Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak- anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar." (An-Nisa': 9) Di dalam ayat ini terdapat isyarat berupa peringatan kepada orang tua yang khawatir masa depan anak keturunannya, agar dia bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi seluruh larangannya agar kelak Allah menjaga anak keturunannya diatas keshalihan. Berkata Asy-Syaibani, "Dahulu kami tatkala berada di kota Konstantinopel bersama dengan pasukan Maslamah bin Abdul Malik, ketika itu kami sedang duduk-duduk bersama sekelompok ulama diantaranya Ibnu Ad-Dailami, maka mereka saling mengingatkan tentang apa yang terjadi berupa huru- hara hari kiamat. Maka aku katakan kepadanya (Ibnu Ad-Dailami), 'Wahai Abu Bisyr, aku senang bila aku tidak memiliki anak.' Maka ia menjawab, "Mengapa demikian! Tidak ada satu keturunan pun yang Allah takdirkan untuk keluar dari seseorang melainkan pasti akan keluar, baik dia suka atau pun tidak suka, hanya saja bila engkau ingin agar mereka menjadi baik maka bertakwalah engkau kepada Allah dengan berbuat baik kepada orang lain." Kemudian ia membaca ayat diatas (An- Nisa': 9).[1] Sejalan dengan makna diatas apa yang diriwayatkan oleh Muhammad bin Ka'ab Al-Quradzi dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dari Nabi shallallahu'alaihi wasallam, ﻣَﻦْ ﺃَﺣْﺴَﻦَ ﺍﻟﺼَّﺪَﻗَﺔَ ﺟَﺎﺯَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﺼِّﺮَﺍﻁِ ﻭَﻣَﻦْ ﻗَﻀَﻰ ﺣَﺎﺟَﺔَ ﺃَﺭْﻣَﻠَﺔٍ ﺃَﺧْﻠَﻒَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻓِﻲ ﺗَﺮِﻛَﺘِﻪِ "Barang siapa memperbagus sedekah ia akan dibolehkan melewati shirath (jembatan), barang siapa mencukupi kebutuhan para janda tua maka Allah akan menjaga anak keturunannya."[2] Perhatikanlah kisah berikut yang menunjukan akan keberkahan sebuah anak dalam keluarga! Dikisahkan bahwa Muqatil bin Sulaiman pernah menemui Al-Manshur pada saat ia dibai'at menjadi khalifah, maka Al- Manshur berkata kepadanya, "Berilah aku sebuah nasehat." Maka Muqatil menjawab, "Nasehat dari hal yang aku lihat atau yang aku dengar?" ia menjawab, "Dengan apa yang engkau lihat." Maka Muqatil berkata, "Wahai amirul mukminin, Umar bin Abdul Aziz memiliki 11 anak, ia meninggal hanya menyisakan uang 18 dinar, biaya mengkafaninya sebanyak 5 dinar, biaya penguburannya 4 dinar, kemudian sisanya diberikan kepada ahli warisnya…adapun Hisyam bin Abdul Malik memiliki juga 11 anak, dan ia meninggalkan warisan satu juta dinar untuk masaing-masing anaknya. Demi Allah wahai amirul mukminin, sungguh aku melihat dengan mata kepala saya sendiri salah seorang anak Umar bin Abdul Aziz berinfak sebanyak seratus kuda untuk persiapan jigad di jalan Allah, diwaktu yang sama pula saya melihat salah satu anak Hisyam sedang disibukkan dengan perdangan bisnisnya di pasar!!"[3] Keluarga yang Baik ibarat Ladang yang Menghasilkan Panenan yang Baik Orang tua yang shalih akan menghasilkan anak-anak yang shalih dan shalihah. Namun jika tidak, yang terjadi adalah sebaliknya. Dikisahkan bahwa ada seorang tertangkap karena melakukan pencurian, maka tatkala hakim memutuskan dia untuk dipotong tangannya, sang pencuri ini berucap, 'Potonglah tangan ibuku, karena dahulu tatkala aku masih kecil, aku pernah mencuri yelur, namun justeru ibuku gembira dan tersenyum dengan perbuatan yang aku lakukan'!! Dari sepenggal kisah diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa benih dan tanah yang baik akan menghasilkan tanaman dan panenan yang bagus namun jika sebaliknya maka akan menghasilkan tanaman dan panenan yang jelek. Hak seorang bapak adalah memilih benih yang baik dan menanamnya pada tanah yang bagus, hal itu dikarenakan seorang bapak harus memilih istri yang shalihah agar kelak anak-anaknya pun shalih dan shalihah. Allah Ta'ala berfirman, ﻭَﺍﻟْﺒَﻠَﺪُ ﺍﻟﻄَّﻴِّﺐُ ﻳَﺨْﺮُﺝُ ﻧَﺒﺎﺗُﻪُ ﺑِﺈِﺫْﻥِ ﺭَﺑِّﻪِ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻱ ﺧَﺒُﺚَ ﻻ ﻳَﺨْﺮُﺝُ ﺇِﻻَّ ﻧَﻜِﺪﺍً "Dan tanah yang baik, tanaman- tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya Hanya tumbuh merana." (Al-A'raf: 58) Dikisahkan ada seorang yang bernama Al-Mubarak beliau adalah bapak dari seorang ulama besar yang bernama Abdullah bin Al-Mubarak. Dikisahkan bahwa Al-Mubarak dahulunya adalah seorang budak yang telah dimerdekakan oleh tuannya, kemudian ia menjadi pegawai pada sebuah perkebunan. Pada suatu ketika keluarlah pemiliki kebun bersama teman-temannya kekebunnya, kemudian ia berkata kepada Al-Mubarak, "Berian kepadaku satu buah delima yang manis." Maka Mubarak membawa bebarapa buah yang dipetik, namun seluruhnya pahit. Kemudian pemilik kebun berkata kepadanya, "Apakah kamu tidak bisa membedakan antara yang manis dan pahit?" kemudian Mubarak mengatakan, "Engkau belum memberikan izin kepadaku untuk mencicipi buah tersebut." Maka pemilik kebun berkata, "Kamu sudah menjaga kebun ini selama setahun masa belum pernah mencicipinya sama sekali." Pemilik kebun mengira bahwa Mubarak telah berdusta. Maka kemudian sang majikan pun bertanya kepada tetangganya, dan dikhabarkan kepadanya bahwa Mubarak sama sekali belum pernah mencicipi buah delima di kebunnya sama sekali. Kemudian sang pemilik kebun berkata kepada Mubarak, "Wahai Mubarak, aku hanya memiliki satu orang puteri, kepada siapakah aku hendak menikahkannya?" maka Al- Mubarak menjawab, "Orang-orang Yahudi menikahkan karena harta, orang-orang Nasrani karena keelokan, orang-orang Arab menikahkan kerena kedudukan dan martabat, sedangkan kaum muslimin menikahkan puterinya dengan orang lain karena ketakwaannya. Lalu kelompok manakah yang akan engkau pilih? Nikahkanlah puterimi dengan seorang yang bertakwa." Maka sang pemilik tanah berkata, "Adakah sekarang orang yang lebih takwa dari pada dirimu?" kemudian Mubarak dinikahkan dengan puterinya. Kemudian hasil dari pernikahan yang mulia ini lahirlah seorang anak yang bernama Abdullah bin Al-Mubarak. Seorang ulama besar amirul mikminin fil hadits (penghulunya para ahli hadits), seorang mujahid, imam dalam kezuhudan, keilmian, dan sedekah. Contoh yang lainnya adalah bapak dari imam Bukhari yang bernama Isma'il, ia pernah berkata sebelum meninggal, "Demi Allah, saya tidaklah mengetahui adanya barang haram yang masuk kerumahku satu hari pun baik berupa dinar, dirham atau pun yang lainnya"… oleh karena itu terlahirlah dari dia seorang putera yang merupakan imam besar, yang mana kitabnya adalah kitab yang paing shahih setelah Al-Qur'an yaitu Muhammad bin Isma'il Al-Bukari atau dikenal dengan imam Bukhari.[4] Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 03:21AM
mujahid - Social Mention
Keshalihan Orang Tua Adalah Modal Utama Kebaikan Anak Setiap orang tua tentu memiliki harapan yang sama, yaitu keinginan agar anak- anak mereka menjadi anak yang shalih dan shalihah. Hanya saja perlu dicamkan baik-baik bahwa harapan seperti itu tidaklah hanya dicapai dengan angan-angan atau hayalan-hayalan mimpi. Akan tetapi keshalihan seorang anak itu bergantung pada keshalihan kedua orang tua. Oleh karena itu wahai para orang tua! Mulailah dari diri anda sendiri, anda membangun keimanan dan ketakwaan dihadapan Allah Ta'ala, agar dikemudin hari kebaikan tersebut akan tertular kepada anak-anak anda. Renungkanlah firman Allah Ta'ala berikut, ﻭَﻟْﻴَﺨْﺶَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻟَﻮْ ﺗَﺮَﻛُﻮﺍ ﻣِﻦْ ﺧَﻠْﻔِﻬِﻢْ ﺫُﺭِّﻳَّﺔً ﺿِﻌﺎﻓﺎً ﺧﺎﻓُﻮﺍ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﻓَﻠْﻴَﺘَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﻟْﻴَﻘُﻮﻟُﻮﺍ ﻗَﻮْﻻً ﺳَﺪِﻳﺪﺍً "Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak- anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar." (An-Nisa': 9) Di dalam ayat ini terdapat isyarat berupa peringatan kepada orang tua yang khawatir masa depan anak keturunannya, agar dia bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi seluruh larangannya agar kelak Allah menjaga anak keturunannya diatas keshalihan. Berkata Asy-Syaibani, "Dahulu kami tatkala berada di kota Konstantinopel bersama dengan pasukan Maslamah bin Abdul Malik, ketika itu kami sedang duduk-duduk bersama sekelompok ulama diantaranya Ibnu Ad-Dailami, maka mereka saling mengingatkan tentang apa yang terjadi berupa huru- hara hari kiamat. Maka aku katakan kepadanya (Ibnu Ad-Dailami), 'Wahai Abu Bisyr, aku senang bila aku tidak memiliki anak.' Maka ia menjawab, "Mengapa demikian! Tidak ada satu keturunan pun yang Allah takdirkan untuk keluar dari seseorang melainkan pasti akan keluar, baik dia suka atau pun tidak suka, hanya saja bila engkau ingin agar mereka menjadi baik maka bertakwalah engkau kepada Allah dengan berbuat baik kepada orang lain." Kemudian ia membaca ayat diatas (An- Nisa': 9).[1] Sejalan dengan makna diatas apa yang diriwayatkan oleh Muhammad bin Ka'ab Al-Quradzi dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dari Nabi shallallahu'alaihi wasallam, ﻣَﻦْ ﺃَﺣْﺴَﻦَ ﺍﻟﺼَّﺪَﻗَﺔَ ﺟَﺎﺯَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﺼِّﺮَﺍﻁِ ﻭَﻣَﻦْ ﻗَﻀَﻰ ﺣَﺎﺟَﺔَ ﺃَﺭْﻣَﻠَﺔٍ ﺃَﺧْﻠَﻒَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻓِﻲ ﺗَﺮِﻛَﺘِﻪِ "Barang siapa memperbagus sedekah ia akan dibolehkan melewati shirath (jembatan), barang siapa mencukupi kebutuhan para janda tua maka Allah akan menjaga anak keturunannya."[2] Perhatikanlah kisah berikut yang menunjukan akan keberkahan sebuah anak dalam keluarga! Dikisahkan bahwa Muqatil bin Sulaiman pernah menemui Al-Manshur pada saat ia dibai'at menjadi khalifah, maka Al- Manshur berkata kepadanya, "Berilah aku sebuah nasehat." Maka Muqatil menjawab, "Nasehat dari hal yang aku lihat atau yang aku dengar?" ia menjawab, "Dengan apa yang engkau lihat." Maka Muqatil berkata, "Wahai amirul mukminin, Umar bin Abdul Aziz memiliki 11 anak, ia meninggal hanya menyisakan uang 18 dinar, biaya mengkafaninya sebanyak 5 dinar, biaya penguburannya 4 dinar, kemudian sisanya diberikan kepada ahli warisnya…adapun Hisyam bin Abdul Malik memiliki juga 11 anak, dan ia meninggalkan warisan satu juta dinar untuk masaing-masing anaknya. Demi Allah wahai amirul mukminin, sungguh aku melihat dengan mata kepala saya sendiri salah seorang anak Umar bin Abdul Aziz berinfak sebanyak seratus kuda untuk persiapan jigad di jalan Allah, diwaktu yang sama pula saya melihat salah satu anak Hisyam sedang disibukkan dengan perdangan bisnisnya di pasar!!"[3] Keluarga yang Baik ibarat Ladang yang Menghasilkan Panenan yang Baik Orang tua yang shalih akan menghasilkan anak-anak yang shalih dan shalihah. Namun jika tidak, yang terjadi adalah sebaliknya. Dikisahkan bahwa ada seorang tertangkap karena melakukan pencurian, maka tatkala hakim memutuskan dia untuk dipotong tangannya, sang pencuri ini berucap, 'Potonglah tangan ibuku, karena dahulu tatkala aku masih kecil, aku pernah mencuri yelur, namun justeru ibuku gembira dan tersenyum dengan perbuatan yang aku lakukan'!! Dari sepenggal kisah diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa benih dan tanah yang baik akan menghasilkan tanaman dan panenan yang bagus namun jika sebaliknya maka akan menghasilkan tanaman dan panenan yang jelek. Hak seorang bapak adalah memilih benih yang baik dan menanamnya pada tanah yang bagus, hal itu dikarenakan seorang bapak harus memilih istri yang shalihah agar kelak anak-anaknya pun shalih dan shalihah. Allah Ta'ala berfirman, ﻭَﺍﻟْﺒَﻠَﺪُ ﺍﻟﻄَّﻴِّﺐُ ﻳَﺨْﺮُﺝُ ﻧَﺒﺎﺗُﻪُ ﺑِﺈِﺫْﻥِ ﺭَﺑِّﻪِ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻱ ﺧَﺒُﺚَ ﻻ ﻳَﺨْﺮُﺝُ ﺇِﻻَّ ﻧَﻜِﺪﺍً "Dan tanah yang baik, tanaman- tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya Hanya tumbuh merana." (Al-A'raf: 58) Dikisahkan ada seorang yang bernama Al-Mubarak beliau adalah bapak dari seorang ulama besar yang bernama Abdullah bin Al-Mubarak. Dikisahkan bahwa Al-Mubarak dahulunya adalah seorang budak yang telah dimerdekakan oleh tuannya, kemudian ia menjadi pegawai pada sebuah perkebunan. Pada suatu ketika keluarlah pemiliki kebun bersama teman-temannya kekebunnya, kemudian ia berkata kepada Al-Mubarak, "Berian kepadaku satu buah delima yang manis." Maka Mubarak membawa bebarapa buah yang dipetik, namun seluruhnya pahit. Kemudian pemilik kebun berkata kepadanya, "Apakah kamu tidak bisa membedakan antara yang manis dan pahit?" kemudian Mubarak mengatakan, "Engkau belum memberikan izin kepadaku untuk mencicipi buah tersebut." Maka pemilik kebun berkata, "Kamu sudah menjaga kebun ini selama setahun masa belum pernah mencicipinya sama sekali." Pemilik kebun mengira bahwa Mubarak telah berdusta. Maka kemudian sang majikan pun bertanya kepada tetangganya, dan dikhabarkan kepadanya bahwa Mubarak sama sekali belum pernah mencicipi buah delima di kebunnya sama sekali. Kemudian sang pemilik kebun berkata kepada Mubarak, "Wahai Mubarak, aku hanya memiliki satu orang puteri, kepada siapakah aku hendak menikahkannya?" maka Al- Mubarak menjawab, "Orang-orang Yahudi menikahkan karena harta, orang-orang Nasrani karena keelokan, orang-orang Arab menikahkan kerena kedudukan dan martabat, sedangkan kaum muslimin menikahkan puterinya dengan orang lain karena ketakwaannya. Lalu kelompok manakah yang akan engkau pilih? Nikahkanlah puterimi dengan seorang yang bertakwa." Maka sang pemilik tanah berkata, "Adakah sekarang orang yang lebih takwa dari pada dirimu?" kemudian Mubarak dinikahkan dengan puterinya. Kemudian hasil dari pernikahan yang mulia ini lahirlah seorang anak yang bernama Abdullah bin Al-Mubarak. Seorang ulama besar amirul mikminin fil hadits (penghulunya para ahli hadits), seorang mujahid, imam dalam kezuhudan, keilmian, dan sedekah. Contoh yang lainnya adalah bapak dari imam Bukhari yang bernama Isma'il, ia pernah berkata sebelum meninggal, "Demi Allah, saya tidaklah mengetahui adanya barang haram yang masuk kerumahku satu hari pun baik berupa dinar, dirham atau pun yang lainnya"… oleh karena itu terlahirlah dari dia seorang putera yang merupakan imam besar, yang mana kitabnya adalah kitab yang paing shahih setelah Al-Qur'an yaitu Muhammad bin Isma'il Al-Bukari atau dikenal dengan imam Bukhari.[4]
http://www.facebook.com/permalink.php?id=347606251994618&v=wall&story_fbid=540310009390907
Nov 21st 2013, 03:08
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/GkJ4T2
-- Sie erhalten diese Nachricht, weil Sie Mitglied der Google Groups-Gruppe "News2" sind. Um Ihr Abonnement für diese Gruppe zu beenden und keine E-Mails mehr von dieser Gruppe zu erhalten, senden Sie eine Email an 76j4725235b235b891248jv1+unsubscribe@googlegroups.com. Weitere Optionen: https://groups.google.com/groups/opt_out | Übersicht für 76j4725235b235b891248jv1@googlegroups.com - 25 Nachrichten in 25 Themen Gruppe: http://groups.google.com/group/76j4725235b235b891248jv1/topics - domeus - Neues von Al-Islaam.de: Abdul Adhim – Die Läuterung der Seele (Teil 1 -14) [1 Aktualisierung]
- Abu Bilal - Social Mention: Abu Bilal - Das Wort "Ahki" hat keinen Wert mehr und Helden des ISLAM [1 Aktualisierung]
- Abu Adam - Social Mention: Danita Delimont - Temples - Egypt, Luxor, Temple of Karnak, Temple of Luxor - AF14 MGL0057 - Miva Stock - Tile Pen Holders-5 inch tile pen holder -------------------------------------------- Excellent proposition - http://tinyurl.com/p6u0srdnyolvin/f=officeproducts-33+B00EOTGAHA -------------------------------------------- More: Danita delimont - temples - egypt, luxor, temple of karnak, temple of luxor - af14 mgl0057 - miva stock - light switch covers - 2 plug outlet cover; Danita delimont - egypt - egyptian figures on souvenir shop wall, luxor, egypt-af14 aje0256 - adam jones - mouse pads; Danita delimont - sailboats - egypt, aswan, nile river, felucca sailboats - af14 mgl0060 - miva stock - light switch covers - 2 plug outlet cover; Danita delimont - temples - china, macau. coils of incense at the a-ma temple - as22 jeg0012 - julie eggers - mouse pads; Danita delimont - temples - screen wall, guoqing buddhist temple, zhejiang, china - as07 ksu1546 - keren su - light switch covers - single toggle switch; Danita delimont - pagodas - japan, kyoto, to-ji temple pagoda at twilight - as15 rti0753 - rob tilley - ornaments - 3 inch snowflake porcelain ornament; Danita delimont - hieroglyphics - egypt, temple of luxor, hieroglyphics, obelisk of ramesses ii-af14 pri0020 - prisma - water bottles; Danita delimont - temples - egypt, luxor, temple of karnak, temple of luxor - af14 mgl0057 - miva stock - flags - 12 x 18 inch garden flag; Danita delimont - temples - egypt, aswan,philae temple, cross -af14 dbr0069 - dave bartruff - coffee gift baskets - coffee gift basket; Danita delimont - temples - egypt, abu simbel, the greater temple, statues - af14 mgl0051 - miva stock - quilt squares - 8x8 inch quilt square; Danita delimont - temples - egypt, abu simbel, greater temple of ramses ii - af14 mgl0056 - miva stock - mouse pads; Danita delimont - egypt - egypt, cairo, museum of egyptian antiquities, papyrus - af14 mgl0050 - miva stock - drawing book - memory book 12 x 12 inch. Tags: christmas, 9948395588440, product, discussions, black friday, special, UA81I4, prices, customers, 50391546514, products, lowest prices, information, BMC91V, sales. [1 Aktualisierung]
- dawa - Social Mention: Bimar ko duva sai shafa hota hai ya dawa [1 Aktualisierung]
- allahu akbar - Social Mention: See an angel on top of the kaabah. Allahu Akbar! [1 Aktualisierung]
- takbir - Social Mention: Ayah meninggal ktika takbir berkumandang :( [1 Aktualisierung]
- La hawla wa la quwwata illa billah - originals Facebook-Pinnwand: Eine Nasiha an meine edlen Schwester im Islam M.T [1 Aktualisierung]
- abu z projekt - Social Mention: Projekt 4 [1 Aktualisierung]
- bushido - Social Mention: am 22.11.13 wird am kay one sin labe gfickt vo bushido [1 Aktualisierung]
- kalifa - Social Mention: Gabriel Salas Rodrigo Higo G. Eduardo Turner David Villarreal Maldonado David Kalifa Jorge Villa-t Andrés Hayek Jorge A. Garza G. Marcelo Aguilar Gonzalo Margain [1 Aktualisierung]
- killuminati - Social Mention: SW. Zeg me wat er in je op komt als ik dit zeg : TUPAC! [1 Aktualisierung]
- killuminati - Social Mention: -Killuminati all through ya body, Pac knew and if someone killed him because he feared him. [1 Aktualisierung]
- kuffar - Social Mention: "Another 20 children, aged between 4 and 13 and who 'had been completely brainwashed' by al-Shabaab at a local mosque, were placed in a rehabilitation programme, Liwowa told Sabahi. When police found them at Madina mosque, the youngsters possessed exercise books which contained teachings on 'how to kill using a knife [or] a machete, how to fight aggressors with weapons and without [weapons], how to sabotage the economy and how to liberate East Africa from the hands of the kuffar [infidels],' according to Liwowa. Al-Shabaab had brainwashed these children to the point that they disowned their parents as not being true Muslims because they intermingled with non-Muslims, he said." [1 Aktualisierung]
- Bushido for Presidents Facebook-Pinnwand: So Endstand der Track! [1 Aktualisierung]
- dawah-news - Social Mention: [1 Aktualisierung]
- Understand IslaMs Facebook-Pinnwand: Comments Allah Hu akber [1 Aktualisierung]
- islamist - Social Mention: EDITORIAL Political Crisis in Bangladesh Published: November 20, 2013 FACEBOOK TWITTER GOOGLE+ SAVE E-MAIL SHARE PRINT REPRINTS Since the year began, a series of general strikes have paralyzed Bangladesh, and hundreds have died in violent clashes between rival political factions. Top opposition leaders and human rights activists have been arrested. Courts have delivered guilty verdicts and death sentences that flout the most basic standards of due process. Opinion Twitter Logo. Connect With Us on Twitter For Op-Ed, follow @nytopinion and to hear from the editorial page editor, Andrew Rosenthal, follow @andyrNYT. Responsibility for this crisis sits squarely with Prime Minister Sheikh Hasina, the leader of the Awami League party. Ms. Hasina seems determined to hang on to power in advance of general elections scheduled for January and to neutralize her opponents by any means necessary. In 2011, she scrapped a constitutional provision for the governing party to cede power to a neutral caretaker government three months before elections take place. Instead, Ms. Hasina set up an "all-party" government over which she presides. This is not acceptable to Khaleda Zia, a former prime minister who is the leader of the opposition Bangladesh Nationalist Party, or B.N.P. The two are locked in a potentially explosive impasse. Meanwhile, the Jamaat-e-Islami party, an ally of the B.N.P., has been banned from participating in the upcoming elections. Many Bangladeshis who support the Awami League fear that Islamist parties are threatening the foundation of a country that fought bitterly to separate from Pakistan in 1971. But banning Jamaat-e-Islami from participating in the electoral process is only forcing frustrated supporters into the streets. Meanwhile, trials held by the International Crimes Tribunal in Bangladesh, which was set up in 2009 to try people accused of committing atrocities during the 1971 war with Pakistan, have targeted opposition leaders. The tribunal appears to be yet another tool to stifle political opponents. If violations of rights continue, Bangladesh could face pressure, including perhaps sanctions, from the international community. Prime Minister Hasina needs to restore autonomy to Bangladesh's judiciary, stop persecuting human rights activists and work with the political opposition to find an acceptable transitional government ahead of next year's election. [1 Aktualisierung]
- sharia - Social Mention: http://www.cbn.com/tv/embedplayer.aspx?bcid=1509282970001 [1 Aktualisierung]
- Al-Rahma - Social Mention: بالنسبه لاى حد حابب يخطب احب اقوله استنى اياك تخطب دلوقتى !! .. اصلك هتتدبس يا معلم بص يا كبير .. دفعة 1998 دى دفعه البنات فيها جامدين اخر حاجه من الاخر مزز يعنى معاك من 1998 وانت طالع الجيل دا جيل البنات تحس انهم بنات اجانب مع خالص اعتذارى لبنات دفعتى والى اكبر منها والى اصغر شوية بس صدقونى مفيش حد بيعنس وهتتجوزوا بس ممكن تقابلك عقبات زى ( علا عبد الصبور ) فاصبرى وربنا هيراضيك دى نصيحه منى ليكم كدا على الماشى وربنا يقدرنى على فعل الخير ادعولى بقا ههههههههههههههه .. [1 Aktualisierung]
- khalifa - Social Mention: Clique no seu Cantor/Banda Favorita! # MC DALESTE # MC GUIME # funk, # Anitta ,# Jorge e Matheus, # Charlie Brown Jr. # Legião Urbana, # Luan Santana, # The Beatles, # Sorriso Maroto, # Pollo, # Aline Barros, # Paula Fernandes, # Bruna Karla, # Nando Reis, # Roberto Carlos, # Clarice Falção, # Gustavo Lima, # Thalles Roberto, # Thiagunho, # Taylor Swif, # Projota, # Carrosel (2012), # Racionais Mc's, # Lucas Lucco, # Fernando e Sorocaba, # Fernandinho, # Zezé Di Camargo e Luciano, # Revelação, # Thaeme e Thiago, # Exaltasamba, # Bruno Mars, # Rihanna, # Bonde Da Stronda, # Capital Inicial, # Cazuza, # One Direction, # Jota Quest, # Coldplay, # Turma Do Pagode, # Cristiano Araujo, # justin Bieber, # Beyoncé, # Pink, # Avião Do Forro, # Garota Safada, # O Rappa, # Patati e Patata, # Ivete Sangalo, # Guns N' Roses, # Linkin Park, # Roupa Nova, # Rosa De Saron, # Victor e Leo, # Adele, # Naldo, # Skank, # Bonde Das Maravilhas, # Nx Zero, # Titãs, # System Of a Down, # João Neto e Frederico, # Mc Gui, # Mc Koringa, # Léo Magalhães, # Michel Telo, # Os Paralamas Do Sucesso, # Pitty, # Eduardo Costa, # Dance, # Wiz khalifa, # Jeito Muleque, # Michel Jacksoon, # Metalica, # Eminem, # Calcinha Preta, # RBD, # Bob Marley, # Cone Crew Diretoria, # Glee, # Apocalipe 16, # Galinha Pintadinha, # Black Eyed Peas, # 50 Cent's, # JenniferLopez, # Raça Negra, # Oficcina G3, # Pregador Luo, # Amado Batista, # Claudia Leite, # Mc Pocahontas, # Katy Perry, # Alexandre Piris, # Catedral, # Gabriel O Pensador, # David Guetta, # Israel Novaes, # Pitbull, # (..) SE TEM ALGUM CANTOR OU BANDA QUE VOC ? GOSTA CURTI AQUI. Psiu, Mô Fica comigo Para sempre ? [1 Aktualisierung]
- jihad - Social Mention: Coordination between Awqaf and Interior [1 Aktualisierung]
- islamist - Social Mention: Since the year began, a series of general strikes have paralyzed Bangladesh, and hundreds have died in violent clashes between rival political factions. Top opposition leaders and human rights activists have been arrested. Courts have delivered guilty verdicts and death sentences that flout the most basic standards of due process. Responsibility for this crisis sits squarely with Prime Minister Sheikh Hasina, the leader of the Awami League party. Ms. Hasina seems determined to hang on to power in advance of general elections scheduled for January and to neutralize her opponents by any means necessary. In 2011, she scrapped a constitutional provision for the governing party to cede power to a neutral caretaker government three months before elections take place. Instead, Ms. Hasina set up an "all-party" government over which she presides. This is not acceptable to Khaleda Zia, a former prime minister who is the leader of the opposition Bangladesh Nationalist Party, or B.N.P. The two are locked in a potentially explosive impasse. Meanwhile, the Jamaat-e-Islami party, an ally of the B.N.P., has been banned from participating in the upcoming elections. Many Bangladeshis who support the Awami League fear that Islamist parties are threatening the foundation of a country that fought bitterly to separate from Pakistan in 1971. But banning Jamaat-e-Islami from participating in the electoral process is only forcing frustrated supporters into the streets. Meanwhile, trials held by the International Crimes Tribunal in Bangladesh, which was set up in 2009 to try people accused of committing atrocities during the 1971 war with Pakistan, have targeted opposition leaders. The tribunal appears to be yet another tool to stifle political opponents. If violations of rights continue, Bangladesh could face pressure, including perhaps sanctions, from the international community. Prime Minister Hasina needs to restore autonomy to Bangladesh's judiciary, stop persecuting human rights activists and work with the political opposition to find an acceptable transitional government ahead of next year's election. http://www.nytimes.com/2013/11/21/opinion/political-crisis-in-bangladesh.html?smid=fb-share&fb_source=message&_r=1& [1 Aktualisierung]
- • Every Muslimah Is A Princess •s Facebook-Pinnwand: ツسَبحﺎنً ٱﻟلہّ ツ -ツSubhan'Allahツ- ツGlory be to Allahツ [1 Aktualisierung]
- kuffar - Social Mention: Muzlings in Tanzania being raised to be peaceful humans [1 Aktualisierung]
- Masallah - Social Mention: Hayatımda vazgeçemeyeceğim insanlar (BÜŞRA YILMAZ),(ESRA YILMAZ),(GÜL YILMAZ),(GAMZE UĞURLU),(ÖZLEM UĞURLU),(NURTAÇ KARADAŞ),(CANAN YANIK),(KÜBRA CENİK)(DEMET YANIK),(SEMRA ARAZ),(KÜBRA ILBAŞ CENİK),(ŞEYMA YILMAZ),(SEDANUR YILMAZ)daha aklıma kimse gelmir yaz yaz bitmir masallah [1 Aktualisierung]
Abu Adam - Social Mention: Danita Delimont - Temples - Egypt, Luxor, Temple of Karnak, Temple of Luxor - AF14 MGL0057 - Miva Stock - Tile Pen Holders-5 inch tile pen holder -------------------------------------------- Excellent proposition - http://tinyurl.com/p6u0srdnyolvin/f=officeproducts-33+B00EOTGAHA -------------------------------------------- More: Danita delimont - temples - egypt, luxor, temple of karnak, temple of luxor - af14 mgl0057 - miva stock - light switch covers - 2 plug outlet cover; Danita delimont - egypt - egyptian figures on souvenir shop wall, luxor, egypt-af14 aje0256 - adam jones - mouse pads; Danita delimont - sailboats - egypt, aswan, nile river, felucca sailboats - af14 mgl0060 - miva stock - light switch covers - 2 plug outlet cover; Danita delimont - temples - china, macau. coils of incense at the a-ma temple - as22 jeg0012 - julie eggers - mouse pads; Danita delimont - temples - screen wall, guoqing buddhist temple, zhejiang, china - as07 ksu1546 - keren su - light switch covers - single toggle switch; Danita delimont - pagodas - japan, kyoto, to-ji temple pagoda at twilight - as15 rti0753 - rob tilley - ornaments - 3 inch snowflake porcelain ornament; Danita delimont - hieroglyphics - egypt, temple of luxor, hieroglyphics, obelisk of ramesses ii-af14 pri0020 - prisma - water bottles; Danita delimont - temples - egypt, luxor, temple of karnak, temple of luxor - af14 mgl0057 - miva stock - flags - 12 x 18 inch garden flag; Danita delimont - temples - egypt, aswan,philae temple, cross -af14 dbr0069 - dave bartruff - coffee gift baskets - coffee gift basket; Danita delimont - temples - egypt, abu simbel, the greater temple, statues - af14 mgl0051 - miva stock - quilt squares - 8x8 inch quilt square; Danita delimont - temples - egypt, abu simbel, greater temple of ramses ii - af14 mgl0056 - miva stock - mouse pads; Danita delimont - egypt - egypt, cairo, museum of egyptian antiquities, papyrus - af14 mgl0050 - miva stock - drawing book - memory book 12 x 12 inch. Tags: christmas, 9948395588440, product, discussions, black friday, special, UA81I4, prices, customers, 50391546514, products, lowest prices, information, BMC91V, sales. Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 02:01AM
Abu Adam - Social Mention
Danita Delimont - Temples - Egypt, Luxor, Temple of Karnak, Temple of Luxor - AF14 MGL0057 - Miva Stock - Tile Pen Holders-5 inch tile pen holder -------------------------------------------- Excellent proposition - http://tinyurl.com/p6u0srdnyolvin/f=officeproducts-33+B00EOTGAHA -------------------------------------------- More: Danita delimont - temples - egypt, luxor, temple of karnak, temple of luxor - af14 mgl0057 - miva stock - light switch covers - 2 plug outlet cover; Danita delimont - egypt - egyptian figures on souvenir shop wall, luxor, egypt-af14 aje0256 - adam jones - mouse pads; Danita delimont - sailboats - egypt, aswan, nile river, felucca sailboats - af14 mgl0060 - miva stock - light switch covers - 2 plug outlet cover; Danita delimont - temples - china, macau. coils of incense at the a-ma temple - as22 jeg0012 - julie eggers - mouse pads; Danita delimont - temples - screen wall, guoqing buddhist temple, zhejiang, china - as07 ksu1546 - keren su - light switch covers - single toggle switch; Danita delimont - pagodas - japan, kyoto, to-ji temple pagoda at twilight - as15 rti0753 - rob tilley - ornaments - 3 inch snowflake porcelain ornament; Danita delimont - hieroglyphics - egypt, temple of luxor, hieroglyphics, obelisk of ramesses ii-af14 pri0020 - prisma - water bottles; Danita delimont - temples - egypt, luxor, temple of karnak, temple of luxor - af14 mgl0057 - miva stock - flags - 12 x 18 inch garden flag; Danita delimont - temples - egypt, aswan,philae temple, cross -af14 dbr0069 - dave bartruff - coffee gift baskets - coffee gift basket; Danita delimont - temples - egypt, abu simbel, the greater temple, statues - af14 mgl0051 - miva stock - quilt squares - 8x8 inch quilt square; Danita delimont - temples - egypt, abu simbel, greater temple of ramses ii - af14 mgl0056 - miva stock - mouse pads; Danita delimont - egypt - egypt, cairo, museum of egyptian antiquities, papyrus - af14 mgl0050 - miva stock - drawing book - memory book 12 x 12 inch. Tags: christmas, 9948395588440, product, discussions, black friday, special, UA81I4, prices, customers, 50391546514, products, lowest prices, information, BMC91V, sales.
http://www.facebook.com/permalink.php?id=1435219500022803&v=wall&story_fbid=1435324460012307
Nov 21st 2013, 01:15
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/YVt0FM
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 02:41AM
kuffar - Social Mention
"Another 20 children, aged between 4 and 13 and who 'had been completely brainwashed' by al-Shabaab at a local mosque, were placed in a rehabilitation programme, Liwowa told Sabahi. When police found them at Madina mosque, the youngsters possessed exercise books which contained teachings on 'how to kill using a knife [or] a machete, how to fight aggressors with weapons and without [weapons], how to sabotage the economy and how to liberate East Africa from the hands of the kuffar [infidels],' according to Liwowa. Al-Shabaab had brainwashed these children to the point that they disowned their parents as not being true Muslims because they intermingled with non-Muslims, he said."
http://www.facebook.com/permalink.php?id=359802960806448&v=wall&story_fbid=469779956475414
Nov 21st 2013, 02:00
Why didn't the Vast Majority of Peaceful Muslims Who Reject Terrorism at this mosque rise up and throw the al-Shabaab partisans out, and report them to authorities? "Tanzania dismantles al-Shabaab child indoctrination camp in Tanga region," by Deodatus Balile in Sabahi, November 15 (thanks to Pamela...
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/QpRS9W
islamist - Social Mention: EDITORIAL Political Crisis in Bangladesh Published: November 20, 2013 FACEBOOK TWITTER GOOGLE+ SAVE E-MAIL SHARE PRINT REPRINTS Since the year began, a series of general strikes have paralyzed Bangladesh, and hundreds have died in violent clashes between rival political factions. Top opposition leaders and human rights activists have been arrested. Courts have delivered guilty verdicts and death sentences that flout the most basic standards of due process. Opinion Twitter Logo. Connect With Us on Twitter For Op-Ed, follow @nytopinion and to hear from the editorial page editor, Andrew Rosenthal, follow @andyrNYT. Responsibility for this crisis sits squarely with Prime Minister Sheikh Hasina, the leader of the Awami League party. Ms. Hasina seems determined to hang on to power in advance of general elections scheduled for January and to neutralize her opponents by any means necessary. In 2011, she scrapped a constitutional provision for the governing party to cede power to a neutral caretaker government three months before elections take place. Instead, Ms. Hasina set up an "all-party" government over which she presides. This is not acceptable to Khaleda Zia, a former prime minister who is the leader of the opposition Bangladesh Nationalist Party, or B.N.P. The two are locked in a potentially explosive impasse. Meanwhile, the Jamaat-e-Islami party, an ally of the B.N.P., has been banned from participating in the upcoming elections. Many Bangladeshis who support the Awami League fear that Islamist parties are threatening the foundation of a country that fought bitterly to separate from Pakistan in 1971. But banning Jamaat-e-Islami from participating in the electoral process is only forcing frustrated supporters into the streets. Meanwhile, trials held by the International Crimes Tribunal in Bangladesh, which was set up in 2009 to try people accused of committing atrocities during the 1971 war with Pakistan, have targeted opposition leaders. The tribunal appears to be yet another tool to stifle political opponents. If violations of rights continue, Bangladesh could face pressure, including perhaps sanctions, from the international community. Prime Minister Hasina needs to restore autonomy to Bangladesh's judiciary, stop persecuting human rights activists and work with the political opposition to find an acceptable transitional government ahead of next year's election. Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 09:49PM
islamist - Social Mention
EDITORIAL Political Crisis in Bangladesh Published: November 20, 2013 FACEBOOK TWITTER GOOGLE+ SAVE E-MAIL SHARE PRINT REPRINTS Since the year began, a series of general strikes have paralyzed Bangladesh, and hundreds have died in violent clashes between rival political factions. Top opposition leaders and human rights activists have been arrested. Courts have delivered guilty verdicts and death sentences that flout the most basic standards of due process. Opinion Twitter Logo. Connect With Us on Twitter For Op-Ed, follow @nytopinion and to hear from the editorial page editor, Andrew Rosenthal, follow @andyrNYT. Responsibility for this crisis sits squarely with Prime Minister Sheikh Hasina, the leader of the Awami League party. Ms. Hasina seems determined to hang on to power in advance of general elections scheduled for January and to neutralize her opponents by any means necessary. In 2011, she scrapped a constitutional provision for the governing party to cede power to a neutral caretaker government three months before elections take place. Instead, Ms. Hasina set up an "all-party" government over which she presides. This is not acceptable to Khaleda Zia, a former prime minister who is the leader of the opposition Bangladesh Nationalist Party, or B.N.P. The two are locked in a potentially explosive impasse. Meanwhile, the Jamaat-e-Islami party, an ally of the B.N.P., has been banned from participating in the upcoming elections. Many Bangladeshis who support the Awami League fear that Islamist parties are threatening the foundation of a country that fought bitterly to separate from Pakistan in 1971. But banning Jamaat-e-Islami from participating in the electoral process is only forcing frustrated supporters into the streets. Meanwhile, trials held by the International Crimes Tribunal in Bangladesh, which was set up in 2009 to try people accused of committing atrocities during the 1971 war with Pakistan, have targeted opposition leaders. The tribunal appears to be yet another tool to stifle political opponents. If violations of rights continue, Bangladesh could face pressure, including perhaps sanctions, from the international community. Prime Minister Hasina needs to restore autonomy to Bangladesh's judiciary, stop persecuting human rights activists and work with the political opposition to find an acceptable transitional government ahead of next year's election.
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100002980481008&v=wall&story_fbid=464925896950089
Nov 20th 2013, 21:18
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/HCr91T
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 09:36PM
Al-Rahma - Social Mention
بالنسبه لاى حد حابب يخطب احب اقوله استنى اياك تخطب دلوقتى !! .. اصلك هتتدبس يا معلم بص يا كبير .. دفعة 1998 دى دفعه البنات فيها جامدين اخر حاجه من الاخر مزز يعنى معاك من 1998 وانت طالع الجيل دا جيل البنات تحس انهم بنات اجانب مع خالص اعتذارى لبنات دفعتى والى اكبر منها والى اصغر شوية بس صدقونى مفيش حد بيعنس وهتتجوزوا بس ممكن تقابلك عقبات زى ( علا عبد الصبور ) فاصبرى وربنا هيراضيك دى نصيحه منى ليكم كدا على الماشى وربنا يقدرنى على فعل الخير ادعولى بقا ههههههههههههههه ..
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100001423941942&v=wall&story_fbid=611667782224014
Nov 20th 2013, 20:41
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/ZnGzZ5
khalifa - Social Mention: Clique no seu Cantor/Banda Favorita! # MC DALESTE # MC GUIME # funk, # Anitta ,# Jorge e Matheus, # Charlie Brown Jr. # Legião Urbana, # Luan Santana, # The Beatles, # Sorriso Maroto, # Pollo, # Aline Barros, # Paula Fernandes, # Bruna Karla, # Nando Reis, # Roberto Carlos, # Clarice Falção, # Gustavo Lima, # Thalles Roberto, # Thiagunho, # Taylor Swif, # Projota, # Carrosel (2012), # Racionais Mc's, # Lucas Lucco, # Fernando e Sorocaba, # Fernandinho, # Zezé Di Camargo e Luciano, # Revelação, # Thaeme e Thiago, # Exaltasamba, # Bruno Mars, # Rihanna, # Bonde Da Stronda, # Capital Inicial, # Cazuza, # One Direction, # Jota Quest, # Coldplay, # Turma Do Pagode, # Cristiano Araujo, # justin Bieber, # Beyoncé, # Pink, # Avião Do Forro, # Garota Safada, # O Rappa, # Patati e Patata, # Ivete Sangalo, # Guns N' Roses, # Linkin Park, # Roupa Nova, # Rosa De Saron, # Victor e Leo, # Adele, # Naldo, # Skank, # Bonde Das Maravilhas, # Nx Zero, # Titãs, # System Of a Down, # João Neto e Frederico, # Mc Gui, # Mc Koringa, # Léo Magalhães, # Michel Telo, # Os Paralamas Do Sucesso, # Pitty, # Eduardo Costa, # Dance, # Wiz khalifa, # Jeito Muleque, # Michel Jacksoon, # Metalica, # Eminem, # Calcinha Preta, # RBD, # Bob Marley, # Cone Crew Diretoria, # Glee, # Apocalipe 16, # Galinha Pintadinha, # Black Eyed Peas, # 50 Cent's, # JenniferLopez, # Raça Negra, # Oficcina G3, # Pregador Luo, # Amado Batista, # Claudia Leite, # Mc Pocahontas, # Katy Perry, # Alexandre Piris, # Catedral, # Gabriel O Pensador, # David Guetta, # Israel Novaes, # Pitbull, # (..) SE TEM ALGUM CANTOR OU BANDA QUE VOC ? GOSTA CURTI AQUI. Psiu, Mô Fica comigo Para sempre ? Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 02:35AM
khalifa - Social Mention
Clique no seu Cantor/Banda Favorita! # MC DALESTE # MC GUIME # funk, # Anitta ,# Jorge e Matheus, # Charlie Brown Jr. # Legião Urbana, # Luan Santana, # The Beatles, # Sorriso Maroto, # Pollo, # Aline Barros, # Paula Fernandes, # Bruna Karla, # Nando Reis, # Roberto Carlos, # Clarice Falção, # Gustavo Lima, # Thalles Roberto, # Thiagunho, # Taylor Swif, # Projota, # Carrosel (2012), # Racionais Mc's, # Lucas Lucco, # Fernando e Sorocaba, # Fernandinho, # Zezé Di Camargo e Luciano, # Revelação, # Thaeme e Thiago, # Exaltasamba, # Bruno Mars, # Rihanna, # Bonde Da Stronda, # Capital Inicial, # Cazuza, # One Direction, # Jota Quest, # Coldplay, # Turma Do Pagode, # Cristiano Araujo, # justin Bieber, # Beyoncé, # Pink, # Avião Do Forro, # Garota Safada, # O Rappa, # Patati e Patata, # Ivete Sangalo, # Guns N' Roses, # Linkin Park, # Roupa Nova, # Rosa De Saron, # Victor e Leo, # Adele, # Naldo, # Skank, # Bonde Das Maravilhas, # Nx Zero, # Titãs, # System Of a Down, # João Neto e Frederico, # Mc Gui, # Mc Koringa, # Léo Magalhães, # Michel Telo, # Os Paralamas Do Sucesso, # Pitty, # Eduardo Costa, # Dance, # Wiz khalifa, # Jeito Muleque, # Michel Jacksoon, # Metalica, # Eminem, # Calcinha Preta, # RBD, # Bob Marley, # Cone Crew Diretoria, # Glee, # Apocalipe 16, # Galinha Pintadinha, # Black Eyed Peas, # 50 Cent's, # JenniferLopez, # Raça Negra, # Oficcina G3, # Pregador Luo, # Amado Batista, # Claudia Leite, # Mc Pocahontas, # Katy Perry, # Alexandre Piris, # Catedral, # Gabriel O Pensador, # David Guetta, # Israel Novaes, # Pitbull, # (..) SE TEM ALGUM CANTOR OU BANDA QUE VOC ? GOSTA CURTI AQUI. Psiu, Mô Fica comigo Para sempre ?
http://www.facebook.com/permalink.php?id=133342733473957&v=wall&story_fbid=322739414534287
Nov 21st 2013, 02:30
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/wnl7yq
islamist - Social Mention: Since the year began, a series of general strikes have paralyzed Bangladesh, and hundreds have died in violent clashes between rival political factions. Top opposition leaders and human rights activists have been arrested. Courts have delivered guilty verdicts and death sentences that flout the most basic standards of due process. Responsibility for this crisis sits squarely with Prime Minister Sheikh Hasina, the leader of the Awami League party. Ms. Hasina seems determined to hang on to power in advance of general elections scheduled for January and to neutralize her opponents by any means necessary. In 2011, she scrapped a constitutional provision for the governing party to cede power to a neutral caretaker government three months before elections take place. Instead, Ms. Hasina set up an "all-party" government over which she presides. This is not acceptable to Khaleda Zia, a former prime minister who is the leader of the opposition Bangladesh Nationalist Party, or B.N.P. The two are locked in a potentially explosive impasse. Meanwhile, the Jamaat-e-Islami party, an ally of the B.N.P., has been banned from participating in the upcoming elections. Many Bangladeshis who support the Awami League fear that Islamist parties are threatening the foundation of a country that fought bitterly to separate from Pakistan in 1971. But banning Jamaat-e-Islami from participating in the electoral process is only forcing frustrated supporters into the streets. Meanwhile, trials held by the International Crimes Tribunal in Bangladesh, which was set up in 2009 to try people accused of committing atrocities during the 1971 war with Pakistan, have targeted opposition leaders. The tribunal appears to be yet another tool to stifle political opponents. If violations of rights continue, Bangladesh could face pressure, including perhaps sanctions, from the international community. Prime Minister Hasina needs to restore autonomy to Bangladesh's judiciary, stop persecuting human rights activists and work with the political opposition to find an acceptable transitional government ahead of next year's election. http://www.nytimes.com/2013/11/21/opinion/political-crisis-in-bangladesh.html?smid=fb-share&fb_source=message&_r=1& Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 01:56AM
islamist - Social Mention
Since the year began, a series of general strikes have paralyzed Bangladesh, and hundreds have died in violent clashes between rival political factions. Top opposition leaders and human rights activists have been arrested. Courts have delivered guilty verdicts and death sentences that flout the most basic standards of due process. Responsibility for this crisis sits squarely with Prime Minister Sheikh Hasina, the leader of the Awami League party. Ms. Hasina seems determined to hang on to power in advance of general elections scheduled for January and to neutralize her opponents by any means necessary. In 2011, she scrapped a constitutional provision for the governing party to cede power to a neutral caretaker government three months before elections take place. Instead, Ms. Hasina set up an "all-party" government over which she presides. This is not acceptable to Khaleda Zia, a former prime minister who is the leader of the opposition Bangladesh Nationalist Party, or B.N.P. The two are locked in a potentially explosive impasse. Meanwhile, the Jamaat-e-Islami party, an ally of the B.N.P., has been banned from participating in the upcoming elections. Many Bangladeshis who support the Awami League fear that Islamist parties are threatening the foundation of a country that fought bitterly to separate from Pakistan in 1971. But banning Jamaat-e-Islami from participating in the electoral process is only forcing frustrated supporters into the streets. Meanwhile, trials held by the International Crimes Tribunal in Bangladesh, which was set up in 2009 to try people accused of committing atrocities during the 1971 war with Pakistan, have targeted opposition leaders. The tribunal appears to be yet another tool to stifle political opponents. If violations of rights continue, Bangladesh could face pressure, including perhaps sanctions, from the international community. Prime Minister Hasina needs to restore autonomy to Bangladesh's judiciary, stop persecuting human rights activists and work with the political opposition to find an acceptable transitional government ahead of next year's election. http://www.nytimes.com/2013/11/21/opinion/political-crisis-in-bangladesh.html?smid=fb-share&fb_source=message&_r=1&
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100003292391030&v=wall&story_fbid=469765733143169
Nov 21st 2013, 01:55
The Hasina government is stifling the opposition to stay in power.
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/HCr91T
Masallah - Social Mention: Hayatımda vazgeçemeyeceğim insanlar (BÜŞRA YILMAZ),(ESRA YILMAZ),(GÜL YILMAZ),(GAMZE UĞURLU),(ÖZLEM UĞURLU),(NURTAÇ KARADAŞ),(CANAN YANIK),(KÜBRA CENİK)(DEMET YANIK),(SEMRA ARAZ),(KÜBRA ILBAŞ CENİK),(ŞEYMA YILMAZ),(SEDANUR YILMAZ)daha aklıma kimse gelmir yaz yaz bitmir masallah Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 09:48PM
Masallah - Social Mention
Hayatımda vazgeçemeyeceğim insanlar (BÜŞRA YILMAZ),(ESRA YILMAZ),(GÜL YILMAZ),(GAMZE UĞURLU),(ÖZLEM UĞURLU),(NURTAÇ KARADAŞ),(CANAN YANIK),(KÜBRA CENİK)(DEMET YANIK),(SEMRA ARAZ),(KÜBRA ILBAŞ CENİK),(ŞEYMA YILMAZ),(SEDANUR YILMAZ)daha aklıma kimse gelmir yaz yaz bitmir masallah
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100003269557747&v=wall&story_fbid=656065404512439
Nov 20th 2013, 21:41
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/DcJ54y
-- Sie erhalten diese Nachricht, weil Sie Mitglied der Google Groups-Gruppe "News2" sind. Um Ihr Abonnement für diese Gruppe zu beenden und keine E-Mails mehr von dieser Gruppe zu erhalten, senden Sie eine E-Mail an 76j4725235b235b891248jv1+unsubscribe@googlegroups.com. Weitere Optionen: https://groups.google.com/groups/opt_out | Übersicht für 76j4725235b235b891248jv1@googlegroups.com - 25 Nachrichten in 24 Themen Gruppe: http://groups.google.com/group/76j4725235b235b891248jv1/topics - abu adam - Social Mention: KON SE NABI KAHAN PAIDA HUI. PLEASE READ TOTALLY. se Nabi kahan pe dafan hain! 1: Adam(A.S) Sri Lanka 2: Nooh(A.S) Jordan 3: Hood(A.S) Yamen 4: Sauleh(A.S) Lebanon 5: Looth(A.S) Iraq 6: Ibrahim(A.S) Israel 7: Isaq(A.S) Palestin 8: Yaqub(A.S) Palestin 9: Yusuf(A.S) Palestin 10: Ayub(A.S) Amman 11: Shoaib(A.S) Syria 12: Ismail (A.S) Or 13: Nabi-e-PAK (S.A.W) "Saudi Arabia" mein_ aye Allah is sms ko aage bhejne wale ki hr mushkilat dur kr De, Ameen!! BEST SMS IN MY LIFE, Zaroor parhna, apni zindagi me koi 1,dua mang sakte hain,jo foran qabool ki jayegi, to AAP apne bete ki dobara zindagi ki dua q nahi mang lete, ALLAH Pak qabool karne wala hai, AAP S.A.W.W ne farmaya k woh dua maine aakhrat me apni "UMMAT" keliye sanbhal rakhi hai, "SUBHANALLAH" Muje nahi lagta k is se acha sms ap k mobile me hoga, is liye, Send to all Muslims.. Agr yeh dua agey fwd na kro to wapis mujhey send ker dena "Aey merey parwardigar" apney Mehboob Salallahoalaihe wasallam k sadqey main poori duniya main jitne musalman beemar hain ya preshan hain Tu unko apne karam se maaf farma or un ki beemari or preshaniyon ko door farma,, Ameen..... Aye"mere parwardigar"apne pyare Mehboob Salallahoalaihewasallam k sadqe main jsne mujhe ye dua bheji hai us k tamam gunahon ko maaf farma or hr kaam mai kamiyabi ata farma or us k naseeb khol de.."Ameen" apne liye zaroor dua krwaye najane ks ki zuban se apki taqdeer sanwar jaye. Puri kainat me nahi koi aisa: Na koi Nabi Mohammed Jaisa, Na koi Kalam Quran Jaisa, Na koi Mazhab Islam Jaisa, Na koi tohfa Namaz jaisa, Na koi Saccha Abu Bakar Jaisa, Na koi Aadil Umer Jaisa, Na koi Sakhi Usman Gani Jaisa, Na koi Bahadur Ali Jaisa, Na koi shahid Imam Hussain Jaisa, Na koi Imam Abu Hanifa Jaisa, Na koi kalimmulla Musa jaisa, Na koi sabrwala Ayyub jaisa, Na koi khubsurat Yusuf jaisa, Na koi aabid Yunus jaisa, Na koi awaz Daud jaisa, Na koi Wali Gouse-e-Azam Jaisa, Na koi Jagha Madina Jaisa, Na koi mahina ramzan jaisa, Na koi din juma jaisa Na koi sms is sms jaisa, [1 Aktualisierung]
- dawa-news - Social Mention: Tamaam Musalmano Ko Ittalaa Di Jaati Hai Ke Computer, Laptop, Wagairah Ki Mash'hoor-O-Ma'aroof Company 📵 APPLE Ne Android Market Me Malaa'oonKhabees Mirza Gulam Ahmad Qadiyani Ke Tarjuma Wala Quran Shareef Upload Kar Diya Hai Jis Mein Is Malaa'oon Ko NABI Mana Gaya Hai Hamari Tamam Bhai-Behano Se PurZor.Guzarish (Appeal) Hai Ki WHATSAPP Ke Jariye Poori Duniya Mein Ye Maaloomat (News) Failaa De. Aur Jaha Tak Mumkin Ho Sake Is Company Ka Boycott Ka Ailaan Karen NOTE: - Mirza Gulam Ahmad Qadiyani Wo Khabees Hai Jis Ne NABI Hone Ka Dawa Kiya Tha Aur Tamaam NABIYON Ka Inkaar Aur Unki Shaan Me GUSTAKHI Ki Thi.. (MaazALLAH) Ye msg jaldi jaldi send karna hai. ye msg wo send karega jo NABI PAK S.A.W.W se pyar karta hoga agar ye sms wapis aap tak ajae to samjho k pori Qoum ek hogae Why r U waitng send n0w. [1 Aktualisierung]
- tauhid - Social Mention: [1 Aktualisierung]
- jihad - Social Mention: ~ Surga yang diinginkan sama~ Namun mujahid palestina meraihnya dengan jihad, sementara sebagian kita sholat saja ditunda2, sebagian muslimah kenakan hijab saja berat. ~ Surga yang diinginkan persis~ Namun militan siria meraihnya dengan syahid, sementara kita sedekah saja pelit. ~ Surga yang dimaksud serupa~ Namun anak-anak gaza membelinya dengan hafalan, sementara anak-anak kita diajarkan nyanyian. ~ Surga yang diharap itu-itu saja~ Bunda di iraq dapatkan dengan mendidik anaknya angkat senjata, sedang kita didik anak kita tutup mata. ~ Surga dipinta dalam doa tak berbeda~ Muslim rohingya menukarnya dengan tangisan, sementara kita menangis karena putus pacaran. ~ Bila satu saat ALLAH menanyakan "apa alasan-Ku agar memasukkanmu dalam surga-Ku?" tentu mujahid palestina, iraq, siria punya jawabnya. ~ Mari bertanya, "apa alasan yg akan kita kemukakan pada ALLAH hingga layak surga-Nya bagi kita?" bandingkan dengan pengorbanan mereka. -ustadz felix siauw- [1 Aktualisierung]
- Abu Adam - Social Mention: الا بدو أضيفه للقائمة يجي خاص بس اعملو متابعة للقائمة https://www.facebook.com/lists/387959417982834 [1 Aktualisierung]
- Ich Liebe Allahs Facebook-Pinnwand: Elhamdulillah <3 Allah hat uns wieder aufgeweckt und wir sind gesund Bedanken wi... [1 Aktualisierung]
- IHED - Social Mention: Rejoice wit me buddies! I've finally found my SOUL MATE! The hair cream was found under my bed dis afternoon.... thank God ooh... [1 Aktualisierung]
- kalifa - Social Mention: #amigos #compartilhem ● ● ● NESTA QUARTA ● 20/11 ● A PARTIR DAS 19H00 ● ● ● ✻✻✻ PAGONEJO DE PRIMEIRA NO EL CUERVO BAR ✻✻✻ ➜ PAGODE COM GRUPO SKEMA BOM ➜ SERTANEJO COM GABRIEL E GIULIANO ➜ DJ FABIO MARKS NOS INTERVALOS ➜ NOS TELÕES AO VIVO: SÃO PAULO X PONTE PRETA ➜ SEMI FINAL DA COPA SUL-AMERICANA ● EVENTO TODAS AS INFORMAÇÕES , ENTRE ● https://www.facebook.com/events/654719084548457/ [1 Aktualisierung]
- nasheed - Social Mention: ALLAH YAKARA LAFIA DA WADATA SHEHU DAHIRU BAUCHI DA WANI KIRISTA:- *. KIRISTA:- Tambayata a Gareka SHEIKH Ya Akayi Kuna Aure Only Four Wives While MANZONKU Da Kuna Bi Prophet MUHAMMAD Yayi Aure Da Sun Wuce Four??? *. SHEHU 'DAHIRU:- *Murmushi!* To Ai Kaga Mu Musulmi Muna Da Biyayya Ne, Shine ANNABIN Da Ya Zo Mana Da Addini Muna Biyayya Ne Gare Shi, Shi Yasa Baza Muyi Sukai Nasa Ba. Amma Ku Kuma Dakuke Bin Wanin ALLAH Ya Kuke Aure Shi Kuma Sayyidina ISAH(A.S) Wanda Kuke Kira JESUS Bai Yi Ba??? KIRISTA:- Uhmm! I No Feel This Argument I Surrendered. *. JAMA'A:- ALLAHU AKBAR!!! *. SHEHU DAHIRU:- Imani Da ALLAH Da MANZONSA(S.A.W) ...Babu Abin Bautawa Da Gaskiya Sai SHI, Sannan Bashida Abokin Tarayya Cikin Mulkinsa Bashida Kani, 'Da, 'Diya, 'Yaya, Aboki, Balle Mata. Sai Kuma Wasu Dokoki....... Ashe Kuwa Shehun Da Wasunmu Ke Aibantawa Nawa Addini Hidima. ALLAH KA QARA SHIRYAR DAMU HANYA MADAIDAICIYA, ALLAH YA QARAWA SHEHI LAFIYA DA JURIYA AMEEEN. [1 Aktualisierung]
- Chatislamonline.org/de - Social Mention: Ode to the city of Arnhem [1 Aktualisierung]
- nasheed - Social Mention: Dear Lesbians, You're stingy. Sincerly, Ashe Beetso [1 Aktualisierung]
- islam fatwa - Social Mention: Fatwa Ulama: Penyebutan Ali Karramallahu Wajhah Adalah Kebiasaan Syi'ah Fatwa Syaikh 'Abdul 'Aziz Ar Rajihi Soal: Apakah dibenar mengkhususkan sebutan karramallahu wajhah kepada Ali bin Abi Thalib Radhiallahu'anhu? Apakah pengkhususan ini sama seperti sebutan Ash Shiddiq untuk Abu Bakar Radhiallahu'anhu dan Al Faruq untuk Umar Radhiallahu'anhu, juga sebutan 'Al Imam' untuk Imam Ahmad, juga sebutan 'Syaikhul Islam' untuk Ibnu Taimiyah? Jawab: Para sahabat, seorang pun dari mereka tidak dikhususkan dengan sebutan tertentu. Para sahabat itu semuanya karramallahu wajhah (semoga Allah memuliakan wajahnya) dan semuanya radhiallahu'anhu (semoga Allah meridhainya). Pengkhususan yang demikian adalah kebiasaan orang Syi'ah. Mereka mengatakan: "Ali karramallahu wajhah" atau "Ali 'alaihis salam". Adapun sebutan Al Faruq bagi Umar bin Khathab adalah laqb (julukan) dan kun-yah beliau adalah Abu Hafsh. Adpun Ali bin Abi Thalib laqb-nya adalah Abu Turab dan kun-yah beliau adalah Abul Hasan. Sebutan Syaikhul Islam bagi Ibnu Taimiyah merupakan sifat bagi beliau, dan ini tidak bertentangan dengan keadaan beliau dan tidak masalah. Adapun pengkhususan yang dilakukan orang Syi'ah dengan menyebut Ali karramallahu wajhah atau Ali 'alaihis salam ini semua tidak ada asalnya. Sumber: http://shrajhi.com//Fatawa/ID/1439 — Penerjemah: Yulian Purnama Artikel Muslim.Or.Id Sumber : http://muslim.or.id/fatwa-ulama/fatwa-ulama-penyebutan-ali-karramallahu-wajhah-adalah-kebiasaan-syiah.html [1 Aktualisierung]
- tauhid - Social Mention: Bismillah....sahabat,kaitkan segala keinginan,harapan,ketakutan/apapun kepada ALLOH pemilik segala-galanya,niscaya akan tenang dan ditolong #aagym (sms tauhid) selamat mengawali hari dengan penuh keistiqomahan [1 Aktualisierung]
- nasheed - Social Mention: Amantu an al-Akhira [1 Aktualisierung]
- Abu Bilal - Social Mention: :::::::Hadhrat Bilal (Radhiyallaho anho) and his Sufferings::::::: Hadhrat Bilal (Radhiyallaho anho) is one of the best known of the galaxy of Sahabah as moazzin of the Prophet's (Sallallaho alaihe wasallam) masjid. He was an Abyssinian slave of a disbeliever in Mecca. His conversion to Islam was, naturally, not liked by his master and he was, therefore, persecuted mercilessly. Ummay ah bin Khalaf , who was the worst enemy of Islam, would make him lie down on the burning sand at midday and would place a heavy stone on his breast, so that he could not even move a limb. He would then say to him: "Renounce Islam or swelter and die." Even under these afflictions, Bilal (Radhiyallaho anho) would exclaim:- "Ahad"-The One (Allah). "Ahad"-The One (Allah). He was whipped at night and with the cuts thus received, made to lie on the burning ground during the day to make him either forsake Islam or to die a lingering death from wounds. The torturers would get tired and take turns (Abu Jahl, Umayyah and others) and vie with one another in afflicting more and more painful punishment, but Hadhrat Bilal (Radhiyallaho anho) would not yield. At last Abu Bakr (Radhiyallaho anho) bought his freedom, and he became a free Muslim. As Islam taught implicitly the oneness of the Almighty Creator, ,while the idolaters of Mecca believed in many gods and goddesses with minor god lings, therefore Bilal (Radhiyallaho anho) repeated: "Ahad (The One), Ahad (The One)." This shows his love and devotion to Allah. Allah was so dear to him that no amount of persecution could distract him from reciting His Holy name. It is said that the urchins of Mecca would drag him in the streets, with his words "Ahad!, Ahad!" ringing in their wake. Look how Allah rewarded his steadfastness! He was to have the honour of becoming the Prophet's moazzin. He was always to remain with him at home and abroad to call out the Azabn for his Salaat. After the Prophet's death it became very1 hard for him to continue his stay in Madinah where he would miss him at every step and in every corner. He therefore left Madinah, and decided to pass the rest of his life striving in the path of Allah. Once he beheld the Prophet (Sallallaho alaihe wasallam) in his dream saying to him: "0B,i lal! How irs it that you never visit me." No sooner did he get up than he set out for Madinah. On reaching there, Hadhrat Hasan and Hadhrat Husain (Radhiyallaho anhuma) (The Prophet's (Sallallaho alaihe wasallam) grandsons) requested him to call out the Azaan. He could not refuse them, for they were very dear to him. But as soon as the Azaan was called, the people of Madinah cried openly out of their anguish at the memory of the happy old days of the Prophet's (Sallallaho alaihe wasallam) time. Even the women came out of their houses weeping. Hadhrat Bilal (Radhiyallaho anho) Ieft Madinah again after a few days and died in Damascus in 20 A.H. Stories of Sahaba R.A by Maulana Muhammad Zakariyya Kaandhlawi Abdullah [1 Aktualisierung]
- islamist - Social Mention: Diezani Prepared To Sell Nigeria's Refineries, Again By Dr. Peregrino Brimah Again, because Obasanjo sold them before, but Yar'Adua of blessed memory—for his absolute contempt for terror, be it economic terrorism or radical Islamist— reversed the sale in protection of the nation. For those of us who are not too familiar with this event, the usual culprits, Otedola and Dangote actually bought our refineries at the end of Obasanjo's tenure, in what was recognized as a quick ditching of Nigeria's assets to "self," via cronies. Reuters put it candidly for us then: "Obasanjo ally buys second Nigerian oil refinery" (Reuters) – "Nigerian tycoon Aliko Dangote has acquired a controlling stake in Nigeria's third- largest refinery in Kaduna for an undisclosed sum, consolidating his grip on the OPEC member nation's refining sector. It was the second major refinery purchase in a week by Dangote, who is a major financier of the ruling party and ally of outgoing President Olusegun Obasanjo, after he bought the largest refinery in Port Harcourt on May 17." The global news agency was obviously passing a message to Nigerians, but as we are now, so we were then, too obstinate to notice and too meek to react. Reuters further precipitated: "In the weeks leading up to Obasanjo's departure, Dangote's privately held company has also scooped up a cement plant, a telecoms licence and mining concessions in a rush of privatisations that has triggered accusations of cronyism by opposition parties." We remember that at the time, it was reported that Dangote gave Obasanjo a $35 million thank you convenience Jet for the many pieces of Nigeria the fresh-made trillionaire, Obasanjo put in his ward. Perhaps we should not even refer to them as "Nigeria's" refineries. The way this democratic government sits on and steals the money and sells everything at will, without regard for the people of Nigeria, one thinks, perhaps it is actually theirs; her refinery. Diezani is set to sell her refinery next four months, after she refurbishes her thing. Now, here is the second most fascinating aspect of this news. She is spending trillions of Nigeria's, or rather, "her" money to refurbish it first, before selling, as she announced Yesterday. Why refurbish before selling? Why not sell to them as is for them to fix it? Well, how about we refresh our memory on how these things work. Backtrack to the sale of the PHCN to the Transcorp boys, this September. DailyTrust headlined it: "Power firms sold for N404bn after gulping N3.2tr." So they refurbish "their" thing, with trillions of "their" money, and then sell them to themselves, via their coterie of friends on the outside for one-tenth of the worth, and then they will provide us the mekunu's (paupers) the service for triple the global rates. This is not advanced fraud, no. This is simple everyday governance in the world's most powerful Kleptocratic republic; in history. There is not much to say about this news. Nigerian masses are sheep, and our military are mice. Of blessed memory are the Ojukwu's, the Murtala's, the Fela's, and the Nzeogwu's. Regard them or dispute their causes, these men stood up for what they believed, suffered for their beliefs and some were killed for their causes. Some, when they realized the rest of the nation would not follow them, carved their republics within the republic, of the vista that if the rest of the nation choose to be treated as monkeys, we SHALL NOT! Where are such men of our times? Finally, at a harrowing time like this, permit me to quote from the Bible, from Mahatma Gandhi and the Quran, on the happenings of this time. There is comfort and solace in these words. Please read each through. 2 Timothy (KJV) 3:1 This know also, that in the last days perilous times shall come. 2 For men shall be lovers of their own selves, covetous, boasters, proud, blasphemers, disobedient to parents, unthankful, unholy, 3 Without natural affection, trucebreakers, false accusers, incontinent, fierce, despisers of those that are good, 4 Traitors, heady, highminded, lovers of pleasures more than lovers of God; 5 Having a form of godliness, but denying the power thereof: from such turn away. … 9 But they shall proceed no further: for their folly shall be manifest unto all men, as their's also was. Mahatma Gandhi: "When I despair, I remember that all through history the way of truth and love have always won. There have been tyrants and murderers, and for a time, they can seem invincible, but in the end, they always fall. Think of it--always." Quran 40:82 Have they not traveled through the earth and seen what was the end of those before them? They were more in number than them and mightier in strength and in the traces in the land; yet all they used to earn availed them not. May the good Lord save us from the Kleptomaniacs In Power. [1 Aktualisierung]
- islamist - Social Mention: Immigration bill to allowmore terror refugees? [1 Aktualisierung]
- dawah - Social Mention: Hob rah fi inkirad lol hhhhhhhhhhh [1 Aktualisierung]
- abu adam - Social Mention: An karbo daga Anas bin Malik (Radi-Allahu 'anhu): Annabi (Alaihi Salatu Wa Salam) yace, "Idan aka dauki Dan Adam izuwa kabarin sa, abubuwa uku keyi masa rakiya, guda biyu na dawowa su barshi da abu daya, (bayan an bunne shi): yan uwan shi, da kuma dukiyar shi, su barshi acan, ayukansa ne kawai ke kasancewa tare da shi; yan uwa da dukiya sun rabu da shi kenan, su kuma ayukan sa nanan tare da shi." Bukhari Vol. 8 : No. 521 Nov 9 near Chennai, India [1 Aktualisierung]
- La hawla wa la quwwata illa billah - originals Facebook-Pinnwand: Der Muslim kann seine Probleme nur mit jenen Quellen lösen, die zu seiner Überze... [1 Aktualisierung]
- La hawla wa la quwwata illa billah - originals Facebook-Pinnwand: Traurige Realität bei unsern Geschwister die in Not sind und unterdrückt werden... [1 Aktualisierung]
- La hawla wa la quwwata illa billah - originals Facebook-Pinnwand: Wenn Allah swt will dann lässt er die starken Verlieren.Wenn Allah swt will läs... [1 Aktualisierung]
- Islam Channels Facebook-Pinnwand: Imam Ali (as.) sagte: "Die Zeit betrügt denjenigen, der glaubt die Zeit zu besit... [1 Aktualisierung]
- Masallah - Social Mention: Masallah [2 Aktualisierungen]
abu adam - Social Mention: KON SE NABI KAHAN PAIDA HUI. PLEASE READ TOTALLY. se Nabi kahan pe dafan hain! 1: Adam(A.S) Sri Lanka 2: Nooh(A.S) Jordan 3: Hood(A.S) Yamen 4: Sauleh(A.S) Lebanon 5: Looth(A.S) Iraq 6: Ibrahim(A.S) Israel 7: Isaq(A.S) Palestin 8: Yaqub(A.S) Palestin 9: Yusuf(A.S) Palestin 10: Ayub(A.S) Amman 11: Shoaib(A.S) Syria 12: Ismail (A.S) Or 13: Nabi-e-PAK (S.A.W) "Saudi Arabia" mein_ aye Allah is sms ko aage bhejne wale ki hr mushkilat dur kr De, Ameen!! BEST SMS IN MY LIFE, Zaroor parhna, apni zindagi me koi 1,dua mang sakte hain,jo foran qabool ki jayegi, to AAP apne bete ki dobara zindagi ki dua q nahi mang lete, ALLAH Pak qabool karne wala hai, AAP S.A.W.W ne farmaya k woh dua maine aakhrat me apni "UMMAT" keliye sanbhal rakhi hai, "SUBHANALLAH" Muje nahi lagta k is se acha sms ap k mobile me hoga, is liye, Send to all Muslims.. Agr yeh dua agey fwd na kro to wapis mujhey send ker dena "Aey merey parwardigar" apney Mehboob Salallahoalaihe wasallam k sadqey main poori duniya main jitne musalman beemar hain ya preshan hain Tu unko apne karam se maaf farma or un ki beemari or preshaniyon ko door farma,, Ameen..... Aye"mere parwardigar"apne pyare Mehboob Salallahoalaihewasallam k sadqe main jsne mujhe ye dua bheji hai us k tamam gunahon ko maaf farma or hr kaam mai kamiyabi ata farma or us k naseeb khol de.."Ameen" apne liye zaroor dua krwaye najane ks ki zuban se apki taqdeer sanwar jaye. Puri kainat me nahi koi aisa: Na koi Nabi Mohammed Jaisa, Na koi Kalam Quran Jaisa, Na koi Mazhab Islam Jaisa, Na koi tohfa Namaz jaisa, Na koi Saccha Abu Bakar Jaisa, Na koi Aadil Umer Jaisa, Na koi Sakhi Usman Gani Jaisa, Na koi Bahadur Ali Jaisa, Na koi shahid Imam Hussain Jaisa, Na koi Imam Abu Hanifa Jaisa, Na koi kalimmulla Musa jaisa, Na koi sabrwala Ayyub jaisa, Na koi khubsurat Yusuf jaisa, Na koi aabid Yunus jaisa, Na koi awaz Daud jaisa, Na koi Wali Gouse-e-Azam Jaisa, Na koi Jagha Madina Jaisa, Na koi mahina ramzan jaisa, Na koi din juma jaisa Na koi sms is sms jaisa, Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 02:07AM
abu adam - Social Mention
KON SE NABI KAHAN PAIDA HUI. PLEASE READ TOTALLY. se Nabi kahan pe dafan hain! 1: Adam(A.S) Sri Lanka 2: Nooh(A.S) Jordan 3: Hood(A.S) Yamen 4: Sauleh(A.S) Lebanon 5: Looth(A.S) Iraq 6: Ibrahim(A.S) Israel 7: Isaq(A.S) Palestin 8: Yaqub(A.S) Palestin 9: Yusuf(A.S) Palestin 10: Ayub(A.S) Amman 11: Shoaib(A.S) Syria 12: Ismail (A.S) Or 13: Nabi-e-PAK (S.A.W) "Saudi Arabia" mein_ aye Allah is sms ko aage bhejne wale ki hr mushkilat dur kr De, Ameen!! BEST SMS IN MY LIFE, Zaroor parhna, apni zindagi me koi 1,dua mang sakte hain,jo foran qabool ki jayegi, to AAP apne bete ki dobara zindagi ki dua q nahi mang lete, ALLAH Pak qabool karne wala hai, AAP S.A.W.W ne farmaya k woh dua maine aakhrat me apni "UMMAT" keliye sanbhal rakhi hai, "SUBHANALLAH" Muje nahi lagta k is se acha sms ap k mobile me hoga, is liye, Send to all Muslims.. Agr yeh dua agey fwd na kro to wapis mujhey send ker dena "Aey merey parwardigar" apney Mehboob Salallahoalaihe wasallam k sadqey main poori duniya main jitne musalman beemar hain ya preshan hain Tu unko apne karam se maaf farma or un ki beemari or preshaniyon ko door farma,, Ameen..... Aye"mere parwardigar"apne pyare Mehboob Salallahoalaihewasallam k sadqe main jsne mujhe ye dua bheji hai us k tamam gunahon ko maaf farma or hr kaam mai kamiyabi ata farma or us k naseeb khol de.."Ameen" apne liye zaroor dua krwaye najane ks ki zuban se apki taqdeer sanwar jaye. Puri kainat me nahi koi aisa: Na koi Nabi Mohammed Jaisa, Na koi Kalam Quran Jaisa, Na koi Mazhab Islam Jaisa, Na koi tohfa Namaz jaisa, Na koi Saccha Abu Bakar Jaisa, Na koi Aadil Umer Jaisa, Na koi Sakhi Usman Gani Jaisa, Na koi Bahadur Ali Jaisa, Na koi shahid Imam Hussain Jaisa, Na koi Imam Abu Hanifa Jaisa, Na koi kalimmulla Musa jaisa, Na koi sabrwala Ayyub jaisa, Na koi khubsurat Yusuf jaisa, Na koi aabid Yunus jaisa, Na koi awaz Daud jaisa, Na koi Wali Gouse-e-Azam Jaisa, Na koi Jagha Madina Jaisa, Na koi mahina ramzan jaisa, Na koi din juma jaisa Na koi sms is sms jaisa,
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100001464993870&v=wall&story_fbid=620989224626572
Nov 21st 2013, 01:36
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/ZXRxgV
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 02:59AM
dawa-news - Social Mention
Tamaam Musalmano Ko Ittalaa Di Jaati Hai Ke Computer, Laptop, Wagairah Ki Mash'hoor-O-Ma'aroof Company 📵 APPLE Ne Android Market Me Malaa'oonKhabees Mirza Gulam Ahmad Qadiyani Ke Tarjuma Wala Quran Shareef Upload Kar Diya Hai Jis Mein Is Malaa'oon Ko NABI Mana Gaya Hai Hamari Tamam Bhai-Behano Se PurZor.Guzarish (Appeal) Hai Ki WHATSAPP Ke Jariye Poori Duniya Mein Ye Maaloomat (News) Failaa De. Aur Jaha Tak Mumkin Ho Sake Is Company Ka Boycott Ka Ailaan Karen NOTE: - Mirza Gulam Ahmad Qadiyani Wo Khabees Hai Jis Ne NABI Hone Ka Dawa Kiya Tha Aur Tamaam NABIYON Ka Inkaar Aur Unki Shaan Me GUSTAKHI Ki Thi.. (MaazALLAH) Ye msg jaldi jaldi send karna hai. ye msg wo send karega jo NABI PAK S.A.W.W se pyar karta hoga agar ye sms wapis aap tak ajae to samjho k pori Qoum ek hogae Why r U waitng send n0w.
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100002352286736&v=wall&story_fbid=551521361602935
Nov 21st 2013, 02:45
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/n83wB7
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 09:54PM
tauhid - Social Mention
(Untitled)
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100006851917988&v=wall&story_fbid=1400365940201790
Nov 20th 2013, 21:32
7 Bukti Kebenaran Agama Islam yang Mutlak Islam adalah satu-satunya agama yang haq yang datang dari Robb Penguasa Alam Semesta, agama Tauhid (peng Esaan Allah) yang juga telah diturunkan kepada seluruh Nabi dan Rasul. Dan akan menjadi satu-satunya jalan menuju keselamatan di dunia hingga akhirat kelak. Terdapat tujuh kebenaran dan kenyataan mutlak yang dimiliki oleh Islam, yang tidak dapat dibantah oleh siapapun, tidak dapat dibantah oleh sejarah, Ilmu Pengetahuan, dan ia tidak terpengaruh oleh situasi dan kondisi, oleh iklim dan masa. Inilah Bukti kebenaran Islam yang tak terbantahkan 1. Qur'an dengan bahasanya yang tetap sepanjang masa. Ia akan dimengerti di Amerika, demikian juga di Inggris. Bila ia dibacakan di Jepang, maka ia juga dipahami oleh orang-orang India dan Pakistan, dan bila ia dibaca di negeri Belanda, maka Mesir, Libya, Indonesia akan mengerti, setidak-tidaknya mengenali bahwa itulah ayat-ayat Al Qur'an. Qur'an tidak pernah dirubah bahasanya dan ini saja sudah dapat dijadikan pegangan, bahwa isinya authentik asli. Beda dengan Injil yang telah melalui sedemikian banyak terjemahan, sehingga keaslian kata-kata mungkin telah menyimpang dari maksud semula. Ia disalin dari bahasa Ibrani ke bahasa Gerika, lalu ke bahasa Latin, dari Latin oleh Marthen Luther pada tahun 1521 disalin ke bahasa Jerman. Dari Jerman disalin pula ke dalam bahasa Inggris, Belanda, Indonesia, Jawa, Minang, Timor dst. Sambil menyalin, maka atas pertimbangan politik, sipenyalin menterjemahkannya pula menurut "situasi dan kondisi" setempat. Kita lihat misalnya, kalau didalam Injil bahasa Belanda dan Inggris syarat masuk surga adalah Door bidden en fasten atau by praying and fasting, maka didalam Injil bahasa Indonesia mereka mencukupkan hanya dengan doa, sedangkan fasting atau fasten atau puasanya dihilangkan. 2. Al-Qur'an tidak bertentangan dengan Ilmu pengetahuan. Bacalah theorie La Place & Chamberlin, bacalah theorie kejadian bumi, maka Chamberlin menyebutkan: Bahwa bumi kita ini ialah terjadi dari gumpalan-gumpalan kabut yang bergulung-gulung semakin lama semakin padat, sehingga berpijar, dan kemudian mati pijarnya, lalu tumbuhlah kehidupan. Lalu cobalah kita buka Al-Qur'an surat tertulislah disana theorie itu: "Dan ingatlah ketika Aku menciptakan bumi ini dari suatu hamparan yang lalu bergulung-gulung." Qur'an surat Nuh 14 menulis tentang adanya tingkatan-tingkatan kejadian dari manusia, surat Al An'am 97 memuat theorie Astronomi. Dalam surat-surat yang lain dimuat pula theorie perkawinan tanam-tanaman (botani). Qur'an tidak serupa dengan Perjanjian Lama yang menolak theorie Galileo Galilei, Islam tidak seperti Kristen yang telah begitu banyaknya membunuhi kaum cerdik pandai seperti Galileo Galilei, Johannis Heuss dan sebagainya. 3. Al-Qur'an tidak menentang fitrah manusia. Itulah sebabnya didalam Islam tidak diakuinya hukum Calibat atau pembujangan. Manusia dibuat laki-laki dan perempuan adalah untuk kawin, untuk mengembangkan keturunan. Maka itu ajaran Paulus yang mengatakan bahwa ada "lebih baik" laki-laki itu membujang seperti aku dan perempuan itu tidak kawin, ditentang oleh Islam. Bukankah monogami akhirnya melibatkan dunia Kristen dalam lembah pelacuran? Bukankah orang-orang Italia yang monogami itu akhirnya mempunyai juga istri-istri yang gelap? Dan bukankah Amerika, Swedia dll. akhirnya menjadi bejat akhlaknya sebab mempertahankan monogami? Maka dunia akhirnya menetapkan: Poligami adalah bijaksana. Poligami mencegah manusia daripada zinah dan pelacuran. Tidak heran bila surat An Nisa ayat 3 kemudian membolehkan orang untuk Poligami, yaitu poligami yang terbatas: 4. 4. Qur'an tidak bertentangan dengan aqal dan fikiran manusia. Itulah sebabnya Islam sangat menghargai akal dan fikiran yang sehat. Kaidah Islam tidak dapat menerima doktrin "Tiga tetapi satu," sebab tiga tetapi satu bertentangan dengan ratio. Ummat Islam sama sekali tidak dapat memahami bagaimana Paus, seorang manusia, dapat menjabat Wakil Tuhan (Ficarius Filii Dei). Paus mewakili urusan Allah untuk dunia ini, memberikan amnesti, abolisi dan grasi atas ummat manusia yang berdosa dengan mandaat sepenuhnya dari Allah. Demikian pula, kalau kami yang tidak tahu menahu akan perbuatan Adam harus memikul dosa Adam. Dan akal lebih tidak bisa menerima lagi, kalau Allah yang pengasih penyayang itu akhirnya lalu menghukum mati anaknya sendiri demi menebus dosa Adam dan anak cucu Adam. Maka itulah Islam tidak mengakui dosa keturunan, juga tidak mengakui adanya "Sakramen pengakuan dosa" yang memanjakan manusia dan mengajar manusia untuk tidak bertanggung jawab itu. 5. Islam tidak bertentangan dengan sejarah. Islampun dengan sendirinya tidak mendustai sejarah. Putih hitamnya sejarah Islam, diakuinya dengan jujur. Ia, misalkan mengalami tragedi pahit seperti "Night of St. Bartolomeus" pastilah ia mengakui, dan ummatnya mengetahui. Islam selalu sesuai dengan situasi d.an kondisi, ia bukannya menyesuaikan diri, tetapi diri (dunia maksudnya) yang harus menyesuaikan dengannya 6. Oleh sebab itulah maka Islam tetap bertahan. Ia selalu maju seirama dengan kemajuannya zaman. Empat belas abad sudah lamanya Islam tetap dalam suatu kesatuan syareat dan hakekat. Seribu empat ratus tahun lamanya hukum-hukumnya, undang-undangnya, shalat dan kiblatnya, puasa dan hajinya tetap berjalan. Ia tidak ambruk setelah ilmu pengetahuan lebih maju, ia juga tidak colaps menghadapi kebangkitan humanisme dan sosialisme. Adapun atau kalaupun dikatakan mundur, sebenarnya ialah oknum artinya orang-orangnya apakah itu person atau kelompok. Mengapakah ummatnya mundur? Sebab ia telah meninggalkan Qur'annya. Ia berbeda dengan ajaran atau hukum gereja Katolik yang selalu berubah-ubah boleh – tidak boleh dan sekarang boleh lagi kawin. Padahal soal kawin adalah soal keputusan Tuhan. Adalah keputusan Tuhan selalu berubah-ubah dan dapat ditentang oleh manusia? 7. Qur'an tak dapat disangkal lagi, adalah pegangan hidup dan mati, dunia dan akhirat. Qur'an ternyata merupakan landasan idiil dan spirituil, landasan hidup di dunia dan di akhirat. Qur'an, tidak hanya memuat perkara akhirat saja, tetapi juga perkara dunia. Itulah sebabnya bila kita membaca Al-Qur'an kita akan menemui bermacam-macam hukum, apakah itu hukum pidana, perdata, atau hukum antar manusia dan kemasyarakatan. Demikian pula ia memuat hukum dengan lengkapnya hukum perkawinan dan sopan santun perang.
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/GrgmBy
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 03:07AM
jihad - Social Mention
~ Surga yang diinginkan sama~ Namun mujahid palestina meraihnya dengan jihad, sementara sebagian kita sholat saja ditunda2, sebagian muslimah kenakan hijab saja berat. ~ Surga yang diinginkan persis~ Namun militan siria meraihnya dengan syahid, sementara kita sedekah saja pelit. ~ Surga yang dimaksud serupa~ Namun anak-anak gaza membelinya dengan hafalan, sementara anak-anak kita diajarkan nyanyian. ~ Surga yang diharap itu-itu saja~ Bunda di iraq dapatkan dengan mendidik anaknya angkat senjata, sedang kita didik anak kita tutup mata. ~ Surga dipinta dalam doa tak berbeda~ Muslim rohingya menukarnya dengan tangisan, sementara kita menangis karena putus pacaran. ~ Bila satu saat ALLAH menanyakan "apa alasan-Ku agar memasukkanmu dalam surga-Ku?" tentu mujahid palestina, iraq, siria punya jawabnya. ~ Mari bertanya, "apa alasan yg akan kita kemukakan pada ALLAH hingga layak surga-Nya bagi kita?" bandingkan dengan pengorbanan mereka. -ustadz felix siauw-
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100000168493514&v=wall&story_fbid=772501776098765
Nov 21st 2013, 02:55
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/knvV6y
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 09:51PM
nasheed - Social Mention
ALLAH YAKARA LAFIA DA WADATA SHEHU DAHIRU BAUCHI DA WANI KIRISTA:- *. KIRISTA:- Tambayata a Gareka SHEIKH Ya Akayi Kuna Aure Only Four Wives While MANZONKU Da Kuna Bi Prophet MUHAMMAD Yayi Aure Da Sun Wuce Four??? *. SHEHU 'DAHIRU:- *Murmushi!* To Ai Kaga Mu Musulmi Muna Da Biyayya Ne, Shine ANNABIN Da Ya Zo Mana Da Addini Muna Biyayya Ne Gare Shi, Shi Yasa Baza Muyi Sukai Nasa Ba. Amma Ku Kuma Dakuke Bin Wanin ALLAH Ya Kuke Aure Shi Kuma Sayyidina ISAH(A.S) Wanda Kuke Kira JESUS Bai Yi Ba??? KIRISTA:- Uhmm! I No Feel This Argument I Surrendered. *. JAMA'A:- ALLAHU AKBAR!!! *. SHEHU DAHIRU:- Imani Da ALLAH Da MANZONSA(S.A.W) ...Babu Abin Bautawa Da Gaskiya Sai SHI, Sannan Bashida Abokin Tarayya Cikin Mulkinsa Bashida Kani, 'Da, 'Diya, 'Yaya, Aboki, Balle Mata. Sai Kuma Wasu Dokoki....... Ashe Kuwa Shehun Da Wasunmu Ke Aibantawa Nawa Addini Hidima. ALLAH KA QARA SHIRYAR DAMU HANYA MADAIDAICIYA, ALLAH YA QARAWA SHEHI LAFIYA DA JURIYA AMEEEN.
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100001728838115&v=wall&story_fbid=594692823931673
Nov 20th 2013, 21:31
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/7ZFKsF
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 01:55AM
islam fatwa - Social Mention
Fatwa Ulama: Penyebutan Ali Karramallahu Wajhah Adalah Kebiasaan Syi'ah Fatwa Syaikh 'Abdul 'Aziz Ar Rajihi Soal: Apakah dibenar mengkhususkan sebutan karramallahu wajhah kepada Ali bin Abi Thalib Radhiallahu'anhu? Apakah pengkhususan ini sama seperti sebutan Ash Shiddiq untuk Abu Bakar Radhiallahu'anhu dan Al Faruq untuk Umar Radhiallahu'anhu, juga sebutan 'Al Imam' untuk Imam Ahmad, juga sebutan 'Syaikhul Islam' untuk Ibnu Taimiyah? Jawab: Para sahabat, seorang pun dari mereka tidak dikhususkan dengan sebutan tertentu. Para sahabat itu semuanya karramallahu wajhah (semoga Allah memuliakan wajahnya) dan semuanya radhiallahu'anhu (semoga Allah meridhainya). Pengkhususan yang demikian adalah kebiasaan orang Syi'ah. Mereka mengatakan: "Ali karramallahu wajhah" atau "Ali 'alaihis salam". Adapun sebutan Al Faruq bagi Umar bin Khathab adalah laqb (julukan) dan kun-yah beliau adalah Abu Hafsh. Adpun Ali bin Abi Thalib laqb-nya adalah Abu Turab dan kun-yah beliau adalah Abul Hasan. Sebutan Syaikhul Islam bagi Ibnu Taimiyah merupakan sifat bagi beliau, dan ini tidak bertentangan dengan keadaan beliau dan tidak masalah. Adapun pengkhususan yang dilakukan orang Syi'ah dengan menyebut Ali karramallahu wajhah atau Ali 'alaihis salam ini semua tidak ada asalnya. Sumber: http://shrajhi.com//Fatawa/ID/1439 — Penerjemah: Yulian Purnama Artikel Muslim.Or.Id Sumber : http://muslim.or.id/fatwa-ulama/fatwa-ulama-penyebutan-ali-karramallahu-wajhah-adalah-kebiasaan-syiah.html
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100000281524786&v=wall&story_fbid=686959887990056
Nov 21st 2013, 01:26
هل يصح تخصيص: (كرم الله وجهه) لـعلي رضي الله عنه ، وليس هذا من قبيل تخصيصأبي بكر بـالصديق و عمر بـالفاروق رضي الله عنه والإمام أحمد بالإمام وشيخ الإسلام لـابن تيمية ؟
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/1LPkFx
Abu Bilal - Social Mention: :::::::Hadhrat Bilal (Radhiyallaho anho) and his Sufferings::::::: Hadhrat Bilal (Radhiyallaho anho) is one of the best known of the galaxy of Sahabah as moazzin of the Prophet's (Sallallaho alaihe wasallam) masjid. He was an Abyssinian slave of a disbeliever in Mecca. His conversion to Islam was, naturally, not liked by his master and he was, therefore, persecuted mercilessly. Ummay ah bin Khalaf , who was the worst enemy of Islam, would make him lie down on the burning sand at midday and would place a heavy stone on his breast, so that he could not even move a limb. He would then say to him: "Renounce Islam or swelter and die." Even under these afflictions, Bilal (Radhiyallaho anho) would exclaim:- "Ahad"-The One (Allah). "Ahad"-The One (Allah). He was whipped at night and with the cuts thus received, made to lie on the burning ground during the day to make him either forsake Islam or to die a lingering death from wounds. The torturers would get tired and take turns (Abu Jahl, Umayyah and others) and vie with one another in afflicting more and more painful punishment, but Hadhrat Bilal (Radhiyallaho anho) would not yield. At last Abu Bakr (Radhiyallaho anho) bought his freedom, and he became a free Muslim. As Islam taught implicitly the oneness of the Almighty Creator, ,while the idolaters of Mecca believed in many gods and goddesses with minor god lings, therefore Bilal (Radhiyallaho anho) repeated: "Ahad (The One), Ahad (The One)." This shows his love and devotion to Allah. Allah was so dear to him that no amount of persecution could distract him from reciting His Holy name. It is said that the urchins of Mecca would drag him in the streets, with his words "Ahad!, Ahad!" ringing in their wake. Look how Allah rewarded his steadfastness! He was to have the honour of becoming the Prophet's moazzin. He was always to remain with him at home and abroad to call out the Azabn for his Salaat. After the Prophet's death it became very1 hard for him to continue his stay in Madinah where he would miss him at every step and in every corner. He therefore left Madinah, and decided to pass the rest of his life striving in the path of Allah. Once he beheld the Prophet (Sallallaho alaihe wasallam) in his dream saying to him: "0B,i lal! How irs it that you never visit me." No sooner did he get up than he set out for Madinah. On reaching there, Hadhrat Hasan and Hadhrat Husain (Radhiyallaho anhuma) (The Prophet's (Sallallaho alaihe wasallam) grandsons) requested him to call out the Azaan. He could not refuse them, for they were very dear to him. But as soon as the Azaan was called, the people of Madinah cried openly out of their anguish at the memory of the happy old days of the Prophet's (Sallallaho alaihe wasallam) time. Even the women came out of their houses weeping. Hadhrat Bilal (Radhiyallaho anho) Ieft Madinah again after a few days and died in Damascus in 20 A.H. Stories of Sahaba R.A by Maulana Muhammad Zakariyya Kaandhlawi Abdullah Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 09:53PM
Abu Bilal - Social Mention
:::::::Hadhrat Bilal (Radhiyallaho anho) and his Sufferings::::::: Hadhrat Bilal (Radhiyallaho anho) is one of the best known of the galaxy of Sahabah as moazzin of the Prophet's (Sallallaho alaihe wasallam) masjid. He was an Abyssinian slave of a disbeliever in Mecca. His conversion to Islam was, naturally, not liked by his master and he was, therefore, persecuted mercilessly. Ummay ah bin Khalaf , who was the worst enemy of Islam, would make him lie down on the burning sand at midday and would place a heavy stone on his breast, so that he could not even move a limb. He would then say to him: "Renounce Islam or swelter and die." Even under these afflictions, Bilal (Radhiyallaho anho) would exclaim:- "Ahad"-The One (Allah). "Ahad"-The One (Allah). He was whipped at night and with the cuts thus received, made to lie on the burning ground during the day to make him either forsake Islam or to die a lingering death from wounds. The torturers would get tired and take turns (Abu Jahl, Umayyah and others) and vie with one another in afflicting more and more painful punishment, but Hadhrat Bilal (Radhiyallaho anho) would not yield. At last Abu Bakr (Radhiyallaho anho) bought his freedom, and he became a free Muslim. As Islam taught implicitly the oneness of the Almighty Creator, ,while the idolaters of Mecca believed in many gods and goddesses with minor god lings, therefore Bilal (Radhiyallaho anho) repeated: "Ahad (The One), Ahad (The One)." This shows his love and devotion to Allah. Allah was so dear to him that no amount of persecution could distract him from reciting His Holy name. It is said that the urchins of Mecca would drag him in the streets, with his words "Ahad!, Ahad!" ringing in their wake. Look how Allah rewarded his steadfastness! He was to have the honour of becoming the Prophet's moazzin. He was always to remain with him at home and abroad to call out the Azabn for his Salaat. After the Prophet's death it became very1 hard for him to continue his stay in Madinah where he would miss him at every step and in every corner. He therefore left Madinah, and decided to pass the rest of his life striving in the path of Allah. Once he beheld the Prophet (Sallallaho alaihe wasallam) in his dream saying to him: "0B,i lal! How irs it that you never visit me." No sooner did he get up than he set out for Madinah. On reaching there, Hadhrat Hasan and Hadhrat Husain (Radhiyallaho anhuma) (The Prophet's (Sallallaho alaihe wasallam) grandsons) requested him to call out the Azaan. He could not refuse them, for they were very dear to him. But as soon as the Azaan was called, the people of Madinah cried openly out of their anguish at the memory of the happy old days of the Prophet's (Sallallaho alaihe wasallam) time. Even the women came out of their houses weeping. Hadhrat Bilal (Radhiyallaho anho) Ieft Madinah again after a few days and died in Damascus in 20 A.H. Stories of Sahaba R.A by Maulana Muhammad Zakariyya Kaandhlawi Abdullah
http://www.facebook.com/permalink.php?id=269121636493881&v=wall&story_fbid=640788442660530
Nov 20th 2013, 21:20
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/r50W0Z
islamist - Social Mention: Diezani Prepared To Sell Nigeria's Refineries, Again By Dr. Peregrino Brimah Again, because Obasanjo sold them before, but Yar'Adua of blessed memory—for his absolute contempt for terror, be it economic terrorism or radical Islamist— reversed the sale in protection of the nation. For those of us who are not too familiar with this event, the usual culprits, Otedola and Dangote actually bought our refineries at the end of Obasanjo's tenure, in what was recognized as a quick ditching of Nigeria's assets to "self," via cronies. Reuters put it candidly for us then: "Obasanjo ally buys second Nigerian oil refinery" (Reuters) – "Nigerian tycoon Aliko Dangote has acquired a controlling stake in Nigeria's third- largest refinery in Kaduna for an undisclosed sum, consolidating his grip on the OPEC member nation's refining sector. It was the second major refinery purchase in a week by Dangote, who is a major financier of the ruling party and ally of outgoing President Olusegun Obasanjo, after he bought the largest refinery in Port Harcourt on May 17." The global news agency was obviously passing a message to Nigerians, but as we are now, so we were then, too obstinate to notice and too meek to react. Reuters further precipitated: "In the weeks leading up to Obasanjo's departure, Dangote's privately held company has also scooped up a cement plant, a telecoms licence and mining concessions in a rush of privatisations that has triggered accusations of cronyism by opposition parties." We remember that at the time, it was reported that Dangote gave Obasanjo a $35 million thank you convenience Jet for the many pieces of Nigeria the fresh-made trillionaire, Obasanjo put in his ward. Perhaps we should not even refer to them as "Nigeria's" refineries. The way this democratic government sits on and steals the money and sells everything at will, without regard for the people of Nigeria, one thinks, perhaps it is actually theirs; her refinery. Diezani is set to sell her refinery next four months, after she refurbishes her thing. Now, here is the second most fascinating aspect of this news. She is spending trillions of Nigeria's, or rather, "her" money to refurbish it first, before selling, as she announced Yesterday. Why refurbish before selling? Why not sell to them as is for them to fix it? Well, how about we refresh our memory on how these things work. Backtrack to the sale of the PHCN to the Transcorp boys, this September. DailyTrust headlined it: "Power firms sold for N404bn after gulping N3.2tr." So they refurbish "their" thing, with trillions of "their" money, and then sell them to themselves, via their coterie of friends on the outside for one-tenth of the worth, and then they will provide us the mekunu's (paupers) the service for triple the global rates. This is not advanced fraud, no. This is simple everyday governance in the world's most powerful Kleptocratic republic; in history. There is not much to say about this news. Nigerian masses are sheep, and our military are mice. Of blessed memory are the Ojukwu's, the Murtala's, the Fela's, and the Nzeogwu's. Regard them or dispute their causes, these men stood up for what they believed, suffered for their beliefs and some were killed for their causes. Some, when they realized the rest of the nation would not follow them, carved their republics within the republic, of the vista that if the rest of the nation choose to be treated as monkeys, we SHALL NOT! Where are such men of our times? Finally, at a harrowing time like this, permit me to quote from the Bible, from Mahatma Gandhi and the Quran, on the happenings of this time. There is comfort and solace in these words. Please read each through. 2 Timothy (KJV) 3:1 This know also, that in the last days perilous times shall come. 2 For men shall be lovers of their own selves, covetous, boasters, proud, blasphemers, disobedient to parents, unthankful, unholy, 3 Without natural affection, trucebreakers, false accusers, incontinent, fierce, despisers of those that are good, 4 Traitors, heady, highminded, lovers of pleasures more than lovers of God; 5 Having a form of godliness, but denying the power thereof: from such turn away. … 9 But they shall proceed no further: for their folly shall be manifest unto all men, as their's also was. Mahatma Gandhi: "When I despair, I remember that all through history the way of truth and love have always won. There have been tyrants and murderers, and for a time, they can seem invincible, but in the end, they always fall. Think of it--always." Quran 40:82 Have they not traveled through the earth and seen what was the end of those before them? They were more in number than them and mightier in strength and in the traces in the land; yet all they used to earn availed them not. May the good Lord save us from the Kleptomaniacs In Power. Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 01:49PM
islamist - Social Mention
Diezani Prepared To Sell Nigeria's Refineries, Again By Dr. Peregrino Brimah Again, because Obasanjo sold them before, but Yar'Adua of blessed memory—for his absolute contempt for terror, be it economic terrorism or radical Islamist— reversed the sale in protection of the nation. For those of us who are not too familiar with this event, the usual culprits, Otedola and Dangote actually bought our refineries at the end of Obasanjo's tenure, in what was recognized as a quick ditching of Nigeria's assets to "self," via cronies. Reuters put it candidly for us then: "Obasanjo ally buys second Nigerian oil refinery" (Reuters) – "Nigerian tycoon Aliko Dangote has acquired a controlling stake in Nigeria's third- largest refinery in Kaduna for an undisclosed sum, consolidating his grip on the OPEC member nation's refining sector. It was the second major refinery purchase in a week by Dangote, who is a major financier of the ruling party and ally of outgoing President Olusegun Obasanjo, after he bought the largest refinery in Port Harcourt on May 17." The global news agency was obviously passing a message to Nigerians, but as we are now, so we were then, too obstinate to notice and too meek to react. Reuters further precipitated: "In the weeks leading up to Obasanjo's departure, Dangote's privately held company has also scooped up a cement plant, a telecoms licence and mining concessions in a rush of privatisations that has triggered accusations of cronyism by opposition parties." We remember that at the time, it was reported that Dangote gave Obasanjo a $35 million thank you convenience Jet for the many pieces of Nigeria the fresh-made trillionaire, Obasanjo put in his ward. Perhaps we should not even refer to them as "Nigeria's" refineries. The way this democratic government sits on and steals the money and sells everything at will, without regard for the people of Nigeria, one thinks, perhaps it is actually theirs; her refinery. Diezani is set to sell her refinery next four months, after she refurbishes her thing. Now, here is the second most fascinating aspect of this news. She is spending trillions of Nigeria's, or rather, "her" money to refurbish it first, before selling, as she announced Yesterday. Why refurbish before selling? Why not sell to them as is for them to fix it? Well, how about we refresh our memory on how these things work. Backtrack to the sale of the PHCN to the Transcorp boys, this September. DailyTrust headlined it: "Power firms sold for N404bn after gulping N3.2tr." So they refurbish "their" thing, with trillions of "their" money, and then sell them to themselves, via their coterie of friends on the outside for one-tenth of the worth, and then they will provide us the mekunu's (paupers) the service for triple the global rates. This is not advanced fraud, no. This is simple everyday governance in the world's most powerful Kleptocratic republic; in history. There is not much to say about this news. Nigerian masses are sheep, and our military are mice. Of blessed memory are the Ojukwu's, the Murtala's, the Fela's, and the Nzeogwu's. Regard them or dispute their causes, these men stood up for what they believed, suffered for their beliefs and some were killed for their causes. Some, when they realized the rest of the nation would not follow them, carved their republics within the republic, of the vista that if the rest of the nation choose to be treated as monkeys, we SHALL NOT! Where are such men of our times? Finally, at a harrowing time like this, permit me to quote from the Bible, from Mahatma Gandhi and the Quran, on the happenings of this time. There is comfort and solace in these words. Please read each through. 2 Timothy (KJV) 3:1 This know also, that in the last days perilous times shall come. 2 For men shall be lovers of their own selves, covetous, boasters, proud, blasphemers, disobedient to parents, unthankful, unholy, 3 Without natural affection, trucebreakers, false accusers, incontinent, fierce, despisers of those that are good, 4 Traitors, heady, highminded, lovers of pleasures more than lovers of God; 5 Having a form of godliness, but denying the power thereof: from such turn away. … 9 But they shall proceed no further: for their folly shall be manifest unto all men, as their's also was. Mahatma Gandhi: "When I despair, I remember that all through history the way of truth and love have always won. There have been tyrants and murderers, and for a time, they can seem invincible, but in the end, they always fall. Think of it--always." Quran 40:82 Have they not traveled through the earth and seen what was the end of those before them? They were more in number than them and mightier in strength and in the traces in the land; yet all they used to earn availed them not. May the good Lord save us from the Kleptomaniacs In Power.
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100001053413626&v=wall&story_fbid=665285886849852
Nov 20th 2013, 13:18
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/HCr91T
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 10:04PM
abu adam - Social Mention
An karbo daga Anas bin Malik (Radi-Allahu 'anhu): Annabi (Alaihi Salatu Wa Salam) yace, "Idan aka dauki Dan Adam izuwa kabarin sa, abubuwa uku keyi masa rakiya, guda biyu na dawowa su barshi da abu daya, (bayan an bunne shi): yan uwan shi, da kuma dukiyar shi, su barshi acan, ayukansa ne kawai ke kasancewa tare da shi; yan uwa da dukiya sun rabu da shi kenan, su kuma ayukan sa nanan tare da shi." Bukhari Vol. 8 : No. 521 Nov 9 near Chennai, India
http://www.facebook.com/permalink.php?id=622879244426461&v=wall&story_fbid=627242813990104
Nov 20th 2013, 21:33
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/ZXRxgV
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 23 06:17PM
La hawla wa la quwwata illa billah - originals Facebook-Pinnwand
La hawla wa la quwwata illa billah - originals Facebook-Pinnwand
Der Muslim kann seine Probleme nur mit jenen Quellen lösen, die zu seiner Überze...
http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=1441083379446079&id=1409760879244996
Nov 23rd 2013, 17:34
Der Muslim kann seine Probleme nur mit jenen Quellen lösen, die zu seiner Überzeugung zurückführen. Versucht er sie mit anderen Quellen zu lösen, die der Grundüberzeugung widersprechen, so kommt es zu einem ERROR!
P.B
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/9pm/sMRXZL
-- Sie erhalten diese Nachricht, weil Sie Mitglied der Google Groups-Gruppe "News2" sind. Um Ihr Abonnement für diese Gruppe zu beenden und keine E-Mails mehr von dieser Gruppe zu erhalten, senden Sie eine Email an 76j4725235b235b891248jv1+unsubscribe@googlegroups.com. Weitere Optionen: https://groups.google.com/groups/opt_out | Übersicht für 76j4725235b235b891248jv1@googlegroups.com - 25 Nachrichten in 25 Themen Gruppe: http://groups.google.com/group/76j4725235b235b891248jv1/topics - IHED - Social Mention: Ihe unity of allah [1 Aktualisierung]
- Ansar Al-Haqqs Facebook-Pinnwand: Ḫabbāb Ibn Al-Aratt berichtete:"Wir klagten (unsere Notlage) beim Gesandten Al... [1 Aktualisierung]
- allahuakbar - Social Mention: Allahuakbar result aku sem nie..Kenapa chantek sngt..? Cemerlang sungguh.. Tetibe muncul 1D,nie sbb subjek PLC..Choii...! Pengsan.....! [1 Aktualisierung]
- quran verteilung - Social Mention: Dr zakir naik vs Dr William Cambell Bible and Quran in the Light of Science (must watch ) [1 Aktualisierung]
- Chatislamonline.org/de - Social Mention: Saudade [1 Aktualisierung]
- kalifa - Social Mention: Louie Belt Match The Chucks (: [1 Aktualisierung]
- Al-Rahma - Social Mention: 416 Exalted Names of the Prophet All praises are due to Allāh SubHanuhu wa Ta'ala Who created His Beloved Rasool Sayyidunā MuHammad Sallallaho Alaihi wa Aalihi wa Sallam. Choicest Salāms and most revered Salutations upon the dazzling manifestation of the Sublime Lord SubHanuhu wa Ta'ala who is the most perfect and independent human created by the Real Absolute Almighty Allāh SubHanuhu wa Ta'ala. I - Names of the Prophet SallAllahu Alaihi wa Sallam explicitly mentioned in the Qur'an al-Kareem 1. Muhammad: Praised One. 2. Ahmad: Most Deserving of Praise. 3. al-Ahsan: The Most Beautiful. The Best. 4. Udhun khayr: Friendly Ear. 5. al-A`la: The Highest (in all creation). 6. al-Imam: The Leader. 7. al-Amin: The Dependable. 8. al-Nabi: The Prophet. 9. al-Ummi: Literate without being taught by a Teacher -or- Base / Foundation of the Universe -or- the First & the Foremost.. 10. Anfas al-`arab: The Most Precious of the Arabs. 11. Ayatullah: The Sign of Allah. 12. Alif lam mim ra: A-L-M-R. 13. Alif lam mim sad: A-L-M-S 14. al-Burhan: The Proof. 15. al-Bashir: The Bringer of Good Tidings. 16. al-Baligh: The Very Eloquent One. 17. al-Bayyina: The Exposition. 18. Thani ithnayn: The Second of Two. 19. al-Harîs: The Insistent One. 20. al-Haqq: The Truth Itself. 21. Ha Mim: H-M. 22. Ha Mim `Ayn Sîn Qaf: H-M- ` -S-Q. 23. al-Hanif: The One of Primordial Religion. 24. Khatim al-nabiyyin: The Seal of Prophets. 25. al-Khabir: The Knowledgeable One. 26. al-Da`i: The Summoner. 27. Dhu al-quwwa: The Strong One. 28. Rahmatun li al-`alamin: A Mercy for the Worlds. 29. al-Ra'uf: The Gentle One. 30. al-Rahim: The Compassionate One. 31. al-Rasul: The Messenger. 32. Sabil Allah: The Path to Allah. 33. al-Siraj al-munir: The Light-Giving Lamp. 34. al-Shâhid: The Eyewitness. 35. al-Shahîd: The Giver of Testimony. 36. al-Sâhib: The Companion. 37. al-Sidq: Truthfulness Itself. 38. al-Sirat al-mustaqim: The Straight Way. 39. Tah Sîn: T-S. 40. Tah Sîn Mim: T-S-M. 41. Tah Ha: T-H. 42. al-`Amil: The Worker. 43. al-`Abd: The Slave. 44. `Abd Allah: Allah's Slave. 45. al-`Urwat al-wuthqa: The Sure Rope. 46. al-`Aziz: The Mighty One. The Dearest One. 47. al-Fajr: The Dawn. 48. Fadl Allah: Allah's Grace. 49. Qadamu Sidq: Truthful Ground. 50. al-Karim: The Generous One. 51. Kaf Ha' Ya' `Ayn Sad: K-H-Y- ` - S 52. al-Lisan: Language Itself. 53. al-Mubashshir: The Harbinger of Goodness. 54. al-Mubîn: The Manifest. 55. al-Muddaththir: The Cloaked One. 56. al-Muzzammil: The Enshrouded One. 57. al-Mudhakkir: The Reminder. 58. al-Mursal: The Envoy. 59. al-Muslim: The One Who Submits. 60. al-Mashhud: The One Witnessed To. 61. al-Musaddiq: The Confirmer. 62. al-Muta`: The One Who Is Obeyed. 63. al-Makîn: The Staunch One. 64. al-Munadi: The Crier. 65. al-Mundhir: The Admonisher. 66. al-Mizan: The Balance. 67. al-Nas: Humanity. 68. al-Najm: The Star. 69. al-Thaqib: The Sharp-Witted One. 70. al-Nadhîr: The Warner. 71. Ni`mat Allah: Allah's Great Favor. 72. al-Nur: The Light. 73. Nun: N. 74. al-Hadi: Guidance Itself. 75. al-Wali: The Ally. 76. al-Yatim: The Orphan. The Unique One. 77. Ya Sîn: I-S. II- Names of the Prophet SallAllahu Alaihi wa Sallam mentioned in the Qur'an as verbs 078. âkhidh al-sadaqat: The Collector of Alms. 079. al-âmir: The Commander. 080. al-Nâhi: The Forbidder. 081. al-Tâli: The Successor. 082. al-Hâkim: The Arbitrator. 083. al-Dhakir: The Rememberer. 084. al-Râdi: The Acquiescent. 085. al-Râghib: The Keen. 086. al-Wâdi`: The Deposer. 087. Rafî` al-dhikr: The One of Exalted Fame. 088. Rafî` al-darajât: The One of The Exalted Ranks. 089. al-Sâjid: The Prostrate. 090. al-Sâbir: The Long-Suffering. 091. al-Sâdi`: The Conqueror of Obstacles. 092. al-Safuh: The Oft-Forgiving. 093. al-`âbid: The Worshipful. 094. al-`âlim: The Knower. 095. al-`Alîm: The Deeply Aware. 096. al-`Afuw: The Grantor of Pardon. 097. al-Ghâlib: The Victor. 098. al-Ghani: The Free From Want. 099. al-Muballigh: The Bearer of News. 100. al-Muttaba`: He Who Is Followed. 101. al-Mutabattil: The Utter Devotee. 102. al-Mutarabbis: The Expectant One. 103. al-Muhallil: The Dispenser of Permissions. 104. al-Muharrim: The Mandator of Prohibitions. 105. al-Murattil: The Articulate. 106. al-Muzakki: The Purifier. 107. al-Musabbih: The Lauder. 108. al-Musta`îdh: The Seeker of Refuge. 109. al-Mustaghfir: The Seeker of Forgiveness. 110. al-Mu'min: The Believer. The Grantor of Safety. 111. al-Mushâwir: The Consultant. 112. al-Musalli: The Prayerful. 113. al-Mu`azzaz: The Strengthened One. 114. al-Muwaqqar: Held in Awe. 115. al-Ma`sum: Immune. 116. al-Mansur: The One With Divine Help. 117. al-Mawla: The Master of Favors and Help. 118. al-Mu'ayyad: The Recipient of Support. 119. al-Nâsib: The One Who Makes Great Effort. 120. al-Hâdi: The Guide. 121. al-Wâ`izh: The Exhorter. [Note: The character denotes a long A or alif.] III- Names of the Prophet SallAllahu Alaihi wa Sallam in the Hadith and the Ancient Books 122. Ajîr: The Saved One. 123. Uhyad: The Dissuader. 124. Ahhad: The Peerless One. 125. Akhumakh: Of Sound Submission. 126. al-Atqa: The Most Godwary. 127. al-Abarr: The Most Righteous One. The Most Pious One. 128. al-Abyad: The Fairest One. 129. al-Agharr: The Most Radiant One. 130. al-Anfar: The One With the Largest Assembly. 131. al-Asdaq: The Most Truthful. 132. al-Ajwad: The Most Bounteous. 133. Ashja` al-Nas: The Most Courageous of Humanity. 134. al-âkhidh bi al-hujuzât: The Grasper of Waist-Knots. 135. Arjah al-nas `aqlan: The Foremost in Humankind in Intellect. 136. al-A`lamu billah: The Foremost in Knowledge of Allah. 137. al-Akhsha lillah: The Foremost in Fear of Allah. 138. Afsah al-`arab: The Most Articulate of the Arabs. 139. Aktharu al-anbiya'i tabi`an: The Prophet With The Largest Following. 140. al-Akram: The One Held in Highest Honor. 141. al-Iklil: The Diadem. 142. Imam al-nabiyyin: The Leader of Prophets. 143. Imam al-muttaqin: The Leader of the Godwary. 144. Imam al-nas: The Leader of Humankind. 145. Imam al-khayr: The Good Leader. 146. al-Amân: The Safeguard. 147. Amanatu as-habih: (The Keeper of) His Companions's Trust. 148. al-Awwal: The First. 149. al-âkhir: The Last. 140: Ukhrâya: The Last (of the Prophets). His name in the Torah. 141: al-Awwâh: The One Who Cries Ah. 142: al-Abtahi: The One from Bitah between Mecca and Mina. 143. al-Bâriqlît, al-Barqalîtos: The Paraclete. The Spirit of Holiness. The Innocent One. 144. al-Bâtin: The Hidden One (in his station). 145. Bim'udhma'udh: One of his names in the Torah. 146. al-Bayan: The Exposition. 147. al-Taqi: The One Who Guards Himself. 148. al-Tihami: The One from Tihama (the lowland of the Hijaz). 149. al-Thimal: The Protector. 150. al-Jabbar: The Fierce One. 151. al-Khatim: The Sealer. 152. al-Hâshir: The Gatherer. 153. Hât Hât: His name in the Psalms. 154. al-Hâfizh: The Preserver. 155. Hâmid: Praiseful. 156. Hâmil liwa' al-hamd: Bearer of the Flag of Praise. 157: Habib Allah: Allah's Beloved. 158. Habib al-Rahman: The Beloved of the Merciful. 159. Habîtan: His name in the Injil. 160. al-Hujja: The Proof. 162. Hirzan li al-`ayn: A Barrier Against The Evil Eye. 163. al-Hasîb: The Sufficient One. The Highborn One. 164. al-Hafîzh: The Keeper and Guardian. 165. al-Hakîm: The Wise One. 166. al-Halîm: The Meek One. 167. Hammitâya: Guardian of Sanctity. 168. al-Humayd: The Praised One. 169. al-Hamîd: The Praised One. 170. al-Hayy: The Living One. 171. Khâzin mal Allah: Allah's Treasurer. 172. al-Khâshi`: The Fearful One. 173. al-Khâdi`: The Submissive One. 174. Khatîb al-nabiyyin: The Orator Among the Prophets. 175. Khalil Allah: Allah's Close Friend. 176. Khalifat Allah: Allah's Deputy. 177. Khayr al-`alamin: The Greatest Goodness in the Worlds. 178. Khayru khalq Allah: The Greatest Good in Allah's Creation. 179. Khayru hadhihi al-umma: The Best of This Community. 180. Dar al-hikma: The House of Wisdom. 181. al-Dâmigh: The Refuter (of Falsehoods). 182. al-Dhikr: The Remembrance. 183. al-Dhakkar: The One Who Remembers Much. 184. al-Râfi`: The Exalter. 185. Râkib al-buraq: The Rider of the Buraq. 186. Râkib al-jamal: The Rider of the Camel. 187. Rahmatun muhdat: Mercy Bestowed. 188. Rasul al-rahma: The Emissary of Mercy. 189. Rasul al-raha: The Emissary of Relief. 190. Rasul / Nabi al-malahim: The Emissary / Prophet of Battles. 191. Rukn al-mutawadi`in: The Pillar of the Humble Ones. 192. al-Rahhab: The Most Fearful. 193. Ruh al-haqq: The Spirit of Truth. 194. Ruh al-qudus: The Spirit of Holiness. 195. al-Zahid: The One Who Does-Without. 196. al-Zaki: The Pure One. 197. al-Zamzami: The Heir of Zamzam. 198. Zaynu man wâfa al-qiyama: The Ornament of All Present on the Day of Judgment. 199. Sabiq: Foremost. 200. Sarkhatilos: Paraclete (in Syriac). 201. Sa`id: Felicitous. 202. al-Salam: Peace. 203. Sayyid al-nas: The Master of Humanity. 204. Sayyid walad Adam: The Master of the Children of Adam. 205. Sayf Allah: Allah's Sword. 206. al-Shâri`: The Law-Giver. 207. al-Shâfi`: The Intercessor. 208. al-Shafî`: The Constant Intercessor. 209. al-Mushaffa`: The One Granted Intercession. 210. al-Shâkir: The Thankful One. 211. al-Shakkâr: The One Who Thanks Much. 212. al-Shakur: The Ever-Thankful. 213. Sâhib al-taj: The Wearer of the Crown. 214. Sâhib al-hujja: The Bringer of The Proof. 215. Sâhib al-hawd: The Owner of the Pond. 216. Sâhib al-kawthar: The Owner of the River of Kawthar. 217. Sâhib al-hatîm: The Lord of the Court Before the Ka`ba. 218. Sâhib al-khâtim: The Owner of the Seal. 219. Sâhibu Zamzam: The Owner of Zamzam. 220. Sâhib al-sultan: The Possessor of Authority. 221: Sâhib al-sayf: The Bearer of the Sword. 222. Sâhib al-shafa`at al-kubra: The Great Intercessor. 223. Sâhib al-qadib: The Bearer of the Rod. 224. Sâhib al-liwa': The Carrier of the Flag. 225. Sâhib al-mahshar: The Lord of the Gathering. 226. Sâhib al-mudarra`a: The Wearer of Armor. 227. Sâhib al-mash`ar: The Owner of the Landmark. 228. Sâhib al-mi`raj: The One Who Ascended. 229. Sâhib al-maqam al-mahmud: The One of Glorified Station. 230. Sâhib al-minbar: The Owner of the Pulpit. 231. Sâhib al-na`layn: The Wearer of Sandals. 232. Sâhib al-hirâwa: The Bearer of the Cane. 233. Sâhib al-wasila: The Possessor of the Means. 234. Sâhib la ilaha illallah: The Teacher of "There is no god but Allah." 235. al-Sadiq: The Truthful. 236. al-Masduq: The Confirmed. 237. al-Sâlih: The righteous one. 238. al-Dâbit: The One Given Mastery. 239. al-Dahuk: The Cheerful One. 240. al-Tahir: The (Ritually) Pure One. 241. Tâb Tâb: Of Blessed Memory. His Name in the Torah. 242. al-Tayyib: The Salutary One. The Fragrant One. 243. al-Zhahir: The Prevailer. 244. al-`âqib: The Last in Succession. 245. al-`Adl: The Just. 246. al-`Arabi: The Arabian. The Speaker of Arabic. 247. `Ismatullah: Allah's Protection. 248. al-`Azhim: The Tremendous One. 249. al-`Afif: The Chaste One. 250. al-`Ali: The High One. 251. al-Ghafur: The Frequent and Abundant Forgiver. 252. al-Ghayth: Rain. Help (esp. in the elements). 253. al-Fâtih: The Conqueror. 254. al-Fâriq: The Separator Between Good and Bad. 255. Fârqilîta: The Paraclete. 256. Fartt: The Scout. 257. al-Fasîh: The Highly Articulate One. 258. Falâh: Felicity. 259. Fi'at al-muslimin: The Main Body of the Muslims. 260. al-Qa'im: The One Who Stands and Warns. The Establisher. 261. Qâsim: The Distributer. 262. Qa'id al-khayr: The Leader Who Guides to Goodness. 263. Qa'id al-ghurr al-muhajjalîn: Leader of the Bright-Limbed Ones. 264. al-Qattal: The Dauntless Fighter. 265. Qutham: Of Perfect Character. Gifted With Every Merit. 266. Qudmâya: The First (of the Prophets). His name in the Torah. 267. al-Qurashi: The One From Quraysh. 268. al-Qarîb: The Near One. 269. al-Qayyim: The Righteous Straightener (of the Community). 270. al-Kâff: The One Who Puts a Stop (to Disobedience). 271. al-Mâjid: The Glorifier. 272. al-Mâhi: The Eraser (of Disbelief). 273. al-Ma'mun: The One Devoid of Harm. 274. al-Mubarak: The Blessed One. 275. al-Muttaqi: The Godwary One. 276. al-Mutamakkin: Made Firm and Established. 277. al-Mutawakkil: Completely Dependent Upon Allah. 278. al-Mujtaba: The Elect One. 279. al-Mukhbit: The Humble Before Allah. 280. al-Mukhbir: The Bringer of News. 281. al-Mukhtar: The Chosen One. 282. al-Mukhlis: The Perfectly Sincere One. 283. al-Murtaja: The Much Anticipated One. 284. al-Murshid: The Guide. 285. Marhama: General Amnesty. 286. Malhama: Great Battle. 287. Marghama: Greater Force. 288. al-Musaddad: Made Righteous. 289. al-Mas`ud: The Fortunate. 290. al-Masîh: The Anointed. 291. al-Mashfu`: Granted Intercession. 292. Mushaqqah / Mushaffah: Praised One. 293. al-Mustafa: The One Chosen and Purified. 294. al-Muslih: The Reformer. 295. al-Mutahhir / al-Mutahhar: The Purifier / The Purified One. 296. al-Muti`: The Obedient One. 297. al-Mu`ti: The Giver. 298. al-Mu`aqqib: The One Who Comes Last in Succession. 299. al-Mu`allim: The Teacher. 300. al-Mifdal: The Most Generous. 301. al-Mufaddal: Favored Above All Others. 302. al-Muqaddas: The One Held Sacred. 303. Muqim al-Sunna: The Founder of The Way. 304. al-Mukrim: The One Who Honored Others. 305. al-Makki: The Meccan One. 306. al-Madani: The Madinan One. 307. al-Muntakhab: The Chosen One. 308. al-Munhaminna: The Praised One (in Syriac). 309. al-Munsif: The Equitable One. 310. al-Munib: The Oft-Repentant One. 311. al-Muhajir: The Emigrant. 312. al-Mahdi: The Well-Guided One. 313. al-Muhaymin: The Watcher. 314. al-Mu'tamin: The One Given the Trust. 315. Mûsal: Mercied. (In the Torah.) 316. Mâdh Mâdh / Mûdh Mûdh / Mîdh Mîdh: Of Blessed Memory. 317. al-Nâsikh: The Abrogator. 318. al-Nâshir: The Proclaimer. 319. al-Nâsih: The Most Sincere Adviser. 320. al-Nâsir: The Helper. 321. Nabi al-marhama: The Prophet of General Amnesty. 322. al-Nasîb: The One of High Lineage. 323. al-Naqiy: The Limpid One. 324. al-Naqîb: Trustee. Guarantor. 325. al-Hâshimi: The One of Hâshim's Line. 326. al-Wâsit: Central in Relation To All The Noble Families. 327. al-Wâ`id: The Harbinger of Terrible News. 328. al-Wasîla: The Means. 329. al-Wafi: Holder of His Promise. 330. Abu al-Qasim: Father of Qasim. 331. Abu Ibrahim: Father of Ibrahim. 332. Abu al-Mu'minin: Father of the Believers. 333. Abu al-Arâmil: Father of Widows. IV- Additional Names of Prophet SallAllahu Alaihi wa Sallam From Al-Jazuli's (d. 870) Dalail al-Khayrat 334. Wahîd: Unique One. 335. Sayyid: Master. 336. Jâmi`: Unifier. 337. Muqtafi: Imitated One. 338. Kâmil: Perfect One. 339. Safi Allah: Allah's Chosen and Purified One. 340. Naji Allah: Allah's Intimate Friend. 341. Kalîm Allah: Conversant With Allah. 342. Muhyin: Giver of Life. 343. Munajji: Savior. 344. Ma`lum: Of Known Position. 345. Shahîr: Famous. 346. Mashhud: Visible. 347. Misbâh: Lamp. 348. Mad`uw: Called upon. 349. Mujib: Responsive to Requests. 350. Mujab: Whose Request is Granted. 351. Hafiy: Affectionate and Kind. 352. Mukarram: Highly Honored. 353. Matîn: Steadfast. 354. Mu'ammil: Rouser of Hope. 355. Wasûl: Conveyer? 356. Dhu hurma: Sacrosanct. 357. Dhu makâna: Of Eminent Station. 358. Dhu `izz: Endowed With Might. 359. Dhu Fadl: Pre-Eminent. 360. Ghawth: Helper. 361. Ghayyath: Prompt and Frequent Helper. 362. Hadiyyatullah: Allah's Gift. 363. Sirât Allah: The Way to Allah. 364. Dhikrullah: The Remembrance of Allah. 365. Hizbullah: The Party of Allah. 366. Muntaqa: Carefully Selected. 367. Abu al-Tahir: Father of Tahir. 368. Barr: Pious. Dutiful. 369. Mubirr: Who Overcomes. 370. Wajîh: Distinguished In Allah's Sight. 371. Nasîh: One Who Excels At Sincere Advice. 372. Wakîl: Trustee. Dependable. 373. Kafîl: Guarantor. Guardian. 374. Shafîq: Solicitous. Tender. 375. Ruh al-qist: The Spirit of Justice. 376. Muktafi: Does With Little. 377. Bâligh: One Who Has Reached His Goal. 378. Shâfi: Healer. 379. Wâsil: One Who has Reached His Goal. 380. Mawsûl: Connected. 381. Sâ'iq: (Mindful) Conductor. 382. Muhdi: Guide. 383. Muqaddam: Pre-eminent One. 384. Fâdil: Most Excellent One. 385. Miftâh: Key. 386. Miftâh al-rahma: The Key to Mercy. 387. Miftâh al-janna: The Key to Paradise. 388. `Alam al-iman: The Standard of Belief. 389. `Alam al-yaqîn: The Standard of Certainty. 390. Dalîl al-khayrât: The Guide to Good Things. 391. Musahhih al-hasanât: The Ratifier of Good Deeds. 392. Muqîl al-`atharât: The Dismisser of Private Faults. 393. Safûh `an al-zallât: The One Who Disregards Lapses. 394. Sâhib al-qadam: Possessor of The Foothold. 395. Makhsûs bi al-`izz: Alone to Be Granted Might. 396. Makhsûs bi al-majd: Alone to Be Granted Glory. 397. Makhsûs bi al-sharaf: Alone to Be Granted Honor. 398. Sâhib al-fadîla: Possessor of Greatest Pre-Eminence. 399. Sâhib al-izâr: The Wearer of the Loin-wrap. 400. Sâhib al-rida': The Wearer of the Cloak. 401. Sâhib al-daraja al-rafî`a: Possessor of the Highest Degree. 402. Sâhib al-mighfar: Possessor of the Helmet. 403. Sâhib al-bayân: The Spokesman. 404. Mutahhar al-janân: Purified of Heart. 405. Sahîh al-islam: Completer of Islam. 406. Sayyid al-kawnayn: Master of Humanity and Jinn. 407. `Ayn al-na`îm: Spring of Bliss. Bliss Itself. 408. `Ayn al-ghurr: Spring of the Radiant Ones. Radiance Itself. 409. Sa`dullah: Felicity Bestowed by Allah. 410. Sa`d al-khalq: Felicited Bestowed Upon Creation. 411. Khatîb al-umam: The Orator to the Nations. 412. `Alam al-huda: Flag of Guidance. 413. Kâshif al-kurab: Remover of Adversities. 414. Râfi` al-rutab: The Raiser of Ranks. 415. `Izz al-`arab: Might and Glory of the Arabs. 416. Sâhib al-faraj: Bringer of Deliverance. [SallAllahu Ta'ala Alaihi wa Aalihi wa SaHbihi wa Baaraka wa Sallam] [1 Aktualisierung]
- dawa-news - Social Mention: #Khi: Zaid Hamid Pakistan Aor Army Ka Dusman Aor Yaoodyon Ka Agen He. Sabiq Coordinator Emaad Khalid Ka News Conference Me Dawa. [1 Aktualisierung]
- kuffar - Social Mention: Muslim children taught how to stab Infidels to death at Tanzania mosque [1 Aktualisierung]
- killuminati - Social Mention: Yall could hate it or love it either way im gonna rise/ i studied the rules so now i choose to think wise/ fuc that illuminati myth only god can judge me/ killuminati til i die knowin them niggaz gone murk me -Protical son aka Rukahz [1 Aktualisierung]
- al-ansar - Social Mention: La télévision tunisienne, à l'ère du sensationnalisme Par Mohamed Aziz Essid, La Révolution de 2011 a apporté au paysage audiovisuel tunisien un nouveau souffle, celui de la liberté d'expression, ce qui lui a permis de se diversifier en abordant de nouveaux thèmes et en se rapprochant des préoccupations du citoyen. En effet, le regain d'intérêt des Tunisiens pour la politique et la « chose publique » de manière plus générale a conduit les chaînes de télévision à diversifier leurs programmes pour s'adapter au nouveau contexte de liberté : on assiste alors à l'apparition de Journaux télévisés y compris dans les chaînes privées, d'émissions de type « reality show », et à la multiplication des plateaux de débat politique. Toutefois, il n'est plus possible de fermer les yeux sur les dérives du secteur audiovisuel qui confond de plus en plus la liberté de ton avec la vulgarité et la recherche effrénée du sensationnel. Mais commençons par le commencement. C'est en 2008, avant même la révolution, qu'apparait le fameux Moussameh Karim sur la chaîne privée Hannibal, mettant en scène des invités venant se « confier » devant des milliers de téléspectateurs, profitant de l'occasion pour se lamenter sur leur sort et nous rabâcher leurs différends familiaux: divorces, disputes violentes, crimes en tous genres. Ce programme télé, alors nouveau pour les téléspectateurs tunisiens, mise sur une ambiance très particulière faite de moments de suspense et de retournements de situation, ponctuée de musiques dramatiques et autres questions embarrassantes, exploitant sans scrupule des problèmes familiaux en tous genres, déballant les histoires personnelles des invités, les incitant à dévoiler leurs secrets les plus intimes, conférant volontairement un cadre propice aux effusions de sentiments et torrents de larmes; l'émission connaît vite un franc succès. Les présentateurs télé de ce type de démission ont effectivement su mettre en place des techniques bien rodées pour stimuler l'audience de leurs émissions de reality show, n'hésitant pas à humilier leurs invités et à les pousser à révéler les détails de leur vie conjugale, outrepassant sciemment les valeurs morales et l'éthique journalistique en faveur du spectaculaire et du sensationnel . Pour faire augmenter l'audimat, les producteurs d'émissions telles que « Moussameh Karim » ou « Aandi Man Kolek » usent à l'envi de vulgarité, en privilégiant les mésaventures spectaculaires d'invités ordinaires. Le coup de maître de Hannibal TV et du charlatan Abderrazek Chebbi a sans doute été de faire croire au téléspectateur que l'objectif de l'émission était de venir en aide aux personnes en difficulté et de les aider à aller de l'avant. Ces émissions de reality show furent en fait le signe avant-coureur du développement de la télévision poubelle en Tunisie, annonçant ainsi le début de la détérioration du paysage audiovisuel tunisien. Mais aujourd'hui, dans la Tunisie postrévolutionnaire, le contexte d'aggravation de la menace terroriste et la persistance de l'insécurité se révèle être du pain béni pour nos médias friands de sensations fortes; ils n'hésitent plus à instrumentaliser dans leurs Journaux télévisés les drames nationaux pour maximiser leur audimat, coûte que coûte. Nous avons par exemple récemment atteint ce qui semble être le paroxysme du sensationnalisme et de la vulgarité, avec la diffusion, à des heures de grande écoute, sur des chaînes généralistes, des photos du cadavre déchiqueté et carbonisé du jeune terroriste kamikaze qui s'était fait exploser sur une plage de Sousse le mois dernier. Pourtant, ces images atroces semblent passer comme une lettre à la poste et ne choquent plus personne. Les responsables de chaînes télévisés, en bons démagogues, répètent à tous ceux qui veulent l'entendre qu'ils « montrent la réalité des choses au tunisien », que « le Tunisien a le droit de savoir ». En réalité, il est évident que cette surenchère sensationnaliste fait partie d'une nouvelle stratégie commerciale, plus agressive, visant à attirer toujours plus de téléspectateurs devant les écrans, à un moment où les chaînes tunisiennes connaissent des difficultés financières les contraignant à miser sur la télé poubelle, quitte à faire fi de l'éthique. Cette surenchère sensationnaliste apparait aussi de plus en plus dans les nouveaux journaux télévisés proposés par les chaînes (autant privées que publiques) jouant sur le spectaculaire pour accrocher le téléspectateur, en donnant l'illusion de l'information. Plutôt que de présenter au téléspectateur une véritable réflexion sur un sujet, les journalistes se contentent le plus souvent de micro-trottoir et d'interviews de simples citoyens pour réaliser leurs soit disant « reportages » sur un sujet donné. Prenons par exemple le chômage, sujet qui se prêterait parfaitement à un reportage en bonne et due forme: Ainsi, un journaliste méthodique et rigoureux présenterait des chiffres, des statistiques, une étude des causes réelles du chômage, en incluant les solutions envisagées par les autorités pour inverser la courbe du chômage, ou au contraire le désengagement de l'état dans la lutte contre le chômage et son immobilisme ; mais la réalité est bien différente. Toujours aussi avides de sensationnalisme, les journaux télévisés se limitent en fait à montrer de pauvres citoyens désespérés fustigeant le gouverneur du coin, ou lançant des cris du cœur. Il ne s'agit pas de remettre en cause le fait que les citoyens aient accès à la parole, ce qui est tout à fait normal. Il s'agit plutôt de pointer du doigt le manque de rigueur des journalistes qui cherchent à émouvoir le téléspectateur et à le faire compatir plutôt que de l'informer en lui explicitant la dimension réelle des problèmes sociaux, économiques et politiques de la Tunisie postrévolutionnaire. Toujours dans cette même logique, les programmes de débats politiques sont de bonnes occasions pour les chaînes de télévision d'user du sensationnalisme à outrance. Même si les débats politiques des chaînes de télévision semblent parfois être de bonne tenue et traiter des vrais problématiques de la société tunisienne, lorsqu'on y voit d'un peu plus près, on se rend vite compte que la plupart d'entre eux n'abordent presque jamais les vrais problèmes sociaux (progression du taux de chômage, baisse du pouvoir d'achat, précarité…), ni les solutions pour la reprise économique. Cela se comprend d'ailleurs très bien, car ce que cherchent les chaînes de télévision, ce ne sont pas des débats de haut vol, mais le clash, les insultes, les accusations gratuites et la diffamation, dans l'espoir de s'arracher la plus grande part d'audience. Les politiques, y voyant le plus souvent un moyen efficace de se faire de la publicité, se prêtent volontiers au jeu de la provocation. Encore une fois, c'est le scandale qui est à l'honneur, au détriment d'un vrai débat constructif. La championne toute catégorie en matière de sensationnalisme a sans doute été la chaîne « Ettounissia TV ». Ainsi, Moez Ben Gharbia, le présentateur vedette du programme politique « 9 heures du soir » ne s'était pas fait prier pour inviter en mai dernier le porte-parole de l'organisation Ansar Al-Charia, Bilel Chaouachi, puis le laisser faire l'éloge du terrorisme, d'Al Qaida et du « bienfaiteur » Oussama Ben Laden. L'effet sensationnel est garanti, le pic d'audience aussi. L'animateur Naoufel Ouertani lui non plus ne fait pas dans la dentelle ; celui-ci ne s'est pas gêné pour exploiter la souffrance de femmes violées qu'il avait invitées (en Mars 2013 notamment) dans son programme « Labes » pour « témoigner », et les pousser à révéler tous les détails les plus sordides de l'agression, sous prétexte d'aider les victimes à soulager leur souffrance. En réalité, il ne s'agit ni plus ni moins que d'une mise en scène humiliante et dégradante pour les victimes, visant à émouvoir le téléspectateur par le scandale, et en repoussant les limites du sensationnel et de l'immoral. Ce n'est d'ailleurs pas un hasard si la chaîne Ettounissia TV a eu autant de succès, car c'est celle qui dans le paysage audiovisuel tunisien a le plus versé dans le sensationnalisme et le spectaculaire, avec des émissions qui tournent parfois à l'altercation entre invités (le plateau de Klem Ennes notamment, où les invités en arrivent souvent aux insultes). Cette dérive de l'audiovisuel n'est évidemment pas sans conséquence sur la société tunisienne, car dès lors que l'information cède le pas à la vulgarité et au sensationnel, le résultat en est la désinformation. En privilégiant les échanges d'insultes aux vrais débats d'idées, en troquant sa vocation didactique contre la télé poubelle, en substituant le sensationnel à la rigueur du journalisme, la télévision ne peut que se transformer en une machine de désinformation de masse ; et c'est uniquement pour cette raison que la télévision est aujourd'hui devenue le moyen incontournable de la propagande idéologique, voire partisane. Il est donc de la responsabilité du citoyen de faire le tri entre information et désinformation, et de se demander si ce que lui propose la télévision est pertinent et vise vraiment à l'informer, en prenant toujours le recul nécessaire. [1 Aktualisierung]
- abu adam - Social Mention: Wahai manusia, sesungguhnya Kami Menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan serta menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa di antara kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Yā ayyuhan nāsu innā khalaqnākum (wahai manusia, sesungguhnya Kami Menciptakan kalian). Ayat ini diturunkan berkenaan dengan Tsabit bin Qais bin Syammas ketika seseorang berkata, "Engkau anak si fulanah." Menurut satu pendapat, ayat ini diturunkan sekaitan dengan Bilal, muazin Nabi saw. dan beberapa orang Quraisy: Suhail bin 'Amr, al-Harits bin Hisyam, dan Abu Sufyan bin Harb. Pada tahun pembebasan Kota Mekah mereka berkata kepada Bilal ketika mendengar azannya, "Tidakkah Allah Ta'ala dan Rasul-Nya mendapatkan pesuruh selain si gagak ini?" Maka Allah Ta'ala Berfirman, "Yā ayyuhan nāsu innā khalaqnākum "(wahai manusia, sesungguhnya Kami Menciptakan kalian). Miη dzakariw wa uηtsā (dari seorang laki-laki dan seorang perempuan), yakni dari Adam dan Hawa. Wa ja'alnakum syu'ūbaw wa qabā-ila li ta'ārafū (serta menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal), yakni supaya kalian tahu bila ditanya, dari mana kalian? Maka kalian dapat mengatakan, dari suku Quraisy, Kindah, Tamim, dan Bajilah. Inna akramakum (sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian) di akhirat. 'Iηdallāhi (di sisi Allah) pada hari kiamat. Atqākum (adalah yang paling bertakwa di antara kalian) di dunia. Dialah Bilal. Innallāha 'alīmun (sesungguhnya Allah Maha Mengetahui) kemuliaan dan keturunan kalian. Khabīr (lagi Maha Mengenal) amal perbuatan kalian dan kemuliaan kalian di sisi Allah Ta'ala. [1 Aktualisierung]
- allahuakbar - Social Mention: Ucaplah Alhamdulillah bukannya sukar kerna semana kaya atau besar tetap Allahuakbar.. [1 Aktualisierung]
- Islambooks24s Facebook-Pinnwand: Bei Interesse sendet uns doch Bitte -eine Mail an : islambooks24@gmail.com -ei... [1 Aktualisierung]
- Islamdawa für Schwesterns Facebook-Pinnwand: Hier einige Links zum Thema das es 2 Meinungen gibt:http://jehaat.com/vb/showt... [1 Aktualisierung]
- Islamdawa für Schwesterns Facebook-Pinnwand: Der riesige Unterschied zwischen uns und den Sahaba (radiallahu 3anhum) ist, das... [1 Aktualisierung]
- Masallah - Social Mention: Makasih lLuh uddh nyia"en Hatti gUa !! [1 Aktualisierung]
- Islamdawa für Schwesterns Facebook-Pinnwand: A1 Sheikh Khalid ar-Rashid - Der Traum des Mujahid Said ibn al-Hadh:http://you... [1 Aktualisierung]
- Islamdawa für Schwesterns Facebook-Pinnwand: A1 [1 Aktualisierung]
- Islamdawa für Schwesterns Facebook-Pinnwand: A1 Geduld führt Dich zum Ziel:http://www.al-islam.de/020711.htm☝️ [1 Aktualisierung]
- dawa-news - Social Mention: Dear family and friends, as you know I have plenty if family who have been hit and displaced from the terrible typhoon in the Philippines. I just got news that we lost an uncle and are still looking for my family in Dawa. I am taking a special collection so that I can send it directly to my family there. Help has been very slow by the government and maybe if I can send it directly to my auntie mila it would get there the next day. I am desperately asking to pleaase help me and my family. To show gratitude, you will be entered into a drawing to win 2 dozen cakepops of your choice and a dozen chocolate covered oreos. I will ship it anywhere in the U.S. if you wish to help out, I am takung cash dinations or donations thru paypal. Please message me if you wish to help my family. God Bless yoy and Thank you! [1 Aktualisierung]
- tauhid - Social Mention: Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku. ﴾ Al Anbiyaa:92 ﴿ [1 Aktualisierung]
- nasheed - Social Mention: Itsura ko pag nakakainom ng alak.hahah.kahapon palang yan at Los Angeles. [1 Aktualisierung]
- Abu Bilal - Social Mention: The beauty of Como; Emma & Dominic [1 Aktualisierung]
- Abu Adam - Social Mention: يا ويل ويلي آنآ :-* [1 Aktualisierung]
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 04:41PM
Ansar Al-Haqqs Facebook-Pinnwand
Ansar Al-Haqqs Facebook-Pinnwand
Ḫabbāb Ibn Al-Aratt berichtete:
"Wir klagten (unsere Notlage) beim Gesandten Al...
http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=561371400609107&id=411166728962909
Nov 21st 2013, 15:45
Ḫabbāb Ibn Al-Aratt berichtete:
"Wir klagten (unsere Notlage) beim Gesandten Allāhs, Allāhs Segen und Friede auf ihm, als er seinen Kopf auf ein zum Kopfkissen zusammengerollten Übergewand im Schatten der Al-Ka'ba legte. Wir sagten zu ihm: »Solltest du nicht um Hilfe (bei Allāh) für uns bitten? Solltest du nicht ein Bittgebet sprechen?«
Er sagte: »Wahrlich, für den (gläubigen) Menschen in früheren Generationen vor euch, wurde ein Loch in die Erde ausgeschaufelt, und er wurde in dieses hineingesteckt. Daraufhin holte man die Säge, setzte sie über seinen Kopf, und er wurde damit entzwei gesägt. Dies hätte ihn niemals dazu gebracht, sich von seinem Glauben abzuwenden. Es gab auch Menschen, die mit Eisenkämmen so gekämmt wurden, dass ihre Knochen und Sehnen unter dem Fleisch hindurch abgekratzt wurden. Dies hätte sie niemals dazu gebracht, sich von ihrem Glauben abzuwenden. Bei Allāh, diese Sache (mit dem Islam) wird eines Tages vollbracht werden, bis der Reiter das Gebiet von San'ā' nach Ḥaḍramaut durchreist und dabei keine Furcht hat, außer vor Allāh oder vor dem Wolf wegen seiner Schafe. Ihr aber habt es nur eilig!«"
[Buharyy 3612]
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/NjJvr1
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 02:41AM
Al-Rahma - Social Mention
416 Exalted Names of the Prophet All praises are due to Allāh SubHanuhu wa Ta'ala Who created His Beloved Rasool Sayyidunā MuHammad Sallallaho Alaihi wa Aalihi wa Sallam. Choicest Salāms and most revered Salutations upon the dazzling manifestation of the Sublime Lord SubHanuhu wa Ta'ala who is the most perfect and independent human created by the Real Absolute Almighty Allāh SubHanuhu wa Ta'ala. I - Names of the Prophet SallAllahu Alaihi wa Sallam explicitly mentioned in the Qur'an al-Kareem 1. Muhammad: Praised One. 2. Ahmad: Most Deserving of Praise. 3. al-Ahsan: The Most Beautiful. The Best. 4. Udhun khayr: Friendly Ear. 5. al-A`la: The Highest (in all creation). 6. al-Imam: The Leader. 7. al-Amin: The Dependable. 8. al-Nabi: The Prophet. 9. al-Ummi: Literate without being taught by a Teacher -or- Base / Foundation of the Universe -or- the First & the Foremost.. 10. Anfas al-`arab: The Most Precious of the Arabs. 11. Ayatullah: The Sign of Allah. 12. Alif lam mim ra: A-L-M-R. 13. Alif lam mim sad: A-L-M-S 14. al-Burhan: The Proof. 15. al-Bashir: The Bringer of Good Tidings. 16. al-Baligh: The Very Eloquent One. 17. al-Bayyina: The Exposition. 18. Thani ithnayn: The Second of Two. 19. al-Harîs: The Insistent One. 20. al-Haqq: The Truth Itself. 21. Ha Mim: H-M. 22. Ha Mim `Ayn Sîn Qaf: H-M- ` -S-Q. 23. al-Hanif: The One of Primordial Religion. 24. Khatim al-nabiyyin: The Seal of Prophets. 25. al-Khabir: The Knowledgeable One. 26. al-Da`i: The Summoner. 27. Dhu al-quwwa: The Strong One. 28. Rahmatun li al-`alamin: A Mercy for the Worlds. 29. al-Ra'uf: The Gentle One. 30. al-Rahim: The Compassionate One. 31. al-Rasul: The Messenger. 32. Sabil Allah: The Path to Allah. 33. al-Siraj al-munir: The Light-Giving Lamp. 34. al-Shâhid: The Eyewitness. 35. al-Shahîd: The Giver of Testimony. 36. al-Sâhib: The Companion. 37. al-Sidq: Truthfulness Itself. 38. al-Sirat al-mustaqim: The Straight Way. 39. Tah Sîn: T-S. 40. Tah Sîn Mim: T-S-M. 41. Tah Ha: T-H. 42. al-`Amil: The Worker. 43. al-`Abd: The Slave. 44. `Abd Allah: Allah's Slave. 45. al-`Urwat al-wuthqa: The Sure Rope. 46. al-`Aziz: The Mighty One. The Dearest One. 47. al-Fajr: The Dawn. 48. Fadl Allah: Allah's Grace. 49. Qadamu Sidq: Truthful Ground. 50. al-Karim: The Generous One. 51. Kaf Ha' Ya' `Ayn Sad: K-H-Y- ` - S 52. al-Lisan: Language Itself. 53. al-Mubashshir: The Harbinger of Goodness. 54. al-Mubîn: The Manifest. 55. al-Muddaththir: The Cloaked One. 56. al-Muzzammil: The Enshrouded One. 57. al-Mudhakkir: The Reminder. 58. al-Mursal: The Envoy. 59. al-Muslim: The One Who Submits. 60. al-Mashhud: The One Witnessed To. 61. al-Musaddiq: The Confirmer. 62. al-Muta`: The One Who Is Obeyed. 63. al-Makîn: The Staunch One. 64. al-Munadi: The Crier. 65. al-Mundhir: The Admonisher. 66. al-Mizan: The Balance. 67. al-Nas: Humanity. 68. al-Najm: The Star. 69. al-Thaqib: The Sharp-Witted One. 70. al-Nadhîr: The Warner. 71. Ni`mat Allah: Allah's Great Favor. 72. al-Nur: The Light. 73. Nun: N. 74. al-Hadi: Guidance Itself. 75. al-Wali: The Ally. 76. al-Yatim: The Orphan. The Unique One. 77. Ya Sîn: I-S. II- Names of the Prophet SallAllahu Alaihi wa Sallam mentioned in the Qur'an as verbs 078. âkhidh al-sadaqat: The Collector of Alms. 079. al-âmir: The Commander. 080. al-Nâhi: The Forbidder. 081. al-Tâli: The Successor. 082. al-Hâkim: The Arbitrator. 083. al-Dhakir: The Rememberer. 084. al-Râdi: The Acquiescent. 085. al-Râghib: The Keen. 086. al-Wâdi`: The Deposer. 087. Rafî` al-dhikr: The One of Exalted Fame. 088. Rafî` al-darajât: The One of The Exalted Ranks. 089. al-Sâjid: The Prostrate. 090. al-Sâbir: The Long-Suffering. 091. al-Sâdi`: The Conqueror of Obstacles. 092. al-Safuh: The Oft-Forgiving. 093. al-`âbid: The Worshipful. 094. al-`âlim: The Knower. 095. al-`Alîm: The Deeply Aware. 096. al-`Afuw: The Grantor of Pardon. 097. al-Ghâlib: The Victor. 098. al-Ghani: The Free From Want. 099. al-Muballigh: The Bearer of News. 100. al-Muttaba`: He Who Is Followed. 101. al-Mutabattil: The Utter Devotee. 102. al-Mutarabbis: The Expectant One. 103. al-Muhallil: The Dispenser of Permissions. 104. al-Muharrim: The Mandator of Prohibitions. 105. al-Murattil: The Articulate. 106. al-Muzakki: The Purifier. 107. al-Musabbih: The Lauder. 108. al-Musta`îdh: The Seeker of Refuge. 109. al-Mustaghfir: The Seeker of Forgiveness. 110. al-Mu'min: The Believer. The Grantor of Safety. 111. al-Mushâwir: The Consultant. 112. al-Musalli: The Prayerful. 113. al-Mu`azzaz: The Strengthened One. 114. al-Muwaqqar: Held in Awe. 115. al-Ma`sum: Immune. 116. al-Mansur: The One With Divine Help. 117. al-Mawla: The Master of Favors and Help. 118. al-Mu'ayyad: The Recipient of Support. 119. al-Nâsib: The One Who Makes Great Effort. 120. al-Hâdi: The Guide. 121. al-Wâ`izh: The Exhorter. [Note: The character denotes a long A or alif.] III- Names of the Prophet SallAllahu Alaihi wa Sallam in the Hadith and the Ancient Books 122. Ajîr: The Saved One. 123. Uhyad: The Dissuader. 124. Ahhad: The Peerless One. 125. Akhumakh: Of Sound Submission. 126. al-Atqa: The Most Godwary. 127. al-Abarr: The Most Righteous One. The Most Pious One. 128. al-Abyad: The Fairest One. 129. al-Agharr: The Most Radiant One. 130. al-Anfar: The One With the Largest Assembly. 131. al-Asdaq: The Most Truthful. 132. al-Ajwad: The Most Bounteous. 133. Ashja` al-Nas: The Most Courageous of Humanity. 134. al-âkhidh bi al-hujuzât: The Grasper of Waist-Knots. 135. Arjah al-nas `aqlan: The Foremost in Humankind in Intellect. 136. al-A`lamu billah: The Foremost in Knowledge of Allah. 137. al-Akhsha lillah: The Foremost in Fear of Allah. 138. Afsah al-`arab: The Most Articulate of the Arabs. 139. Aktharu al-anbiya'i tabi`an: The Prophet With The Largest Following. 140. al-Akram: The One Held in Highest Honor. 141. al-Iklil: The Diadem. 142. Imam al-nabiyyin: The Leader of Prophets. 143. Imam al-muttaqin: The Leader of the Godwary. 144. Imam al-nas: The Leader of Humankind. 145. Imam al-khayr: The Good Leader. 146. al-Amân: The Safeguard. 147. Amanatu as-habih: (The Keeper of) His Companions's Trust. 148. al-Awwal: The First. 149. al-âkhir: The Last. 140: Ukhrâya: The Last (of the Prophets). His name in the Torah. 141: al-Awwâh: The One Who Cries Ah. 142: al-Abtahi: The One from Bitah between Mecca and Mina. 143. al-Bâriqlît, al-Barqalîtos: The Paraclete. The Spirit of Holiness. The Innocent One. 144. al-Bâtin: The Hidden One (in his station). 145. Bim'udhma'udh: One of his names in the Torah. 146. al-Bayan: The Exposition. 147. al-Taqi: The One Who Guards Himself. 148. al-Tihami: The One from Tihama (the lowland of the Hijaz). 149. al-Thimal: The Protector. 150. al-Jabbar: The Fierce One. 151. al-Khatim: The Sealer. 152. al-Hâshir: The Gatherer. 153. Hât Hât: His name in the Psalms. 154. al-Hâfizh: The Preserver. 155. Hâmid: Praiseful. 156. Hâmil liwa' al-hamd: Bearer of the Flag of Praise. 157: Habib Allah: Allah's Beloved. 158. Habib al-Rahman: The Beloved of the Merciful. 159. Habîtan: His name in the Injil. 160. al-Hujja: The Proof. 162. Hirzan li al-`ayn: A Barrier Against The Evil Eye. 163. al-Hasîb: The Sufficient One. The Highborn One. 164. al-Hafîzh: The Keeper and Guardian. 165. al-Hakîm: The Wise One. 166. al-Halîm: The Meek One. 167. Hammitâya: Guardian of Sanctity. 168. al-Humayd: The Praised One. 169. al-Hamîd: The Praised One. 170. al-Hayy: The Living One. 171. Khâzin mal Allah: Allah's Treasurer. 172. al-Khâshi`: The Fearful One. 173. al-Khâdi`: The Submissive One. 174. Khatîb al-nabiyyin: The Orator Among the Prophets. 175. Khalil Allah: Allah's Close Friend. 176. Khalifat Allah: Allah's Deputy. 177. Khayr al-`alamin: The Greatest Goodness in the Worlds. 178. Khayru khalq Allah: The Greatest Good in Allah's Creation. 179. Khayru hadhihi al-umma: The Best of This Community. 180. Dar al-hikma: The House of Wisdom. 181. al-Dâmigh: The Refuter (of Falsehoods). 182. al-Dhikr: The Remembrance. 183. al-Dhakkar: The One Who Remembers Much. 184. al-Râfi`: The Exalter. 185. Râkib al-buraq: The Rider of the Buraq. 186. Râkib al-jamal: The Rider of the Camel. 187. Rahmatun muhdat: Mercy Bestowed. 188. Rasul al-rahma: The Emissary of Mercy. 189. Rasul al-raha: The Emissary of Relief. 190. Rasul / Nabi al-malahim: The Emissary / Prophet of Battles. 191. Rukn al-mutawadi`in: The Pillar of the Humble Ones. 192. al-Rahhab: The Most Fearful. 193. Ruh al-haqq: The Spirit of Truth. 194. Ruh al-qudus: The Spirit of Holiness. 195. al-Zahid: The One Who Does-Without. 196. al-Zaki: The Pure One. 197. al-Zamzami: The Heir of Zamzam. 198. Zaynu man wâfa al-qiyama: The Ornament of All Present on the Day of Judgment. 199. Sabiq: Foremost. 200. Sarkhatilos: Paraclete (in Syriac). 201. Sa`id: Felicitous. 202. al-Salam: Peace. 203. Sayyid al-nas: The Master of Humanity. 204. Sayyid walad Adam: The Master of the Children of Adam. 205. Sayf Allah: Allah's Sword. 206. al-Shâri`: The Law-Giver. 207. al-Shâfi`: The Intercessor. 208. al-Shafî`: The Constant Intercessor. 209. al-Mushaffa`: The One Granted Intercession. 210. al-Shâkir: The Thankful One. 211. al-Shakkâr: The One Who Thanks Much. 212. al-Shakur: The Ever-Thankful. 213. Sâhib al-taj: The Wearer of the Crown. 214. Sâhib al-hujja: The Bringer of The Proof. 215. Sâhib al-hawd: The Owner of the Pond. 216. Sâhib al-kawthar: The Owner of the River of Kawthar. 217. Sâhib al-hatîm: The Lord of the Court Before the Ka`ba. 218. Sâhib al-khâtim: The Owner of the Seal. 219. Sâhibu Zamzam: The Owner of Zamzam. 220. Sâhib al-sultan: The Possessor of Authority. 221: Sâhib al-sayf: The Bearer of the Sword. 222. Sâhib al-shafa`at al-kubra: The Great Intercessor. 223. Sâhib al-qadib: The Bearer of the Rod. 224. Sâhib al-liwa': The Carrier of the Flag. 225. Sâhib al-mahshar: The Lord of the Gathering. 226. Sâhib al-mudarra`a: The Wearer of Armor. 227. Sâhib al-mash`ar: The Owner of the Landmark. 228. Sâhib al-mi`raj: The One Who Ascended. 229. Sâhib al-maqam al-mahmud: The One of Glorified Station. 230. Sâhib al-minbar: The Owner of the Pulpit. 231. Sâhib al-na`layn: The Wearer of Sandals. 232. Sâhib al-hirâwa: The Bearer of the Cane. 233. Sâhib al-wasila: The Possessor of the Means. 234. Sâhib la ilaha illallah: The Teacher of "There is no god but Allah." 235. al-Sadiq: The Truthful. 236. al-Masduq: The Confirmed. 237. al-Sâlih: The righteous one. 238. al-Dâbit: The One Given Mastery. 239. al-Dahuk: The Cheerful One. 240. al-Tahir: The (Ritually) Pure One. 241. Tâb Tâb: Of Blessed Memory. His Name in the Torah. 242. al-Tayyib: The Salutary One. The Fragrant One. 243. al-Zhahir: The Prevailer. 244. al-`âqib: The Last in Succession. 245. al-`Adl: The Just. 246. al-`Arabi: The Arabian. The Speaker of Arabic. 247. `Ismatullah: Allah's Protection. 248. al-`Azhim: The Tremendous One. 249. al-`Afif: The Chaste One. 250. al-`Ali: The High One. 251. al-Ghafur: The Frequent and Abundant Forgiver. 252. al-Ghayth: Rain. Help (esp. in the elements). 253. al-Fâtih: The Conqueror. 254. al-Fâriq: The Separator Between Good and Bad. 255. Fârqilîta: The Paraclete. 256. Fartt: The Scout. 257. al-Fasîh: The Highly Articulate One. 258. Falâh: Felicity. 259. Fi'at al-muslimin: The Main Body of the Muslims. 260. al-Qa'im: The One Who Stands and Warns. The Establisher. 261. Qâsim: The Distributer. 262. Qa'id al-khayr: The Leader Who Guides to Goodness. 263. Qa'id al-ghurr al-muhajjalîn: Leader of the Bright-Limbed Ones. 264. al-Qattal: The Dauntless Fighter. 265. Qutham: Of Perfect Character. Gifted With Every Merit. 266. Qudmâya: The First (of the Prophets). His name in the Torah. 267. al-Qurashi: The One From Quraysh. 268. al-Qarîb: The Near One. 269. al-Qayyim: The Righteous Straightener (of the Community). 270. al-Kâff: The One Who Puts a Stop (to Disobedience). 271. al-Mâjid: The Glorifier. 272. al-Mâhi: The Eraser (of Disbelief). 273. al-Ma'mun: The One Devoid of Harm. 274. al-Mubarak: The Blessed One. 275. al-Muttaqi: The Godwary One. 276. al-Mutamakkin: Made Firm and Established. 277. al-Mutawakkil: Completely Dependent Upon Allah. 278. al-Mujtaba: The Elect One. 279. al-Mukhbit: The Humble Before Allah. 280. al-Mukhbir: The Bringer of News. 281. al-Mukhtar: The Chosen One. 282. al-Mukhlis: The Perfectly Sincere One. 283. al-Murtaja: The Much Anticipated One. 284. al-Murshid: The Guide. 285. Marhama: General Amnesty. 286. Malhama: Great Battle. 287. Marghama: Greater Force. 288. al-Musaddad: Made Righteous. 289. al-Mas`ud: The Fortunate. 290. al-Masîh: The Anointed. 291. al-Mashfu`: Granted Intercession. 292. Mushaqqah / Mushaffah: Praised One. 293. al-Mustafa: The One Chosen and Purified. 294. al-Muslih: The Reformer. 295. al-Mutahhir / al-Mutahhar: The Purifier / The Purified One. 296. al-Muti`: The Obedient One. 297. al-Mu`ti: The Giver. 298. al-Mu`aqqib: The One Who Comes Last in Succession. 299. al-Mu`allim: The Teacher. 300. al-Mifdal: The Most Generous. 301. al-Mufaddal: Favored Above All Others. 302. al-Muqaddas: The One Held Sacred. 303. Muqim al-Sunna: The Founder of The Way. 304. al-Mukrim: The One Who Honored Others. 305. al-Makki: The Meccan One. 306. al-Madani: The Madinan One. 307. al-Muntakhab: The Chosen One. 308. al-Munhaminna: The Praised One (in Syriac). 309. al-Munsif: The Equitable One. 310. al-Munib: The Oft-Repentant One. 311. al-Muhajir: The Emigrant. 312. al-Mahdi: The Well-Guided One. 313. al-Muhaymin: The Watcher. 314. al-Mu'tamin: The One Given the Trust. 315. Mûsal: Mercied. (In the Torah.) 316. Mâdh Mâdh / Mûdh Mûdh / Mîdh Mîdh: Of Blessed Memory. 317. al-Nâsikh: The Abrogator. 318. al-Nâshir: The Proclaimer. 319. al-Nâsih: The Most Sincere Adviser. 320. al-Nâsir: The Helper. 321. Nabi al-marhama: The Prophet of General Amnesty. 322. al-Nasîb: The One of High Lineage. 323. al-Naqiy: The Limpid One. 324. al-Naqîb: Trustee. Guarantor. 325. al-Hâshimi: The One of Hâshim's Line. 326. al-Wâsit: Central in Relation To All The Noble Families. 327. al-Wâ`id: The Harbinger of Terrible News. 328. al-Wasîla: The Means. 329. al-Wafi: Holder of His Promise. 330. Abu al-Qasim: Father of Qasim. 331. Abu Ibrahim: Father of Ibrahim. 332. Abu al-Mu'minin: Father of the Believers. 333. Abu al-Arâmil: Father of Widows. IV- Additional Names of Prophet SallAllahu Alaihi wa Sallam From Al-Jazuli's (d. 870) Dalail al-Khayrat 334. Wahîd: Unique One. 335. Sayyid: Master. 336. Jâmi`: Unifier. 337. Muqtafi: Imitated One. 338. Kâmil: Perfect One. 339. Safi Allah: Allah's Chosen and Purified One. 340. Naji Allah: Allah's Intimate Friend. 341. Kalîm Allah: Conversant With Allah. 342. Muhyin: Giver of Life. 343. Munajji: Savior. 344. Ma`lum: Of Known Position. 345. Shahîr: Famous. 346. Mashhud: Visible. 347. Misbâh: Lamp. 348. Mad`uw: Called upon. 349. Mujib: Responsive to Requests. 350. Mujab: Whose Request is Granted. 351. Hafiy: Affectionate and Kind. 352. Mukarram: Highly Honored. 353. Matîn: Steadfast. 354. Mu'ammil: Rouser of Hope. 355. Wasûl: Conveyer? 356. Dhu hurma: Sacrosanct. 357. Dhu makâna: Of Eminent Station. 358. Dhu `izz: Endowed With Might. 359. Dhu Fadl: Pre-Eminent. 360. Ghawth: Helper. 361. Ghayyath: Prompt and Frequent Helper. 362. Hadiyyatullah: Allah's Gift. 363. Sirât Allah: The Way to Allah. 364. Dhikrullah: The Remembrance of Allah. 365. Hizbullah: The Party of Allah. 366. Muntaqa: Carefully Selected. 367. Abu al-Tahir: Father of Tahir. 368. Barr: Pious. Dutiful. 369. Mubirr: Who Overcomes. 370. Wajîh: Distinguished In Allah's Sight. 371. Nasîh: One Who Excels At Sincere Advice. 372. Wakîl: Trustee. Dependable. 373. Kafîl: Guarantor. Guardian. 374. Shafîq: Solicitous. Tender. 375. Ruh al-qist: The Spirit of Justice. 376. Muktafi: Does With Little. 377. Bâligh: One Who Has Reached His Goal. 378. Shâfi: Healer. 379. Wâsil: One Who has Reached His Goal. 380. Mawsûl: Connected. 381. Sâ'iq: (Mindful) Conductor. al-ansar - Social Mention: La télévision tunisienne, à l'ère du sensationnalisme Par Mohamed Aziz Essid, La Révolution de 2011 a apporté au paysage audiovisuel tunisien un nouveau souffle, celui de la liberté d'expression, ce qui lui a permis de se diversifier en abordant de nouveaux thèmes et en se rapprochant des préoccupations du citoyen. En effet, le regain d'intérêt des Tunisiens pour la politique et la « chose publique » de manière plus générale a conduit les chaînes de télévision à diversifier leurs programmes pour s'adapter au nouveau contexte de liberté : on assiste alors à l'apparition de Journaux télévisés y compris dans les chaînes privées, d'émissions de type « reality show », et à la multiplication des plateaux de débat politique. Toutefois, il n'est plus possible de fermer les yeux sur les dérives du secteur audiovisuel qui confond de plus en plus la liberté de ton avec la vulgarité et la recherche effrénée du sensationnel. Mais commençons par le commencement. C'est en 2008, avant même la révolution, qu'apparait le fameux Moussameh Karim sur la chaîne privée Hannibal, mettant en scène des invités venant se « confier » devant des milliers de téléspectateurs, profitant de l'occasion pour se lamenter sur leur sort et nous rabâcher leurs différends familiaux: divorces, disputes violentes, crimes en tous genres. Ce programme télé, alors nouveau pour les téléspectateurs tunisiens, mise sur une ambiance très particulière faite de moments de suspense et de retournements de situation, ponctuée de musiques dramatiques et autres questions embarrassantes, exploitant sans scrupule des problèmes familiaux en tous genres, déballant les histoires personnelles des invités, les incitant à dévoiler leurs secrets les plus intimes, conférant volontairement un cadre propice aux effusions de sentiments et torrents de larmes; l'émission connaît vite un franc succès. Les présentateurs télé de ce type de démission ont effectivement su mettre en place des techniques bien rodées pour stimuler l'audience de leurs émissions de reality show, n'hésitant pas à humilier leurs invités et à les pousser à révéler les détails de leur vie conjugale, outrepassant sciemment les valeurs morales et l'éthique journalistique en faveur du spectaculaire et du sensationnel . Pour faire augmenter l'audimat, les producteurs d'émissions telles que « Moussameh Karim » ou « Aandi Man Kolek » usent à l'envi de vulgarité, en privilégiant les mésaventures spectaculaires d'invités ordinaires. Le coup de maître de Hannibal TV et du charlatan Abderrazek Chebbi a sans doute été de faire croire au téléspectateur que l'objectif de l'émission était de venir en aide aux personnes en difficulté et de les aider à aller de l'avant. Ces émissions de reality show furent en fait le signe avant-coureur du développement de la télévision poubelle en Tunisie, annonçant ainsi le début de la détérioration du paysage audiovisuel tunisien. Mais aujourd'hui, dans la Tunisie postrévolutionnaire, le contexte d'aggravation de la menace terroriste et la persistance de l'insécurité se révèle être du pain béni pour nos médias friands de sensations fortes; ils n'hésitent plus à instrumentaliser dans leurs Journaux télévisés les drames nationaux pour maximiser leur audimat, coûte que coûte. Nous avons par exemple récemment atteint ce qui semble être le paroxysme du sensationnalisme et de la vulgarité, avec la diffusion, à des heures de grande écoute, sur des chaînes généralistes, des photos du cadavre déchiqueté et carbonisé du jeune terroriste kamikaze qui s'était fait exploser sur une plage de Sousse le mois dernier. Pourtant, ces images atroces semblent passer comme une lettre à la poste et ne choquent plus personne. Les responsables de chaînes télévisés, en bons démagogues, répètent à tous ceux qui veulent l'entendre qu'ils « montrent la réalité des choses au tunisien », que « le Tunisien a le droit de savoir ». En réalité, il est évident que cette surenchère sensationnaliste fait partie d'une nouvelle stratégie commerciale, plus agressive, visant à attirer toujours plus de téléspectateurs devant les écrans, à un moment où les chaînes tunisiennes connaissent des difficultés financières les contraignant à miser sur la télé poubelle, quitte à faire fi de l'éthique. Cette surenchère sensationnaliste apparait aussi de plus en plus dans les nouveaux journaux télévisés proposés par les chaînes (autant privées que publiques) jouant sur le spectaculaire pour accrocher le téléspectateur, en donnant l'illusion de l'information. Plutôt que de présenter au téléspectateur une véritable réflexion sur un sujet, les journalistes se contentent le plus souvent de micro-trottoir et d'interviews de simples citoyens pour réaliser leurs soit disant « reportages » sur un sujet donné. Prenons par exemple le chômage, sujet qui se prêterait parfaitement à un reportage en bonne et due forme: Ainsi, un journaliste méthodique et rigoureux présenterait des chiffres, des statistiques, une étude des causes réelles du chômage, en incluant les solutions envisagées par les autorités pour inverser la courbe du chômage, ou au contraire le désengagement de l'état dans la lutte contre le chômage et son immobilisme ; mais la réalité est bien différente. Toujours aussi avides de sensationnalisme, les journaux télévisés se limitent en fait à montrer de pauvres citoyens désespérés fustigeant le gouverneur du coin, ou lançant des cris du cœur. Il ne s'agit pas de remettre en cause le fait que les citoyens aient accès à la parole, ce qui est tout à fait normal. Il s'agit plutôt de pointer du doigt le manque de rigueur des journalistes qui cherchent à émouvoir le téléspectateur et à le faire compatir plutôt que de l'informer en lui explicitant la dimension réelle des problèmes sociaux, économiques et politiques de la Tunisie postrévolutionnaire. Toujours dans cette même logique, les programmes de débats politiques sont de bonnes occasions pour les chaînes de télévision d'user du sensationnalisme à outrance. Même si les débats politiques des chaînes de télévision semblent parfois être de bonne tenue et traiter des vrais problématiques de la société tunisienne, lorsqu'on y voit d'un peu plus près, on se rend vite compte que la plupart d'entre eux n'abordent presque jamais les vrais problèmes sociaux (progression du taux de chômage, baisse du pouvoir d'achat, précarité…), ni les solutions pour la reprise économique. Cela se comprend d'ailleurs très bien, car ce que cherchent les chaînes de télévision, ce ne sont pas des débats de haut vol, mais le clash, les insultes, les accusations gratuites et la diffamation, dans l'espoir de s'arracher la plus grande part d'audience. Les politiques, y voyant le plus souvent un moyen efficace de se faire de la publicité, se prêtent volontiers au jeu de la provocation. Encore une fois, c'est le scandale qui est à l'honneur, au détriment d'un vrai débat constructif. La championne toute catégorie en matière de sensationnalisme a sans doute été la chaîne « Ettounissia TV ». Ainsi, Moez Ben Gharbia, le présentateur vedette du programme politique « 9 heures du soir » ne s'était pas fait prier pour inviter en mai dernier le porte-parole de l'organisation Ansar Al-Charia, Bilel Chaouachi, puis le laisser faire l'éloge du terrorisme, d'Al Qaida et du « bienfaiteur » Oussama Ben Laden. L'effet sensationnel est garanti, le pic d'audience aussi. L'animateur Naoufel Ouertani lui non plus ne fait pas dans la dentelle ; celui-ci ne s'est pas gêné pour exploiter la souffrance de femmes violées qu'il avait invitées (en Mars 2013 notamment) dans son programme « Labes » pour « témoigner », et les pousser à révéler tous les détails les plus sordides de l'agression, sous prétexte d'aider les victimes à soulager leur souffrance. En réalité, il ne s'agit ni plus ni moins que d'une mise en scène humiliante et dégradante pour les victimes, visant à émouvoir le téléspectateur par le scandale, et en repoussant les limites du sensationnel et de l'immoral. Ce n'est d'ailleurs pas un hasard si la chaîne Ettounissia TV a eu autant de succès, car c'est celle qui dans le paysage audiovisuel tunisien a le plus versé dans le sensationnalisme et le spectaculaire, avec des émissions qui tournent parfois à l'altercation entre invités (le plateau de Klem Ennes notamment, où les invités en arrivent souvent aux insultes). Cette dérive de l'audiovisuel n'est évidemment pas sans conséquence sur la société tunisienne, car dès lors que l'information cède le pas à la vulgarité et au sensationnel, le résultat en est la désinformation. En privilégiant les échanges d'insultes aux vrais débats d'idées, en troquant sa vocation didactique contre la télé poubelle, en substituant le sensationnel à la rigueur du journalisme, la télévision ne peut que se transformer en une machine de désinformation de masse ; et c'est uniquement pour cette raison que la télévision est aujourd'hui devenue le moyen incontournable de la propagande idéologique, voire partisane. Il est donc de la responsabilité du citoyen de faire le tri entre information et désinformation, et de se demander si ce que lui propose la télévision est pertinent et vise vraiment à l'informer, en prenant toujours le recul nécessaire. Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 09:18PM
al-ansar - Social Mention
La télévision tunisienne, à l'ère du sensationnalisme Par Mohamed Aziz Essid, La Révolution de 2011 a apporté au paysage audiovisuel tunisien un nouveau souffle, celui de la liberté d'expression, ce qui lui a permis de se diversifier en abordant de nouveaux thèmes et en se rapprochant des préoccupations du citoyen. En effet, le regain d'intérêt des Tunisiens pour la politique et la « chose publique » de manière plus générale a conduit les chaînes de télévision à diversifier leurs programmes pour s'adapter au nouveau contexte de liberté : on assiste alors à l'apparition de Journaux télévisés y compris dans les chaînes privées, d'émissions de type « reality show », et à la multiplication des plateaux de débat politique. Toutefois, il n'est plus possible de fermer les yeux sur les dérives du secteur audiovisuel qui confond de plus en plus la liberté de ton avec la vulgarité et la recherche effrénée du sensationnel. Mais commençons par le commencement. C'est en 2008, avant même la révolution, qu'apparait le fameux Moussameh Karim sur la chaîne privée Hannibal, mettant en scène des invités venant se « confier » devant des milliers de téléspectateurs, profitant de l'occasion pour se lamenter sur leur sort et nous rabâcher leurs différends familiaux: divorces, disputes violentes, crimes en tous genres. Ce programme télé, alors nouveau pour les téléspectateurs tunisiens, mise sur une ambiance très particulière faite de moments de suspense et de retournements de situation, ponctuée de musiques dramatiques et autres questions embarrassantes, exploitant sans scrupule des problèmes familiaux en tous genres, déballant les histoires personnelles des invités, les incitant à dévoiler leurs secrets les plus intimes, conférant volontairement un cadre propice aux effusions de sentiments et torrents de larmes; l'émission connaît vite un franc succès. Les présentateurs télé de ce type de démission ont effectivement su mettre en place des techniques bien rodées pour stimuler l'audience de leurs émissions de reality show, n'hésitant pas à humilier leurs invités et à les pousser à révéler les détails de leur vie conjugale, outrepassant sciemment les valeurs morales et l'éthique journalistique en faveur du spectaculaire et du sensationnel . Pour faire augmenter l'audimat, les producteurs d'émissions telles que « Moussameh Karim » ou « Aandi Man Kolek » usent à l'envi de vulgarité, en privilégiant les mésaventures spectaculaires d'invités ordinaires. Le coup de maître de Hannibal TV et du charlatan Abderrazek Chebbi a sans doute été de faire croire au téléspectateur que l'objectif de l'émission était de venir en aide aux personnes en difficulté et de les aider à aller de l'avant. Ces émissions de reality show furent en fait le signe avant-coureur du développement de la télévision poubelle en Tunisie, annonçant ainsi le début de la détérioration du paysage audiovisuel tunisien. Mais aujourd'hui, dans la Tunisie postrévolutionnaire, le contexte d'aggravation de la menace terroriste et la persistance de l'insécurité se révèle être du pain béni pour nos médias friands de sensations fortes; ils n'hésitent plus à instrumentaliser dans leurs Journaux télévisés les drames nationaux pour maximiser leur audimat, coûte que coûte. Nous avons par exemple récemment atteint ce qui semble être le paroxysme du sensationnalisme et de la vulgarité, avec la diffusion, à des heures de grande écoute, sur des chaînes généralistes, des photos du cadavre déchiqueté et carbonisé du jeune terroriste kamikaze qui s'était fait exploser sur une plage de Sousse le mois dernier. Pourtant, ces images atroces semblent passer comme une lettre à la poste et ne choquent plus personne. Les responsables de chaînes télévisés, en bons démagogues, répètent à tous ceux qui veulent l'entendre qu'ils « montrent la réalité des choses au tunisien », que « le Tunisien a le droit de savoir ». En réalité, il est évident que cette surenchère sensationnaliste fait partie d'une nouvelle stratégie commerciale, plus agressive, visant à attirer toujours plus de téléspectateurs devant les écrans, à un moment où les chaînes tunisiennes connaissent des difficultés financières les contraignant à miser sur la télé poubelle, quitte à faire fi de l'éthique. Cette surenchère sensationnaliste apparait aussi de plus en plus dans les nouveaux journaux télévisés proposés par les chaînes (autant privées que publiques) jouant sur le spectaculaire pour accrocher le téléspectateur, en donnant l'illusion de l'information. Plutôt que de présenter au téléspectateur une véritable réflexion sur un sujet, les journalistes se contentent le plus souvent de micro-trottoir et d'interviews de simples citoyens pour réaliser leurs soit disant « reportages » sur un sujet donné. Prenons par exemple le chômage, sujet qui se prêterait parfaitement à un reportage en bonne et due forme: Ainsi, un journaliste méthodique et rigoureux présenterait des chiffres, des statistiques, une étude des causes réelles du chômage, en incluant les solutions envisagées par les autorités pour inverser la courbe du chômage, ou au contraire le désengagement de l'état dans la lutte contre le chômage et son immobilisme ; mais la réalité est bien différente. Toujours aussi avides de sensationnalisme, les journaux télévisés se limitent en fait à montrer de pauvres citoyens désespérés fustigeant le gouverneur du coin, ou lançant des cris du cœur. Il ne s'agit pas de remettre en cause le fait que les citoyens aient accès à la parole, ce qui est tout à fait normal. Il s'agit plutôt de pointer du doigt le manque de rigueur des journalistes qui cherchent à émouvoir le téléspectateur et à le faire compatir plutôt que de l'informer en lui explicitant la dimension réelle des problèmes sociaux, économiques et politiques de la Tunisie postrévolutionnaire. Toujours dans cette même logique, les programmes de débats politiques sont de bonnes occasions pour les chaînes de télévision d'user du sensationnalisme à outrance. Même si les débats politiques des chaînes de télévision semblent parfois être de bonne tenue et traiter des vrais problématiques de la société tunisienne, lorsqu'on y voit d'un peu plus près, on se rend vite compte que la plupart d'entre eux n'abordent presque jamais les vrais problèmes sociaux (progression du taux de chômage, baisse du pouvoir d'achat, précarité…), ni les solutions pour la reprise économique. Cela se comprend d'ailleurs très bien, car ce que cherchent les chaînes de télévision, ce ne sont pas des débats de haut vol, mais le clash, les insultes, les accusations gratuites et la diffamation, dans l'espoir de s'arracher la plus grande part d'audience. Les politiques, y voyant le plus souvent un moyen efficace de se faire de la publicité, se prêtent volontiers au jeu de la provocation. Encore une fois, c'est le scandale qui est à l'honneur, au détriment d'un vrai débat constructif. La championne toute catégorie en matière de sensationnalisme a sans doute été la chaîne « Ettounissia TV ». Ainsi, Moez Ben Gharbia, le présentateur vedette du programme politique « 9 heures du soir » ne s'était pas fait prier pour inviter en mai dernier le porte-parole de l'organisation Ansar Al-Charia, Bilel Chaouachi, puis le laisser faire l'éloge du terrorisme, d'Al Qaida et du « bienfaiteur » Oussama Ben Laden. L'effet sensationnel est garanti, le pic d'audience aussi. L'animateur Naoufel Ouertani lui non plus ne fait pas dans la dentelle ; celui-ci ne s'est pas gêné pour exploiter la souffrance de femmes violées qu'il avait invitées (en Mars 2013 notamment) dans son programme « Labes » pour « témoigner », et les pousser à révéler tous les détails les plus sordides de l'agression, sous prétexte d'aider les victimes à soulager leur souffrance. En réalité, il ne s'agit ni plus ni moins que d'une mise en scène humiliante et dégradante pour les victimes, visant à émouvoir le téléspectateur par le scandale, et en repoussant les limites du sensationnel et de l'immoral. Ce n'est d'ailleurs pas un hasard si la chaîne Ettounissia TV a eu autant de succès, car c'est celle qui dans le paysage audiovisuel tunisien a le plus versé dans le sensationnalisme et le spectaculaire, avec des émissions qui tournent parfois à l'altercation entre invités (le plateau de Klem Ennes notamment, où les invités en arrivent souvent aux insultes). Cette dérive de l'audiovisuel n'est évidemment pas sans conséquence sur la société tunisienne, car dès lors que l'information cède le pas à la vulgarité et au sensationnel, le résultat en est la désinformation. En privilégiant les échanges d'insultes aux vrais débats d'idées, en troquant sa vocation didactique contre la télé poubelle, en substituant le sensationnel à la rigueur du journalisme, la télévision ne peut que se transformer en une machine de désinformation de masse ; et c'est uniquement pour cette raison que la télévision est aujourd'hui devenue le moyen incontournable de la propagande idéologique, voire partisane. Il est donc de la responsabilité du citoyen de faire le tri entre information et désinformation, et de se demander si ce que lui propose la télévision est pertinent et vise vraiment à l'informer, en prenant toujours le recul nécessaire.
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100007137392418&v=wall&story_fbid=1375984572649443
Nov 20th 2013, 20:48
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/RXmr56
abu adam - Social Mention: Wahai manusia, sesungguhnya Kami Menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan serta menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa di antara kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Yā ayyuhan nāsu innā khalaqnākum (wahai manusia, sesungguhnya Kami Menciptakan kalian). Ayat ini diturunkan berkenaan dengan Tsabit bin Qais bin Syammas ketika seseorang berkata, "Engkau anak si fulanah." Menurut satu pendapat, ayat ini diturunkan sekaitan dengan Bilal, muazin Nabi saw. dan beberapa orang Quraisy: Suhail bin 'Amr, al-Harits bin Hisyam, dan Abu Sufyan bin Harb. Pada tahun pembebasan Kota Mekah mereka berkata kepada Bilal ketika mendengar azannya, "Tidakkah Allah Ta'ala dan Rasul-Nya mendapatkan pesuruh selain si gagak ini?" Maka Allah Ta'ala Berfirman, "Yā ayyuhan nāsu innā khalaqnākum "(wahai manusia, sesungguhnya Kami Menciptakan kalian). Miη dzakariw wa uηtsā (dari seorang laki-laki dan seorang perempuan), yakni dari Adam dan Hawa. Wa ja'alnakum syu'ūbaw wa qabā-ila li ta'ārafū (serta menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal), yakni supaya kalian tahu bila ditanya, dari mana kalian? Maka kalian dapat mengatakan, dari suku Quraisy, Kindah, Tamim, dan Bajilah. Inna akramakum (sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian) di akhirat. 'Iηdallāhi (di sisi Allah) pada hari kiamat. Atqākum (adalah yang paling bertakwa di antara kalian) di dunia. Dialah Bilal. Innallāha 'alīmun (sesungguhnya Allah Maha Mengetahui) kemuliaan dan keturunan kalian. Khabīr (lagi Maha Mengenal) amal perbuatan kalian dan kemuliaan kalian di sisi Allah Ta'ala. Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 01:58PM
abu adam - Social Mention
Wahai manusia, sesungguhnya Kami Menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan serta menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa di antara kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Yā ayyuhan nāsu innā khalaqnākum (wahai manusia, sesungguhnya Kami Menciptakan kalian). Ayat ini diturunkan berkenaan dengan Tsabit bin Qais bin Syammas ketika seseorang berkata, "Engkau anak si fulanah." Menurut satu pendapat, ayat ini diturunkan sekaitan dengan Bilal, muazin Nabi saw. dan beberapa orang Quraisy: Suhail bin 'Amr, al-Harits bin Hisyam, dan Abu Sufyan bin Harb. Pada tahun pembebasan Kota Mekah mereka berkata kepada Bilal ketika mendengar azannya, "Tidakkah Allah Ta'ala dan Rasul-Nya mendapatkan pesuruh selain si gagak ini?" Maka Allah Ta'ala Berfirman, "Yā ayyuhan nāsu innā khalaqnākum "(wahai manusia, sesungguhnya Kami Menciptakan kalian). Miη dzakariw wa uηtsā (dari seorang laki-laki dan seorang perempuan), yakni dari Adam dan Hawa. Wa ja'alnakum syu'ūbaw wa qabā-ila li ta'ārafū (serta menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal), yakni supaya kalian tahu bila ditanya, dari mana kalian? Maka kalian dapat mengatakan, dari suku Quraisy, Kindah, Tamim, dan Bajilah. Inna akramakum (sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian) di akhirat. 'Iηdallāhi (di sisi Allah) pada hari kiamat. Atqākum (adalah yang paling bertakwa di antara kalian) di dunia. Dialah Bilal. Innallāha 'alīmun (sesungguhnya Allah Maha Mengetahui) kemuliaan dan keturunan kalian. Khabīr (lagi Maha Mengenal) amal perbuatan kalian dan kemuliaan kalian di sisi Allah Ta'ala.
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100001736114345&v=wall&story_fbid=575992375801961
Nov 20th 2013, 13:58
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/ZXRxgV
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 23 06:11PM
Islamdawa für Schwesterns Facebook-Pinnwand
Islamdawa für Schwesterns Facebook-Pinnwand
Hier einige Links zum Thema das es 2 Meinungen gibt:
http://jehaat.com/vb/showt...
http://www.facebook.com/dawa.06/posts/264480250365904
Nov 23rd 2013, 17:25
Hier einige Links zum Thema das es 2 Meinungen gibt:
http://jehaat.com/vb/showthread.php?t=5687
http://www.qaradaghi.com/portal/inde...4-01&Itemid=50
Da steht grob:
Zitat:
Das zum Beispiel, Hassan al-Basri und Imam ibn Taymiyya sagten, es ist für die Frau nur erlaubt alleine zu reisen, wenn sie zur Hajj möchte und wenn sie keinen einzigen mahram findet/hat und die Fahrt ohne Mahram auch sicher ist. besser wäre zum beispiel mit mehreren Frauen, die in der selben Situation sind. Allahu ahlem
und
Zitat:
Interessante Fatawa die nicht so bekannt sind. Mich haben vorallem die Aussagen der alten Ulama interessiert die in den Fatawa zitiert wurden.
Kurzgefasst steht da (2.Link) wer es erlaubt hat:
Ikhtilaf der Ulama kommt zusatnde wegen den Ahadithe in denen es heißt mal ein Tag, mal ein Tag und eine Nacht und mal 3 Tage lang darf die Frau nicht alleine verrreist sein.
Shafii erlaubte die Reise der Frau allein zum Hajj Fardh. Zu Umar mit eine gruppe Frauen oder eine vertrauenswürdige, und in eine Aussage heißt es sie kann auch alleine verreisen wenn der Weg sicher ist.
Imam Malik hat es auch erlaubt mit eine Gruppe von Frauen Hajj machen zu dürfen.
Abu Hanifa sagte wenn der Weg nach Mekka weniger als 3 Tage sind, ist es erlaubt.
Beweise dazu sind einige Ahadithe über und von den Müttern der Gläubigen, die Imam ibnu Hajjar al-asqalani erwähnt.
Wenn die Frau um ihr Din und ihr Nafs fürchtet soll sie mit ein Mahram reisen. Als Schutz für sie vor den Feinden, kranken Herzen, und Fitna.
Das Reisen zum Lernen, Handeln , usw. wird unter bestimmte Bedingungen gestellt die ähnlich sind wie oben: Sicherheit im Weg und keine Fitna zu befürchten, Erlaubnis vom Ehemann oder Wali, keine Übernachtung unterwegs in Hotels usw, Sichere Unterkunft im Zielort, besser mit vertrauenswürdige weibliche Begleitpersonen.
Imam Shafi3i, Imam Malik und Sheikhul Islam ibnu Taymiya haben es erlaubt.
Und es wird auch mal überliefert das Aisha (ra) ohne Mahram gereisst ist.
Sheikhul Islam sagte es gibt Dinge im Islam die wurden an sich selbst verboten und andere wurden verboten um das schlechte zu vermeiden. Die ersten sind nur in der Darura erlaubt und das zweite wenn die notwendig ist unter den bestimmten Bedingungen.
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/9pm/sZyYKc
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 23 06:11PM
Islamdawa für Schwesterns Facebook-Pinnwand
Islamdawa für Schwesterns Facebook-Pinnwand
Der riesige Unterschied zwischen uns und den Sahaba (radiallahu 3anhum) ist, das...
http://www.facebook.com/dawa.06/posts/264477180366211
Nov 23rd 2013, 17:11
Der riesige Unterschied zwischen uns und den Sahaba (radiallahu 3anhum) ist, dass sie den Islam auf dem Kopf und die Dunya in der Hand hatten. Wackelte der Islam auch nur um Millimeter liessen sie die Dunya fallen um den Islam fest zu halten!
Wir haben die Dunya auf dem Kopf und den Islam in der Hand! Wackelt unsere Dunya lassen wir ganz schnell unseren Islam los
A4
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/9pm/sZyYKc
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 02:59AM
dawa-news - Social Mention
Dear family and friends, as you know I have plenty if family who have been hit and displaced from the terrible typhoon in the Philippines. I just got news that we lost an uncle and are still looking for my family in Dawa. I am taking a special collection so that I can send it directly to my family there. Help has been very slow by the government and maybe if I can send it directly to my auntie mila it would get there the next day. I am desperately asking to pleaase help me and my family. To show gratitude, you will be entered into a drawing to win 2 dozen cakepops of your choice and a dozen chocolate covered oreos. I will ship it anywhere in the U.S. if you wish to help out, I am takung cash dinations or donations thru paypal. Please message me if you wish to help my family. God Bless yoy and Thank you!
http://www.facebook.com/permalink.php?id=1778247948&v=wall&story_fbid=3699038292718
Nov 21st 2013, 02:42
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/n83wB7
-- Sie erhalten diese Nachricht, weil Sie Mitglied der Google Groups-Gruppe "News2" sind. Um Ihr Abonnement für diese Gruppe zu beenden und keine E-Mails mehr von dieser Gruppe zu erhalten, senden Sie eine Email an 76j4725235b235b891248jv1+unsubscribe@googlegroups.com. Weitere Optionen: https://groups.google.com/groups/opt_out | Übersicht für 76j4725235b235b891248jv1@googlegroups.com - 25 Nachrichten in 25 Themen Gruppe: http://groups.google.com/group/76j4725235b235b891248jv1/topics - allahuakbar - Social Mention: ALLAHUAKBAR,ALLAHUAKBAR,ALLAHUAKBAR..ASTAGFIRULLAHALAZIM...AMIN...mmm [1 Aktualisierung]
- Sheikh Abdellatif - Social Mention: What was the true target of the Beirut bombing? [1 Aktualisierung]
- khilafah - Social Mention: Masih adalah kedaulatan di Negeri ini? atau semuanya sudah terjual? Mana NKRI Harga Mati-nya? Disinilah pentingnya Negara Khilafah pelindung kehormatan sejati Umat Islam. [1 Aktualisierung]
- media crash news - Social Mention: Daniel Tiger's Neighbourhood, The Next Step and The Phantoms Win the Prestigious 2013 Shaw Rocket Prize [1 Aktualisierung]
- dawah - Social Mention: Bravery is one of the Islamic characters and it is part of Iman. However, Islam condemns for us to be from those who are extremely careless under the pretext of being brave, this is known as tahawwur when a person intentionally puts himself into trouble out of carelessness. There are some who their duty to please their Lord with a brave character and as a result are tested by Allah (swt). This is called ibtilaa. So we need to balance the topic. You must be brave in 3 situations: • in front of the enemy for the sake of Allah (swt) • in the battlefield • in front of a tyrant ruler These are three different situations. If we look to the lives of the Sahabah, we can learn a lot about bravery as well as in the Seerah. On the day of Badr, the Messenger (saw) consulted his companions and said, 'O people, tell me what you think?' It was Sa'ad ibn Muadh (ra) who said, 'it is as if you want us to speak ourselves? We are your companions.' The Prophet (saw) agreed and Sa'ad (ra) said, 'We believe in you trust you, and we testify that what u bring is the truth and we give you for that our word and commitment, and our vow to listen and obey go to what you want. we are with you by the one who sent u with the truth, if u want to go to the middle of the sea, we will go with you, no one of us will turn his back.' (ibn Hisham). This is the bravery of all the kinds mentioned above. Ibn Hisham reported that you need to be committed and brave in front of the enemy of Allah (swt). You can encourage yourself to be brave when facing the enemy of Allah (swt) with certain support as it is the driving force behind it that makes you brave. You should remember at all times that supporting the Deen of Allah (swt) is fard upon you as this will take away any fear that you have of the enemy. Rather your Iman and belief will be the driving force behind offering your life for the sake of the Deen to be superior. Zubayr ibn awwam (ra) once carried his sword and started to go around Makkah as if he was looking for something. Whenever he saw a person he would ask them questions until he reached the top of Makkah, where he met the Messenger (saw). He (saw) asked him what he was doing and Zubayr (ra) replied, 'I heard that you had been killed.' The Messenger (saw) asked, 'what would you have done if that had happened?' Zubayr (ra) said, 'I will kill with this sword the one who killed you.' The Messenger (saw) made dua for him and said, 'May Allah bless you and your sword with goodness with barakah.' Here it is so clear that the driving forced behind Zubayr (ra) was that he wanted to support the Deen of Allah (swt) and protect the Messenger (saw). The other cause of bravery in front of the enemy is to learn the bravery from your childhood. You need to have a proper upbringing for that rather than be a person who is coward and does not stand up for the haqq. That is the job of the parent to teach them this so when they grow up they will be brave and firm Insha Allah. The Sahabi, Abdul Rahman ibn Awf (ra) said he was standing on the day of Badr, in the first line, and was looking on the right and the left. He said he found himself between two young men who looked like children. They were from the Ansar. One said to ibn Awf, 'O uncle, do u know who is Abu Jahl?' He (ra) replied, 'yes, what do you want from him?' He said, 'I heard he insulted our Messenger (saw) and by the one whose hand is in my soul, if I find him, I will never let my shade miss him (i.e. will never miss him) until he dies.' Ibn Awf realised the amount of protection the Messenger (saw) had. Any insult against the Prophet (saw) and there will always be people who rise to support him. Ibn Awf (ra) was shocked that these two young men wanted to do what they said; when he saw Abu Jahl he pointed him out to the young boys who went towards him and killed him. They both went to the Prophet (saw) and told him that they had killed Abu Jahl. When the Prophet (saw) asked which one did it, they both said 'me.' The Messenger (saw) asked them if they had wiped clean their swords to which they replied no. The Messenger (saw) smiled and said, 'both of you killed him.' (Bukhari and Muslim). This shows the bravery amongst the companions, they were so young yet so brave and they went forward and never became cowards. This form of bravery in the battlefield is essential and the driving force behind that is the Deen and the tawakkul. The brave one is the one who puts his strength in the right place at the right time. You must always try to imitate the brave and should not take the cowards as your example. Sa'ad ibn abi Waqqas (ra) narrated that Hamza (ra) fought on the day pf Uhud and he would stand in front of the Messenger (saw) and say, 'I am the lion of Allah.' These are the great people we should be trying to imitate as the bravery of Hamza (ra) shone through on the battlefield. There are many fruits of bravery. Allah (swt) promises the one who stands firm in front of the enemy that he will have the best reward in this life and in the hereafter, for Allah (swt) tells us that they are not equal. "And what is the matter with you that you spend not in the Cause of Allah? And to Allah belongs the heritage of the heavens and the earth. Not equal among you are those who spent and fought before the conquering (of Makkah) (with those among you who did so later). Such are higher in degree than those who spent and fought afterwards. But to all, Allah has promised the best (reward). And Allah is All-Aware of what you do." (57:10) As Muslims your heart should always burn to defend the Deen. Allah (swt) tells us we will be saved from the hellfire if we persevere in front of the enemy. "If you march not forth, He will punish you with a painful torment and will replace you by another people, and you cannot harm Him at all, and Allah is Able to do all things." (9:39) The brave person will be generous by default, as there is no way for him to be stingy. A person is not generous with money, rather by life. Hence Allah (swt) has informed us that if we are afraid from spending for His sake, then we are stingy. "Behold, ye are those invited to spend (of your substance) in the Way of Allah. But among you are some that are niggardly. But any who are niggardly are so at the expense of their own souls. But Allah is free of all wants, and it is ye that are needy. If ye turn back (from the Path), He will substitute in your stead another people; then they would not be like you." (47:38) People will start to love you because you are brave, the way people love Khattab, Zarqawi, etc, as well as the people before that from the Sahabah (raa), simply because they showed signs or bravery. The Messenger (saw) has also informed us how the strong Muslim is dearer to Allah (swt) than the weak. Ibn Taymiyah also informed us how people would raise in ranks the brave one. We have heard the hadith, "….to speak a word of truth in front of a tyrant ruler." It is not bravery to stand up against something useless, hence there is nothing to justify the Muslim being weak in front of the ruler. You either invite him to Islam or argue with him, but either way you must be brave. The purpose to be brave in front of the rulers is to give advice without fear. If a Muslim gives advice to a ruler without fearing, Allah (swt) will make him have authority and he will always remember Allah's authority. Remember the hadith of the great tabi' Ataa ibn Rabah who entered to Abdul Malik ibn Marwan who was sitting around the noble people of Makkah. When they saw ibn Rabah they stood up and gave him the main seat where the people would sit. They said to him, 'O Abu Muhammad, what do u need?' The leader of the Muslim Ummah stood up for him ibn Rabah said, 'O Amir ul Mumineen, fear Allah in the sacred place and remember the sanctity of Allah and of the Messenger (saw). Fear Allah in the children of the Ansar and the Muhajireen. You sit in that majlis of ruling and fear Allah from those who are outside your door, don't ever hide yourself, go out and deal with them and don't ever close the door.' He said 'indeed I will do that.' Ibn Rabah spoke directly in his face. You should remind the hakim and advise because no one is born a ruler, rather the leadership has been granted to him by the people who choose him to be a leader, therefore he will be accounted with what the people entrusted him with. Abu Hazim and Salamah bin Dinar entered into Muawiyyah bin Abu Sufyan, the Amir ul Mumineen and said, 'Peace be upon you who is a worker.' People said to them, 'You should say peace be upon you O Amir, not ajeer (worker).' They rejected and looked to Muawiyyah and said, 'You are the employee for this Ummah, Allah (swt) hired you to look after them.' This is a strong and brave way to speak in front of the ruler. Hence we know that we should keep advising each other and should keep doing the dawah with the haqq. Khaleefah Sulayman ibn Abdul Malik said to Abu Hazm, 'give me advice Abu Hazm.' We learn from this that the Khaleef sought advice from the people. Abu Hazm said, 'I will give u a summarised naseehah, elevate your lord and purify Allah from seeing you in a place where He forbids you.' Allah (swt) wants us in the dawah field to speak the haqq and on the battlefield to fight for the haqq and in the house to raise the family with the haqq. When you are a fighter, sometimes you fight with the sword, sometimes with the word and sometimes with your energy to be with your family, etc. We have witnessed many brothers who have stood in front of many tyrant rulers and have spoken the truth and the fruit of that is that they will be spreading the haqq and the khayr and this will encourage the people who see that to spread the truth and forbid the evil. Al Izz bin Abdul Salaam, a scholar from Egypt heard that one shop sold alcohol, he said to the ruler of Egypt who was Saleh Ayyub, 'O Ayyub, what will you do on the day of judgement in front of your Lord who will say to you , I made you the leader of Egypt and you made the alcohol permissible?' He replied, 'I never knew that people sold alcohol and this is from the time of my father.' So Al Izz asked 'are you from those who say we are on the religion of our forefathers?' Saleh Ayyub ordered that all the shops be closed down completely. This is the fruit of standing in front of the rulers, it will make you honourable and people will respect you and look up to you. Also after the advice of ibn Rabah to the rulers of his time, he said, 'O Abu Muhammad, you asked me what others need for me to fulfil it now tell me what you need?' He said, 'I am not needy for any creation.' Abdul Malik ibn Marwan said, 'by Allah that is the honour and the izzah.' People will look to the one who is brave as that is the man who has the izzah (honour). The one who keeps doing that will be saved from any harm on the day of judgement. Some people think that if you are coward it may save you and if you are brave it may destroy you. In fact it is the opposite because if you are a coward you will lose and fail and face severe consequences as it will lead you to make the ruler angry with you and Allah (swt) will make that happen. It is the bravery that will save him Abu Ghiyaath was a person who was devoted to Allah (swt) and his Deen. He had no time for the halal dunya even. He took his stick and started to attack the young people of Prince Nasr ibn Ahmed when he saw them coming out of the palace of the leader as they had with them some instruments and singers. He started to hit them with his stick at which point they asked the ameer who had invited him there. The ameer said, 'did you not know that the one who rises against the ruler will get his lunch time in prison?' Abu Ghiyaath replied, 'did you not know that the one who rises against Allah will have his dinner in hellfire? The ameer asked, 'who appointed you to command good?' and he replied, 'the one who appointed you to be ameer,' he said, 'the khaleef appointed me.' Abu Ghiyaath said, 'the one who appointed me to command the good and forbid the evil is the lord of the khaleefah.' The ameer said 'I will appoint you to be in charge of this duty in Samarkand,' and he said, 'if you appoint me I will resign because if you appoint me one day you will throw me out but if Allah appoints me then no one can remove me,' and the ameer said, 'you are a man of bravery, you are a real ameer,' and he asked him to leave. You also need to maintain bravery in the time of hardship and in difficult situations. It may be that a person is brave but some people lose this when things are hard you have to be brave in calamity and hardship. You must first be faithful to Allah (swt) and his Messenger (saw) as that will give u the energy to be brave in hardship. When the Muslim hesitated to send the army of Usama, which was prepared by the Messenger (saw) to go to ash sham when he died, Abu Bakr said, 'by the one whose soul is in his hand, if I think that the lions are going to kill me I will still send the army of Usama. I will not untie the knot that has been done by the Messenger (saw),' meaning that he would never hesitate in any matter that Allah (swt) started. You need to train yourself to be firm and have sabr when you have been separated from your family. Sometimes from your wife and children, students or sheikh, community or something else that you love. That may be the most difficult thing, but you need to be brave in this situation. Sometimes you are separated from someone by death because that is inevitable to happen to any creation. Our beloved one is the Messenger (saw) who when he passed away many people could not accept it. Some even said it was impossible. People presumed that maybe his situation was like Musa (as), who just went to meet his Lord for 40 days and then would return. Even Umar (ra) didn't take it until Abu Bakr came out and said, 'whoever worshipped Muhammad (saw), then he has passed away and whoever worshipped Allah, he is ever living.' That is when the bravery of Abu Bakr was manifested inn that difficult time where he was being brave in hardship; this is where you will earn the love of Allah (swt). Allah (swt) loves those people whom whenever he tests them, they stand firm and are brave and do not compromise. And it is taken from the hadith of the Messenger (saw) where Allah (swt) says He will grant his love to his servant if he becomes brave in front of calamities, not just in front of the enemy on the battlefield, but at all times. The Messenger (saw) said, 'the strong believer is good and better and Allah loves him more than the one who is weak, although both of them are good.' That is the fruit of being brave in hardship; you should confirm and affirm your belief. You can test your Iman by observing how brave you are in a difficult situation. Each person is tested in accordance with his Iman and the real one is the one who does not compromise and always has good thoughts about Allah (swt). Do not be a coward and also do not be the one who is mutahawwir, the one who is a fool. The Messenger (saw) told us to seek refuge from being stingy and being coward. He (saw) also narrated in a Hadith, reported in Ahmad, that, 'the most evil thing in any man is to be extremely stingy and to be extremely cowardly.' You must learn not to be stingy and remember to be brave all the time. The one who is always stingy or a coward, Allah (swt) likens them to the people of Bani Israel because they said what they couldn't do. "Have you not thought about the group of the Children of Israel after (the time of) Musâ (Moses)? When they said to a Prophet of theirs, "Appoint for us a king and we will fight in Allah's Way." He said, "Would you then refrain from fighting, if fighting was prescribed for you?" They said, "Why should we not fight in Allah's Way while we have been driven out of our homes and our children (families have been taken as captives)?" But when fighting was ordered for them, they turned away, all except a few of them. And Allah is All-Aware of the Zâlimûn (polytheists and wrong-doers)." (2:246) In the time of the Messenger (saw) there were some Bedouin known as al mukhalafoon, when the Prophet (Saw) wanted to travel to Makkah for the conquest they did not want to go and Allah(swt) revealed: "Those of the Bedouins who lagged behind will say to you: "Our possessions and our families occupied us, so ask forgiveness for us." They say with their tongues what is not in their hearts. Say: "Who then has any power at all (to intervene) on your behalf with Allah, if He intends you hurt or intends you benefit? Nay, but Allah is Ever All-Aware of what you do." (48:11) You need to study the lives of the brave people and take lessons from them. You need to be brave at all times but remember not to be careless. As long as we believe in and fear Allah, then that should be sufficient for us. hämtad från islamicthinkers.com [1 Aktualisierung]
- tauhid - Social Mention: Tauhid Ananda [1 Aktualisierung]
- jihad - Social Mention: Rip jihad you will truly be misses [1 Aktualisierung]
- Al-Rahma - Social Mention: "Most of the Syrian people are either Hanafis or Sha'fis. They have the best of shrines. The blessed head of Sayyiduna Yahya Alayhi Salaam in the Ummayad Masjid, Damascus. We have the cave of Sayyiduna Ibrahim Alayhi Salaam where he worshipped Allah. Also another cave in Damascus. Abu Yazid Bistami and Shaykh Al Akbar Alayhum Rahma in Damascus. Ibrahim Ibn Adham, the sultan of the ascetics in Jadha. We have approximately 300 shrines of the Sahabah RadiAllahu Anhum in Syria. Including the wives of the Messenger of Allah SallAllahu Alayhi Wa Aalihi wa Sahbihi Wa Sallam. Over 10,000 Sahabah RadiAllahu Anhum entered Damascus." [Shaykh Muhammad al-Yaqoubi]\ [1 Aktualisierung]
- Legst du dich mit Türken an , Simdiden Allah rahmet eylesin.s Facebook-Pinnwand: + Baba ? Bugün benim dogum günüm !- hatamı yüzüme vurup durma lan !Oha haha... [1 Aktualisierung]
- tauhid - Social Mention: Sedikit renungan buat kita. Ada ungkapan atau pernyata.an yg mengandung hikmah sangat dalam bagi kita dari seorang ulama bernama jamaludin al-afghani, ketika ia pergi ke sebuah negri kufur ia berkata: " aku pergi ke negri yg bukan muslim tapi aku melihat 'islam' ada d.sini, tapi aku melihat negeri muslim tapi tidak ada islam di dalamnya". Pernyataan ni sungguh menggelitik dan memberi pelajaran berharga. Maksud kalimat tersebut, ialah jika di negeri kufur nilai2 keislaman justru ada di sana, seperti toleransi, kedisiplinan, menghargai oranh, saling membantu dan menghargai waktu, lalu kenapa di negeri muslim nilai2 keislaman tidak nampak malah rusak dan hancur. Inilah makna yg disebut rasul saw, " al-islamu mahjubun bil muslimin -islam terhijab (tertutup) dengan kelakuan umat islam sendiri". Lihat bukti ucapan rasul saw dan ungkapan ulama tersebut, yg terjadi saat ni justru sangat memalukan islam sebagai agama yg mulia dan indah. Ya begitulah sob, semoga ini bisa menjadi renungan buat kita semua, agar islam kembali lagi ke ajaran tauhid (hanya mengesakan allah saw) dan al- qur'an menjadi petunjuk, tuntunan dan hukum hidup kita lagi. Terima kasih, semoga brmanfaat. [1 Aktualisierung]
- islamist - Social Mention: Noi, crestinii din tarile democratice chicotam cu idei religioase, ne e frica si rusine sa spunem "da" cred intr-un Dumnezeu crestin, iar altii devin martiri necunoscuti in lumea contemporana. E trist, nu? [1 Aktualisierung]
- Masallah - Social Mention: sorry yya akku ngkk perrnahh billang kkallo kkitta jaddian attau ppun ballikan .... emang sallah ttah akku syank ama kkamu sbbagaii ttmen .... #masallah llagi ajja [1 Aktualisierung]
- I.S.L.A.M = I Sincerely Love Allah & Muhammads Facebook-Pinnwand: Doa yang selalu diamalkan Nabi s.a.w supaya hati kemas dan tetap di atas agamaNY... [1 Aktualisierung]
- bushido - Social Mention: Bushido - Leben und Tod des Kenneth Glöckler [1 Aktualisierung]
- takbir - Social Mention: Kucoba ungakap takbir ini kisah antra kau dan q tr pisahkan ruang dan wkt ,sjjr'y ku tak bsa hidup tanpa ada km q gla,tak kan ku sia2 kn km lg [1 Aktualisierung]
- media crash news - Social Mention: A Hammond man has been indicted for murder after the synthetic drug he gave his friend caused her to die: [1 Aktualisierung]
- street dawah - Social Mention: FCC announces plans to upgrade century-old phone system [1 Aktualisierung]
- islamist - Social Mention: [1 Aktualisierung]
- sharia - Social Mention: Muslims from the UK went to fight in Bosnia, and Iraq: So why are the International Relations and terrorism experts, intelligence agencies and the media so surprised that British Muslims are in Syria fighting. [1 Aktualisierung]
- Abu Adam - Social Mention: Upaya Mengambil Hikmah Dialog Muhammad SAW dengan Iblis Naskah ini disarikan dari dua rujukan. Terdapat beberapa perbedaan kecil atas terjemahan , kami mencoba merangkumnya. Source –I : Bab-II POHON SEMESTA / Pustaka Progressif / Cetakan-I/Oktober 1999. Dari Kitab Sajaratul Kaun oleh Muhyiddin Ibnu Arabi / Darul 'Ilmi al-Munawar asy-Syamsiyah, Madinah. Translated by : Nur Mufid, Nur Fu'ad.. Source-II : Dari Judul Asli : Syajaratul Kaun dan Hikayah Iblis. Risalah Muhyiddin Ibnu al-'Arabi Translated By : Wasmukan, Risalah Gusti / Cetakan-II, Mei 2001 Dengan asma Allah, Yang Maha Rahman, Yang Maha Rahiim. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam bagi Muhammad SAW, serta salam bagi keluarganya yang suci juga bagi semua sahabat Rasulullah yang mulia. Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya tertancap kuat dan cabangnya (menjulang tinggi) ke langit, (QS. 14:24) Topik Renungan : NGERI !!, KHAWATIR !! TAKUT !! WASPADA !! ISTIGHFAR, TAUBAT, DZIKIR, TAFAKKUR Kisah Dialog Rasulullah SAW Dengan Iblis Diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal r.a. dari Ibn Abbas r.a., ia berkata : " Kami bersama Rasululah SAW berada di rumah seorang sahabat dari golongan Anshar dalam sebuah jamaah. Tiba-tiba, ada yang memanggil dari luar : " Wahai para penghuni rumah, apakah kalian mengizinkanku masuk, karena kalian membutuhkanku ". Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat :" Apakah kalian tahu siapa yang menyeru itu ?". Para sahabat menjawab , " Tentu Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui ". Rasulullah berkata : " Dia adalah Iblis yang terkutuk – semoga Allah senantiasa melaknatnya". Umar bin Khattab r.a. berkata :" Ya, Rasulullah, apakah engkau mengijinkanku untuk membunuhnya?". Nabi SAW berkata pelan :" Bersabarlah wahai Umar, apakah engkau tidak tahu bahwa dia termasuk mereka yang tertunda kematiannya sampai waktu yang ditentukan ?. Sekarang silakan bukakan pintu untuknya, karena ia sedang diperintahkan Allah SWT. Fahamilah apa yang dia ucapkan dan dengarkan apa yang akan dia sampaikan kepada kalian ! ". Ibnu Abbas berkata : " Maka dibukalah pintu, kemudian Iblis masuk ke tengah-tengah kami. Ternyata dia adalah seorang yang sudah tua bangka dan buta sebelah mata. Dagunya berjanggut sebanyak tujuh helai rambut yang panjangnya seperti rambut kuda, kedua kelopak matanya memanjang , kepalanya seperti kepala gajah yang sangat besar, gigi taringnya memanjang keluar seperti taring babi, kedua bibirnya seperti bibir macan / kerbau . Dia berkata, " Assalamu 'alaika ya Muhammad, assalamu 'alaikum ya jamaa'atal-muslimin ". Nabi SAW menjawab :" Assamu lillah ya la'iin AKU telah mengetahui, engkau punya keperluan kepada kami. Apa keperluanmu wahai Iblis". Iblis berkata :" Wahai Muhammad, aku datang bukan karena keinginanku sendiri, tetapi aku datang karena terpaksa ." Nabi SAW berkata :" Apa yang membuatmu terpaksa harus datang kesini, wahai terlaknat?". Iblis berkata," Aku didatangi oleh seorang malaikat utusan Tuhan Yang Maha Agung, ia berkata kepada-ku 'Sesungguhnya Allah SWT menyuruhmu untuk datang kepada Muhammad SAW dalam keadaan hina dan bersahaja. Engkau harus memberitahu kepadanya bagaimana tipu muslihat, godaanmu dan rekayasamu terhadap Bani Adam, bagaimana engkau membujuk dan merayu mereka. Engkau harus menjawab dengan jujur apa saja yang ditanyakan kepa-damu'. Allah SWT bersabda," Demi kemulia-an dan keagungan-Ku, jika engkau berbohong sekali saja dan tidak berkata benar, niscaya Aku jadikan kamu debu yang dihempas oleh angin dan Aku puaskan musuhmu karena bencana yang menimpamu". Wahai Muhammad, sekarang aku datang kepadamu sebagaimana aku diperintah. Tanyakanlah kepadaku apa yang kau inginkan. Jika aku tidak memuaskanmu tentang apa yang kamu tanyakan kepadaku, niscaya musuhku akan puas atas musibah yang terjadi padaku. Tiada beban yang lebih berat bagiku daripada leganya musuh-musuhku yang menimpa diriku". Rasulullah kemudian mulai bertanya :" Jika kamu jujur, beritahukanlah kepada-ku, siapakah orang yang paling kamu benci ?". Iblis menjawab :" Engkau, wahai Muhammad, engkau adalah makhluq Allah yang paling aku benci, dan kemudian orang-orang yang mengikuti agamamu". Rasulullah SAW :" Siapa lagi yang kamu benci?". Iblis :" Anak muda yang taqwa, yang menyerahkan jiwanya kepada Allah SWT". Rasulullah :" Lalu siapa lagi ?". Iblis :" Orang Alim dan Wara yang saya tahu, lagi penyabar". Rasulullah :" Lalu, siapa lagi ?". Iblis :" Orang yang terus menerus menjaga diri dalam keadaan suci dari kotoran". Rasulullah :" Lalu, siapa lagi ?". Iblis :" Orang miskin yang sabar, yang tidak menceritakan kefakirannya kepada orang lain dan tidak mengadukan keluh-kesahnya ". Rasulullah :" Bagaimana kamu tahu bahwa ia itu penyabar ?". Iblis :" Wahai Muhammad, jika ia mengadukan keluh kesahnya kepada makhluq sesamanya selama tiga hari, Tuhan tidak memasukkan dirinya ke dalam golongan orang-orang yang sabar ". Rasulullah :" Lalu, siapa lagi ?". Iblis :" Orang kaya yang bersyukur ". Rasulullah bertanya :" Bagaimana kamu tahu bahwa ia bersyukur ?". Iblis :" Jika aku melihatnya meng-ambil dari dan meletakkannya pada tempat yang halal". Rassulullah :"Bagaimana keadaanmu jika umatku mengerjakan shalat ?". Iblis :"Aku merasa panas dan gemetar". Rasulullah :"Kenapa, wahai terlaknat?". Iblis :" Sesungguhnya, jika seorang hamba bersujud kepada Allah sekali sujud saja, maka Allah mengangkat derajatnya satu tingkat". Rassulullah :"Jika mereka shaum ?". Iblis : " Saya terbelenggu sampai mereka berbuka puasa". Rasulullah :" Jika mereka menunaikan haji ?". Iblis :" Saya menjadi gila". Rasulullah :"Jika mereka membaca Al Qur'an ?'. Iblis :' Aku meleleh seperti timah meleleh di atas api". Rasulullah :" Jika mereka berzakat ?". Iblis :" Seakan-akan orang yang berzakat itu mengambil gergaji / kapak dan memotongku menjadi dua". Rasulullah :" Mengapa begitu, wahai Abu Murrah ?". Iblis :" Sesungguhnya ada empat manfaat dalam zakat itu. Pertama, Tuhan menurunkan berkah atas hartanya. Kedua, menjadikan orang yang bezakat disenangi makhluq-Nya yang lain. Ketiga, menjadikan zakatnya sebagai penghalang antara dirinya dengan api neraka. Ke-empat, dengan zakat, Tuhan mencegah bencana dan malapetaka agar tidak menimpanya". Rasulullah :"Apa pendapatmu tentang Abu Bakar?". Iblis :" Wahai Muhammad, pada zaman jahiliyah, dia tidak taat kepadaku, bagaimana mungkin dia akan mentaatiku pada masa Islam". Rasulullah :" Apa pendapatmu tentang Umar ?". Iblis :" Demi Tuhan, tiada aku ketemu dengannya kecuali aku lari darinya". Rasulullah :"Apa pendapatmu tentang Utsman ?". Iblis :" Aku malu dengan orang yang para malaikat saja malu kepadanya". [1 Aktualisierung]
- bushido - Social Mention: BERLIN. Rapper Bushido (35) ist erneut Vater geworden - und ... [1 Aktualisierung]
- Ahmad Abul Baraa - Social Mention: Fine Line [1 Aktualisierung]
- nasheed - Social Mention: Hum ne mohbaton ky nashe mi Aa kar use khuda bana dala, Hosh tab Aaya jab us ne kaha ky khuda kisi ek ka nahi hota. [1 Aktualisierung]
- Ipray do you ?s Facebook-Pinnwand: Selamualeykum meine lieben Geschwister. Ich biete euch an,dass ihr jeden Tag von... [1 Aktualisierung]
- dawa - Social Mention: ║▌║▌║█│─────────────── khubsurat hai woh lub, jo pyaari baatein karte hai, khubsurat hai woh muskurahat, jo dusron ke chehron per bhi muskaan saja de, khubsurat hai woh dil, jo kisi ke dard ko samajhe, jo kisi ke dard mein tadpe, khubsurat hai jazbaat, jo kisi ka ehsaas kare, khubsurat hai woh ehsaas, jo kisi ke dard ki dawa bane, khubsurat hai woh baaten, jo kisi ka dil na dukhaaein, khubsurat hai woh ankhein, jinme pakizagi ho,sharm-o-haya ho, khubsurat hai woh ansoon, jo kisi ke dard ko mehsoos karke beh jaye, khubsurat hai woh haath, ko kisiko mushkil waqt mein thaam le, khubsurat hai woh kadam, jo kisiki madad ke liye aage badhein, khubsurat hai insaan, jisko khuda ne yeh khubsurati adaa ki ....... ───────────────║▌║▌║█│ [1 Aktualisierung]
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 09:50PM
khilafah - Social Mention
Masih adalah kedaulatan di Negeri ini? atau semuanya sudah terjual? Mana NKRI Harga Mati-nya? Disinilah pentingnya Negara Khilafah pelindung kehormatan sejati Umat Islam.
http://www.facebook.com/permalink.php?id=1217644083&v=wall&story_fbid=10201061018267108
Nov 20th 2013, 21:18
REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, menolak meminta maaf kepada Indonesia. Penolakan ini terkait berita yang menyebut Australia, tahun 2009, menyadap ponsel Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)...
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yVwDcf
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 02:11AM
media crash news - Social Mention
Daniel Tiger's Neighbourhood, The Next Step and The Phantoms Win the Prestigious 2013 Shaw Rocket Prize
http://ca.finance.yahoo.com/news/daniel-tigers-neighbourhood-next-step-013900044.html
Nov 21st 2013, 01:39
OTTAWA, Nov. 20, 2013 /CNW/ - The Shaw Rocket Fund is pleased to announce the winners of the ninth-annual Shaw Rocket Prize, with three independently-produced Canadian programs earning the most votes by children from across the country to claim top honours at a gala event held this evening in Ottawa. Daniel Tiger's Neighbourhood by Toronto production company 9 Story Entertainment, The Next Step ...
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/XLTxMx
dawah - Social Mention: Bravery is one of the Islamic characters and it is part of Iman. However, Islam condemns for us to be from those who are extremely careless under the pretext of being brave, this is known as tahawwur when a person intentionally puts himself into trouble out of carelessness. There are some who their duty to please their Lord with a brave character and as a result are tested by Allah (swt). This is called ibtilaa. So we need to balance the topic. You must be brave in 3 situations: • in front of the enemy for the sake of Allah (swt) • in the battlefield • in front of a tyrant ruler These are three different situations. If we look to the lives of the Sahabah, we can learn a lot about bravery as well as in the Seerah. On the day of Badr, the Messenger (saw) consulted his companions and said, 'O people, tell me what you think?' It was Sa'ad ibn Muadh (ra) who said, 'it is as if you want us to speak ourselves? We are your companions.' The Prophet (saw) agreed and Sa'ad (ra) said, 'We believe in you trust you, and we testify that what u bring is the truth and we give you for that our word and commitment, and our vow to listen and obey go to what you want. we are with you by the one who sent u with the truth, if u want to go to the middle of the sea, we will go with you, no one of us will turn his back.' (ibn Hisham). This is the bravery of all the kinds mentioned above. Ibn Hisham reported that you need to be committed and brave in front of the enemy of Allah (swt). You can encourage yourself to be brave when facing the enemy of Allah (swt) with certain support as it is the driving force behind it that makes you brave. You should remember at all times that supporting the Deen of Allah (swt) is fard upon you as this will take away any fear that you have of the enemy. Rather your Iman and belief will be the driving force behind offering your life for the sake of the Deen to be superior. Zubayr ibn awwam (ra) once carried his sword and started to go around Makkah as if he was looking for something. Whenever he saw a person he would ask them questions until he reached the top of Makkah, where he met the Messenger (saw). He (saw) asked him what he was doing and Zubayr (ra) replied, 'I heard that you had been killed.' The Messenger (saw) asked, 'what would you have done if that had happened?' Zubayr (ra) said, 'I will kill with this sword the one who killed you.' The Messenger (saw) made dua for him and said, 'May Allah bless you and your sword with goodness with barakah.' Here it is so clear that the driving forced behind Zubayr (ra) was that he wanted to support the Deen of Allah (swt) and protect the Messenger (saw). The other cause of bravery in front of the enemy is to learn the bravery from your childhood. You need to have a proper upbringing for that rather than be a person who is coward and does not stand up for the haqq. That is the job of the parent to teach them this so when they grow up they will be brave and firm Insha Allah. The Sahabi, Abdul Rahman ibn Awf (ra) said he was standing on the day of Badr, in the first line, and was looking on the right and the left. He said he found himself between two young men who looked like children. They were from the Ansar. One said to ibn Awf, 'O uncle, do u know who is Abu Jahl?' He (ra) replied, 'yes, what do you want from him?' He said, 'I heard he insulted our Messenger (saw) and by the one whose hand is in my soul, if I find him, I will never let my shade miss him (i.e. will never miss him) until he dies.' Ibn Awf realised the amount of protection the Messenger (saw) had. Any insult against the Prophet (saw) and there will always be people who rise to support him. Ibn Awf (ra) was shocked that these two young men wanted to do what they said; when he saw Abu Jahl he pointed him out to the young boys who went towards him and killed him. They both went to the Prophet (saw) and told him that they had killed Abu Jahl. When the Prophet (saw) asked which one did it, they both said 'me.' The Messenger (saw) asked them if they had wiped clean their swords to which they replied no. The Messenger (saw) smiled and said, 'both of you killed him.' (Bukhari and Muslim). This shows the bravery amongst the companions, they were so young yet so brave and they went forward and never became cowards. This form of bravery in the battlefield is essential and the driving force behind that is the Deen and the tawakkul. The brave one is the one who puts his strength in the right place at the right time. You must always try to imitate the brave and should not take the cowards as your example. Sa'ad ibn abi Waqqas (ra) narrated that Hamza (ra) fought on the day pf Uhud and he would stand in front of the Messenger (saw) and say, 'I am the lion of Allah.' These are the great people we should be trying to imitate as the bravery of Hamza (ra) shone through on the battlefield. There are many fruits of bravery. Allah (swt) promises the one who stands firm in front of the enemy that he will have the best reward in this life and in the hereafter, for Allah (swt) tells us that they are not equal. "And what is the matter with you that you spend not in the Cause of Allah? And to Allah belongs the heritage of the heavens and the earth. Not equal among you are those who spent and fought before the conquering (of Makkah) (with those among you who did so later). Such are higher in degree than those who spent and fought afterwards. But to all, Allah has promised the best (reward). And Allah is All-Aware of what you do." (57:10) As Muslims your heart should always burn to defend the Deen. Allah (swt) tells us we will be saved from the hellfire if we persevere in front of the enemy. "If you march not forth, He will punish you with a painful torment and will replace you by another people, and you cannot harm Him at all, and Allah is Able to do all things." (9:39) The brave person will be generous by default, as there is no way for him to be stingy. A person is not generous with money, rather by life. Hence Allah (swt) has informed us that if we are afraid from spending for His sake, then we are stingy. "Behold, ye are those invited to spend (of your substance) in the Way of Allah. But among you are some that are niggardly. But any who are niggardly are so at the expense of their own souls. But Allah is free of all wants, and it is ye that are needy. If ye turn back (from the Path), He will substitute in your stead another people; then they would not be like you." (47:38) People will start to love you because you are brave, the way people love Khattab, Zarqawi, etc, as well as the people before that from the Sahabah (raa), simply because they showed signs or bravery. The Messenger (saw) has also informed us how the strong Muslim is dearer to Allah (swt) than the weak. Ibn Taymiyah also informed us how people would raise in ranks the brave one. We have heard the hadith, "….to speak a word of truth in front of a tyrant ruler." It is not bravery to stand up against something useless, hence there is nothing to justify the Muslim being weak in front of the ruler. You either invite him to Islam or argue with him, but either way you must be brave. The purpose to be brave in front of the rulers is to give advice without fear. If a Muslim gives advice to a ruler without fearing, Allah (swt) will make him have authority and he will always remember Allah's authority. Remember the hadith of the great tabi' Ataa ibn Rabah who entered to Abdul Malik ibn Marwan who was sitting around the noble people of Makkah. When they saw ibn Rabah they stood up and gave him the main seat where the people would sit. They said to him, 'O Abu Muhammad, what do u need?' The leader of the Muslim Ummah stood up for him ibn Rabah said, 'O Amir ul Mumineen, fear Allah in the sacred place and remember the sanctity of Allah and of the Messenger (saw). Fear Allah in the children of the Ansar and the Muhajireen. You sit in that majlis of ruling and fear Allah from those who are outside your door, don't ever hide yourself, go out and deal with them and don't ever close the door.' He said 'indeed I will do that.' Ibn Rabah spoke directly in his face. You should remind the hakim and advise because no one is born a ruler, rather the leadership has been granted to him by the people who choose him to be a leader, therefore he will be accounted with what the people entrusted him with. Abu Hazim and Salamah bin Dinar entered into Muawiyyah bin Abu Sufyan, the Amir ul Mumineen and said, 'Peace be upon you who is a worker.' People said to them, 'You should say peace be upon you O Amir, not ajeer (worker).' They rejected and looked to Muawiyyah and said, 'You are the employee for this Ummah, Allah (swt) hired you to look after them.' This is a strong and brave way to speak in front of the ruler. Hence we know that we should keep advising each other and should keep doing the dawah with the haqq. Khaleefah Sulayman ibn Abdul Malik said to Abu Hazm, 'give me advice Abu Hazm.' We learn from this that the Khaleef sought advice from the people. Abu Hazm said, 'I will give u a summarised naseehah, elevate your lord and purify Allah from seeing you in a place where He forbids you.' Allah (swt) wants us in the dawah field to speak the haqq and on the battlefield to fight for the haqq and in the house to raise the family with the haqq. When you are a fighter, sometimes you fight with the sword, sometimes with the word and sometimes with your energy to be with your family, etc. We have witnessed many brothers who have stood in front of many tyrant rulers and have spoken the truth and the fruit of that is that they will be spreading the haqq and the khayr and this will encourage the people who see that to spread the truth and forbid the evil. Al Izz bin Abdul Salaam, a scholar from Egypt heard that one shop sold alcohol, he said to the ruler of Egypt who was Saleh Ayyub, 'O Ayyub, what will you do on the day of judgement in front of your Lord who will say to you , I made you the leader of Egypt and you made the alcohol permissible?' He replied, 'I never knew that people sold alcohol and this is from the time of my father.' So Al Izz asked 'are you from those who say we are on the religion of our forefathers?' Saleh Ayyub ordered that all the shops be closed down completely. This is the fruit of standing in front of the rulers, it will make you honourable and people will respect you and look up to you. Also after the advice of ibn Rabah to the rulers of his time, he said, 'O Abu Muhammad, you asked me what others need for me to fulfil it now tell me what you need?' He said, 'I am not needy for any creation.' Abdul Malik ibn Marwan said, 'by Allah that is the honour and the izzah.' People will look to the one who is brave as that is the man who has the izzah (honour). The one who keeps doing that will be saved from any harm on the day of judgement. Some people think that if you are coward it may save you and if you are brave it may destroy you. In fact it is the opposite because if you are a coward you will lose and fail and face severe consequences as it will lead you to make the ruler angry with you and Allah (swt) will make that happen. It is the bravery that will save him Abu Ghiyaath was a person who was devoted to Allah (swt) and his Deen. He had no time for the halal dunya even. He took his stick and started to attack the young people of Prince Nasr ibn Ahmed when he saw them coming out of the palace of the leader as they had with them some instruments and singers. He started to hit them with his stick at which point they asked the ameer who had invited him there. The ameer said, 'did you not know that the one who rises against the ruler will get his lunch time in prison?' Abu Ghiyaath replied, 'did you not know that the one who rises against Allah will have his dinner in hellfire? The ameer asked, 'who appointed you to command good?' and he replied, 'the one who appointed you to be ameer,' he said, 'the khaleef appointed me.' Abu Ghiyaath said, 'the one who appointed me to command the good and forbid the evil is the lord of the khaleefah.' The ameer said 'I will appoint you to be in charge of this duty in Samarkand,' and he said, 'if you appoint me I will resign because if you appoint me one day you will throw me out but if Allah appoints me then no one can remove me,' and the ameer said, 'you are a man of bravery, you are a real ameer,' and he asked him to leave. You also need to maintain bravery in the time of hardship and in difficult situations. It may be that a person is brave but some people lose this when things are hard you have to be brave in calamity and hardship. You must first be faithful to Allah (swt) and his Messenger (saw) as that will give u the energy to be brave in hardship. When the Muslim hesitated to send the army of Usama, which was prepared by the Messenger (saw) to go to ash sham when he died, Abu Bakr said, 'by the one whose soul is in his hand, if I think that the lions are going to kill me I will still send the army of Usama. I will not untie the knot that has been done by the Messenger (saw),' meaning that he would never hesitate in any matter that Allah (swt) started. You need to train yourself to be firm and have sabr when you have been separated from your family. Sometimes from your wife and children, students or sheikh, community or something else that you love. That may be the most difficult thing, but you need to be brave in this situation. Sometimes you are separated from someone by death because that is inevitable to happen to any creation. Our beloved one is the Messenger (saw) who when he passed away many people could not accept it. Some even said it was impossible. People presumed that maybe his situation was like Musa (as), who just went to meet his Lord for 40 days and then would return. Even Umar (ra) didn't take it until Abu Bakr came out and said, 'whoever worshipped Muhammad (saw), then he has passed away and whoever worshipped Allah, he is ever living.' That is when the bravery of Abu Bakr was manifested inn that difficult time where he was being brave in hardship; this is where you will earn the love of Allah (swt). Allah (swt) loves those people whom whenever he tests them, they stand firm and are brave and do not compromise. And it is taken from the hadith of the Messenger (saw) where Allah (swt) says He will grant his love to his servant if he becomes brave in front of calamities, not just in front of the enemy on the battlefield, but at all times. The Messenger (saw) said, 'the strong believer is good and better and Allah loves him more than the one who is weak, although both of them are good.' That is the fruit of being brave in hardship; you should confirm and affirm your belief. You can test your Iman by observing how brave you are in a difficult situation. Each person is tested in accordance with his Iman and the real one is the one who does not compromise and always has good thoughts about Allah (swt). Do not be a coward and also do not be the one who is mutahawwir, the one who is a fool. The Messenger (saw) told us to seek refuge from being stingy and being coward. He (saw) also narrated in a Hadith, reported in Ahmad, that, 'the most evil thing in any man is to be extremely stingy and to be extremely cowardly.' You must learn not to be stingy and remember to be brave all the time. The one who is always stingy or a coward, Allah (swt) likens them to the people of Bani Israel because they said what they couldn't do. "Have you not thought about the group of the Children of Israel after (the time of) Musâ (Moses)? When they said to a Prophet of theirs, "Appoint for us a king and we will fight in Allah's Way." He said, "Would you then refrain from fighting, if fighting was prescribed for you?" They said, "Why should we not fight in Allah's Way while we have been driven out of our homes and our children (families have been taken as captives)?" But when fighting was ordered for them, they turned away, all except a few of them. And Allah is All-Aware of the Zâlimûn (polytheists and wrong-doers)." (2:246) In the time of the Messenger (saw) there were some Bedouin known as al mukhalafoon, when the Prophet (Saw) wanted to travel to Makkah for the conquest they did not want to go and Allah(swt) revealed: "Those of the Bedouins who lagged behind will say to you: "Our possessions and our families occupied us, so ask forgiveness for us." They say with their tongues what is not in their hearts. Say: "Who then has any power at all (to intervene) on your behalf with Allah, if He intends you hurt or intends you benefit? Nay, but Allah is Ever All-Aware of what you do." (48:11) You need to study the lives of the brave people and take lessons from them. You need to be brave at all times but remember not to be careless. As long as we believe in and fear Allah, then that should be sufficient for us. hämtad från islamicthinkers.com Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 02:50AM
dawah - Social Mention
Bravery is one of the Islamic characters and it is part of Iman. However, Islam condemns for us to be from those who are extremely careless under the pretext of being brave, this is known as tahawwur when a person intentionally puts himself into trouble out of carelessness. There are some who their duty to please their Lord with a brave character and as a result are tested by Allah (swt). This is called ibtilaa. So we need to balance the topic. You must be brave in 3 situations: • in front of the enemy for the sake of Allah (swt) • in the battlefield • in front of a tyrant ruler These are three different situations. If we look to the lives of the Sahabah, we can learn a lot about bravery as well as in the Seerah. On the day of Badr, the Messenger (saw) consulted his companions and said, 'O people, tell me what you think?' It was Sa'ad ibn Muadh (ra) who said, 'it is as if you want us to speak ourselves? We are your companions.' The Prophet (saw) agreed and Sa'ad (ra) said, 'We believe in you trust you, and we testify that what u bring is the truth and we give you for that our word and commitment, and our vow to listen and obey go to what you want. we are with you by the one who sent u with the truth, if u want to go to the middle of the sea, we will go with you, no one of us will turn his back.' (ibn Hisham). This is the bravery of all the kinds mentioned above. Ibn Hisham reported that you need to be committed and brave in front of the enemy of Allah (swt). You can encourage yourself to be brave when facing the enemy of Allah (swt) with certain support as it is the driving force behind it that makes you brave. You should remember at all times that supporting the Deen of Allah (swt) is fard upon you as this will take away any fear that you have of the enemy. Rather your Iman and belief will be the driving force behind offering your life for the sake of the Deen to be superior. Zubayr ibn awwam (ra) once carried his sword and started to go around Makkah as if he was looking for something. Whenever he saw a person he would ask them questions until he reached the top of Makkah, where he met the Messenger (saw). He (saw) asked him what he was doing and Zubayr (ra) replied, 'I heard that you had been killed.' The Messenger (saw) asked, 'what would you have done if that had happened?' Zubayr (ra) said, 'I will kill with this sword the one who killed you.' The Messenger (saw) made dua for him and said, 'May Allah bless you and your sword with goodness with barakah.' Here it is so clear that the driving forced behind Zubayr (ra) was that he wanted to support the Deen of Allah (swt) and protect the Messenger (saw). The other cause of bravery in front of the enemy is to learn the bravery from your childhood. You need to have a proper upbringing for that rather than be a person who is coward and does not stand up for the haqq. That is the job of the parent to teach them this so when they grow up they will be brave and firm Insha Allah. The Sahabi, Abdul Rahman ibn Awf (ra) said he was standing on the day of Badr, in the first line, and was looking on the right and the left. He said he found himself between two young men who looked like children. They were from the Ansar. One said to ibn Awf, 'O uncle, do u know who is Abu Jahl?' He (ra) replied, 'yes, what do you want from him?' He said, 'I heard he insulted our Messenger (saw) and by the one whose hand is in my soul, if I find him, I will never let my shade miss him (i.e. will never miss him) until he dies.' Ibn Awf realised the amount of protection the Messenger (saw) had. Any insult against the Prophet (saw) and there will always be people who rise to support him. Ibn Awf (ra) was shocked that these two young men wanted to do what they said; when he saw Abu Jahl he pointed him out to the young boys who went towards him and killed him. They both went to the Prophet (saw) and told him that they had killed Abu Jahl. When the Prophet (saw) asked which one did it, they both said 'me.' The Messenger (saw) asked them if they had wiped clean their swords to which they replied no. The Messenger (saw) smiled and said, 'both of you killed him.' (Bukhari and Muslim). This shows the bravery amongst the companions, they were so young yet so brave and they went forward and never became cowards. This form of bravery in the battlefield is essential and the driving force behind that is the Deen and the tawakkul. The brave one is the one who puts his strength in the right place at the right time. You must always try to imitate the brave and should not take the cowards as your example. Sa'ad ibn abi Waqqas (ra) narrated that Hamza (ra) fought on the day pf Uhud and he would stand in front of the Messenger (saw) and say, 'I am the lion of Allah.' These are the great people we should be trying to imitate as the bravery of Hamza (ra) shone through on the battlefield. There are many fruits of bravery. Allah (swt) promises the one who stands firm in front of the enemy that he will have the best reward in this life and in the hereafter, for Allah (swt) tells us that they are not equal. "And what is the matter with you that you spend not in the Cause of Allah? And to Allah belongs the heritage of the heavens and the earth. Not equal among you are those who spent and fought before the conquering (of Makkah) (with those among you who did so later). Such are higher in degree than those who spent and fought afterwards. But to all, Allah has promised the best (reward). And Allah is All-Aware of what you do." (57:10) As Muslims your heart should always burn to defend the Deen. Allah (swt) tells us we will be saved from the hellfire if we persevere in front of the enemy. "If you march not forth, He will punish you with a painful torment and will replace you by another people, and you cannot harm Him at all, and Allah is Able to do all things." (9:39) The brave person will be generous by default, as there is no way for him to be stingy. A person is not generous with money, rather by life. Hence Allah (swt) has informed us that if we are afraid from spending for His sake, then we are stingy. "Behold, ye are those invited to spend (of your substance) in the Way of Allah. But among you are some that are niggardly. But any who are niggardly are so at the expense of their own souls. But Allah is free of all wants, and it is ye that are needy. If ye turn back (from the Path), He will substitute in your stead another people; then they would not be like you." (47:38) People will start to love you because you are brave, the way people love Khattab, Zarqawi, etc, as well as the people before that from the Sahabah (raa), simply because they showed signs or bravery. The Messenger (saw) has also informed us how the strong Muslim is dearer to Allah (swt) than the weak. Ibn Taymiyah also informed us how people would raise in ranks the brave one. We have heard the hadith, "….to speak a word of truth in front of a tyrant ruler." It is not bravery to stand up against something useless, hence there is nothing to justify the Muslim being weak in front of the ruler. You either invite him to Islam or argue with him, but either way you must be brave. The purpose to be brave in front of the rulers is to give advice without fear. If a Muslim gives advice to a ruler without fearing, Allah (swt) will make him have authority and he will always remember Allah's authority. Remember the hadith of the great tabi' Ataa ibn Rabah who entered to Abdul Malik ibn Marwan who was sitting around the noble people of Makkah. When they saw ibn Rabah they stood up and gave him the main seat where the people would sit. They said to him, 'O Abu Muhammad, what do u need?' The leader of the Muslim Ummah stood up for him ibn Rabah said, 'O Amir ul Mumineen, fear Allah in the sacred place and remember the sanctity of Allah and of the Messenger (saw). Fear Allah in the children of the Ansar and the Muhajireen. You sit in that majlis of ruling and fear Allah from those who are outside your door, don't ever hide yourself, go out and deal with them and don't ever close the door.' He said 'indeed I will do that.' Ibn Rabah spoke directly in his face. You should remind the hakim and advise because no one is born a ruler, rather the leadership has been granted to him by the people who choose him to be a leader, therefore he will be accounted with what the people entrusted him with. Abu Hazim and Salamah bin Dinar entered into Muawiyyah bin Abu Sufyan, the Amir ul Mumineen and said, 'Peace be upon you who is a worker.' People said to them, 'You should say peace be upon you O Amir, not ajeer (worker).' They rejected and looked to Muawiyyah and said, 'You are the employee for this Ummah, Allah (swt) hired you to look after them.' This is a strong and brave way to speak in front of the ruler. Hence we know that we should keep advising each other and should keep doing the dawah with the haqq. Khaleefah Sulayman ibn Abdul Malik said to Abu Hazm, 'give me advice Abu Hazm.' We learn from this that the Khaleef sought advice from the people. Abu Hazm said, 'I will give u a summarised naseehah, elevate your lord and purify Allah from seeing you in a place where He forbids you.' Allah (swt) wants us in the dawah field to speak the haqq and on the battlefield to fight for the haqq and in the house to raise the family with the haqq. When you are a fighter, sometimes you fight with the sword, sometimes with the word and sometimes with your energy to be with your family, etc. We have witnessed many brothers who have stood in front of many tyrant rulers and have spoken the truth and the fruit of that is that they will be spreading the haqq and the khayr and this will encourage the people who see that to spread the truth and forbid the evil. Al Izz bin Abdul Salaam, a scholar from Egypt heard that one shop sold alcohol, he said to the ruler of Egypt who was Saleh Ayyub, 'O Ayyub, what will you do on the day of judgement in front of your Lord who will say to you , I made you the leader of Egypt and you made the alcohol permissible?' He replied, 'I never knew that people sold alcohol and this is from the time of my father.' So Al Izz asked 'are you from those who say we are on the religion of our forefathers?' Saleh Ayyub ordered that all the shops be closed down completely. This is the fruit of standing in front of the rulers, it will make you honourable and people will respect you and look up to you. Also after the advice of ibn Rabah to the rulers of his time, he said, 'O Abu Muhammad, you asked me what others need for me to fulfil it now tell me what you need?' He said, 'I am not needy for any creation.' Abdul Malik ibn Marwan said, 'by Allah that is the honour and the izzah.' People will look to the one who is brave as that is the man who has the izzah (honour). The one who keeps doing that will be saved from any harm on the day of judgement. Some people think that if you are coward it may save you and if you are brave it may destroy you. In fact it is the opposite because if you are a coward you will lose and fail and face severe consequences as it will lead you to make the ruler angry with you and Allah (swt) will make that happen. It is the bravery that will save him Abu Ghiyaath was a person who was devoted to Allah (swt) and his Deen. He had no time for the halal dunya even. He took his stick and started to attack the young people of Prince Nasr ibn Ahmed when he saw them coming out of the palace of the leader as they had with them some instruments and singers. He started to hit them with his stick at which point they asked the ameer who had invited him there. The ameer said, 'did you not know that the one who rises against the ruler will get his lunch time in prison?' Abu Ghiyaath replied, 'did you not know that the one who rises against Allah will have his dinner in hellfire? The ameer asked, 'who appointed you to command good?' and he replied, 'the one who appointed you to be ameer,' he said, 'the khaleef appointed me.' Abu Ghiyaath said, 'the one who appointed me to command the good and forbid the evil is the lord of the khaleefah.' The ameer said 'I will appoint you to be in charge of this duty in Samarkand,' and he said, 'if you appoint me I will resign because if you appoint me one day you will throw me out but if Allah appoints me then no one can remove me,' and the ameer said, 'you are a man of bravery, you are a real ameer,' and he asked him to leave. You also need to maintain bravery in the time of hardship and in difficult situations. It may be that a person is brave but some people lose this when things are hard you have to be brave in calamity and hardship. You must first be faithful to Allah (swt) and his Messenger (saw) as that will give u the energy to be brave in hardship. When the Muslim hesitated to send the army of Usama, which was prepared by the Messenger (saw) to go to ash sham when he died, Abu Bakr said, 'by the one whose soul is in his hand, if I think that the lions are going to kill me I will still send the army of Usama. I will not untie the knot that has been done by the Messenger (saw),' meaning that he would never hesitate in any matter that Allah (swt) started. You need to train yourself to be firm and have sabr when you have been separated from your family. Sometimes from your wife and children, students or sheikh, community or something else that you love. That may be the most difficult thing, but you need to be brave in this situation. Sometimes you are separated from someone by death because that is inevitable to happen to any creation. Our beloved one is the Messenger (saw) who when he passed away many people could not accept it. Some even said it was impossible. People presumed that maybe his situation was like Musa (as), who just went to meet his Lord for 40 days and then would return. Even Umar (ra) didn't take it until Abu Bakr came out and said, 'whoever worshipped Muhammad (saw), then he has passed away and whoever worshipped Allah, he is ever living.' That is when the bravery of Abu Bakr was manifested inn that difficult time where he was being brave in hardship; this is where you will earn the love of Allah (swt). Allah (swt) loves those people whom whenever he tests them, they stand firm and are brave and do not compromise. And it is taken from the hadith of the Messenger (saw) where Allah (swt) says He will grant his love to his servant if he becomes brave in front of calamities, not just in front of the enemy on the battlefield, but at all times. The Messenger (saw) said, 'the strong believer is good and better and Allah loves him more than the one who is weak, although both of them are good.' That is the fruit of being brave in hardship; you should confirm and affirm your belief. You can test your Iman by observing how brave you are in a difficult situation. Each person is tested in accordance with his Iman and the real one is the one who does not compromise and always has good thoughts about Allah (swt). Do not be a coward and also do not be the one who is mutahawwir, the one who is a fool. The Messenger (saw) told us to seek refuge from being stingy and being coward. He (saw) also narrated in a Hadith, reported in Ahmad, that, 'the most evil thing in any man is to be extremely stingy and to be extremely cowardly.' You must learn not to be stingy and remember to be brave all the time. The one who is always stingy or a coward, Allah (swt) likens them to the people of Bani Israel because they said what they couldn't do. "Have you not thought about the group of the Children of Israel after (the time of) Musâ (Moses)? When they said to a Prophet of theirs, "Appoint for us a king and we will fight in Allah's Way." He said, "Would you then refrain from fighting, if Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 01:55PM
tauhid - Social Mention
Tauhid Ananda
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100003617453836&v=wall&story_fbid=398164836980761
Nov 20th 2013, 13:50
dibuka kelas CONVERSATION untuk tingkat mahasiswa dan pekerja PERIODE NOV 2013 pendaftaran GRATIS ( khusus bulan nov 13) selama 3 bulan 24x pertemuan 2x seminggu biaya Rp. 900 ribu kelebihan: - metode 80% percakapan - guru yang BERPENGALAMAN di belasan institusi pendidikan. - belajar santai tapi focus keuntungan: - pintar berbahasa inggris aktif ( SPEAKING) - gaji bertambah - mudah dapat kerja - biaya ter jangkau PASTI 3 BULAN BISA HANYA UNTUK YANG INGIN SUKSES salam MAster Edukasi
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/GrgmBy
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 09:36PM
Al-Rahma - Social Mention
"Most of the Syrian people are either Hanafis or Sha'fis. They have the best of shrines. The blessed head of Sayyiduna Yahya Alayhi Salaam in the Ummayad Masjid, Damascus. We have the cave of Sayyiduna Ibrahim Alayhi Salaam where he worshipped Allah. Also another cave in Damascus. Abu Yazid Bistami and Shaykh Al Akbar Alayhum Rahma in Damascus. Ibrahim Ibn Adham, the sultan of the ascetics in Jadha. We have approximately 300 shrines of the Sahabah RadiAllahu Anhum in Syria. Including the wives of the Messenger of Allah SallAllahu Alayhi Wa Aalihi wa Sahbihi Wa Sallam. Over 10,000 Sahabah RadiAllahu Anhum entered Damascus." [Shaykh Muhammad al-Yaqoubi]\
http://www.facebook.com/permalink.php?id=1470836925&v=wall&story_fbid=10202629731532398
Nov 20th 2013, 21:25
"Most of the Syrian people are either Hanafis or Sha'fis. They have the best of shrines. The blessed head of Sayyiduna Yahya Alayhi Salaam in the Ummayad Masjid, Damascus. We have the cave of Sayyiduna Ibrahim Alayhi Salaam where he worshipped Allah. Also another cave in Damascus. Abu Yazid Bistami and Shaykh Al Akbar Alayhum Rahma in Damascus. Ibrahim Ibn Adham, the sultan of the ascetics in Jadha. We have approximately 300 shrines of the Sahabah RadiAllahu Anhum in Syria. Including the wives of the Messenger of Allah SallAllahu Alayhi Wa Aalihi wa Sahbihi Wa Sallam. Over 10,000 Sahabah RadiAllahu Anhum entered Damascus." [Shaykh Muhammad al-Yaqoubi]
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/ZnGzZ5
tauhid - Social Mention: Sedikit renungan buat kita. Ada ungkapan atau pernyata.an yg mengandung hikmah sangat dalam bagi kita dari seorang ulama bernama jamaludin al-afghani, ketika ia pergi ke sebuah negri kufur ia berkata: " aku pergi ke negri yg bukan muslim tapi aku melihat 'islam' ada d.sini, tapi aku melihat negeri muslim tapi tidak ada islam di dalamnya". Pernyataan ni sungguh menggelitik dan memberi pelajaran berharga. Maksud kalimat tersebut, ialah jika di negeri kufur nilai2 keislaman justru ada di sana, seperti toleransi, kedisiplinan, menghargai oranh, saling membantu dan menghargai waktu, lalu kenapa di negeri muslim nilai2 keislaman tidak nampak malah rusak dan hancur. Inilah makna yg disebut rasul saw, " al-islamu mahjubun bil muslimin -islam terhijab (tertutup) dengan kelakuan umat islam sendiri". Lihat bukti ucapan rasul saw dan ungkapan ulama tersebut, yg terjadi saat ni justru sangat memalukan islam sebagai agama yg mulia dan indah. Ya begitulah sob, semoga ini bisa menjadi renungan buat kita semua, agar islam kembali lagi ke ajaran tauhid (hanya mengesakan allah saw) dan al- qur'an menjadi petunjuk, tuntunan dan hukum hidup kita lagi. Terima kasih, semoga brmanfaat. Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 01:53AM
tauhid - Social Mention
Sedikit renungan buat kita. Ada ungkapan atau pernyata.an yg mengandung hikmah sangat dalam bagi kita dari seorang ulama bernama jamaludin al-afghani, ketika ia pergi ke sebuah negri kufur ia berkata: " aku pergi ke negri yg bukan muslim tapi aku melihat 'islam' ada d.sini, tapi aku melihat negeri muslim tapi tidak ada islam di dalamnya". Pernyataan ni sungguh menggelitik dan memberi pelajaran berharga. Maksud kalimat tersebut, ialah jika di negeri kufur nilai2 keislaman justru ada di sana, seperti toleransi, kedisiplinan, menghargai oranh, saling membantu dan menghargai waktu, lalu kenapa di negeri muslim nilai2 keislaman tidak nampak malah rusak dan hancur. Inilah makna yg disebut rasul saw, " al-islamu mahjubun bil muslimin -islam terhijab (tertutup) dengan kelakuan umat islam sendiri". Lihat bukti ucapan rasul saw dan ungkapan ulama tersebut, yg terjadi saat ni justru sangat memalukan islam sebagai agama yg mulia dan indah. Ya begitulah sob, semoga ini bisa menjadi renungan buat kita semua, agar islam kembali lagi ke ajaran tauhid (hanya mengesakan allah saw) dan al- qur'an menjadi petunjuk, tuntunan dan hukum hidup kita lagi. Terima kasih, semoga brmanfaat.
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100003323852845&v=wall&story_fbid=476108622509929
Nov 21st 2013, 01:22
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/GrgmBy
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 01:42PM
I.S.L.A.M = I Sincerely Love Allah & Muhammads Facebook-Pinnwand
I.S.L.A.M = I Sincerely Love Allah & Muhammads Facebook-Pinnwand
Doa yang selalu diamalkan Nabi s.a.w supaya hati kemas dan tetap di atas agamaNY...
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=447291632044077&set=a.227281110711798.41196.227154754057767&type=1
Nov 20th 2013, 13:07
Doa yang selalu diamalkan Nabi s.a.w supaya hati kemas dan tetap di atas agamaNYA dan ketaatan kepadaNYA..
Hayati makna doa tersebut dan pintalah sungguh-sungguh kepada ALLAH.Sesungguhnya hanya kepada Dia lah kita pinta akan hidayah dan taufiq.
Semoga hati-hati kita diarahkan untuk taat kepada ALLAH dan diteguhkan hati-hati kita semua pada agamaNYA, amin…
Allahumma solli 'ala sayyidina muhammad wa'ala alihi wasohbihi wabarik wasalim
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/RjQQyW
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 09:07PM
media crash news - Social Mention
A Hammond man has been indicted for murder after the synthetic drug he gave his friend caused her to die:
http://www.facebook.com/permalink.php?id=160362450850&v=wall&story_fbid=10152011266805851
Nov 20th 2013, 19:47
Amite- District Attorney Scott M. Perrilloux reports, Cody Watts, age 22, of Northwood Drive Hammond, LA, was indicted with second degree murder by the Tangipahoa Parish Grand Jury on November 8, 2013. Watts was indicted following the death of 21-year-old Meghan Lopez, of Slidell, LA. Lopez died aft...
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/XLTxMx
Abu Adam - Social Mention: Upaya Mengambil Hikmah Dialog Muhammad SAW dengan Iblis Naskah ini disarikan dari dua rujukan. Terdapat beberapa perbedaan kecil atas terjemahan , kami mencoba merangkumnya. Source –I : Bab-II POHON SEMESTA / Pustaka Progressif / Cetakan-I/Oktober 1999. Dari Kitab Sajaratul Kaun oleh Muhyiddin Ibnu Arabi / Darul 'Ilmi al-Munawar asy-Syamsiyah, Madinah. Translated by : Nur Mufid, Nur Fu'ad.. Source-II : Dari Judul Asli : Syajaratul Kaun dan Hikayah Iblis. Risalah Muhyiddin Ibnu al-'Arabi Translated By : Wasmukan, Risalah Gusti / Cetakan-II, Mei 2001 Dengan asma Allah, Yang Maha Rahman, Yang Maha Rahiim. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam bagi Muhammad SAW, serta salam bagi keluarganya yang suci juga bagi semua sahabat Rasulullah yang mulia. Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya tertancap kuat dan cabangnya (menjulang tinggi) ke langit, (QS. 14:24) Topik Renungan : NGERI !!, KHAWATIR !! TAKUT !! WASPADA !! ISTIGHFAR, TAUBAT, DZIKIR, TAFAKKUR Kisah Dialog Rasulullah SAW Dengan Iblis Diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal r.a. dari Ibn Abbas r.a., ia berkata : " Kami bersama Rasululah SAW berada di rumah seorang sahabat dari golongan Anshar dalam sebuah jamaah. Tiba-tiba, ada yang memanggil dari luar : " Wahai para penghuni rumah, apakah kalian mengizinkanku masuk, karena kalian membutuhkanku ". Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat :" Apakah kalian tahu siapa yang menyeru itu ?". Para sahabat menjawab , " Tentu Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui ". Rasulullah berkata : " Dia adalah Iblis yang terkutuk – semoga Allah senantiasa melaknatnya". Umar bin Khattab r.a. berkata :" Ya, Rasulullah, apakah engkau mengijinkanku untuk membunuhnya?". Nabi SAW berkata pelan :" Bersabarlah wahai Umar, apakah engkau tidak tahu bahwa dia termasuk mereka yang tertunda kematiannya sampai waktu yang ditentukan ?. Sekarang silakan bukakan pintu untuknya, karena ia sedang diperintahkan Allah SWT. Fahamilah apa yang dia ucapkan dan dengarkan apa yang akan dia sampaikan kepada kalian ! ". Ibnu Abbas berkata : " Maka dibukalah pintu, kemudian Iblis masuk ke tengah-tengah kami. Ternyata dia adalah seorang yang sudah tua bangka dan buta sebelah mata. Dagunya berjanggut sebanyak tujuh helai rambut yang panjangnya seperti rambut kuda, kedua kelopak matanya memanjang , kepalanya seperti kepala gajah yang sangat besar, gigi taringnya memanjang keluar seperti taring babi, kedua bibirnya seperti bibir macan / kerbau . Dia berkata, " Assalamu 'alaika ya Muhammad, assalamu 'alaikum ya jamaa'atal-muslimin ". Nabi SAW menjawab :" Assamu lillah ya la'iin AKU telah mengetahui, engkau punya keperluan kepada kami. Apa keperluanmu wahai Iblis". Iblis berkata :" Wahai Muhammad, aku datang bukan karena keinginanku sendiri, tetapi aku datang karena terpaksa ." Nabi SAW berkata :" Apa yang membuatmu terpaksa harus datang kesini, wahai terlaknat?". Iblis berkata," Aku didatangi oleh seorang malaikat utusan Tuhan Yang Maha Agung, ia berkata kepada-ku 'Sesungguhnya Allah SWT menyuruhmu untuk datang kepada Muhammad SAW dalam keadaan hina dan bersahaja. Engkau harus memberitahu kepadanya bagaimana tipu muslihat, godaanmu dan rekayasamu terhadap Bani Adam, bagaimana engkau membujuk dan merayu mereka. Engkau harus menjawab dengan jujur apa saja yang ditanyakan kepa-damu'. Allah SWT bersabda," Demi kemulia-an dan keagungan-Ku, jika engkau berbohong sekali saja dan tidak berkata benar, niscaya Aku jadikan kamu debu yang dihempas oleh angin dan Aku puaskan musuhmu karena bencana yang menimpamu". Wahai Muhammad, sekarang aku datang kepadamu sebagaimana aku diperintah. Tanyakanlah kepadaku apa yang kau inginkan. Jika aku tidak memuaskanmu tentang apa yang kamu tanyakan kepadaku, niscaya musuhku akan puas atas musibah yang terjadi padaku. Tiada beban yang lebih berat bagiku daripada leganya musuh-musuhku yang menimpa diriku". Rasulullah kemudian mulai bertanya :" Jika kamu jujur, beritahukanlah kepada-ku, siapakah orang yang paling kamu benci ?". Iblis menjawab :" Engkau, wahai Muhammad, engkau adalah makhluq Allah yang paling aku benci, dan kemudian orang-orang yang mengikuti agamamu". Rasulullah SAW :" Siapa lagi yang kamu benci?". Iblis :" Anak muda yang taqwa, yang menyerahkan jiwanya kepada Allah SWT". Rasulullah :" Lalu siapa lagi ?". Iblis :" Orang Alim dan Wara yang saya tahu, lagi penyabar". Rasulullah :" Lalu, siapa lagi ?". Iblis :" Orang yang terus menerus menjaga diri dalam keadaan suci dari kotoran". Rasulullah :" Lalu, siapa lagi ?". Iblis :" Orang miskin yang sabar, yang tidak menceritakan kefakirannya kepada orang lain dan tidak mengadukan keluh-kesahnya ". Rasulullah :" Bagaimana kamu tahu bahwa ia itu penyabar ?". Iblis :" Wahai Muhammad, jika ia mengadukan keluh kesahnya kepada makhluq sesamanya selama tiga hari, Tuhan tidak memasukkan dirinya ke dalam golongan orang-orang yang sabar ". Rasulullah :" Lalu, siapa lagi ?". Iblis :" Orang kaya yang bersyukur ". Rasulullah bertanya :" Bagaimana kamu tahu bahwa ia bersyukur ?". Iblis :" Jika aku melihatnya meng-ambil dari dan meletakkannya pada tempat yang halal". Rassulullah :"Bagaimana keadaanmu jika umatku mengerjakan shalat ?". Iblis :"Aku merasa panas dan gemetar". Rasulullah :"Kenapa, wahai terlaknat?". Iblis :" Sesungguhnya, jika seorang hamba bersujud kepada Allah sekali sujud saja, maka Allah mengangkat derajatnya satu tingkat". Rassulullah :"Jika mereka shaum ?". Iblis : " Saya terbelenggu sampai mereka berbuka puasa". Rasulullah :" Jika mereka menunaikan haji ?". Iblis :" Saya menjadi gila". Rasulullah :"Jika mereka membaca Al Qur'an ?'. Iblis :' Aku meleleh seperti timah meleleh di atas api". Rasulullah :" Jika mereka berzakat ?". Iblis :" Seakan-akan orang yang berzakat itu mengambil gergaji / kapak dan memotongku menjadi dua". Rasulullah :" Mengapa begitu, wahai Abu Murrah ?". Iblis :" Sesungguhnya ada empat manfaat dalam zakat itu. Pertama, Tuhan menurunkan berkah atas hartanya. Kedua, menjadikan orang yang bezakat disenangi makhluq-Nya yang lain. Ketiga, menjadikan zakatnya sebagai penghalang antara dirinya dengan api neraka. Ke-empat, dengan zakat, Tuhan mencegah bencana dan malapetaka agar tidak menimpanya". Rasulullah :"Apa pendapatmu tentang Abu Bakar?". Iblis :" Wahai Muhammad, pada zaman jahiliyah, dia tidak taat kepadaku, bagaimana mungkin dia akan mentaatiku pada masa Islam". Rasulullah :" Apa pendapatmu tentang Umar ?". Iblis :" Demi Tuhan, tiada aku ketemu dengannya kecuali aku lari darinya". Rasulullah :"Apa pendapatmu tentang Utsman ?". Iblis :" Aku malu dengan orang yang para malaikat saja malu kepadanya". Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 03:03AM
Abu Adam - Social Mention
Upaya Mengambil Hikmah Dialog Muhammad SAW dengan Iblis Naskah ini disarikan dari dua rujukan. Terdapat beberapa perbedaan kecil atas terjemahan , kami mencoba merangkumnya. Source –I : Bab-II POHON SEMESTA / Pustaka Progressif / Cetakan-I/Oktober 1999. Dari Kitab Sajaratul Kaun oleh Muhyiddin Ibnu Arabi / Darul 'Ilmi al-Munawar asy-Syamsiyah, Madinah. Translated by : Nur Mufid, Nur Fu'ad.. Source-II : Dari Judul Asli : Syajaratul Kaun dan Hikayah Iblis. Risalah Muhyiddin Ibnu al-'Arabi Translated By : Wasmukan, Risalah Gusti / Cetakan-II, Mei 2001 Dengan asma Allah, Yang Maha Rahman, Yang Maha Rahiim. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam bagi Muhammad SAW, serta salam bagi keluarganya yang suci juga bagi semua sahabat Rasulullah yang mulia. Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya tertancap kuat dan cabangnya (menjulang tinggi) ke langit, (QS. 14:24) Topik Renungan : NGERI !!, KHAWATIR !! TAKUT !! WASPADA !! ISTIGHFAR, TAUBAT, DZIKIR, TAFAKKUR Kisah Dialog Rasulullah SAW Dengan Iblis Diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal r.a. dari Ibn Abbas r.a., ia berkata : " Kami bersama Rasululah SAW berada di rumah seorang sahabat dari golongan Anshar dalam sebuah jamaah. Tiba-tiba, ada yang memanggil dari luar : " Wahai para penghuni rumah, apakah kalian mengizinkanku masuk, karena kalian membutuhkanku ". Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat :" Apakah kalian tahu siapa yang menyeru itu ?". Para sahabat menjawab , " Tentu Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui ". Rasulullah berkata : " Dia adalah Iblis yang terkutuk – semoga Allah senantiasa melaknatnya". Umar bin Khattab r.a. berkata :" Ya, Rasulullah, apakah engkau mengijinkanku untuk membunuhnya?". Nabi SAW berkata pelan :" Bersabarlah wahai Umar, apakah engkau tidak tahu bahwa dia termasuk mereka yang tertunda kematiannya sampai waktu yang ditentukan ?. Sekarang silakan bukakan pintu untuknya, karena ia sedang diperintahkan Allah SWT. Fahamilah apa yang dia ucapkan dan dengarkan apa yang akan dia sampaikan kepada kalian ! ". Ibnu Abbas berkata : " Maka dibukalah pintu, kemudian Iblis masuk ke tengah-tengah kami. Ternyata dia adalah seorang yang sudah tua bangka dan buta sebelah mata. Dagunya berjanggut sebanyak tujuh helai rambut yang panjangnya seperti rambut kuda, kedua kelopak matanya memanjang , kepalanya seperti kepala gajah yang sangat besar, gigi taringnya memanjang keluar seperti taring babi, kedua bibirnya seperti bibir macan / kerbau . Dia berkata, " Assalamu 'alaika ya Muhammad, assalamu 'alaikum ya jamaa'atal-muslimin ". Nabi SAW menjawab :" Assamu lillah ya la'iin AKU telah mengetahui, engkau punya keperluan kepada kami. Apa keperluanmu wahai Iblis". Iblis berkata :" Wahai Muhammad, aku datang bukan karena keinginanku sendiri, tetapi aku datang karena terpaksa ." Nabi SAW berkata :" Apa yang membuatmu terpaksa harus datang kesini, wahai terlaknat?". Iblis berkata," Aku didatangi oleh seorang malaikat utusan Tuhan Yang Maha Agung, ia berkata kepada-ku 'Sesungguhnya Allah SWT menyuruhmu untuk datang kepada Muhammad SAW dalam keadaan hina dan bersahaja. Engkau harus memberitahu kepadanya bagaimana tipu muslihat, godaanmu dan rekayasamu terhadap Bani Adam, bagaimana engkau membujuk dan merayu mereka. Engkau harus menjawab dengan jujur apa saja yang ditanyakan kepa-damu'. Allah SWT bersabda," Demi kemulia-an dan keagungan-Ku, jika engkau berbohong sekali saja dan tidak berkata benar, niscaya Aku jadikan kamu debu yang dihempas oleh angin dan Aku puaskan musuhmu karena bencana yang menimpamu". Wahai Muhammad, sekarang aku datang kepadamu sebagaimana aku diperintah. Tanyakanlah kepadaku apa yang kau inginkan. Jika aku tidak memuaskanmu tentang apa yang kamu tanyakan kepadaku, niscaya musuhku akan puas atas musibah yang terjadi padaku. Tiada beban yang lebih berat bagiku daripada leganya musuh-musuhku yang menimpa diriku". Rasulullah kemudian mulai bertanya :" Jika kamu jujur, beritahukanlah kepada-ku, siapakah orang yang paling kamu benci ?". Iblis menjawab :" Engkau, wahai Muhammad, engkau adalah makhluq Allah yang paling aku benci, dan kemudian orang-orang yang mengikuti agamamu". Rasulullah SAW :" Siapa lagi yang kamu benci?". Iblis :" Anak muda yang taqwa, yang menyerahkan jiwanya kepada Allah SWT". Rasulullah :" Lalu siapa lagi ?". Iblis :" Orang Alim dan Wara yang saya tahu, lagi penyabar". Rasulullah :" Lalu, siapa lagi ?". Iblis :" Orang yang terus menerus menjaga diri dalam keadaan suci dari kotoran". Rasulullah :" Lalu, siapa lagi ?". Iblis :" Orang miskin yang sabar, yang tidak menceritakan kefakirannya kepada orang lain dan tidak mengadukan keluh-kesahnya ". Rasulullah :" Bagaimana kamu tahu bahwa ia itu penyabar ?". Iblis :" Wahai Muhammad, jika ia mengadukan keluh kesahnya kepada makhluq sesamanya selama tiga hari, Tuhan tidak memasukkan dirinya ke dalam golongan orang-orang yang sabar ". Rasulullah :" Lalu, siapa lagi ?". Iblis :" Orang kaya yang bersyukur ". Rasulullah bertanya :" Bagaimana kamu tahu bahwa ia bersyukur ?". Iblis :" Jika aku melihatnya meng-ambil dari dan meletakkannya pada tempat yang halal". Rassulullah :"Bagaimana keadaanmu jika umatku mengerjakan shalat ?". Iblis :"Aku merasa panas dan gemetar". Rasulullah :"Kenapa, wahai terlaknat?". Iblis :" Sesungguhnya, jika seorang hamba bersujud kepada Allah sekali sujud saja, maka Allah mengangkat derajatnya satu tingkat". Rassulullah :"Jika mereka shaum ?". Iblis : " Saya terbelenggu sampai mereka berbuka puasa". Rasulullah :" Jika mereka menunaikan haji ?". Iblis :" Saya menjadi gila". Rasulullah :"Jika mereka membaca Al Qur'an ?'. Iblis :' Aku meleleh seperti timah meleleh di atas api". Rasulullah :" Jika mereka berzakat ?". Iblis :" Seakan-akan orang yang berzakat itu mengambil gergaji / kapak dan memotongku menjadi dua". Rasulullah :" Mengapa begitu, wahai Abu Murrah ?". Iblis :" Sesungguhnya ada empat manfaat dalam zakat itu. Pertama, Tuhan menurunkan berkah atas hartanya. Kedua, menjadikan orang yang bezakat disenangi makhluq-Nya yang lain. Ketiga, menjadikan zakatnya sebagai penghalang antara dirinya dengan api neraka. Ke-empat, dengan zakat, Tuhan mencegah bencana dan malapetaka agar tidak menimpanya". Rasulullah :"Apa pendapatmu tentang Abu Bakar?". Iblis :" Wahai Muhammad, pada zaman jahiliyah, dia tidak taat kepadaku, bagaimana mungkin dia akan mentaatiku pada masa Islam". Rasulullah :" Apa pendapatmu tentang Umar ?". Iblis :" Demi Tuhan, tiada aku ketemu dengannya kecuali aku lari darinya". Rasulullah :"Apa pendapatmu tentang Utsman ?". Iblis :" Aku malu dengan orang yang para malaikat saja malu kepadanya".
http://www.facebook.com/permalink.php?id=1222388463&v=wall&story_fbid=10201266136995106
Nov 21st 2013, 02:40
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/YVt0FM
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 04:34PM
Ipray do you ?s Facebook-Pinnwand
Ipray do you ?s Facebook-Pinnwand
Selamualeykum meine lieben Geschwister.
Ich biete euch an,dass ihr jeden Tag von...
http://www.facebook.com/I.PRAY.D0.YOU/posts/661262093896433
Nov 21st 2013, 16:28
Selamualeykum meine lieben Geschwister.
Ich biete euch an,dass ihr jeden Tag von mir einen hadtih über WhatsApp erhalten könnt. Wer Interesse hat soll mir über Pn bescheid geben.
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/zclLkj
dawa - Social Mention: ║▌║▌║█│─────────────── khubsurat hai woh lub, jo pyaari baatein karte hai, khubsurat hai woh muskurahat, jo dusron ke chehron per bhi muskaan saja de, khubsurat hai woh dil, jo kisi ke dard ko samajhe, jo kisi ke dard mein tadpe, khubsurat hai jazbaat, jo kisi ka ehsaas kare, khubsurat hai woh ehsaas, jo kisi ke dard ki dawa bane, khubsurat hai woh baaten, jo kisi ka dil na dukhaaein, khubsurat hai woh ankhein, jinme pakizagi ho,sharm-o-haya ho, khubsurat hai woh ansoon, jo kisi ke dard ko mehsoos karke beh jaye, khubsurat hai woh haath, ko kisiko mushkil waqt mein thaam le, khubsurat hai woh kadam, jo kisiki madad ke liye aage badhein, khubsurat hai insaan, jisko khuda ne yeh khubsurati adaa ki ....... ───────────────║▌║▌║█│ Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 01:55AM
dawa - Social Mention
║▌║▌║█│─────────────── khubsurat hai woh lub, jo pyaari baatein karte hai, khubsurat hai woh muskurahat, jo dusron ke chehron per bhi muskaan saja de, khubsurat hai woh dil, jo kisi ke dard ko samajhe, jo kisi ke dard mein tadpe, khubsurat hai jazbaat, jo kisi ka ehsaas kare, khubsurat hai woh ehsaas, jo kisi ke dard ki dawa bane, khubsurat hai woh baaten, jo kisi ka dil na dukhaaein, khubsurat hai woh ankhein, jinme pakizagi ho,sharm-o-haya ho, khubsurat hai woh ansoon, jo kisi ke dard ko mehsoos karke beh jaye, khubsurat hai woh haath, ko kisiko mushkil waqt mein thaam le, khubsurat hai woh kadam, jo kisiki madad ke liye aage badhein, khubsurat hai insaan, jisko khuda ne yeh khubsurati adaa ki ....... ───────────────║▌║▌║█│
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100004214322538&v=wall&story_fbid=254062631410879
Nov 21st 2013, 01:31
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/SdNd3G
-- Sie erhalten diese Nachricht, weil Sie Mitglied der Google Groups-Gruppe "News2" sind. Um Ihr Abonnement für diese Gruppe zu beenden und keine E-Mails mehr von dieser Gruppe zu erhalten, senden Sie eine Email an 76j4725235b235b891248jv1+unsubscribe@googlegroups.com. Weitere Optionen: https://groups.google.com/groups/opt_out | Übersicht für 76j4725235b235b891248jv1@googlegroups.com - 25 Nachrichten in 25 Themen Gruppe: http://groups.google.com/group/76j4725235b235b891248jv1/topics - allahu akbar - Social Mention: BERKHIDMAT PADA SUAMI (Oleh: Ustadzah Ummu Ishaq Zulfa Husein Al-Atsariyyah) Pulang dari bekerja, semestinya adalah waktu untuk beristrirahat bagi suami selaku kepala rumah tangga. Namun banyak kita jumpai fenomena di mana mereka justru masih disibukkan dengan segala macam pekerjaan rumah tangga sementara sang istri malah ngerumpi di rumah tetangga (atau istri kecapean karena bekerja di luar rumah). Bagaimana istri shalihah menyikapi hal ini? Salah satu sifat istri shalihah yang menandakan bagusnya interaksi kepada suaminya adalah BERKHIDMAT KEPADA SANG SUAMI dan membantu pekerjaannya sebatas yang ia mampu. Ia tidak akan membiarkan sang suami melayani dirinya sendiri sementara ia duduk berpangku tangan menyaksikan apa yang dilakukan suaminya. Ia merasa enggan bila suaminya sampai tersibukkan dengan pekerjaan-pekerjaan rumah, memasak, mencuci, merapikan tempat tidur, dan semisalnya, SEMENTARA IA (sebagai istrinya) MASIH MAMPU UNTUK MENANGANINYA. Sehingga tidak mengherankan bila kita mendapati seorang istri shalihah MENYIBUKKAN HARI-HARINYA DENGAN MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA SUAMINYA, mulai dari menyiapkan tempat tidurnya, makan dan minumnya, pakaiannya, dan kebutuhan suami lainnya. Semua dilakukan dengan penuh kerelaan dan kelapangan hati disertai niat ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan sungguh ini merupakan bentuk perbuatan ihsannya kepada suami, yang diharapkan darinya ia akan beroleh kebaikan. Berkhidmat kepada suami ini telah dilakukan oleh wanita-wanita utama lagi mulia dari kalangan shahabiyyah, seperti yang dilakukan Asma' bintu Abi Bakar Ash-Shiddiq radhiYallahu 'anhuma yang berkhidmat kepada Az-Zubair ibnul Awwam radhiYallahu 'anhu, suaminya. Ia mengurusi hewan tunggangan suaminya, memberi makan dan minum kudanya, menjahit dan menambal embernya, serta mengadon tepung untuk membuat kue. Ia yang memikul biji-bijian dari tanah milik suaminya sementara jarak tempat tinggalnya dengan tanah tersebut sekitar 2/3 farsakh (1 farsakh kurang lebih 8 km atau 3,5 miL)." (HR. Bukhari no. 5224 dan Muslim no. 2182) Demikian pula khidmatnya Fathimah bintu Rasulillah Shallallahu 'alaihi wa sallam di rumah suaminya, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu, SAMPAI-SAMPAI KEDUA TANGANNYA LECET KARENA MENGGILING GANDUM. Ketika Fathimah datang ke tempat ayahnya untuk MEMINTA SEORANG PEMBANTU, sang ayah yang mulia memberikan bimbingan kepada yang LEBIH BAIK: أَلاَ أَدُلُّكُماَ عَلَى ماَ هُوَ خَيْرٌ لَكُماَ مِنْ خاَدِمٍ؟ إِذَا أَوَيْتُماَ إِلَى فِرَاشِكُماَ أَوْ أَخَذْتُماَ مَضاَجِعَكُماَ فَكَبَّرَا أًَرْبَعاً وَثَلاَثِيْنَ وَسَبَّحاَ ثَلاَثاً وَثَلاَثِيْنَ وَحَمِّدَا ثَلاَثاً وَثَلاثِيْنَ، فَهَذَا خَيْرٌ لَكُماَ مِنْ خاَدِمٍ "Maukah aku tunjukkan kepada kalian berdua apa yang lebih baik bagi kalian daripada seorang pembantu? Apabila kalian mendatangi tempat tidur kalian atau ingin berbaring, bacalah Allahu Akbar 34 kali, Subhanallah 33 kali, dan Alhamdulillah 33 kali. Ini lebih baik bagi kalian daripada seorang pembantu." (HR. Al-Bukhari no. 6318 dan Muslim no. 2727) Shahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhu, menikahi seorang janda untuk berkhidmat padanya dengan mengurusi saudara-saudara perempuannya yang masih kecil. Jabir berkisah: "Ayahku meninggal dan ia meninggalkan 7 atau 9 anak perempuan. Maka aku pun menikahi seorang janda. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya padaku: تَزَوَّجْتَ ياَ جاَبِر؟ فَقُلْتُ: نَعَمْ. فَقاَلَ: بِكْرًا أَمْ ثَيِّباً؟ قُلْتُ: بَلْ ثَيِّباً. قاَلَ: فَهَلاَّ جاَرِيَةً تُلاَعِبُهاَ وَتُلاَعِبُكَ، وَتُضاَحِكُهاَ وَتُضاَحِكُكَ؟ قاَلَ فَقُلْتُ لَهُ: إِنَّ عَبْدَ اللهِ هَلَكَ وَ تَرَكَ بَناَتٍ، وَإِنِّي كَرِهْتُ أَنْ أَجِيْئَهُنَّ بِمِثْلِهِنَّ، فَتَزَوَّجْتُ امْرَأَةً تَقُوْمُ عَلَيْهِنَّ وَتُصْلِحُهُنَّ. فَقاَلَ: باَرَكَ اللهُ لَكَ، أَوْ قاَلَ: خَيْرًا "Apakah engkau sudah menikah, wahai Jabir?" "Sudah," jawabku. "Dengan gadis atau janda?" tanya beliau. "Dengan janda," jawabku. "Mengapa engkau tidak menikah dengan gadis, sehingga engkau bisa bermain-main dengannya dan ia bermain-main denganmu. Dan engkau bisa tertawa bersamanya dan ia bisa tertawa bersamamu?" tanya beliau. "Ayahku, Abdullah, meninggal dan ia meninggalkan anak-anak perempuan dan aku tidak suka mendatangkan di tengah-tengah mereka wanita yang sama dengan mereka. Maka aku pun menikahi seorang wanita YANG BISA MENGURUSI dan MERAWAT MEREKA," jawabku. Beliau berkata: "Semoga Allah memberkahimu," atau beliau berkata: "Semoga kebaikan bagimu." (HR. Al-Bukhari no. 5367 dan Muslim no. 1466) Hushain bin Mihshan berkata: "Bibiku berkisah padaku, ia berkata: "Aku pernah mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam karena suatu kebutuhan, beliau bertanya: أَيْ هذِهِ! أَذَاتُ بَعْلٍ؟ قُلْتُ: نَعَم. قاَلَ: كَيْفَ أَنْتِ لَهُ؟ قُلْتُ: ماَ آلُوْهُ إِلاَّ ماَ عَجَزْتُ عَنْهُ. قاَلَ: فَانْظُرِيْ أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ، فَإِنَّماَ هُوَ جَنَّتُكَ وَناَرُكَ "Wahai wanita, apakah engkau telah bersuami?" "Iya," jawabku. "Bagaimana engkau terhadap suamimu?" tanya beliau. "Aku tidak mengurang-ngurangi dalam mentaatinya dan berkhidmat padanya, kecuali apa yang aku tidak mampu menunaikannya," jawabku. "Lihatlah (perhatikanlah) di mana keberadaanmu (sikapmu) terhadap suamimu, karena dia adalah Surga dan Nerakamu," sabda beliau. (HR. Ibnu Abi Syaibah dan selainnya, dishahihkan sanadnya oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Adabuz Zifaf, hal. 179) Namun di sisi lain, SUAMI YANG BAIK tentunya TIDAK MEMBEBANI ISTRINYA dengan pekerjaan yang tidak mampu dipikul (istri)nya. Bahkan ia melihat dan memperhatikan keberadaan istrinya kapan sekiranya ia butuh bantuan. Adalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam gambaran suami yang terbaik. Di tengah KESIBUKAN MENGURUSI UMAT dan DAKWAH di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala, beliau MENYEMPATKAN MEMBANTU KELUARGANYA dan MENGERJAKAN APA YANG BISA BELIAU KERJAKAN UNTUK DIRINYA SENDIRI tanpa membebankan kepada istrinya, sebagaimana diberitakan istri beliau, Aisyah radhiallahu 'anha ketika Al-Aswad bin Yazid bertanya kepadanya: ماَ كاَنَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصْنَعُ فِي الْبَيْتِ؟ قاَلَتْ: كاَنَ يَكُوْنُ فِيْ مِهْنَةِ أَهْلِهِ –تَعْنِي خِدْمَةَ أَهْلِهِ- فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ خَرَجَ إِلَى الصَّلاَةِ "Apa yang biasa dilakukan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam di dalam rumah?" Aisyah radhiallahu 'anha menjawab: "Beliau biasa membantu pekerjaan istrinya. Bila tiba waktu shalat, beliau pun keluar untuk mengerjakan shalat." (HR. Al-Bukhari no. 676, 5363) Dalam riwayat lain, Aisyah radhiallahu 'anha menyebutkan pekerjaan yang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam lakukan di rumahnya: ماَ يَصْنَعُ أَحَدُكُمْ فِيْ بَيْتِهِ، يَخْصِفُ النَّعْلَ وَيَرْقَعُ الثَّوْبَ وَيُخِيْطُ "Beliau mengerjakan apa yang biasa dikerjakan salah seorang kalian di rumahnya. Beliau menambal sandalnya, menambal bajunya, dan menjahitnya." (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 540, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Shahih Al-Adabil Mufrad no. 419 dan Al-Misykat no. 5822) كاَنَ بَشَرًا مِنَ الْبَشَرِ، يَفْلِي ثَوْبَهُ وَيَحْلُبُ شاَتَهُ "Beliau manusia biasa. Beliau menambal pakaiannya dan memeras susu kambingnya." (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 541, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Shahih Al-Adabil Mufrad no. 420 dan Ash-Shahihah 671) Wallahu ta'ala a'lam bish-shawab. Sumber: menikahsunnah.wordpress.com/2007/06/20/berkhidmat-pada-suami/ Semoga Allah Ta'ala mudahkan keluarga muslim untuk mewujudkan keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah.... [1 Aktualisierung]
- Islam Quran Sunnes Facebook-Pinnwand: Səhih Hekayələr: CƏNNƏT BAZARI.Əbu Hüreyrədən (Allah ondan razı olsun!) belə d... [1 Aktualisierung]
- jihad - Social Mention: 10 JENIS MAYAT YANG TIDAK AKAN BUSUK DI DALAM KUBUR Disebutkan oleh hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bahwa sepuluh orang yang mayatnya TIDAK BUSUK dan TIDAK REPUT dan akan bangkit dalam keadaan tubuh asal pada hari Kiamat : 1). Para Nabi-Nabi 2). Para Ahli Jihad Fisabilillah 3). Para Alim Ulama menegakkan kalimah ALLAH. 4). Para Syuhada sentiasa memperjuangkan Islam. 5). Para Penghafal Al-Qur'an dan beramal dengan Al-Qur'an. 6). Imam atau Pemimpin yang Adil dalam menegak Syariat Allah. 7). Tukang Adzan yang tidak meminta habuan. 8. Wanita yang mati semasa melahirkan anak serta sentiasa taat pada perintah Allah. 9). Orang mati dibunuh atau dianiaya karena mempertahan Maruah dan Agama. 10). Orang yang mati di siang hari atau di malam Jum'at jika mereka itu dari kalangan orang yang beriman yang sentiasa menjaga hukum agama semasa hidup di atas dunia. (HR. Bukhari Muslim) Subhanallah Ya Allah matikanlah seluruh umat muslim dalam keadaan khusnul Khotimah. Aamiin _______________________ [1 Aktualisierung]
- IHED - Social Mention: ^ THANKIN' GOD FOR BLESSING ME.....ON DIS DATE,4 YRS. AGO,I GAVE BIRTH TO MY FIRST SON....ANTONIO "MISTER" PERRY!!! I'VE BEEN A PROUD MOTHER OF HIM EVER SINCE! IHE IS VERY MATURE AND HE IS SUCH A BIG HELP @ HOME AND @ SCHOOL,BUT DNT TAKE NO SHT #IJBH...HE DNT PLAY BOUT HIS FAMILY ESPECIALLY HIS SIBLINGS ((WHT CAN I SAY)) HE TOOK AFTER HIS DAD AFTERALL .....HAPPY BDAY SON,LUV U! [1 Aktualisierung]
- kufar - Social Mention: abdullah bin masood (رضی اللّٰہ تعالٰی عنہم) se riwayat hai k HAZOOR صلی اللّٰہ علیہ وآلہ وسلم ne farmaya k musalman ko gali dena bura bala kahna fasiq hai...or is se larna kufar hai sahih muslim jild 1 hadees 223 Admin T.H [1 Aktualisierung]
- tauhid - Social Mention: Kasih Sayang Ibu. DIA SANG AYAH Memang ayah tak mengandungmu tapi darahnya mengalir di darahmu darinya kau warisi kedermawanan dan kerendahan hatinya.. Memang ayah tak melahirkanmu tapi suaranyalah yang pertama mengantarkanmu pada Tauhid ketika lahir.. Memang ayah tak menyusuimu tapi dari keringatnyalah tiap suapan yang menjadi air susumu. [1 Aktualisierung]
- Haram Bruder, Harams Facebook-Pinnwand: Es treffen sich drei Leute. Einer hat einen extrem kurzen Arm, der andere einen... [1 Aktualisierung]
- islam fatwa - Social Mention: LUPUS AL-QURAN IKUT SYARIAH Pusat Pelupusan Percetakan Saufi kendali usaha musnah al-Quran, buku teks, surah Yassin dan risalah mengandungi petikan ayat suci DIRIWAYATKAN, seorang sahabat menjumpai al-Quran, menyapukan wangian padanya dan menyimpan di tempat tinggi. Bagi sahabat itu, Allah janjikan syurga. Begitu juga Saidina Umar yang terjumpa keratan al-Quran lalu diambil dan diciumnya, Allah memberikan pahala. Inilah kebesaran untuk mereka yang menjaga serta mengagungkan kalimah Allah yang diwahyukan kepada rasul-Nya, Muhammad SAW, menjadi petunjuk kepada umat sekalian alam, tidak kira bagaimana cara dilakukan. Malangnya, tidak ramai yang tahu cara tepat untuk melupuskan kitab suci ini. Kejahilan ramai inilah yang turut mendorong sebuah syarikat tempatan iaitu penerbitan Al-Quran Mushaf Uthmani, Percetakan Saufi menawarkan khidmat pelupusan al-Quran menerusi Pusat Pelupusan Ayat Al-Quran Percetakan Saufi di Batu 10 Cheras, Kajang, Selangor. Malah, pengalaman Pengerusi Percetakan Saufi, Rahmat Mahdan, menyaksikan sendiri naskhah al-Quran dilonggokkan bersama buku lain di pusat pengumpulan barangan kitar semula miliki bukan Islam, menjadi antara titik tolak kewujudan syarikat itu pada 2008. "Terkejut dan sedih apabila melihat al-Quran dibiarkan bersepah di pusat kitar semula dan ini menyedarkan saya mungkin ramai tidak tahu bagaimana hendak melupuskan al-Quran. Orang dulu akan bakar tetapi timbul juga persoalan selepas dibakar nak buat macam mana pula? "Jika ditanam, perlu dipastikan tempat itu tidak di langkah atau abu hendaklah ditaburkan ke laut. Itu yang terlintas di hati saya untuk membantu mereka yang ingin melupuskan al-Quran terutama yang sudah lama dan koyak. "Selain itu, saya ingin pastikan keagungan ayat Allah dipelihara dan cara saya ialah menyediakan kemudahan mengumpul dan membakar al-Quran supaya umat Islam tidak lagi membiarkan ayat al-Quran begitu saja," katanya ketika ditemui, baru-baru ini. Menurut Rahmat, pihaknya sentiasa mengalu-alukan bantuan orang ramai untuk memastikan al-Quran yang sudah buruk, tidak berkulit dan terkoyak tidak diaibkan dengan dibiarkan begitu saja. Sebagai usaha menyelamatkan serta memelihara kesucian kalimah Allah, beliau dan keluarga memulakan usaha mengumpul al-Quran, buku teks, Yasin, risalah, akhbar mengandungi surah dan cebisan al-Quran. Hatta, kad jemputan kahwin yang ada kalimah Allah turut dikumpulkan. Katanya, bahan terkumpul itu kini dibakar secara berkala menggunakan mesin insinerator dan abunya sama ada ditanam dalam telaga khas yang digali di kawasan pengumpulan dan pelupusan atau dihanyutkan di laut di Negeri Sembilan. Mesin pembakar khas untuk tujuan melupuskan barangan bercetak ayat Al-Quran mengikut prosedur dan syariat Islam iaitu secara pembakaran selaras keputusan Muzakarah Jawatankuasa Fatwa Kebangsaan ke-30 yang bersidang pada 22 Ogos 1992. Rahmat berkata, Percetakan Saufi adalah syarikat percetakan yang telah diberi lesen oleh Bahagian Kawalan Penerbitan Teks Al-Quran Kementerian Dalam Negeri (KDN) untuk membekal, mengganti dan mengambil Al-Quran lama bukan Mushaf Uthmani bagi tujuan pelupusan. Syarikatnya juga mendapat kebenaran Bahagian Pendidikan Islam, Kementerian Pelajaran untuk membekal dan memulihara ayat suci di sekolah kebangsaan dan sekolah agama di seluruh negara. Syarikat itu turut mengumpul dan melupuskan Al-Quran lama yang disalah cetak dan tidak mendapat kelulusan Lajnah Tashih Al-Quran KDN terutama yang dicetak sebelum 1990, mengandungi perkataan salah dan jika dibaca membawa maksud salah serta mendatangkan dosa. Tempat pengumpulan al-Quran di Batu 10 Jalan Cheras, Kajang, semakin hari dipenuhi al-Quran dalam pelbagai rupa, buku teks, kertas kerja, malah plet mencetak juga turut dihantar untuk dilupuskan menggunakan bahan kimia. "Kami bersedia menerima jumlah yang lebih banyak dan saya berbangga jika ada yang ingin mengikut jejak langkah Percetakan Saufi memberi khidmat sukarela ini. Ini usaha memelihara ayat suci al-Quran dan saya hanya memulakan dulu. "Jika ada pihak lain ingin membantu, itu lebih baik kerana permintaan untuk perkhidmatan ini semakin meluas. Sudah ada permintaan supaya diadakan di wilayah selatan serta utara," katanya yang sedang membangunkan mesin insinerator kedua bagi tujuan itu. Katanya, menjadi tanggungjawab umat Islam memastikan kesucian serta kesejahteraan al-Quran yang mengandungi kalam Allah itu sentiasa terpelihara dan jika sudah rosak, hendaklah dilupuskan mengikut tertib. "Inisiatif Percetakan Saufi menghasilkan mesin insinerator khas untuk membakar al-Quran yang sudah tidak boleh digunakan atau tersalah cetak sewajarnya mendapat sokongan kerana usaha ini bukan mudah, apatah lagi ia dilakukan secara sukarela. "Saya berharap kerajaan dan orang kaya membantu usaha ini kerana tanggungjawab umat Islam memelihara kesucian mukjizat Nabi Muhammad," katanya yang mengunjungi pusat pelupusan berkenaan. 'Elak cebisan, abu al-Quran dipijak, langkah' PELUPUSAN ayat suci al-Quran perlu dilakukan dengan tertib dan setiap aspek diberi perhatian teliti termasuk memastikan abu daripada bahan bakar mengandungi kalimah Allah itu tidak berterbangan, bersepah, dipijak atau dilangkah. Pengerusi Percetakan Saufi, Rahmat Mahdan, berkata proses pembakaran ayat suci al-Quran menggunakan mesin insinerator khas turut melalui peringkat percubaan dan penambahbaikan. Menurutnya, proses pembakaran al-Quran pada awalnya tidak berjaya kerana keadaan naskah al-Quran yang agak tebal. Selepas itu katanya, timbul idea untuk mencarik al-Quran termasuk kulitnya yang tebal menggunakan mesin pencarik menjadi helaian kecil yang lebih ringan serta terurai supaya lebih mudah dibakar dan menjadi abu halus. "Pada mula kami bakar naskah al-Quran terus tetapi memakan masa yang lama dan ada kalanya apabila selesai, ada yang masih tidak terbakar. Kemudian datang ilham untuk mengoyakkan helaian al-Quran terlebih dulu. Bagi memudahkan kerja, saya menghasilkan mesin pencarik yang boleh mengoyakkan kulit al-Quran serta kertas tebal menjadi helaian kecil. Kertas yang kecil lebih ringan, senang dibakar dan lebih mudah menjadi abu," katanya. Proses pembakaran dimulakan dengan meracik al-Quran menjadi helaian kecil sebelum dimasukkan ke dalam raga dan dibawa ke mesin insinerator untuk dibakar. Mesin perlu dipanaskan menggunakan gas industri selama empat jam untuk mendapat suhu 600 darjah celsius. Kertas seberat 300 kilogram dimasukkan pada satu-satu masa ke dalam insinerator melalui dua pintu iaitu pintu utama (berbentuk bulat) jika mesin masih belum panas dan pintu kedua (berbentuk empat segi tepat di bahagian sisi mesin) apabila haba semakin panas. Kepanasan ruang bakar membolehkan 100 kilogram kertas dibakar dalam masa sepuluh minit dan kemudian abu dibiarkan selama empat jam untuk sejuk sebelum dimasukkan ke dalam bekas menyimpan abu. Abu yang berterbangan semasa proses pembakaran akan ditangkap oleh mesin aliran air. Abu akan dimasukkan ke dalam plastik atau guni sebelum dihanyutkan ke laut. Pada waktu kecemasan seperti hujan lebat, abu akan dicampurkan dengan air supaya mudah larut sebelum dikebumikan menggunakan corong dalam telaga yang digali di kawasan pelupusan. Mesin insinerator boleh membakar satu setengah tan kertas pada satu masa dan proses itu memakan masa antara empat hingga lima jam. Keseluruhan proses pembakaran memakan masa lapan hingga sembilan jam termasuk untuk menyejukkan abu. Rahmat berkata, walaupun nampak mudah, proses pelupusan al-Quran melalui pembakaran itu perlu dilakukan dengan berhati hati kerana tidak ada sehelai kertas tercetak ayat al-Quran atau abu boleh dibiarkan bersepah. Katanya, pihaknya turut mengupah pekerja untuk mengasingkan kulit tebal dan kertas yang memakan masa serta tenaga kerja, begitu juga untuk mengendalikan mesin meracik bagi memudahkan pembakaran. Proses pembakaran dilakukan dua kali seminggu atau mengikut keperluan terutama apabila kertas yang sudah diracik semakin banyak. [1 Aktualisierung]
- La hawla wa la quwwata illa billah - originals Facebook-Pinnwand: Es ist niemals eine Niederlage wenn man auf dem Wege Allahs Verluste erdulden mu... [1 Aktualisierung]
- allahuakbar - Social Mention: ALLAHUAKBAR ALLAHUAKBAR.......!? sambut pagi dgn snyuman... [1 Aktualisierung]
- abu adam - Social Mention: [co-admin] Aurat : Apa Sudah Jadi ? Oleh Ust Hj Zaharuddin Hj Abd Rahman zaharuddin.net Semasa saya memberikan kuliah kepada satu kumpulan wanita yang terdiri dari golongan professional termasuk para Datin di satu daerah, ketika itu, sedang heboh isu wanita seksi ditangkap di sebuah kelab malam. Lalu timbul isu hak peribadi wanita untuk memakai apa jua pakaian yang diingininya, termasuk yang seksi. Lalu, semasa kuliah ini saya mengambil peluang bertanya kepada kumpulan wanita ini soalan mudah berikut :- "Apakah agaknya sebab wanita ingin memakai seksi dikhalayak ramai? Dengan skirt pendek, atau baju sendat dan nipis?" Ada di antara mereka mula memberikan pandangan, tetapi kerana terlampau ramai yang bercakap, saya tidak mendengar butirannya. Apabila saya meminta seorang wakil, seorang menjawab dengan yakin. " Untuk nampak cantik ustaz..." katanya sambil tersenyum malu. Saya bertanya pula : "Agaknya kepada siapa nak ditunjukkan kecantikan itu?" "Tentulah kepada kaum lelaki ustaz, kaum wanita pun iye juga.." sambungnya. "Baiklah, jika lelaki tersebut sudah tergoda dengan kecantikan tu, lalu ingin menyentuh bahagian indah yang dilihatnya boleh tak ?" Tanya saya menguji. " Isyh, ustaz ni.. tentulah tak boleh ustaz, dah kira 'sexual harassment' (gangguan seksual) tu ustaz" dengan yakin sekali hujjahnya kali ini. "Jika demikian, tidakkah para wanita merasakan, tindakan mereka yang memaparkan bahagian yang menarik di tubuh mereka itu juga merupakan gangguan seksual kepada lelaki?" Tambah saya. " Erm, macam mana tu ustaz?" Tanya mereka dengan nampak sedikit bingung sambil berkerut dahi. "Ye la, bila orang lelaki yang dah naik syahwatnya tu, kerana kecantikan peha wanita tu contohnya, mestilah terganggu syahwatnya, lalu terdetik keinginan seksualnya secara tidak terkawal" .."Kerana itu saya katakan berpakaian seksi adalah suatu bentuk gangguan seksual kepada orang lelaki di sekelilingnya" "Cuba bayangkan, kucing yang lapar diacah-acah dengan ikan 'fresh' yang digoyang-goyankan di hadapannya tentu geram kucing tu, malah silap haribulan, tentu diterkamnya muka orang yang mengacah juga" Tambah saya lagi memberi keyakinan. "Tapi perlu diingat, tak semua kucing akan terkam, hanya yang amat lapar dan liar je, demikian juga lelaki, tak semua lelaki gagal kawal nafsunya, tetapi tak dinafikan bahawa ramai juga yang gagal dan liar" "Akhirnya, kerana suasana yang tak sesuai, mungkin kerana ramai orang dan di tempat awam pula, terselamatlah wanita seksi itu dari terkaman lelaki liar tadi. Masalahnya, anak-anak perempuan kecil berumur 7 hingga 12 tahun yang mungkin menjadi mangsa tempiasan nafsu lelaki begini. Dan di ketika itu, samada wanita itu bertudung, berjubah, kanak-kanak dan sebagainya tidak lagi mampu menahan nafsu si lelaki seperti ini, asalkan suasana cukup sesuai (sunyi dan jauh dari pandangan ramai), akan dilepaskan nafsunya secara kekerasan" Terang saya dengan panjang lebar, mereka mengganguk dengan wajah serius kali ini. Lebih terangnya, sama-sama fikirkan adakah jika para wanita yakin bahawa jika anda berada di hadapan Baginda SAW hari ini, adakah Rasulullah akan tersenyum atau sebaliknya? . Jika sebaliknya, bagaimana pula peluang wanita seperti ini untuk mendapat Syafaat Nabi SAW di akhirat kelak?. Benar, mungkin sesoerang wanita itu berjaya meraih pandangan istimewa dari kaum lelaki hasil pendedahan kecantikannya yang memukau. Tapi keseronokan itu hanyalah palsu dan sementara sahaja, serta tidak menambah sebarang nilai buat kehidupan kekal di Barzakh dan Akhirat selain menambahkan tahap azab sahaja. Apa yang jelas, pakaian yang ditunjukkan oleh wanita Arab yang solehah dengan penutupan aurat yang sempurna di zaman ini sudah tentu boleh memberi sedikit info kepada kita bahawa inilah mugkin pakaian yang dipakai oleh wanita Islam di zaman Nabi serta mendapat redha dari mata dan hati baginda SAW. Tidakkah para wanita hari ini juga berminat meraih redha dari mata dan hati baginda SAW?. BENARKAH MENUTUP AURAT DAPAT MENGELAK DARI WANITA DISAKITI? Ramai wanita professional dan yang kurang didikan agama hari ini mencebik bibirnya apabila tajuk ini disebutkan, mereka tidak percaya langsung fakta yang saya sebut diatas. Malah ada yang berpendapat lelaki sengaja melakukan perkara buruk kepada wanita kerana ingin menunjukkan kekuasaannya terhadap wanita. Kerap benar saya dengar hujah ini di media massa. Hakikatnya, sebagai hamba Allah SWT dan umat Rasulullah SAW kita diajar untuk merujuk Al-Quran dan Al-Hadith bagi mendapat kepastian tentang baik buruk dan benar salahnya sesuatu perkara itu. Dalam hal ini, Allah SWT berfirman :- "Hai Nabi! Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min semua hendaklah mereka melabuhkan jilbab-jilbab mereka atas (muka-muka) mereka. Yang demikian itu lebih memastikan mereka agar dikenali (sebagai wanita Islam) supaya mereka tidak diganggu." (al-Ahzab: 59) Jilbab, iaitu pakaian yang lebarnya semacam baju kurung untuk dipakai oleh kaum wanita bagi menutupi tubuh badannya. Syeikh Dr Yusof Al-Qaradawi menerangkan "Sebahagian perempuan Jahiliah apabila keluar rumah, mereka suka menampakkan sebahagian kecantikannya, misalnya dada, leher dan rambut, sehingga mereka ini diganggu oleh laki-laki fasik (jahat) dan yang suka berzina, kemudian turunlah ayat di atas yang memerintahkan kepada orang-orang perempuan Islam untuk melabuhkan jilbabnya itu sehingga semua bahagian-bahagian tubuhnya yang boleh membawa fitnah itu tidak kelihatan. Dengan demikian secara zahirnya pula mereka itu akan dikenali sebagai wanita yang terpelihara ('afifah) serta tidak mudah diganggu oleh orang-orang yang suka kejahatan atau orang-orang munafik. Jadi jelasnya, bahawa ayat tersebut memberikan 'illah (alasan) utama perintah ini adalah kerana bimbang wanita muslimah diganggu oleh orang-orang fasik dan menjadi perhatian orang-orang yang suka berzina. Bukanlah ketakutan yang timbul dari perempuan itu sendiri atau karena tidak percaya kepada mereka, sebagaimana anggapan sebahagian orang, tetapi ia adalah kerana sebahagian wanita yang suka menampakkan perhiasannya, berjalan dengan penuh lenggang lengguk dan bicaranya dibuat-buat manja, sering menarik perhatian nafsu lelaki dan menjadikannya sasaran orang-orang yang suka berzina. (Petikan dari kitab Al-Halal wal Haram fil Islam dengan sedikit pindaan) Ayat ini juga jelas menunjukkan bahawa salah satu target utama menutup aurat yang diletakkan oleh Allah SWT adalah sebagai kaedah dan cara terbaik bagi mengelakkan wanita Islam dari diganggu dan disakiti. BANTAHAN KAUM WANITA "Eleh, tetapi hari ini ramai juga wanita bertudung yang kena rogol, malah setengahnya kena bunuh dijerut dengan tudungnya pulak, kanak-kanak pun kena rogol dan bunuh. Ini maknanya, tudung bukan lagi penyelamat la ustaz. Ha..macam mana ustaz nak jawab tu ?. Hujah balas yang selalu saya dengar bila isu ini ditimbulkan. "Pernah tak anda merasa amat marah sepanjang hidup anda ?" Tanya saya kembali. "Pernah juga ustaz..kenapa ustaz, apa kaitannya?" Bingung sekali lagi mereka nampaknya. "Biasanya bila seseorang itu sedang amat marah, sempat tak agaknya ia berfikir bahaya atau tidak tindakan yang dibuatnya sebagai contoh; ada orang yang sedang marah kerana bising tangisan kanak-kanak, maka ditendang (seperti berita yang saya baca di akhbar baru-baru ini), ditolak jatuh tangga, ditekup wajah kanak-kanak itu dengan bantal dan macam-macam lagi bagi menghilangkan kemarahan atau gangguan bising itu, setelah beberapa ketika mungkin baru seolah-olah dia tersedar, lalu cemas dan mungkin menyesal" "Demikianlah juga nafsu jahat, bila ia berada di tahap tinggi, ia tidak lagi melihat samada kepada pakaian dan umur wanita mahupun isteri orang dihadapannya, sasarannya hanya mendapatkan hajat jahatnya, kerana itulah wanita yang menutup aurat dengan sempurna serta kanak-kanak perempuan juga terancam, tanpa dapat dinafikan juga peranan vcd, laman, akhbar, majalah dan novel lucah " terang saya. "Tapi macam mana pulak ayat tadi kata tutup aurat dapat mengelakkan wanita dari disakiti ?" Balas mereka dengan penuh minat kali ini. "Jika kita lihat dengan teliti, ayat tadi sebenarnya ditujukan kepada seluruh kaum wanita. Ini bermaksud, jika sebahagian besar wanita tidak mentaatinya dan memakai pakaian seksi pula. Di ketika itu, faedah dan kebaikan dari tutup aurat bagi menjaga semua kaum wanita dari disakiti secara umum akan tergugat dariu mencapai matlamat umumnya. Sebenarnya, ayat itu nak beritahu bahawa seluruh wanita bertanggung jawab menjaga keselamatan kaum sejenisnya dengan menjaga aurat masing-masing" Jelas saya "Maka bila ada yang seksi, ini bermakna, ia sedang mengancam kaum sejenisnya yang lain dan di tempat lain kerana telah menghidupkan nafsu kebinatangan lelaki jahat yang sedang tidur" PENGALAMAN MENUMPANG KE MASJID Saya masih ingat, dalam perjalanan ke Masjid untuk menunaikan solat Jumaat di sebuah Masjid di Ibu Negara. Pejabat saya di Jalan Sultan Ismail dan pada hari tersebut saya menumpang kereta seorang rakan. Bersama kami beberapa rakan sekerja yang lain. Tiba-tiba semasa berada di lampu trafik, tiba-tiba suasana dalam kereta agak bising dengan bunyi..uiiiii..oii...peh..mengancam...dan sebagainya, diikuti dengan kata-kata : "Astaghfirullah..korang ini teruk betul la, kan ustaz ada dengan kita ini.." Kemudian "disambut dengan kata rakan di belakang, ye la..ini la yang bagus kita pergi masjid dengan ustaz, terjaga sikit" Anda tentu dapat menggagak apa yang dilihatnya? Alhamdulilllah saya tidak sempat melihat apa-apa kerana sedang membelek pelbagai mesej soalan hukum hakam tertunda yang memenuhi telefon bimbit saya. Bila saya tanya, kenapa? dengan malu-malu mereka menyalahkan sesama sendiri akibat 'gatal mata' melihat skirt-skirt pendek wanita KL, samada wanita Melayu mahupun Cina disekitar kawasan segitiga emas itu. Cuba bayangkan, perasaan lelaki-lelaki ini. Mereka dalam perjalanan ke masjid, semuanya juga telah berumah tangga, tapi nafsu masih teransang apabila didedahkan kepada permandangan seperti itu. Jahatkah mereka? "Gatal dan dah miang sangat kot orang lelaki ni, memang teruk mereka ni, tak sangka, harap suami kita tak macam ni" mungkin itulah yang akan dikatakan oleh sebahagian besar pembaca wanita sekarang ini. Tapi itulah cabaran terbesar lelaki wahai kaum wanita, iaitu ANDA, wanita dan seluruh kecantikan yang dikurniakan Allah SWT kepadanya sebagai ujian, ia disebutkan oleh Allah SWT : زين للناس حب الشهوات من النساء والبنين .. "Dihiaskan (diuji) bagi manusia itu, nafsu syahwat dan keinginan serta kecintaan kepada wanita, anak-anak, harta..." Ayat ini dengan jelas menyebut syahwat utama lelaki adalah pada wanita. Nabi SAW juga pernah bersabda : ما تركت بعدي فتنة أضر على الرجال من النساء Ertinya : "Tidak aku tinggalkan fitnah selepasku yang lebih boleh membawa mudarat kepada lelaki selain wanita" (Riwayat Al-Bukhari, 7/11, bab Zikir & Doa ) ANTARA LAWAK & HUKUM Saya juga masih ingat, sewaktu di tempat lama, rakan-rakan sepejabat sering kali apabila mereka terlihat aurat wanita sebegini akan disebut .. "tak pe ustaz kan, pandangan pertama tak berdosakan?". Sedih saya melihat sikap sebahagian umat Islam hari ini yang kerap mempermainkan hukum hakam akibat kejahilan mereka. Sebuah hadith : "Dari Jarir bin Abdullah, ia berkata: Saya bertanya kepada Rasulullah s.a. w. tentang melihat (aurat wanita) secara tiba-tiba tanpa sengaja. Maka jawab Nabi: Palingkanlah pandanganmu itu!" (Riwayat Ahmad, Muslim, Abu Daud dan Tarmizi) - Iaitu, Jangan kamu ulangi melihat untuk kedua kalinya sebagainya datang dalam hadith Nabi kepada Sayyidina Ali r.a. Apabila ia adalah sebuah hukum, maka adalah tidak harus sama sekali sesiapa juga mempermainkan apa jua berkaitan dengannya. Nabi SAW bersabda :- ان العبد ليتكلم بالكلمة ما يتبين فيها يزلّ بها إلى النار أبعد مما بين المشرق والمغرب Ertinya : " Sesungguhnya seorang hamba yang bercakap sesuatu kalimah atau ayat tanpa mengetahui implikasi dan hukum percakapannya, maka kalimah itu boleh mencampakkannya di dalam Neraka lebih sejauh antara timur dan barat" ( Riwayat Al-Bukhari, bab Hifdz al-Lisan, 11/256 , no 2988) Inilah Yang Kerap Kita Lihat, Adakah Nabi SAW Tersenyum Melihat Wanita Yang Mengaku Ummatnya Menutup Aurat Sebegini? KESILAPAN KERAP WANITA TENTANG AURAT Ketika ini, saya mengambil masa sekitar satu jam untuk ke pejabat, memandu kereta dari Puchong ke Jalan Sultan Ismail. Setiap hari, laluan jalan pergi dan pulang ini akan mempamerkan kejahilan wanita Islam hari ini tentang penutupan aurat. Di manakah kesilapan penutupan aurat wanita hari ini ?. Jawabnya seperti berikut :- KESALAHAN PERTAMA : Aurat itu adalah memakai tudung sahaja. KESALAHAN KEDUA : Bertudung tetapi ber'T-Shirt' berlengan pendek. KESALAHAN KETIGA : Bertudung tetapi baju kebarungnya terbelah kainnya. KESALAHAN KEEMPAT : Bertudung tetapi bajunya sendat, sempit dan nipis lalu memaparkan bentuk kawasan-kawasan mudah 'menggoda'. KESALAHAN KELIMA : Bertudung tetapi amat longgar dan menayangkan jambul dan hujung rambutnya. KESALAHAN KEENAM : Bertudung tetapi hanya memakainya di pejabat sahaja. Tidak di sekitar rumah, pasaraya dan sebagainya. KESALAHAN KETUJUH : Bertudung tetapi tudungnya dilempar ke belakang leher, maka terdedahlah dadanya dari ditutupi kain tudung. KESALAHAN KELAPAN : Bertudung tetapi dengan tudung yang amat nipis sehingga boleh diihat sanggul, leher, tengkuk dan dadanya. Sebahagian wanita menyangka bahawa tutup aurat tu adalah tutup rambut sahaja. Ia adalah tidak tepat sama sekali. Asasnya adalah dari firman Allah SWT: ertinya : "Hendaknya mereka itu melabuhkan tudungnya sampai ke dadanya, dan JANGANLAH KAMU MENDEDAHAKN AURAT DAN PERHIASAN KAMU KECUALI APA YANG TERZAHIR." (an-Nur: 31) Pengertian khumur (tudung), iaitu semua alat yang dapat dipakai untuk menutup kepala. Sedang apa yang disebut 'juyub' kata jama' (bentuk plural) dari kata jaibun, yaitu belahan dada yang terbuka, tidak tertutup oleh pakaian/baju. Setiap perempuan Islam wajib menutup kepalanya dengan tudung dan bahagian dadanya termasuk juga leher, sehingga semua tempat-tempat yang boleh membawa fitnah tertutup dari perkara yang memungkinkan dilihat oleh orang-orang yang jahat hatinya. Menurut Syeikh Dr Yusof Al-Qaradawi yang dimaksud perhiasan perempuan dalam ayat itu pula, iaitu apa saja yang dipakai berhias dan untuk mempercantik tubuh, baik berbentuk ciptaan asli seperti wajah, rambut dan potongan tubuh, ataupun buatan seperti pakaian, perhiasan, make-up dan sebagainya. Dalam ayat di atas Allah memerintahkan kepada orang-orang perempuan supaya menyembunyikan perhiasan tersebut dan melarang untuk dinampak-nampakkan. Allah tidak memberikan pengecualian, melainkan apa yang terzahir. Oleh karena itu para ulama kemudian berbeza pendapat tentang erti apa terzahir itu serta ukurannya. Misalnya sahabat besar Nabi seperti Ibnu Abbas r.a, ia berkata dalam menafsirkan apa yang terzahir itu adalah : celak dan cincin. Yang berpendapat seperti ini ialah sahabat Anas Bin Malik. Justeru, harus dilihat celak dan cincin wanita, bererti boleh dilihatnya juga kedua tempatnya pemakaiannya, iaitu muka dan kedua tapak tangan. Demikianlah apa yang ditegaskan oleh ulama Tabien seperti Said bin Jubair, 'Atha', Auza'i dan lain-lain. Bagaimanapun Ummul Mukminin Aisyah r.a, Qatadah dan lain-lain menisbatkan gelang sebagai perhiasan yang boleh dilihat. Dengan demikian, maka tempat letak gelang iaitu di pergelangan tangan adalah dibolehkan jika tiada fitnah. Tetapi berkenaan batasnya dari pergelangan sampai ke siku, masih diperselisihkan. Seeloknya di jauhi dari mendedahkannya. Menurut Syeikh Al-Qaradawi juga, ini tidak sama dengan make-up dan cat-cat yang biasa dipakai oleh perempuan-perempuan zaman sekarang untuk memakai gincu dan bedak merah di pipi serta kuku. Make-up ini semua termasuk berlebih-lebihan yang sangat tidak baik, yang tidak boleh dipakai kecuali di dalam rumah. Sebab perempuan-perempuan sekarang memakai itu semua di luar rumah, adalah untuk menarik perhatian laki-laki. Jadi jelas hukumnya adalah haram. Namun, kiranya sesempurna mungkin seorang muslimah harus bersungguh-sungguh untuk menyembunyikan perhiasannya, termasuk wajahnya itu sendiri kalau mungkin, demi menjaga meluasnya kerusakan dan banyaknya kefasikan di zaman kita sekarang ini. Lebih-lebih kalau perempuan tersebut mempunyai paras yang cantik yang sangat dikawatirkan akan menimbulkan fitnah. "Dan hendaknya mereka itu tidak menampak-nampakkan aurat dan perhiasannya kecuali terhadap suami atau ayahnya." (an-Nur: 31) Ini lebih diredhai di mata Rasulullah SAW Kesemua jenis berpakaian yang disebut tadi adalah diharamkan secara sepakat seluruh Ulama Islam. Pengarahan ini tertuju kepada perempuan-perempuan mu'minah, dimana mereka dilarang keras membuka atau menampakkan perhiasannya yang seharusnya disembunyikan, misalnya: perhiasan telinga (anting-anting), perhiasan rambut (sanggul); perhiasan leher (rantai), perhiasan dada (belahan dadanya) dan perhiasan kaki (betis dan gelang kaki). Semuanya ini tidak boleh dinampakkan kepada laki-laki lain. Mereka hanya boleh melihat muka dan kedua tapak tangan yang memang ada rukhsah untuk dinampakkan. Amat jelas dari dalil al-Quran dan al-Hadith bahawa Islam mengharamkan perempuan memakai pakaian yang membentuk dan nipis sehingga nampak kulitnya. Termasuk diantaranya ialah pakaian yang dapat menampakkan bahagian-bahagian tubuh, khususnya tempat-tempat yang membawa fitnah, seperti: buah dada, paha, dan sebagainya. Dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah s.a.w. bersabda: "Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat keduanya itu: (l) Kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka pakai buat memukul orang (penguasa yang kejam); (2) Perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat dan mencenderungkan orang lain kepada perbuatan maksiat, rambutnya sebesar punuk unta. Mereka ini tidak akan boleh masuk syurga, serta tidak dapat akan mencium bau syurga, padahal bau syurga itu tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian." (Riwayat Muslim) Mereka dikatakan berpakaian, karena memang mereka itu melilitkan pakaian pada tubuhnya, tetapi pada hakikatnya pakaiannya itu tidak berfungsi menutup aurat, karena itu mereka dikatakan telanjang, karena pakaiannya terlalu tipis sehingga dapat memperlihatkan kulit tubuh, seperti kebanyakan pakaian perempuan sekarang ini. ( Al-Halal Wal Haram Fil Islam, Dr Yusof Al-Qaradawi) 'Bukhtun' adalah salah satu macam daripada unta yang mempunyai kelasa (punuk) besar; rambut orang-orang perempuan seperti punuk unta tersebut karena rambutnya ditarik ke atas. Disebalik keghaiban ini, seolah-olah Rasulullah melihat apa yang terjadi di zaman sekarang ini yang kini diwujudkan dalam bentuk dandanan rambut, dengan pelbagai macam bentuk dalam salon-salon kecantikan, lebih parah pula apabila kaum lelaki pula yang bekerja di salon seperti ini Larangan Nipis Saidatina Aisyah r.a meriwayatkan, saudaranya iaitu Asma' binti Abubakar pernah masuk di rumah Nabi dengan berpakaian jarang sehingga tampak kulitnya. Kemudian baginda SAW berpaling dan mengatakan: "Hai Asma'! Sesungguhnya seorang perempuan apabila sudah haidh (cukup umurnya), tidak patut diperlihatkan tubuhnya itu, melainkan ini dan ini -- sambil ia menunjuk muka dan dua tapak tangannya." (Riwayat Abu Daud) Walaupun terdapat perawi lemah dari hadis, tetapi diperkuat dengan hadis-hadis lain yang membolehkan melihat muka dan dua tapak tangan ketika diyakini tidak akan membawa fitnah. Dr Yusof Al-Qaradawi menegaskan bahawa melihat secara normal kepada wanita atau lelaki, kepada selain aurat, selama tidak dilakukan dengan syahwat dan berulang-ulang, hukumnya adalah halal. (Al-Halal Wal Haram Fil Islam) KESALAHAN KESEMBILAN : Bertudung tetapi menaiki motor sambil menayangkan betis sepanjang jalan. Diriwayatkan dalam sebuah Hadith :- يرحم الله المتسرولات Ertinya : Allah sentiasa merahmati para wanita yang memakai seluar panjang (di sebelah dalamnya) (Riwayat Al-'Uqayli, Dar Qutni dari Abu Hurairah, Musannaf Abd Razak, no 5043; Kanzul Ummal, no 41245) . Menurut Imam Mujahid, hadith ini berlaku di satu ketika ada seorang wanita jatuh dari kenderaannya sehingga terselak kainnya di hadapan Nabi dan para sahabat, maka dengan segera Nabi SAW memalingkan wajahnya, maka para sahabat berkata dia (wanita itu) memakai seluar. Lalu sebagai respond Rasulllah SAW memuji dan menyebut hadith di atas. ( Al-Bayan wa At-Ta'rif, Ibn Hamzah al-Husyani, 3/ 252, no 1831) Berdasarkan dalil ini juga, bermakna Allah sentiasa melaknati wanita yang tiadk berseluar panjang (di sebelah dalamnya) semasa naik kenderaan. Demikian menurut kaedah Mafhum Mukhalafah di dalam ilmu Usul Fiqh. KESALAHAN KESEPULUH : Bertudung dan sempurna penutupan aurat tubuhnya tetapi memanja-manjakan suaranya ketika berinteraksi dengan lelaki. Samada menyanyi mahupun bernasyid. Tiada dakwah yag sesuai buat wanita menerusi nyanyian kerana sesaat sahaj ia berada di atas pentas dengan pakaian canggihnya, seribu mata lelaki yang memandangnya..kita tidak tahu dimanakah mata lelaki itu memandang. Suaranya yang merdu juga membuatkan lelaki yang rosak hatinya akan dibuai nafsu, walaupun penasyid wanita itu sedang mendendangkan lagu ketuhanan. Larangan ini datang dari Firman Allah SWT : "Janganlah perempuan-perempuan itu berlaku lemah dengan perkataannya, sebab akan menaruh harapan orang yang dalam hatinya ada penyakit." (al-Ahzab: 32) TUJUAN TUNTUTAN MENUTUP AURAT Berdasarkan dalil Al-Quran dan al-Hadith, amat jelas bahawa isu aurat bukanlah isu remeh dan cabang. Ia adalah termasuk dalam katergori hukum qati'e dan usul. Malah ia juga merupakan salah satu dosa utama yang amat diperjuangkan oleh Syaitan. Ini adalah kerana, dengan terbukanya aurat, maka ia boleh mencambahkan dosa-dosa lain seperti zina, mengandung anak luar nikah, bercerai suami isteri akibat curang, membunuh anak luar nikah, putusnya hubungan keluarga dan pelbagai lagi. Perihal Syaitan mensasarkan dosa 'buka aurat' ini sebagai dosa pilihan utamanya ada disebutkan dalam Al-Quran dari firman Allah ertinya :- " Maka Syaitan membisikkan fikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya yang tertutup dari mereka iaitu auratnya .." Al-A'raf : 20) Ringkasnya, antara tujuan utama diwajibkan umat Islam lelaki dan wanita untuk menutup aurat adalah :- a) Perbezaan dengan binatang. Allah SWT berfirman : " Wahai anak Adam, telah kami turunkan buat kamu pakaian yang boleh menutup aurat-aurat kamu dan untuk perhiasan" ( Al-A'raf : 26) Amat jelas dari ayat ini, penutupan aurat ditujukan kepada sesiapa sahaja yang termasuk dalam kategori anak Adam iaitu manusia. Justeru barangsiapa yang berpaling dari arahan ini, secara langsung ia menjatuhkan tahapnya selari dengan binatang yang tiada cukup kemampuan dan aqal bagi menjalankan arahan penutupan aurat. b) Agar kaum wanita tidak disakiti Ia berdasarkan ulasan yang telah saya buat sebelum ini bersandarkan firman Allah SWT dari surah Al-Ahzab ayat 59. c) Tanda atau seperti uniform kepada penganut agama Islam. Ia juga boleh difahami dari surah Azhab ayat 59 tadi apabila Allah SWT menyebut : « .. yang demikian itu lebih memastikan mereka agar dikenali (sebagai wanita Islam).. » Dari sini jelas, menunjukkan salah satu fungsi tutupan aurat juga adalah sebagai syiar diri sebagai penganut Islam. Firman Allah : « Barangsiapa yang membesarkan syiar Allah maka ia adalah dari tanda ketaqwaan hati » d) Tanda profesionalism dalam sistem pemakaian Islam. Kita dapat memerhati bagaimana 'trend' sesebuah organisasi atau restoran hebat hari ini pasti meletakkan 'dress code' tertentu bagi kakitangannya dan para tetamunya. Ia pastinya bertujuan penjagaan standard khas bagi organisasi dan restoran itu di tahap tertentu. Sebagai contoh, kita tidak akan dapat melihat individu berselipar Jepun di sebuah Persidangan Antarabangsa di PICC, Putrajaya mahupun di kalangan kakitangan PETRONAS di pejabat mereka di Menara Berkembar. Semua menjaga 'standard' berbanding Tauke kedai runcit yang tidak beruniform. Justeru, Islam adalah satu agama dan cara hidup yang profesional pastinya begitu lengkap menyediakan panduan melengkapi setiap sudut kehidupan manusia. Dari hal-hal yang sulit seperti urusan di dalam tandas hinggalah ekonomi dan kenegaraan. Walaupun demikian, Islam tidak mengarah umatnya membuat perkara yang tidak rasional, justeru, sudah tentu 'standard' pemakaian yang diletakkan ini tidak membebankan bahkan ia amat bertepatan dengan logik aqal manusia yang sihat. e) Sebagai ujian bagi manusia untuk melihat tahap ketaatan mereka kepada Allah SWT. Saya kira hal ini amat jelas, dari firman Allah ertinya : Dijadikan hidup dan mati adalah untuk menguji siapakah yang terlebih baik amalannya" (Al-Mulk : 2) DON'T JUDGE A BOOK BY ITS COVER Ungkapan ini kerap saya dengari, saya yakin anda juga mungkin kerap mendengarnya. Kata-kata dari wanita yang tidak menutup aurat yang sering mendakwa bahawa hatinya baik dan suci walaupun ia berpakaian seksi serta mendedahkan aurat. "Orang wanita bertudung pun banyak yang jahat hari ini, berzina, khalwat dan macam-macam lagi" Katanya memberi buah fikirannya. "Malah, kami juga baik, kami tak kacau orang, tak mengumpat dan buat benda-benda tak elok" tambah wanita ini lagi. Benarkah hujjah mereka?. Benarkah penampilan luaran tidak terpakai di dalam Islam ?. Ada juga yang sudah semakin 'advance' hujahnya lantas berhujjah dengan sebuah maksud hadith Nabi yang sohih iaitu : "Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh, rupa luaran dan harta kamu, tetapi melihat kepada hati dan amalan kamu" (Riwayat Muslim) Simpati bercampur kesal saya mendengar bagaimana terdapat orang yang sewenangnya berhujjah dengan hadith untuk menyokong nafsunya. Hanya digunakan Islam dalam hal yang selari dengan kehendaknya sahaja. "Seorang pekerja yang dijumpai oleh majikannya sedang bermain 'game' semasa waktu kerjanya sedangkan dokumen yang dipinta si boss masih tidak disiapkan, lalu si majikan berkata: "Macam mana kamu nak cemerlang dalam kerja kalau begini sikap kamu" Lalu jawab si pekerja : " Saya luaran je nampak main 'game' boss, tapi hati saya ikhlas dan saya kerja dengan cemerlang" Adakah anda rasa si boss boleh menerima cakap pekerjanya itu ?. Adakah Allah SWT boleh mengganggap hati seseorang itu suci dan baik dengan melanggar perintahNya ? Hakikatnya, sesuatu untuk baik dan suci mestilah ditentukan mengikut neraca Allah dan RasulNya, bukannya neraca pemikiran kita semata-mata. Jika merujuk kepada neraca Islam, Nabi SAW pernah bersabda ertinya : "Ketahuilah, bahawa di dalam diri anak Adam itu ada seketul daging, yang bila ianya baik maka baik seseorang itu, dan apabila buruk, buruklah amalan seseorang itu, ketahuilah, ia adalah hati" (Riwayat Muslim) Berdasarkan hadith ini, menurut neraca Islam kebaikan hati seseorang boleh dilihat di peringkat pertamanya dari tindak tanduknya. Ertinya, bila tindakannya sentiasa menyalahi kehendak dan hukum yang diletakkan Islam, ia adalah tanda kekotoran hatinya. Jika tindakan luarannya pula bertepatan dengan kehendak Islam, maka adalah harus ianya dianggap baik pada peringkat pertama iaitu neraca luaran orang ramai, adapun baik di peringkat kedua adalah samada hatinya bertujuan kerana Allah ata selainnya seperti sekadar menunjuk-nunjuk sahaja. Justeru, 'we can judge a book by its cover in certain cases' iaitu apabila perkara asas Islam dilanggar, maka sudah tentu 'that cover is reflecting what's inside the heart of a person'. Menghukum berdasarkan yang zahir ini bertepatan dengan hadith : إنما أنا بشر , وإنكم تختصمون إلىّ , ولعلّ بعضكم أن يكون ألحن بحجته من بعض , فأقضي بنحو ما أسمع , فمن قضيت له من حق أخيه شيئاَ فلا يأخذه , فإنما أقطع له قطعة من النار Ertinya : Sesungguhnya aku hanya manusia, dan kamu sentiasa membawa kes pertikaian untuk di selesaikan olehku, dan mungkin sebahagian kami lebih cekap berhujjah dari sebahagian lainnya, maka aku telah memutuskan hukuman berdasarkan apa yang kudengari sahaja. Barangsiapa yang telah ku jatuhi hukuman dan hukuman itu mengambil hak yang lain (akibat kurang cekap pihak yang benar dalam berhujjah), maka jangalah kamu mengambilnya, sesungguhnya ia bakal menjadi sepotong api neraka" (Riwayat Abu Daud, Tirmidzi dan lain-lain ; Rujuk Naylul Awtar, 8/632, no 3920 ) Hadith ini dengan jelas menunjukkan seorang hakim dalam Islam akan membuat hukum berdasarkan info dan bukti zahir yang diberikan. Demikian juga dalam kes penutupan aurat, tanpa menutupnya adalah tanda keingkaran hati terhadap arahan Allah. Mana mungkin hati begini boleh dianggap baik oleh Islam. Kaum wanita perlu menyedari bahawa dengan pembukaan auratnya, setiap lelaki yang melihatnya akan memperoleh dosa setiap kali ia memandang. Tetapi yang beratnya adalah si wanita bukan mendaat satu dosa bagi kesalahan itu, tetapi juga meraih setiap dosa semua lelaki yang memandangnya. Bayangkanlah berapa banyak dosa yang diperolehi hanya dengan pembukaan aurat di satu hari. Ia berdasarkan sabda Nabi SAW من سن في الإسلام سنة سيئة فعليه وزرها ووزر من عمل بها من غير أن ينقص شيئاً Ertinya : Sesiapa yang mempelopori sesuatu yang buruk, maka ke atasnya dosa dan dosa setiap orang yang membuatnya tanpa sedikit kurang pun dosanya.." ( Riwayat Ahmad dan lain-lain : Sohih ) Termasuklah dalam erti mempelopori, apabila seseorang itu mempelopori pembukaan auratnya di hari itu, yang menyebabkan lelaki melihatnya mendapat dosa. Pastinya, si wanita itu juga mendapat dosa tanpa kurang bagi setiap mata yang memandang. Adakah hati orang sebegini boleh dikira baik ? setelah gunungan dosa mengaratkan hatinya ?. Sesungguhnya Allah itu maha adil dan maha pengasih. Segeralah mendapatkan kasih sayang Allah dengan mentaatinya. Bagi yang berdegil, tiada kata yang dapat diberikan kecuali ; Yakinilah bahawa Allah itu benar, RasulNya juga benar, Syurga dan Neraka juga benar. Jika mempercayainya maka mengapa tindakan masih seolah meraguinya. ? Sekian Zaharuddin Abd Rahman zaharuddin.net Kuala Lumpur 23 Muharram 1428H 11 Feb 2007 [1 Aktualisierung]
- Uploads by IslamGottesReligion1: Was tun wir für den Islam? [1 Aktualisierung]
- allahu akbar - Social Mention: From Iran to Syria: diplomacy, not war, can bear fruit [1 Aktualisierung]
- Ummah Todays Facebook-Pinnwand: A Lion of The #Islamic_State - #Homs Mandate [1 Aktualisierung]
- Ummah Todays Facebook-Pinnwand: #Aleppo Suqoor al-Shaam announces new sub-group, Suqoor al-Ummah ! #Syria [1 Aktualisierung]
- Ummah Todays Facebook-Pinnwand: One of the checkpoints of Aleppo #ISIS #Syria [1 Aktualisierung]
- Ummah Todays Facebook-Pinnwand: #Breaking: The officers' building in Division 17th in Raqqah is the only one lef... [1 Aktualisierung]
- Ummah Todays Facebook-Pinnwand: Video: A Jabhat al-Nusrah sniper shoots Nusayri soldier in Reef #Homs http://www... [1 Aktualisierung]
- Ummah Todays Facebook-Pinnwand: [1 Aktualisierung]
- Ummah Todays Facebook-Pinnwand: Islamic Emirate Jarablos #ISIS [1 Aktualisierung]
- Ummah Todays Facebook-Pinnwand: Abu Talha al-Almani martyred according to Shaykh Hamawi. The hashtag also going... [1 Aktualisierung]
- Ummah Todays Facebook-Pinnwand: #BREAKING: Huge fires in oil refinery and its depots in #Homs [1 Aktualisierung]
- Ummah Todays Facebook-Pinnwand: One of the Muhaajiroon of #ISIS #Syria [1 Aktualisierung]
- Ummah Todays Facebook-Pinnwand: The brothers on their way to the battlefields ! May Allaah protect them ! #Syria... [1 Aktualisierung]
- Ummah Todays Facebook-Pinnwand: New Ahrar al-Shaam news report on construction of road pavement in #Halkh http:... [1 Aktualisierung]
allahu akbar - Social Mention: BERKHIDMAT PADA SUAMI (Oleh: Ustadzah Ummu Ishaq Zulfa Husein Al-Atsariyyah) Pulang dari bekerja, semestinya adalah waktu untuk beristrirahat bagi suami selaku kepala rumah tangga. Namun banyak kita jumpai fenomena di mana mereka justru masih disibukkan dengan segala macam pekerjaan rumah tangga sementara sang istri malah ngerumpi di rumah tetangga (atau istri kecapean karena bekerja di luar rumah). Bagaimana istri shalihah menyikapi hal ini? Salah satu sifat istri shalihah yang menandakan bagusnya interaksi kepada suaminya adalah BERKHIDMAT KEPADA SANG SUAMI dan membantu pekerjaannya sebatas yang ia mampu. Ia tidak akan membiarkan sang suami melayani dirinya sendiri sementara ia duduk berpangku tangan menyaksikan apa yang dilakukan suaminya. Ia merasa enggan bila suaminya sampai tersibukkan dengan pekerjaan-pekerjaan rumah, memasak, mencuci, merapikan tempat tidur, dan semisalnya, SEMENTARA IA (sebagai istrinya) MASIH MAMPU UNTUK MENANGANINYA. Sehingga tidak mengherankan bila kita mendapati seorang istri shalihah MENYIBUKKAN HARI-HARINYA DENGAN MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA SUAMINYA, mulai dari menyiapkan tempat tidurnya, makan dan minumnya, pakaiannya, dan kebutuhan suami lainnya. Semua dilakukan dengan penuh kerelaan dan kelapangan hati disertai niat ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan sungguh ini merupakan bentuk perbuatan ihsannya kepada suami, yang diharapkan darinya ia akan beroleh kebaikan. Berkhidmat kepada suami ini telah dilakukan oleh wanita-wanita utama lagi mulia dari kalangan shahabiyyah, seperti yang dilakukan Asma' bintu Abi Bakar Ash-Shiddiq radhiYallahu 'anhuma yang berkhidmat kepada Az-Zubair ibnul Awwam radhiYallahu 'anhu, suaminya. Ia mengurusi hewan tunggangan suaminya, memberi makan dan minum kudanya, menjahit dan menambal embernya, serta mengadon tepung untuk membuat kue. Ia yang memikul biji-bijian dari tanah milik suaminya sementara jarak tempat tinggalnya dengan tanah tersebut sekitar 2/3 farsakh (1 farsakh kurang lebih 8 km atau 3,5 miL)." (HR. Bukhari no. 5224 dan Muslim no. 2182) Demikian pula khidmatnya Fathimah bintu Rasulillah Shallallahu 'alaihi wa sallam di rumah suaminya, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu, SAMPAI-SAMPAI KEDUA TANGANNYA LECET KARENA MENGGILING GANDUM. Ketika Fathimah datang ke tempat ayahnya untuk MEMINTA SEORANG PEMBANTU, sang ayah yang mulia memberikan bimbingan kepada yang LEBIH BAIK: أَلاَ أَدُلُّكُماَ عَلَى ماَ هُوَ خَيْرٌ لَكُماَ مِنْ خاَدِمٍ؟ إِذَا أَوَيْتُماَ إِلَى فِرَاشِكُماَ أَوْ أَخَذْتُماَ مَضاَجِعَكُماَ فَكَبَّرَا أًَرْبَعاً وَثَلاَثِيْنَ وَسَبَّحاَ ثَلاَثاً وَثَلاَثِيْنَ وَحَمِّدَا ثَلاَثاً وَثَلاثِيْنَ، فَهَذَا خَيْرٌ لَكُماَ مِنْ خاَدِمٍ "Maukah aku tunjukkan kepada kalian berdua apa yang lebih baik bagi kalian daripada seorang pembantu? Apabila kalian mendatangi tempat tidur kalian atau ingin berbaring, bacalah Allahu Akbar 34 kali, Subhanallah 33 kali, dan Alhamdulillah 33 kali. Ini lebih baik bagi kalian daripada seorang pembantu." (HR. Al-Bukhari no. 6318 dan Muslim no. 2727) Shahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhu, menikahi seorang janda untuk berkhidmat padanya dengan mengurusi saudara-saudara perempuannya yang masih kecil. Jabir berkisah: "Ayahku meninggal dan ia meninggalkan 7 atau 9 anak perempuan. Maka aku pun menikahi seorang janda. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya padaku: تَزَوَّجْتَ ياَ جاَبِر؟ فَقُلْتُ: نَعَمْ. فَقاَلَ: بِكْرًا أَمْ ثَيِّباً؟ قُلْتُ: بَلْ ثَيِّباً. قاَلَ: فَهَلاَّ جاَرِيَةً تُلاَعِبُهاَ وَتُلاَعِبُكَ، وَتُضاَحِكُهاَ وَتُضاَحِكُكَ؟ قاَلَ فَقُلْتُ لَهُ: إِنَّ عَبْدَ اللهِ هَلَكَ وَ تَرَكَ بَناَتٍ، وَإِنِّي كَرِهْتُ أَنْ أَجِيْئَهُنَّ بِمِثْلِهِنَّ، فَتَزَوَّجْتُ امْرَأَةً تَقُوْمُ عَلَيْهِنَّ وَتُصْلِحُهُنَّ. فَقاَلَ: باَرَكَ اللهُ لَكَ، أَوْ قاَلَ: خَيْرًا "Apakah engkau sudah menikah, wahai Jabir?" "Sudah," jawabku. "Dengan gadis atau janda?" tanya beliau. "Dengan janda," jawabku. "Mengapa engkau tidak menikah dengan gadis, sehingga engkau bisa bermain-main dengannya dan ia bermain-main denganmu. Dan engkau bisa tertawa bersamanya dan ia bisa tertawa bersamamu?" tanya beliau. "Ayahku, Abdullah, meninggal dan ia meninggalkan anak-anak perempuan dan aku tidak suka mendatangkan di tengah-tengah mereka wanita yang sama dengan mereka. Maka aku pun menikahi seorang wanita YANG BISA MENGURUSI dan MERAWAT MEREKA," jawabku. Beliau berkata: "Semoga Allah memberkahimu," atau beliau berkata: "Semoga kebaikan bagimu." (HR. Al-Bukhari no. 5367 dan Muslim no. 1466) Hushain bin Mihshan berkata: "Bibiku berkisah padaku, ia berkata: "Aku pernah mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam karena suatu kebutuhan, beliau bertanya: أَيْ هذِهِ! أَذَاتُ بَعْلٍ؟ قُلْتُ: نَعَم. قاَلَ: كَيْفَ أَنْتِ لَهُ؟ قُلْتُ: ماَ آلُوْهُ إِلاَّ ماَ عَجَزْتُ عَنْهُ. قاَلَ: فَانْظُرِيْ أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ، فَإِنَّماَ هُوَ جَنَّتُكَ وَناَرُكَ "Wahai wanita, apakah engkau telah bersuami?" "Iya," jawabku. "Bagaimana engkau terhadap suamimu?" tanya beliau. "Aku tidak mengurang-ngurangi dalam mentaatinya dan berkhidmat padanya, kecuali apa yang aku tidak mampu menunaikannya," jawabku. "Lihatlah (perhatikanlah) di mana keberadaanmu (sikapmu) terhadap suamimu, karena dia adalah Surga dan Nerakamu," sabda beliau. (HR. Ibnu Abi Syaibah dan selainnya, dishahihkan sanadnya oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Adabuz Zifaf, hal. 179) Namun di sisi lain, SUAMI YANG BAIK tentunya TIDAK MEMBEBANI ISTRINYA dengan pekerjaan yang tidak mampu dipikul (istri)nya. Bahkan ia melihat dan memperhatikan keberadaan istrinya kapan sekiranya ia butuh bantuan. Adalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam gambaran suami yang terbaik. Di tengah KESIBUKAN MENGURUSI UMAT dan DAKWAH di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala, beliau MENYEMPATKAN MEMBANTU KELUARGANYA dan MENGERJAKAN APA YANG BISA BELIAU KERJAKAN UNTUK DIRINYA SENDIRI tanpa membebankan kepada istrinya, sebagaimana diberitakan istri beliau, Aisyah radhiallahu 'anha ketika Al-Aswad bin Yazid bertanya kepadanya: ماَ كاَنَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصْنَعُ فِي الْبَيْتِ؟ قاَلَتْ: كاَنَ يَكُوْنُ فِيْ مِهْنَةِ أَهْلِهِ –تَعْنِي خِدْمَةَ أَهْلِهِ- فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ خَرَجَ إِلَى الصَّلاَةِ "Apa yang biasa dilakukan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam di dalam rumah?" Aisyah radhiallahu 'anha menjawab: "Beliau biasa membantu pekerjaan istrinya. Bila tiba waktu shalat, beliau pun keluar untuk mengerjakan shalat." (HR. Al-Bukhari no. 676, 5363) Dalam riwayat lain, Aisyah radhiallahu 'anha menyebutkan pekerjaan yang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam lakukan di rumahnya: ماَ يَصْنَعُ أَحَدُكُمْ فِيْ بَيْتِهِ، يَخْصِفُ النَّعْلَ وَيَرْقَعُ الثَّوْبَ وَيُخِيْطُ "Beliau mengerjakan apa yang biasa dikerjakan salah seorang kalian di rumahnya. Beliau menambal sandalnya, menambal bajunya, dan menjahitnya." (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 540, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Shahih Al-Adabil Mufrad no. 419 dan Al-Misykat no. 5822) كاَنَ بَشَرًا مِنَ الْبَشَرِ، يَفْلِي ثَوْبَهُ وَيَحْلُبُ شاَتَهُ "Beliau manusia biasa. Beliau menambal pakaiannya dan memeras susu kambingnya." (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 541, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Shahih Al-Adabil Mufrad no. 420 dan Ash-Shahihah 671) Wallahu ta'ala a'lam bish-shawab. Sumber: menikahsunnah.wordpress.com/2007/06/20/berkhidmat-pada-suami/ Semoga Allah Ta'ala mudahkan keluarga muslim untuk mewujudkan keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah.... Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 02:32AM
allahu akbar - Social Mention
BERKHIDMAT PADA SUAMI (Oleh: Ustadzah Ummu Ishaq Zulfa Husein Al-Atsariyyah) Pulang dari bekerja, semestinya adalah waktu untuk beristrirahat bagi suami selaku kepala rumah tangga. Namun banyak kita jumpai fenomena di mana mereka justru masih disibukkan dengan segala macam pekerjaan rumah tangga sementara sang istri malah ngerumpi di rumah tetangga (atau istri kecapean karena bekerja di luar rumah). Bagaimana istri shalihah menyikapi hal ini? Salah satu sifat istri shalihah yang menandakan bagusnya interaksi kepada suaminya adalah BERKHIDMAT KEPADA SANG SUAMI dan membantu pekerjaannya sebatas yang ia mampu. Ia tidak akan membiarkan sang suami melayani dirinya sendiri sementara ia duduk berpangku tangan menyaksikan apa yang dilakukan suaminya. Ia merasa enggan bila suaminya sampai tersibukkan dengan pekerjaan-pekerjaan rumah, memasak, mencuci, merapikan tempat tidur, dan semisalnya, SEMENTARA IA (sebagai istrinya) MASIH MAMPU UNTUK MENANGANINYA. Sehingga tidak mengherankan bila kita mendapati seorang istri shalihah MENYIBUKKAN HARI-HARINYA DENGAN MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA SUAMINYA, mulai dari menyiapkan tempat tidurnya, makan dan minumnya, pakaiannya, dan kebutuhan suami lainnya. Semua dilakukan dengan penuh kerelaan dan kelapangan hati disertai niat ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan sungguh ini merupakan bentuk perbuatan ihsannya kepada suami, yang diharapkan darinya ia akan beroleh kebaikan. Berkhidmat kepada suami ini telah dilakukan oleh wanita-wanita utama lagi mulia dari kalangan shahabiyyah, seperti yang dilakukan Asma' bintu Abi Bakar Ash-Shiddiq radhiYallahu 'anhuma yang berkhidmat kepada Az-Zubair ibnul Awwam radhiYallahu 'anhu, suaminya. Ia mengurusi hewan tunggangan suaminya, memberi makan dan minum kudanya, menjahit dan menambal embernya, serta mengadon tepung untuk membuat kue. Ia yang memikul biji-bijian dari tanah milik suaminya sementara jarak tempat tinggalnya dengan tanah tersebut sekitar 2/3 farsakh (1 farsakh kurang lebih 8 km atau 3,5 miL)." (HR. Bukhari no. 5224 dan Muslim no. 2182) Demikian pula khidmatnya Fathimah bintu Rasulillah Shallallahu 'alaihi wa sallam di rumah suaminya, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu, SAMPAI-SAMPAI KEDUA TANGANNYA LECET KARENA MENGGILING GANDUM. Ketika Fathimah datang ke tempat ayahnya untuk MEMINTA SEORANG PEMBANTU, sang ayah yang mulia memberikan bimbingan kepada yang LEBIH BAIK: أَلاَ أَدُلُّكُماَ عَلَى ماَ هُوَ خَيْرٌ لَكُماَ مِنْ خاَدِمٍ؟ إِذَا أَوَيْتُماَ إِلَى فِرَاشِكُماَ أَوْ أَخَذْتُماَ مَضاَجِعَكُماَ فَكَبَّرَا أًَرْبَعاً وَثَلاَثِيْنَ وَسَبَّحاَ ثَلاَثاً وَثَلاَثِيْنَ وَحَمِّدَا ثَلاَثاً وَثَلاثِيْنَ، فَهَذَا خَيْرٌ لَكُماَ مِنْ خاَدِمٍ "Maukah aku tunjukkan kepada kalian berdua apa yang lebih baik bagi kalian daripada seorang pembantu? Apabila kalian mendatangi tempat tidur kalian atau ingin berbaring, bacalah Allahu Akbar 34 kali, Subhanallah 33 kali, dan Alhamdulillah 33 kali. Ini lebih baik bagi kalian daripada seorang pembantu." (HR. Al-Bukhari no. 6318 dan Muslim no. 2727) Shahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhu, menikahi seorang janda untuk berkhidmat padanya dengan mengurusi saudara-saudara perempuannya yang masih kecil. Jabir berkisah: "Ayahku meninggal dan ia meninggalkan 7 atau 9 anak perempuan. Maka aku pun menikahi seorang janda. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya padaku: تَزَوَّجْتَ ياَ جاَبِر؟ فَقُلْتُ: نَعَمْ. فَقاَلَ: بِكْرًا أَمْ ثَيِّباً؟ قُلْتُ: بَلْ ثَيِّباً. قاَلَ: فَهَلاَّ جاَرِيَةً تُلاَعِبُهاَ وَتُلاَعِبُكَ، وَتُضاَحِكُهاَ وَتُضاَحِكُكَ؟ قاَلَ فَقُلْتُ لَهُ: إِنَّ عَبْدَ اللهِ هَلَكَ وَ تَرَكَ بَناَتٍ، وَإِنِّي كَرِهْتُ أَنْ أَجِيْئَهُنَّ بِمِثْلِهِنَّ، فَتَزَوَّجْتُ امْرَأَةً تَقُوْمُ عَلَيْهِنَّ وَتُصْلِحُهُنَّ. فَقاَلَ: باَرَكَ اللهُ لَكَ، أَوْ قاَلَ: خَيْرًا "Apakah engkau sudah menikah, wahai Jabir?" "Sudah," jawabku. "Dengan gadis atau janda?" tanya beliau. "Dengan janda," jawabku. "Mengapa engkau tidak menikah dengan gadis, sehingga engkau bisa bermain-main dengannya dan ia bermain-main denganmu. Dan engkau bisa tertawa bersamanya dan ia bisa tertawa bersamamu?" tanya beliau. "Ayahku, Abdullah, meninggal dan ia meninggalkan anak-anak perempuan dan aku tidak suka mendatangkan di tengah-tengah mereka wanita yang sama dengan mereka. Maka aku pun menikahi seorang wanita YANG BISA MENGURUSI dan MERAWAT MEREKA," jawabku. Beliau berkata: "Semoga Allah memberkahimu," atau beliau berkata: "Semoga kebaikan bagimu." (HR. Al-Bukhari no. 5367 dan Muslim no. 1466) Hushain bin Mihshan berkata: "Bibiku berkisah padaku, ia berkata: "Aku pernah mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam karena suatu kebutuhan, beliau bertanya: أَيْ هذِهِ! أَذَاتُ بَعْلٍ؟ قُلْتُ: نَعَم. قاَلَ: كَيْفَ أَنْتِ لَهُ؟ قُلْتُ: ماَ آلُوْهُ إِلاَّ ماَ عَجَزْتُ عَنْهُ. قاَلَ: فَانْظُرِيْ أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ، فَإِنَّماَ هُوَ جَنَّتُكَ وَناَرُكَ "Wahai wanita, apakah engkau telah bersuami?" "Iya," jawabku. "Bagaimana engkau terhadap suamimu?" tanya beliau. "Aku tidak mengurang-ngurangi dalam mentaatinya dan berkhidmat padanya, kecuali apa yang aku tidak mampu menunaikannya," jawabku. "Lihatlah (perhatikanlah) di mana keberadaanmu (sikapmu) terhadap suamimu, karena dia adalah Surga dan Nerakamu," sabda beliau. (HR. Ibnu Abi Syaibah dan selainnya, dishahihkan sanadnya oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Adabuz Zifaf, hal. 179) Namun di sisi lain, SUAMI YANG BAIK tentunya TIDAK MEMBEBANI ISTRINYA dengan pekerjaan yang tidak mampu dipikul (istri)nya. Bahkan ia melihat dan memperhatikan keberadaan istrinya kapan sekiranya ia butuh bantuan. Adalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam gambaran suami yang terbaik. Di tengah KESIBUKAN MENGURUSI UMAT dan DAKWAH di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala, beliau MENYEMPATKAN MEMBANTU KELUARGANYA dan MENGERJAKAN APA YANG BISA BELIAU KERJAKAN UNTUK DIRINYA SENDIRI tanpa membebankan kepada istrinya, sebagaimana diberitakan istri beliau, Aisyah radhiallahu 'anha ketika Al-Aswad bin Yazid bertanya kepadanya: ماَ كاَنَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصْنَعُ فِي الْبَيْتِ؟ قاَلَتْ: كاَنَ يَكُوْنُ فِيْ مِهْنَةِ أَهْلِهِ –تَعْنِي خِدْمَةَ أَهْلِهِ- فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ خَرَجَ إِلَى الصَّلاَةِ "Apa yang biasa dilakukan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam di dalam rumah?" Aisyah radhiallahu 'anha menjawab: "Beliau biasa membantu pekerjaan istrinya. Bila tiba waktu shalat, beliau pun keluar untuk mengerjakan shalat." (HR. Al-Bukhari no. 676, 5363) Dalam riwayat lain, Aisyah radhiallahu 'anha menyebutkan pekerjaan yang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam lakukan di rumahnya: ماَ يَصْنَعُ أَحَدُكُمْ فِيْ بَيْتِهِ، يَخْصِفُ النَّعْلَ وَيَرْقَعُ الثَّوْبَ وَيُخِيْطُ "Beliau mengerjakan apa yang biasa dikerjakan salah seorang kalian di rumahnya. Beliau menambal sandalnya, menambal bajunya, dan menjahitnya." (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 540, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Shahih Al-Adabil Mufrad no. 419 dan Al-Misykat no. 5822) كاَنَ بَشَرًا مِنَ الْبَشَرِ، يَفْلِي ثَوْبَهُ وَيَحْلُبُ شاَتَهُ "Beliau manusia biasa. Beliau menambal pakaiannya dan memeras susu kambingnya." (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 541, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Shahih Al-Adabil Mufrad no. 420 dan Ash-Shahihah 671) Wallahu ta'ala a'lam bish-shawab. Sumber: menikahsunnah.wordpress.com/2007/06/20/berkhidmat-pada-suami/ Semoga Allah Ta'ala mudahkan keluarga muslim untuk mewujudkan keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah....
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100001070443107&v=wall&story_fbid=618658221513187
Nov 21st 2013, 02:26
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/DSHycW
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 05:14PM
Islam Quran Sunnes Facebook-Pinnwand
Islam Quran Sunnes Facebook-Pinnwand
Səhih Hekayələr: CƏNNƏT BAZARI.
Əbu Hüreyrədən (Allah ondan razı olsun!) belə d...
http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=614053645296528&id=281159535252609
Nov 21st 2013, 16:57
Səhih Hekayələr: CƏNNƏT BAZARI.
Əbu Hüreyrədən (Allah ondan razı olsun!) belə deməsi rəvayət olunur: "Rəsulallahın (s) mənə söylədiyinə görə Cənnət əhli Cənnətə daxil olsa, öz əməlləri sayəsində ora daxil olacaqlar. Sonra hər cümə günü onlara Rəblərinin hüzuruna çıxmaq imkanı veriləcəkdir. Bu zaman Allah onlara Öz ərşini göstərəcək, Cənnət bağçalarından biri onların qarşısına çıxarılacaqdır. Bundan sonra Allahın görüşünə gələnlər üçün nurdan, qızıldan və gümüşdən minbərlər qoyulacaq, onların təbəqəcə ən aşağıda olanları isə müşk və kafurdan olan qumsal təpələr üzərində əyləşəcək və kürsü sahiblərinin yerinin onların yerindən daha yaxşı olduqlarını görməyəcəklər". Əbu Hüreyrə deyir: "Mən bu məqamda Rəsulallahdan (s):
– Ya Rəsulallah, biz də Rəbbimizi görəcəyikmi? – deyə soruşdum, o da belə cavab verdi:
– Bəli, məgər siz bədr (1)gecəsi günəşlə ayı görməyə şəkk edirsiniz? Biz:– Xeyr, – deyə cavab verdik. Rəsulallah (s) davam etdi: "Elə isə Rəbbinizi görməyə də şübhə ilə yanaşmayın. Həmin məclisdə elə bir kişi qalmayacaq ki, Allah onunla pərdəsiz və heç bir tərcüməçisiz ünsiyyətdə olmasın. Hətta Allah onlardan birinə deyəcəkdir:
– Ay filankəsin oğlu filankəs! Filan günü xatırlayırsanmı?
Bu zaman onun dünyada tutduğu pis işlərdən bəziləri onun gözləri önünə gətiriləcək və qul acizanə bir tərzdə:
– Ya Rəbb, Məgər sən məni bağışlamadınmı? – deyə Rəbbinə müraciət edəcəkdir. Allah da:
– Əlbəttə, bağışlamışdım. Elə mənim məğfirətimin genişliyi səni bu yerə gətirib çıxarmışdır, – deyə cavab verəcəkdir. Elə bu arada onların üzərini bir bulud alacaqdır və bu buluddan elə bir ətir yağacaq ki, orada olanlar heç vaxt onun qoxusu kimi ikinci bir qoxu duymamış olacaqlar. Bu zaman Ulu Tanrımız bəndələrinə deyəcəkdir: "Qalxın! Mənim sizlər üçün Öz səxavətimdən bir pay olaraq hazırladığım nemətlərə doğru gedin və istədiyinizi götürün!" Biz hər tərəfdən mələklərin dövrəyə aldığı bir bazara gələcəyik. Orada elə nemətlər olacaq ki, heç vaxt nə gözlər onları görmüş, nə qulaqlar onlar haqda duymuş, nə də beyinlər bu barədə düşünmüşdür. Onlar nə satılacaq, nə də alınacaqdır. Bizə ürəyimizdən keçənlər veriləcəkdir. Bu bazarda Cənnət əhli bir-biri ilə qarşılaşacaqdır. Yüksək qatda olan kişi özündən aşağı qatda yer alanla qarşılaşdığı zaman onun əynindəki libası görər-görməz diksinəcək və son dərəcə heyran olacaqdır. Onunla söhbətini yekunlaşdırmamış qarşısındakı aşağı qatın sakininin ondan daha gözəl və üstün olduğunu düşünəcəkdir. Bu da ona görədir ki, orada heç kəs aşağı qatda olduğuna görə üzülməməlidir. Sonra evlərimizə qayıdacağıq. Qapıda xanımlarımız bizi qarşılarkən təəccüblə: "Salam, xoş gəldin. Amma getdiyindən daha gözəl bir vəziyyətdə qayıtdın" – deyəcəklər. Biz də belə cavab verəcəyik: "Biz bu gün Cabbar olan Rəbbimizlə bir yerdə olmuşuq [Onun hüzurunda Onunla həmsöhbət olmuşuq]. Ona görə də bu cür dönməyə haqqımız da var".
(1)Burada ayın tam çıxdığı gecə nəzərdə tutulur.
-------------
PEYĞƏMBƏRİN (S) DİLİNDƏN ÇIXAN
SƏHİH RƏVAYƏTLƏR
YUSİF ƏLİ BƏDYƏVİ
(Ərəb dilindən tərcümə edən: Rəsul Ömərov)
--------
#AbuTariq
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/DGXdmj
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 09:05PM
jihad - Social Mention
10 JENIS MAYAT YANG TIDAK AKAN BUSUK DI DALAM KUBUR Disebutkan oleh hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bahwa sepuluh orang yang mayatnya TIDAK BUSUK dan TIDAK REPUT dan akan bangkit dalam keadaan tubuh asal pada hari Kiamat : 1). Para Nabi-Nabi 2). Para Ahli Jihad Fisabilillah 3). Para Alim Ulama menegakkan kalimah ALLAH. 4). Para Syuhada sentiasa memperjuangkan Islam. 5). Para Penghafal Al-Qur'an dan beramal dengan Al-Qur'an. 6). Imam atau Pemimpin yang Adil dalam menegak Syariat Allah. 7). Tukang Adzan yang tidak meminta habuan. 8. Wanita yang mati semasa melahirkan anak serta sentiasa taat pada perintah Allah. 9). Orang mati dibunuh atau dianiaya karena mempertahan Maruah dan Agama. 10). Orang yang mati di siang hari atau di malam Jum'at jika mereka itu dari kalangan orang yang beriman yang sentiasa menjaga hukum agama semasa hidup di atas dunia. (HR. Bukhari Muslim) Subhanallah Ya Allah matikanlah seluruh umat muslim dalam keadaan khusnul Khotimah. Aamiin _______________________
http://www.facebook.com/permalink.php?id=513190038733096&v=wall&story_fbid=647649028620529
Nov 20th 2013, 20:58
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/knvV6y
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 23 06:05PM
Haram Bruder, Harams Facebook-Pinnwand
Haram Bruder, Harams Facebook-Pinnwand
Es treffen sich drei Leute. Einer hat einen extrem kurzen Arm, der andere einen...
http://www.facebook.com/HaramBruderHaram/posts/767936229898705
Nov 23rd 2013, 17:15
Es treffen sich drei Leute. Einer hat einen extrem kurzen Arm, der andere einen extrem kurzen Fuß und der andere meint er hat den kleinsten Penis.
Kurzerhand gehen sie zu Guiness Worldrecords und möchten ihre Rekorde eintragen lassen.
Kommt der erste wieder und hat den Rekord.
Kommt der zweite wieder und hat den Rekord.
Der dritte kommt ganz enttäuscht zurück und flucht: "Who the fuck is Justin Bieber?"
Hahaha :).
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/9pm/HxzLTL
islam fatwa - Social Mention: LUPUS AL-QURAN IKUT SYARIAH Pusat Pelupusan Percetakan Saufi kendali usaha musnah al-Quran, buku teks, surah Yassin dan risalah mengandungi petikan ayat suci DIRIWAYATKAN, seorang sahabat menjumpai al-Quran, menyapukan wangian padanya dan menyimpan di tempat tinggi. Bagi sahabat itu, Allah janjikan syurga. Begitu juga Saidina Umar yang terjumpa keratan al-Quran lalu diambil dan diciumnya, Allah memberikan pahala. Inilah kebesaran untuk mereka yang menjaga serta mengagungkan kalimah Allah yang diwahyukan kepada rasul-Nya, Muhammad SAW, menjadi petunjuk kepada umat sekalian alam, tidak kira bagaimana cara dilakukan. Malangnya, tidak ramai yang tahu cara tepat untuk melupuskan kitab suci ini. Kejahilan ramai inilah yang turut mendorong sebuah syarikat tempatan iaitu penerbitan Al-Quran Mushaf Uthmani, Percetakan Saufi menawarkan khidmat pelupusan al-Quran menerusi Pusat Pelupusan Ayat Al-Quran Percetakan Saufi di Batu 10 Cheras, Kajang, Selangor. Malah, pengalaman Pengerusi Percetakan Saufi, Rahmat Mahdan, menyaksikan sendiri naskhah al-Quran dilonggokkan bersama buku lain di pusat pengumpulan barangan kitar semula miliki bukan Islam, menjadi antara titik tolak kewujudan syarikat itu pada 2008. "Terkejut dan sedih apabila melihat al-Quran dibiarkan bersepah di pusat kitar semula dan ini menyedarkan saya mungkin ramai tidak tahu bagaimana hendak melupuskan al-Quran. Orang dulu akan bakar tetapi timbul juga persoalan selepas dibakar nak buat macam mana pula? "Jika ditanam, perlu dipastikan tempat itu tidak di langkah atau abu hendaklah ditaburkan ke laut. Itu yang terlintas di hati saya untuk membantu mereka yang ingin melupuskan al-Quran terutama yang sudah lama dan koyak. "Selain itu, saya ingin pastikan keagungan ayat Allah dipelihara dan cara saya ialah menyediakan kemudahan mengumpul dan membakar al-Quran supaya umat Islam tidak lagi membiarkan ayat al-Quran begitu saja," katanya ketika ditemui, baru-baru ini. Menurut Rahmat, pihaknya sentiasa mengalu-alukan bantuan orang ramai untuk memastikan al-Quran yang sudah buruk, tidak berkulit dan terkoyak tidak diaibkan dengan dibiarkan begitu saja. Sebagai usaha menyelamatkan serta memelihara kesucian kalimah Allah, beliau dan keluarga memulakan usaha mengumpul al-Quran, buku teks, Yasin, risalah, akhbar mengandungi surah dan cebisan al-Quran. Hatta, kad jemputan kahwin yang ada kalimah Allah turut dikumpulkan. Katanya, bahan terkumpul itu kini dibakar secara berkala menggunakan mesin insinerator dan abunya sama ada ditanam dalam telaga khas yang digali di kawasan pengumpulan dan pelupusan atau dihanyutkan di laut di Negeri Sembilan. Mesin pembakar khas untuk tujuan melupuskan barangan bercetak ayat Al-Quran mengikut prosedur dan syariat Islam iaitu secara pembakaran selaras keputusan Muzakarah Jawatankuasa Fatwa Kebangsaan ke-30 yang bersidang pada 22 Ogos 1992. Rahmat berkata, Percetakan Saufi adalah syarikat percetakan yang telah diberi lesen oleh Bahagian Kawalan Penerbitan Teks Al-Quran Kementerian Dalam Negeri (KDN) untuk membekal, mengganti dan mengambil Al-Quran lama bukan Mushaf Uthmani bagi tujuan pelupusan. Syarikatnya juga mendapat kebenaran Bahagian Pendidikan Islam, Kementerian Pelajaran untuk membekal dan memulihara ayat suci di sekolah kebangsaan dan sekolah agama di seluruh negara. Syarikat itu turut mengumpul dan melupuskan Al-Quran lama yang disalah cetak dan tidak mendapat kelulusan Lajnah Tashih Al-Quran KDN terutama yang dicetak sebelum 1990, mengandungi perkataan salah dan jika dibaca membawa maksud salah serta mendatangkan dosa. Tempat pengumpulan al-Quran di Batu 10 Jalan Cheras, Kajang, semakin hari dipenuhi al-Quran dalam pelbagai rupa, buku teks, kertas kerja, malah plet mencetak juga turut dihantar untuk dilupuskan menggunakan bahan kimia. "Kami bersedia menerima jumlah yang lebih banyak dan saya berbangga jika ada yang ingin mengikut jejak langkah Percetakan Saufi memberi khidmat sukarela ini. Ini usaha memelihara ayat suci al-Quran dan saya hanya memulakan dulu. "Jika ada pihak lain ingin membantu, itu lebih baik kerana permintaan untuk perkhidmatan ini semakin meluas. Sudah ada permintaan supaya diadakan di wilayah selatan serta utara," katanya yang sedang membangunkan mesin insinerator kedua bagi tujuan itu. Katanya, menjadi tanggungjawab umat Islam memastikan kesucian serta kesejahteraan al-Quran yang mengandungi kalam Allah itu sentiasa terpelihara dan jika sudah rosak, hendaklah dilupuskan mengikut tertib. "Inisiatif Percetakan Saufi menghasilkan mesin insinerator khas untuk membakar al-Quran yang sudah tidak boleh digunakan atau tersalah cetak sewajarnya mendapat sokongan kerana usaha ini bukan mudah, apatah lagi ia dilakukan secara sukarela. "Saya berharap kerajaan dan orang kaya membantu usaha ini kerana tanggungjawab umat Islam memelihara kesucian mukjizat Nabi Muhammad," katanya yang mengunjungi pusat pelupusan berkenaan. 'Elak cebisan, abu al-Quran dipijak, langkah' PELUPUSAN ayat suci al-Quran perlu dilakukan dengan tertib dan setiap aspek diberi perhatian teliti termasuk memastikan abu daripada bahan bakar mengandungi kalimah Allah itu tidak berterbangan, bersepah, dipijak atau dilangkah. Pengerusi Percetakan Saufi, Rahmat Mahdan, berkata proses pembakaran ayat suci al-Quran menggunakan mesin insinerator khas turut melalui peringkat percubaan dan penambahbaikan. Menurutnya, proses pembakaran al-Quran pada awalnya tidak berjaya kerana keadaan naskah al-Quran yang agak tebal. Selepas itu katanya, timbul idea untuk mencarik al-Quran termasuk kulitnya yang tebal menggunakan mesin pencarik menjadi helaian kecil yang lebih ringan serta terurai supaya lebih mudah dibakar dan menjadi abu halus. "Pada mula kami bakar naskah al-Quran terus tetapi memakan masa yang lama dan ada kalanya apabila selesai, ada yang masih tidak terbakar. Kemudian datang ilham untuk mengoyakkan helaian al-Quran terlebih dulu. Bagi memudahkan kerja, saya menghasilkan mesin pencarik yang boleh mengoyakkan kulit al-Quran serta kertas tebal menjadi helaian kecil. Kertas yang kecil lebih ringan, senang dibakar dan lebih mudah menjadi abu," katanya. Proses pembakaran dimulakan dengan meracik al-Quran menjadi helaian kecil sebelum dimasukkan ke dalam raga dan dibawa ke mesin insinerator untuk dibakar. Mesin perlu dipanaskan menggunakan gas industri selama empat jam untuk mendapat suhu 600 darjah celsius. Kertas seberat 300 kilogram dimasukkan pada satu-satu masa ke dalam insinerator melalui dua pintu iaitu pintu utama (berbentuk bulat) jika mesin masih belum panas dan pintu kedua (berbentuk empat segi tepat di bahagian sisi mesin) apabila haba semakin panas. Kepanasan ruang bakar membolehkan 100 kilogram kertas dibakar dalam masa sepuluh minit dan kemudian abu dibiarkan selama empat jam untuk sejuk sebelum dimasukkan ke dalam bekas menyimpan abu. Abu yang berterbangan semasa proses pembakaran akan ditangkap oleh mesin aliran air. Abu akan dimasukkan ke dalam plastik atau guni sebelum dihanyutkan ke laut. Pada waktu kecemasan seperti hujan lebat, abu akan dicampurkan dengan air supaya mudah larut sebelum dikebumikan menggunakan corong dalam telaga yang digali di kawasan pelupusan. Mesin insinerator boleh membakar satu setengah tan kertas pada satu masa dan proses itu memakan masa antara empat hingga lima jam. Keseluruhan proses pembakaran memakan masa lapan hingga sembilan jam termasuk untuk menyejukkan abu. Rahmat berkata, walaupun nampak mudah, proses pelupusan al-Quran melalui pembakaran itu perlu dilakukan dengan berhati hati kerana tidak ada sehelai kertas tercetak ayat al-Quran atau abu boleh dibiarkan bersepah. Katanya, pihaknya turut mengupah pekerja untuk mengasingkan kulit tebal dan kertas yang memakan masa serta tenaga kerja, begitu juga untuk mengendalikan mesin meracik bagi memudahkan pembakaran. Proses pembakaran dilakukan dua kali seminggu atau mengikut keperluan terutama apabila kertas yang sudah diracik semakin banyak. Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 02:57AM
islam fatwa - Social Mention
LUPUS AL-QURAN IKUT SYARIAH Pusat Pelupusan Percetakan Saufi kendali usaha musnah al-Quran, buku teks, surah Yassin dan risalah mengandungi petikan ayat suci DIRIWAYATKAN, seorang sahabat menjumpai al-Quran, menyapukan wangian padanya dan menyimpan di tempat tinggi. Bagi sahabat itu, Allah janjikan syurga. Begitu juga Saidina Umar yang terjumpa keratan al-Quran lalu diambil dan diciumnya, Allah memberikan pahala. Inilah kebesaran untuk mereka yang menjaga serta mengagungkan kalimah Allah yang diwahyukan kepada rasul-Nya, Muhammad SAW, menjadi petunjuk kepada umat sekalian alam, tidak kira bagaimana cara dilakukan. Malangnya, tidak ramai yang tahu cara tepat untuk melupuskan kitab suci ini. Kejahilan ramai inilah yang turut mendorong sebuah syarikat tempatan iaitu penerbitan Al-Quran Mushaf Uthmani, Percetakan Saufi menawarkan khidmat pelupusan al-Quran menerusi Pusat Pelupusan Ayat Al-Quran Percetakan Saufi di Batu 10 Cheras, Kajang, Selangor. Malah, pengalaman Pengerusi Percetakan Saufi, Rahmat Mahdan, menyaksikan sendiri naskhah al-Quran dilonggokkan bersama buku lain di pusat pengumpulan barangan kitar semula miliki bukan Islam, menjadi antara titik tolak kewujudan syarikat itu pada 2008. "Terkejut dan sedih apabila melihat al-Quran dibiarkan bersepah di pusat kitar semula dan ini menyedarkan saya mungkin ramai tidak tahu bagaimana hendak melupuskan al-Quran. Orang dulu akan bakar tetapi timbul juga persoalan selepas dibakar nak buat macam mana pula? "Jika ditanam, perlu dipastikan tempat itu tidak di langkah atau abu hendaklah ditaburkan ke laut. Itu yang terlintas di hati saya untuk membantu mereka yang ingin melupuskan al-Quran terutama yang sudah lama dan koyak. "Selain itu, saya ingin pastikan keagungan ayat Allah dipelihara dan cara saya ialah menyediakan kemudahan mengumpul dan membakar al-Quran supaya umat Islam tidak lagi membiarkan ayat al-Quran begitu saja," katanya ketika ditemui, baru-baru ini. Menurut Rahmat, pihaknya sentiasa mengalu-alukan bantuan orang ramai untuk memastikan al-Quran yang sudah buruk, tidak berkulit dan terkoyak tidak diaibkan dengan dibiarkan begitu saja. Sebagai usaha menyelamatkan serta memelihara kesucian kalimah Allah, beliau dan keluarga memulakan usaha mengumpul al-Quran, buku teks, Yasin, risalah, akhbar mengandungi surah dan cebisan al-Quran. Hatta, kad jemputan kahwin yang ada kalimah Allah turut dikumpulkan. Katanya, bahan terkumpul itu kini dibakar secara berkala menggunakan mesin insinerator dan abunya sama ada ditanam dalam telaga khas yang digali di kawasan pengumpulan dan pelupusan atau dihanyutkan di laut di Negeri Sembilan. Mesin pembakar khas untuk tujuan melupuskan barangan bercetak ayat Al-Quran mengikut prosedur dan syariat Islam iaitu secara pembakaran selaras keputusan Muzakarah Jawatankuasa Fatwa Kebangsaan ke-30 yang bersidang pada 22 Ogos 1992. Rahmat berkata, Percetakan Saufi adalah syarikat percetakan yang telah diberi lesen oleh Bahagian Kawalan Penerbitan Teks Al-Quran Kementerian Dalam Negeri (KDN) untuk membekal, mengganti dan mengambil Al-Quran lama bukan Mushaf Uthmani bagi tujuan pelupusan. Syarikatnya juga mendapat kebenaran Bahagian Pendidikan Islam, Kementerian Pelajaran untuk membekal dan memulihara ayat suci di sekolah kebangsaan dan sekolah agama di seluruh negara. Syarikat itu turut mengumpul dan melupuskan Al-Quran lama yang disalah cetak dan tidak mendapat kelulusan Lajnah Tashih Al-Quran KDN terutama yang dicetak sebelum 1990, mengandungi perkataan salah dan jika dibaca membawa maksud salah serta mendatangkan dosa. Tempat pengumpulan al-Quran di Batu 10 Jalan Cheras, Kajang, semakin hari dipenuhi al-Quran dalam pelbagai rupa, buku teks, kertas kerja, malah plet mencetak juga turut dihantar untuk dilupuskan menggunakan bahan kimia. "Kami bersedia menerima jumlah yang lebih banyak dan saya berbangga jika ada yang ingin mengikut jejak langkah Percetakan Saufi memberi khidmat sukarela ini. Ini usaha memelihara ayat suci al-Quran dan saya hanya memulakan dulu. "Jika ada pihak lain ingin membantu, itu lebih baik kerana permintaan untuk perkhidmatan ini semakin meluas. Sudah ada permintaan supaya diadakan di wilayah selatan serta utara," katanya yang sedang membangunkan mesin insinerator kedua bagi tujuan itu. Katanya, menjadi tanggungjawab umat Islam memastikan kesucian serta kesejahteraan al-Quran yang mengandungi kalam Allah itu sentiasa terpelihara dan jika sudah rosak, hendaklah dilupuskan mengikut tertib. "Inisiatif Percetakan Saufi menghasilkan mesin insinerator khas untuk membakar al-Quran yang sudah tidak boleh digunakan atau tersalah cetak sewajarnya mendapat sokongan kerana usaha ini bukan mudah, apatah lagi ia dilakukan secara sukarela. "Saya berharap kerajaan dan orang kaya membantu usaha ini kerana tanggungjawab umat Islam memelihara kesucian mukjizat Nabi Muhammad," katanya yang mengunjungi pusat pelupusan berkenaan. 'Elak cebisan, abu al-Quran dipijak, langkah' PELUPUSAN ayat suci al-Quran perlu dilakukan dengan tertib dan setiap aspek diberi perhatian teliti termasuk memastikan abu daripada bahan bakar mengandungi kalimah Allah itu tidak berterbangan, bersepah, dipijak atau dilangkah. Pengerusi Percetakan Saufi, Rahmat Mahdan, berkata proses pembakaran ayat suci al-Quran menggunakan mesin insinerator khas turut melalui peringkat percubaan dan penambahbaikan. Menurutnya, proses pembakaran al-Quran pada awalnya tidak berjaya kerana keadaan naskah al-Quran yang agak tebal. Selepas itu katanya, timbul idea untuk mencarik al-Quran termasuk kulitnya yang tebal menggunakan mesin pencarik menjadi helaian kecil yang lebih ringan serta terurai supaya lebih mudah dibakar dan menjadi abu halus. "Pada mula kami bakar naskah al-Quran terus tetapi memakan masa yang lama dan ada kalanya apabila selesai, ada yang masih tidak terbakar. Kemudian datang ilham untuk mengoyakkan helaian al-Quran terlebih dulu. Bagi memudahkan kerja, saya menghasilkan mesin pencarik yang boleh mengoyakkan kulit al-Quran serta kertas tebal menjadi helaian kecil. Kertas yang kecil lebih ringan, senang dibakar dan lebih mudah menjadi abu," katanya. Proses pembakaran dimulakan dengan meracik al-Quran menjadi helaian kecil sebelum dimasukkan ke dalam raga dan dibawa ke mesin insinerator untuk dibakar. Mesin perlu dipanaskan menggunakan gas industri selama empat jam untuk mendapat suhu 600 darjah celsius. Kertas seberat 300 kilogram dimasukkan pada satu-satu masa ke dalam insinerator melalui dua pintu iaitu pintu utama (berbentuk bulat) jika mesin masih belum panas dan pintu kedua (berbentuk empat segi tepat di bahagian sisi mesin) apabila haba semakin panas. Kepanasan ruang bakar membolehkan 100 kilogram kertas dibakar dalam masa sepuluh minit dan kemudian abu dibiarkan selama empat jam untuk sejuk sebelum dimasukkan ke dalam bekas menyimpan abu. Abu yang berterbangan semasa proses pembakaran akan ditangkap oleh mesin aliran air. Abu akan dimasukkan ke dalam plastik atau guni sebelum dihanyutkan ke laut. Pada waktu kecemasan seperti hujan lebat, abu akan dicampurkan dengan air supaya mudah larut sebelum dikebumikan menggunakan corong dalam telaga yang digali di kawasan pelupusan. Mesin insinerator boleh membakar satu setengah tan kertas pada satu masa dan proses itu memakan masa antara empat hingga lima jam. Keseluruhan proses pembakaran memakan masa lapan hingga sembilan jam termasuk untuk menyejukkan abu. Rahmat berkata, walaupun nampak mudah, proses pelupusan al-Quran melalui pembakaran itu perlu dilakukan dengan berhati hati kerana tidak ada sehelai kertas tercetak ayat al-Quran atau abu boleh dibiarkan bersepah. Katanya, pihaknya turut mengupah pekerja untuk mengasingkan kulit tebal dan kertas yang memakan masa serta tenaga kerja, begitu juga untuk mengendalikan mesin meracik bagi memudahkan pembakaran. Proses pembakaran dilakukan dua kali seminggu atau mengikut keperluan terutama apabila kertas yang sudah diracik semakin banyak.
http://www.facebook.com/permalink.php?id=274660629344292&v=wall&story_fbid=347520268724994
Nov 21st 2013, 02:01
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/1LPkFx
abu adam - Social Mention: [co-admin] Aurat : Apa Sudah Jadi ? Oleh Ust Hj Zaharuddin Hj Abd Rahman zaharuddin.net Semasa saya memberikan kuliah kepada satu kumpulan wanita yang terdiri dari golongan professional termasuk para Datin di satu daerah, ketika itu, sedang heboh isu wanita seksi ditangkap di sebuah kelab malam. Lalu timbul isu hak peribadi wanita untuk memakai apa jua pakaian yang diingininya, termasuk yang seksi. Lalu, semasa kuliah ini saya mengambil peluang bertanya kepada kumpulan wanita ini soalan mudah berikut :- "Apakah agaknya sebab wanita ingin memakai seksi dikhalayak ramai? Dengan skirt pendek, atau baju sendat dan nipis?" Ada di antara mereka mula memberikan pandangan, tetapi kerana terlampau ramai yang bercakap, saya tidak mendengar butirannya. Apabila saya meminta seorang wakil, seorang menjawab dengan yakin. " Untuk nampak cantik ustaz..." katanya sambil tersenyum malu. Saya bertanya pula : "Agaknya kepada siapa nak ditunjukkan kecantikan itu?" "Tentulah kepada kaum lelaki ustaz, kaum wanita pun iye juga.." sambungnya. "Baiklah, jika lelaki tersebut sudah tergoda dengan kecantikan tu, lalu ingin menyentuh bahagian indah yang dilihatnya boleh tak ?" Tanya saya menguji. " Isyh, ustaz ni.. tentulah tak boleh ustaz, dah kira 'sexual harassment' (gangguan seksual) tu ustaz" dengan yakin sekali hujjahnya kali ini. "Jika demikian, tidakkah para wanita merasakan, tindakan mereka yang memaparkan bahagian yang menarik di tubuh mereka itu juga merupakan gangguan seksual kepada lelaki?" Tambah saya. " Erm, macam mana tu ustaz?" Tanya mereka dengan nampak sedikit bingung sambil berkerut dahi. "Ye la, bila orang lelaki yang dah naik syahwatnya tu, kerana kecantikan peha wanita tu contohnya, mestilah terganggu syahwatnya, lalu terdetik keinginan seksualnya secara tidak terkawal" .."Kerana itu saya katakan berpakaian seksi adalah suatu bentuk gangguan seksual kepada orang lelaki di sekelilingnya" "Cuba bayangkan, kucing yang lapar diacah-acah dengan ikan 'fresh' yang digoyang-goyankan di hadapannya tentu geram kucing tu, malah silap haribulan, tentu diterkamnya muka orang yang mengacah juga" Tambah saya lagi memberi keyakinan. "Tapi perlu diingat, tak semua kucing akan terkam, hanya yang amat lapar dan liar je, demikian juga lelaki, tak semua lelaki gagal kawal nafsunya, tetapi tak dinafikan bahawa ramai juga yang gagal dan liar" "Akhirnya, kerana suasana yang tak sesuai, mungkin kerana ramai orang dan di tempat awam pula, terselamatlah wanita seksi itu dari terkaman lelaki liar tadi. Masalahnya, anak-anak perempuan kecil berumur 7 hingga 12 tahun yang mungkin menjadi mangsa tempiasan nafsu lelaki begini. Dan di ketika itu, samada wanita itu bertudung, berjubah, kanak-kanak dan sebagainya tidak lagi mampu menahan nafsu si lelaki seperti ini, asalkan suasana cukup sesuai (sunyi dan jauh dari pandangan ramai), akan dilepaskan nafsunya secara kekerasan" Terang saya dengan panjang lebar, mereka mengganguk dengan wajah serius kali ini. Lebih terangnya, sama-sama fikirkan adakah jika para wanita yakin bahawa jika anda berada di hadapan Baginda SAW hari ini, adakah Rasulullah akan tersenyum atau sebaliknya? . Jika sebaliknya, bagaimana pula peluang wanita seperti ini untuk mendapat Syafaat Nabi SAW di akhirat kelak?. Benar, mungkin sesoerang wanita itu berjaya meraih pandangan istimewa dari kaum lelaki hasil pendedahan kecantikannya yang memukau. Tapi keseronokan itu hanyalah palsu dan sementara sahaja, serta tidak menambah sebarang nilai buat kehidupan kekal di Barzakh dan Akhirat selain menambahkan tahap azab sahaja. Apa yang jelas, pakaian yang ditunjukkan oleh wanita Arab yang solehah dengan penutupan aurat yang sempurna di zaman ini sudah tentu boleh memberi sedikit info kepada kita bahawa inilah mugkin pakaian yang dipakai oleh wanita Islam di zaman Nabi serta mendapat redha dari mata dan hati baginda SAW. Tidakkah para wanita hari ini juga berminat meraih redha dari mata dan hati baginda SAW?. BENARKAH MENUTUP AURAT DAPAT MENGELAK DARI WANITA DISAKITI? Ramai wanita professional dan yang kurang didikan agama hari ini mencebik bibirnya apabila tajuk ini disebutkan, mereka tidak percaya langsung fakta yang saya sebut diatas. Malah ada yang berpendapat lelaki sengaja melakukan perkara buruk kepada wanita kerana ingin menunjukkan kekuasaannya terhadap wanita. Kerap benar saya dengar hujah ini di media massa. Hakikatnya, sebagai hamba Allah SWT dan umat Rasulullah SAW kita diajar untuk merujuk Al-Quran dan Al-Hadith bagi mendapat kepastian tentang baik buruk dan benar salahnya sesuatu perkara itu. Dalam hal ini, Allah SWT berfirman :- "Hai Nabi! Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min semua hendaklah mereka melabuhkan jilbab-jilbab mereka atas (muka-muka) mereka. Yang demikian itu lebih memastikan mereka agar dikenali (sebagai wanita Islam) supaya mereka tidak diganggu." (al-Ahzab: 59) Jilbab, iaitu pakaian yang lebarnya semacam baju kurung untuk dipakai oleh kaum wanita bagi menutupi tubuh badannya. Syeikh Dr Yusof Al-Qaradawi menerangkan "Sebahagian perempuan Jahiliah apabila keluar rumah, mereka suka menampakkan sebahagian kecantikannya, misalnya dada, leher dan rambut, sehingga mereka ini diganggu oleh laki-laki fasik (jahat) dan yang suka berzina, kemudian turunlah ayat di atas yang memerintahkan kepada orang-orang perempuan Islam untuk melabuhkan jilbabnya itu sehingga semua bahagian-bahagian tubuhnya yang boleh membawa fitnah itu tidak kelihatan. Dengan demikian secara zahirnya pula mereka itu akan dikenali sebagai wanita yang terpelihara ('afifah) serta tidak mudah diganggu oleh orang-orang yang suka kejahatan atau orang-orang munafik. Jadi jelasnya, bahawa ayat tersebut memberikan 'illah (alasan) utama perintah ini adalah kerana bimbang wanita muslimah diganggu oleh orang-orang fasik dan menjadi perhatian orang-orang yang suka berzina. Bukanlah ketakutan yang timbul dari perempuan itu sendiri atau karena tidak percaya kepada mereka, sebagaimana anggapan sebahagian orang, tetapi ia adalah kerana sebahagian wanita yang suka menampakkan perhiasannya, berjalan dengan penuh lenggang lengguk dan bicaranya dibuat-buat manja, sering menarik perhatian nafsu lelaki dan menjadikannya sasaran orang-orang yang suka berzina. (Petikan dari kitab Al-Halal wal Haram fil Islam dengan sedikit pindaan) Ayat ini juga jelas menunjukkan bahawa salah satu target utama menutup aurat yang diletakkan oleh Allah SWT adalah sebagai kaedah dan cara terbaik bagi mengelakkan wanita Islam dari diganggu dan disakiti. BANTAHAN KAUM WANITA "Eleh, tetapi hari ini ramai juga wanita bertudung yang kena rogol, malah setengahnya kena bunuh dijerut dengan tudungnya pulak, kanak-kanak pun kena rogol dan bunuh. Ini maknanya, tudung bukan lagi penyelamat la ustaz. Ha..macam mana ustaz nak jawab tu ?. Hujah balas yang selalu saya dengar bila isu ini ditimbulkan. "Pernah tak anda merasa amat marah sepanjang hidup anda ?" Tanya saya kembali. "Pernah juga ustaz..kenapa ustaz, apa kaitannya?" Bingung sekali lagi mereka nampaknya. "Biasanya bila seseorang itu sedang amat marah, sempat tak agaknya ia berfikir bahaya atau tidak tindakan yang dibuatnya sebagai contoh; ada orang yang sedang marah kerana bising tangisan kanak-kanak, maka ditendang (seperti berita yang saya baca di akhbar baru-baru ini), ditolak jatuh tangga, ditekup wajah kanak-kanak itu dengan bantal dan macam-macam lagi bagi menghilangkan kemarahan atau gangguan bising itu, setelah beberapa ketika mungkin baru seolah-olah dia tersedar, lalu cemas dan mungkin menyesal" "Demikianlah juga nafsu jahat, bila ia berada di tahap tinggi, ia tidak lagi melihat samada kepada pakaian dan umur wanita mahupun isteri orang dihadapannya, sasarannya hanya mendapatkan hajat jahatnya, kerana itulah wanita yang menutup aurat dengan sempurna serta kanak-kanak perempuan juga terancam, tanpa dapat dinafikan juga peranan vcd, laman, akhbar, majalah dan novel lucah " terang saya. "Tapi macam mana pulak ayat tadi kata tutup aurat dapat mengelakkan wanita dari disakiti ?" Balas mereka dengan penuh minat kali ini. "Jika kita lihat dengan teliti, ayat tadi sebenarnya ditujukan kepada seluruh kaum wanita. Ini bermaksud, jika sebahagian besar wanita tidak mentaatinya dan memakai pakaian seksi pula. Di ketika itu, faedah dan kebaikan dari tutup aurat bagi menjaga semua kaum wanita dari disakiti secara umum akan tergugat dariu mencapai matlamat umumnya. Sebenarnya, ayat itu nak beritahu bahawa seluruh wanita bertanggung jawab menjaga keselamatan kaum sejenisnya dengan menjaga aurat masing-masing" Jelas saya "Maka bila ada yang seksi, ini bermakna, ia sedang mengancam kaum sejenisnya yang lain dan di tempat lain kerana telah menghidupkan nafsu kebinatangan lelaki jahat yang sedang tidur" PENGALAMAN MENUMPANG KE MASJID Saya masih ingat, dalam perjalanan ke Masjid untuk menunaikan solat Jumaat di sebuah Masjid di Ibu Negara. Pejabat saya di Jalan Sultan Ismail dan pada hari tersebut saya menumpang kereta seorang rakan. Bersama kami beberapa rakan sekerja yang lain. Tiba-tiba semasa berada di lampu trafik, tiba-tiba suasana dalam kereta agak bising dengan bunyi..uiiiii..oii...peh..mengancam...dan sebagainya, diikuti dengan kata-kata : "Astaghfirullah..korang ini teruk betul la, kan ustaz ada dengan kita ini.." Kemudian "disambut dengan kata rakan di belakang, ye la..ini la yang bagus kita pergi masjid dengan ustaz, terjaga sikit" Anda tentu dapat menggagak apa yang dilihatnya? Alhamdulilllah saya tidak sempat melihat apa-apa kerana sedang membelek pelbagai mesej soalan hukum hakam tertunda yang memenuhi telefon bimbit saya. Bila saya tanya, kenapa? dengan malu-malu mereka menyalahkan sesama sendiri akibat 'gatal mata' melihat skirt-skirt pendek wanita KL, samada wanita Melayu mahupun Cina disekitar kawasan segitiga emas itu. Cuba bayangkan, perasaan lelaki-lelaki ini. Mereka dalam perjalanan ke masjid, semuanya juga telah berumah tangga, tapi nafsu masih teransang apabila didedahkan kepada permandangan seperti itu. Jahatkah mereka? "Gatal dan dah miang sangat kot orang lelaki ni, memang teruk mereka ni, tak sangka, harap suami kita tak macam ni" mungkin itulah yang akan dikatakan oleh sebahagian besar pembaca wanita sekarang ini. Tapi itulah cabaran terbesar lelaki wahai kaum wanita, iaitu ANDA, wanita dan seluruh kecantikan yang dikurniakan Allah SWT kepadanya sebagai ujian, ia disebutkan oleh Allah SWT : زين للناس حب الشهوات من النساء والبنين .. "Dihiaskan (diuji) bagi manusia itu, nafsu syahwat dan keinginan serta kecintaan kepada wanita, anak-anak, harta..." Ayat ini dengan jelas menyebut syahwat utama lelaki adalah pada wanita. Nabi SAW juga pernah bersabda : ما تركت بعدي فتنة أضر على الرجال من النساء Ertinya : "Tidak aku tinggalkan fitnah selepasku yang lebih boleh membawa mudarat kepada lelaki selain wanita" (Riwayat Al-Bukhari, 7/11, bab Zikir & Doa ) ANTARA LAWAK & HUKUM Saya juga masih ingat, sewaktu di tempat lama, rakan-rakan sepejabat sering kali apabila mereka terlihat aurat wanita sebegini akan disebut .. "tak pe ustaz kan, pandangan pertama tak berdosakan?". Sedih saya melihat sikap sebahagian umat Islam hari ini yang kerap mempermainkan hukum hakam akibat kejahilan mereka. Sebuah hadith : "Dari Jarir bin Abdullah, ia berkata: Saya bertanya kepada Rasulullah s.a. w. tentang melihat (aurat wanita) secara tiba-tiba tanpa sengaja. Maka jawab Nabi: Palingkanlah pandanganmu itu!" (Riwayat Ahmad, Muslim, Abu Daud dan Tarmizi) - Iaitu, Jangan kamu ulangi melihat untuk kedua kalinya sebagainya datang dalam hadith Nabi kepada Sayyidina Ali r.a. Apabila ia adalah sebuah hukum, maka adalah tidak harus sama sekali sesiapa juga mempermainkan apa jua berkaitan dengannya. Nabi SAW bersabda :- ان العبد ليتكلم بالكلمة ما يتبين فيها يزلّ بها إلى النار أبعد مما بين المشرق والمغرب Ertinya : " Sesungguhnya seorang hamba yang bercakap sesuatu kalimah atau ayat tanpa mengetahui implikasi dan hukum percakapannya, maka kalimah itu boleh mencampakkannya di dalam Neraka lebih sejauh antara timur dan barat" ( Riwayat Al-Bukhari, bab Hifdz al-Lisan, 11/256 , no 2988) Inilah Yang Kerap Kita Lihat, Adakah Nabi SAW Tersenyum Melihat Wanita Yang Mengaku Ummatnya Menutup Aurat Sebegini? KESILAPAN KERAP WANITA TENTANG AURAT Ketika ini, saya mengambil masa sekitar satu jam untuk ke pejabat, memandu kereta dari Puchong ke Jalan Sultan Ismail. Setiap hari, laluan jalan pergi dan pulang ini akan mempamerkan kejahilan wanita Islam hari ini tentang penutupan aurat. Di manakah kesilapan penutupan aurat wanita hari ini ?. Jawabnya seperti berikut :- KESALAHAN PERTAMA : Aurat itu adalah memakai tudung sahaja. KESALAHAN KEDUA : Bertudung tetapi ber'T-Shirt' berlengan pendek. KESALAHAN KETIGA : Bertudung tetapi baju kebarungnya terbelah kainnya. KESALAHAN KEEMPAT : Bertudung tetapi bajunya sendat, sempit dan nipis lalu memaparkan bentuk kawasan-kawasan mudah 'menggoda'. KESALAHAN KELIMA : Bertudung tetapi amat longgar dan menayangkan jambul dan hujung rambutnya. KESALAHAN KEENAM : Bertudung tetapi hanya memakainya di pejabat sahaja. Tidak di sekitar rumah, pasaraya dan sebagainya. KESALAHAN KETUJUH : Bertudung tetapi tudungnya dilempar ke belakang leher, maka terdedahlah dadanya dari ditutupi kain tudung. KESALAHAN KELAPAN : Bertudung tetapi dengan tudung yang amat nipis sehingga boleh diihat sanggul, leher, tengkuk dan dadanya. Sebahagian wanita menyangka bahawa tutup aurat tu adalah tutup rambut sahaja. Ia adalah tidak tepat sama sekali. Asasnya adalah dari firman Allah SWT: ertinya : "Hendaknya mereka itu melabuhkan tudungnya sampai ke dadanya, dan JANGANLAH KAMU MENDEDAHAKN AURAT DAN PERHIASAN KAMU KECUALI APA YANG TERZAHIR." (an-Nur: 31) Pengertian khumur (tudung), iaitu semua alat yang dapat dipakai untuk menutup kepala. Sedang apa yang disebut 'juyub' kata jama' (bentuk plural) dari kata jaibun, yaitu belahan dada yang terbuka, tidak tertutup oleh pakaian/baju. Setiap perempuan Islam wajib menutup kepalanya dengan tudung dan bahagian dadanya termasuk juga leher, sehingga semua tempat-tempat yang boleh membawa fitnah tertutup dari perkara yang memungkinkan dilihat oleh orang-orang yang jahat hatinya. Menurut Syeikh Dr Yusof Al-Qaradawi yang dimaksud perhiasan perempuan dalam ayat itu pula, iaitu apa saja yang dipakai berhias dan untuk mempercantik tubuh, baik berbentuk ciptaan asli seperti wajah, rambut dan potongan tubuh, ataupun buatan seperti pakaian, perhiasan, make-up dan sebagainya. Dalam ayat di atas Allah memerintahkan kepada orang-orang perempuan supaya menyembunyikan perhiasan tersebut dan melarang untuk dinampak-nampakkan. Allah tidak memberikan pengecualian, melainkan apa yang terzahir. Oleh karena itu para ulama kemudian berbeza pendapat tentang erti apa terzahir itu serta ukurannya. Misalnya sahabat besar Nabi seperti Ibnu Abbas r.a, ia berkata dalam menafsirkan apa yang terzahir itu adalah : celak dan cincin. Yang berpendapat seperti ini ialah sahabat Anas Bin Malik. Justeru, harus dilihat celak dan cincin wanita, bererti boleh dilihatnya juga kedua tempatnya pemakaiannya, iaitu muka dan kedua tapak tangan. Demikianlah apa yang ditegaskan oleh ulama Tabien seperti Said bin Jubair, 'Atha', Auza'i dan lain-lain. Bagaimanapun Ummul Mukminin Aisyah r.a, Qatadah dan lain-lain menisbatkan gelang sebagai perhiasan yang boleh dilihat. Dengan demikian, maka tempat letak gelang iaitu di pergelangan tangan adalah dibolehkan jika tiada fitnah. Tetapi berkenaan batasnya dari pergelangan sampai ke siku, masih diperselisihkan. Seeloknya di jauhi dari mendedahkannya. Menurut Syeikh Al-Qaradawi juga, ini tidak sama dengan make-up dan cat-cat yang biasa dipakai oleh perempuan-perempuan zaman sekarang untuk memakai gincu dan bedak merah di pipi serta kuku. Make-up ini semua termasuk berlebih-lebihan yang sangat tidak baik, yang tidak boleh dipakai kecuali di dalam rumah. Sebab perempuan-perempuan sekarang memakai itu semua di luar rumah, adalah untuk menarik perhatian laki-laki. Jadi jelas hukumnya adalah haram. Namun, kiranya sesempurna mungkin seorang muslimah harus bersungguh-sungguh untuk menyembunyikan perhiasannya, termasuk wajahnya itu sendiri kalau mungkin, demi menjaga meluasnya kerusakan dan banyaknya kefasikan di zaman kita sekarang ini. Lebih-lebih kalau perempuan tersebut mempunyai paras yang cantik yang sangat dikawatirkan akan menimbulkan fitnah. "Dan hendaknya mereka itu tidak menampak-nampakkan aurat dan perhiasannya kecuali terhadap suami atau ayahnya." (an-Nur: 31) Ini lebih diredhai di mata Rasulullah SAW Kesemua jenis berpakaian yang disebut tadi adalah diharamkan secara sepakat seluruh Ulama Islam. Pengarahan ini tertuju kepada perempuan-perempuan mu'minah, dimana mereka dilarang keras membuka atau menampakkan perhiasannya yang seharusnya disembunyikan, misalnya: perhiasan telinga (anting-anting), perhiasan rambut (sanggul); perhiasan leher (rantai), perhiasan dada (belahan dadanya) dan perhiasan kaki (betis dan gelang kaki). Semuanya ini tidak boleh dinampakkan kepada laki-laki lain. Mereka hanya boleh melihat muka dan kedua tapak tangan yang memang ada rukhsah untuk dinampakkan. Amat jelas dari dalil al-Quran dan al-Hadith bahawa Islam mengharamkan perempuan memakai pakaian yang membentuk dan nipis sehingga nampak kulitnya. Termasuk diantaranya ialah pakaian yang dapat menampakkan bahagian-bahagian tubuh, khususnya tempat-tempat yang membawa fitnah, seperti: buah dada, paha, dan sebagainya. Dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah s.a.w. bersabda: "Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat keduanya itu: (l) Kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka pakai buat memukul orang (penguasa yang kejam); (2) Perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat dan mencenderungkan orang lain kepada perbuatan maksiat, rambutnya sebesar punuk unta. Mereka ini tidak akan boleh masuk syurga, serta tidak dapat akan mencium bau syurga, padahal bau syurga itu tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian." (Riwayat Muslim) Mereka dikatakan berpakaian, karena memang mereka itu melilitkan pakaian pada tubuhnya, tetapi pada hakikatnya pakaiannya itu tidak berfungsi menutup aurat, karena itu mereka dikatakan telanjang, karena pakaiannya terlalu tipis sehingga dapat memperlihatkan kulit tubuh, seperti kebanyakan pakaian perempuan sekarang ini. ( Al-Halal Wal Haram Fil Islam, Dr Yusof Al-Qaradawi) 'Bukhtun' adalah salah satu macam daripada unta yang mempunyai kelasa (punuk) besar; rambut orang-orang perempuan seperti punuk unta tersebut karena rambutnya ditarik ke atas. Disebalik keghaiban ini, seolah-olah Rasulullah melihat apa yang terjadi di zaman sekarang ini yang kini diwujudkan dalam bentuk dandanan rambut, dengan pelbagai macam bentuk dalam salon-salon kecantikan, lebih parah pula apabila kaum lelaki pula yang bekerja di salon seperti ini Larangan Nipis Saidatina Aisyah r.a meriwayatkan, saudaranya iaitu Asma' binti Abubakar pernah masuk di rumah Nabi dengan berpakaian jarang sehingga tampak kulitnya. Kemudian baginda SAW berpaling dan mengatakan: "Hai Asma'! Sesungguhnya seorang perempuan apabila sudah haidh (cukup umurnya), tidak patut diperlihatkan tubuhnya itu, melainkan ini dan ini -- sambil ia menunjuk muka dan dua tapak tangannya." (Riwayat Abu Daud) Walaupun terdapat perawi lemah dari hadis, tetapi diperkuat dengan hadis-hadis lain yang membolehkan melihat muka dan dua tapak tangan ketika diyakini tidak akan membawa fitnah. Dr Yusof Al-Qaradawi menegaskan bahawa melihat secara normal kepada wanita atau lelaki, kepada selain aurat, selama tidak dilakukan dengan syahwat dan berulang-ulang, hukumnya adalah halal. (Al-Halal Wal Haram Fil Islam) KESALAHAN KESEMBILAN : Bertudung tetapi menaiki motor sambil menayangkan betis sepanjang jalan. Diriwayatkan dalam sebuah Hadith :- يرحم الله المتسرولات Ertinya : Allah sentiasa merahmati para wanita yang memakai seluar panjang (di sebelah dalamnya) (Riwayat Al-'Uqayli, Dar Qutni dari Abu Hurairah, Musannaf Abd Razak, no 5043; Kanzul Ummal, no 41245) . Menurut Imam Mujahid, hadith ini berlaku di satu ketika ada seorang wanita jatuh dari kenderaannya sehingga terselak kainnya di hadapan Nabi dan para sahabat, maka dengan segera Nabi SAW memalingkan wajahnya, maka para sahabat berkata dia (wanita itu) memakai seluar. Lalu sebagai respond Rasulllah SAW memuji dan menyebut hadith di atas. ( Al-Bayan wa At-Ta'rif, Ibn Hamzah al-Husyani, 3/ 252, no 1831) Berdasarkan dalil ini juga, bermakna Allah sentiasa melaknati wanita yang tiadk berseluar panjang (di sebelah dalamnya) semasa naik kenderaan. Demikian menurut kaedah Mafhum Mukhalafah di dalam ilmu Usul Fiqh. KESALAHAN KESEPULUH : Bertudung dan sempurna penutupan aurat tubuhnya tetapi memanja-manjakan suaranya ketika berinteraksi dengan lelaki. Samada menyanyi mahupun bernasyid. Tiada dakwah yag sesuai buat wanita menerusi nyanyian kerana sesaat sahaj ia berada di atas pentas dengan pakaian canggihnya, seribu mata lelaki yang memandangnya..kita tidak tahu dimanakah mata lelaki itu memandang. Suaranya yang merdu juga membuatkan lelaki yang rosak hatinya akan dibuai nafsu, walaupun penasyid wanita itu sedang mendendangkan lagu ketuhanan. Larangan ini datang dari Firman Allah SWT : "Janganlah perempuan-perempuan itu berlaku lemah dengan perkataannya, sebab akan menaruh harapan orang yang dalam hatinya ada penyakit." (al-Ahzab: 32) TUJUAN TUNTUTAN MENUTUP AURAT Berdasarkan dalil Al-Quran dan al-Hadith, amat jelas bahawa isu aurat bukanlah isu remeh dan cabang. Ia adalah termasuk dalam katergori hukum qati'e dan usul. Malah ia juga merupakan salah satu dosa utama yang amat diperjuangkan oleh Syaitan. Ini adalah kerana, dengan terbukanya aurat, maka ia boleh mencambahkan dosa-dosa lain seperti zina, mengandung anak luar nikah, bercerai suami isteri akibat curang, membunuh anak luar nikah, putusnya hubungan keluarga dan pelbagai lagi. Perihal Syaitan mensasarkan dosa 'buka aurat' ini sebagai dosa pilihan utamanya ada disebutkan dalam Al-Quran dari firman Allah ertinya :- " Maka Syaitan membisikkan fikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya yang tertutup dari mereka iaitu auratnya .." Al-A'raf : 20) Ringkasnya, antara tujuan utama diwajibkan umat Islam lelaki dan wanita untuk menutup aurat adalah :- a) Perbezaan dengan binatang. Allah SWT berfirman : " Wahai anak Adam, telah kami turunkan buat kamu pakaian yang boleh menutup aurat-aurat kamu dan untuk perhiasan" ( Al-A'raf : 26) Amat jelas dari ayat ini, penutupan aurat ditujukan kepada sesiapa sahaja yang termasuk dalam kategori anak Adam iaitu manusia. Justeru barangsiapa yang berpaling dari arahan ini, secara langsung ia menjatuhkan tahapnya selari dengan binatang yang tiada cukup kemampuan dan aqal bagi menjalankan arahan penutupan aurat. b) Agar kaum wanita tidak disakiti Ia berdasarkan ulasan yang telah saya buat sebelum ini bersandarkan firman Allah SWT dari surah Al-Ahzab ayat 59. c) Tanda atau seperti uniform kepada penganut agama Islam. Ia juga boleh difahami dari surah Azhab ayat 59 tadi apabila Allah SWT menyebut : « .. yang demikian itu lebih memastikan mereka agar dikenali (sebagai wanita Islam).. » Dari sini jelas, menunjukkan salah satu fungsi tutupan aurat juga adalah sebagai syiar diri sebagai penganut Islam. Firman Allah : « Barangsiapa yang membesarkan syiar Allah maka ia adalah dari tanda ketaqwaan hati » d) Tanda profesionalism dalam sistem pemakaian Islam. Kita dapat memerhati bagaimana 'trend' sesebuah organisasi atau restoran hebat hari ini pasti meletakkan 'dress code' tertentu bagi kakitangannya dan para tetamunya. Ia pastinya bertujuan penjagaan standard khas bagi organisasi dan restoran itu di tahap tertentu. Sebagai contoh, kita tidak akan dapat melihat individu berselipar Jepun di sebuah Persidangan Antarabangsa di PICC, Putrajaya mahupun di kalangan kakitangan PETRONAS di pejabat mereka di Menara Berkembar. Semua menjaga 'standard' berbanding Tauke kedai runcit yang tidak beruniform. Justeru, Islam adalah satu agama dan cara hidup yang profesional pastinya begitu lengkap menyediakan panduan melengkapi setiap sudut kehidupan manusia. Dari hal-hal yang sulit seperti urusan di dalam tandas hinggalah ekonomi dan kenegaraan. Walaupun demikian, Islam tidak mengarah umatnya membuat perkara yang tidak rasional, justeru, sudah tentu 'standard' pemakaian yang diletakkan ini tidak membebankan bahkan ia amat bertepatan dengan logik aqal manusia yang sihat. e) Sebagai ujian bagi manusia untuk melihat tahap ketaatan mereka kepada Allah SWT. Saya kira hal ini amat jelas, dari firman Allah ertinya : Dijadikan hidup dan mati adalah untuk menguji siapakah yang terlebih baik amalannya" (Al-Mulk : 2) DON'T JUDGE A BOOK BY ITS COVER Ungkapan ini kerap saya dengari, saya yakin anda juga mungkin kerap mendengarnya. Kata-kata dari wanita yang tidak menutup aurat yang sering mendakwa bahawa hatinya baik dan suci walaupun ia berpakaian seksi serta mendedahkan aurat. "Orang wanita bertudung pun banyak yang jahat hari ini, berzina, khalwat dan macam-macam lagi" Katanya memberi buah fikirannya. "Malah, kami juga baik, kami tak kacau orang, tak mengumpat dan buat benda-benda tak elok" tambah wanita ini lagi. Benarkah hujjah mereka?. Benarkah penampilan luaran tidak terpakai di dalam Islam ?. Ada juga yang sudah semakin 'advance' hujahnya lantas berhujjah dengan sebuah maksud hadith Nabi yang sohih iaitu : "Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh, rupa luaran dan harta kamu, tetapi melihat kepada hati dan amalan kamu" (Riwayat Muslim) Simpati bercampur kesal saya mendengar bagaimana terdapat orang yang sewenangnya berhujjah dengan hadith untuk menyokong nafsunya. Hanya digunakan Islam dalam hal yang selari dengan kehendaknya sahaja. "Seorang pekerja yang dijumpai oleh majikannya sedang bermain 'game' semasa waktu kerjanya sedangkan dokumen yang dipinta si boss masih tidak disiapkan, lalu si majikan berkata: "Macam mana kamu nak cemerlang dalam kerja kalau begini sikap kamu" Lalu jawab si pekerja : " Saya luaran je nampak main 'game' boss, tapi hati saya ikhlas dan saya kerja dengan cemerlang" Adakah anda rasa si boss boleh menerima cakap pekerjanya itu ?. Adakah Allah SWT boleh mengganggap hati seseorang itu suci dan baik dengan melanggar perintahNya ? Hakikatnya, sesuatu untuk baik dan suci mestilah ditentukan mengikut neraca Allah dan RasulNya, bukannya neraca pemikiran kita semata-mata. Jika merujuk kepada neraca Islam, Nabi SAW pernah bersabda ertinya : "Ketahuilah, bahawa di dalam diri anak Adam itu ada seketul daging, yang bila ianya baik maka baik seseorang itu, dan apabila buruk, buruklah amalan seseorang itu, ketahuilah, ia adalah hati" (Riwayat Muslim) Berdasarkan hadith ini, menurut neraca Islam kebaikan hati seseorang boleh dilihat di peringkat pertamanya dari tindak tanduknya. Ertinya, bila tindakannya sentiasa menyalahi kehendak dan hukum yang diletakkan Islam, ia adalah tanda kekotoran hatinya. Jika tindakan luarannya pula bertepatan dengan kehendak Islam, maka adalah harus ianya dianggap baik pada peringkat pertama iaitu neraca luaran orang ramai, adapun baik di peringkat kedua adalah samada hatinya bertujuan kerana Allah ata selainnya seperti sekadar menunjuk-nunjuk sahaja. Justeru, 'we can judge a book by its cover in certain cases' iaitu apabila perkara asas Islam dilanggar, maka sudah tentu 'that cover is reflecting what's inside the heart of a person'. Menghukum berdasarkan yang zahir ini bertepatan dengan hadith : إنما أنا بشر , وإنكم تختصمون إلىّ , ولعلّ بعضكم أن يكون ألحن بحجته من بعض , فأقضي بنحو ما أسمع , فمن قضيت له من حق أخيه شيئاَ فلا يأخذه , فإنما أقطع له قطعة من النار Ertinya : Sesungguhnya aku hanya manusia, dan kamu sentiasa membawa kes pertikaian untuk di selesaikan olehku, dan mungkin sebahagian kami lebih cekap berhujjah dari sebahagian lainnya, maka aku telah memutuskan hukuman berdasarkan apa yang kudengari sahaja. Barangsiapa yang telah ku jatuhi hukuman dan hukuman itu mengambil hak yang lain (akibat kurang cekap pihak yang benar dalam berhujjah), maka jangalah kamu mengambilnya, sesungguhnya ia bakal menjadi sepotong api neraka" (Riwayat Abu Daud, Tirmidzi dan lain-lain ; Rujuk Naylul Awtar, 8/632, no 3920 ) Hadith ini dengan jelas menunjukkan seorang hakim dalam Islam akan membuat hukum berdasarkan info dan bukti zahir yang diberikan. Demikian juga dalam kes penutupan aurat, tanpa menutupnya adalah tanda keingkaran hati terhadap arahan Allah. Mana mungkin hati begini boleh dianggap baik oleh Islam. Kaum wanita perlu menyedari bahawa dengan pembukaan auratnya, setiap lelaki yang melihatnya akan memperoleh dosa setiap kali ia memandang. Tetapi yang beratnya adalah si wanita bukan mendaat satu dosa bagi kesalahan itu, tetapi juga meraih setiap dosa semua lelaki yang memandangnya. Bayangkanlah berapa banyak dosa yang diperolehi hanya dengan pembukaan aurat di satu hari. Ia berdasarkan sabda Nabi SAW من سن في الإسلام سنة سيئة فعليه وزرها ووزر من عمل بها من غير أن ينقص شيئاً Ertinya : Sesiapa yang mempelopori sesuatu yang buruk, maka ke atasnya dosa dan dosa setiap orang yang membuatnya tanpa sedikit kurang pun dosanya.." ( Riwayat Ahmad dan lain-lain : Sohih ) Termasuklah dalam erti mempelopori, apabila seseorang itu mempelopori pembukaan auratnya di hari itu, yang menyebabkan lelaki melihatnya mendapat dosa. Pastinya, si wanita itu juga mendapat dosa tanpa kurang bagi setiap mata yang memandang. Adakah hati orang sebegini boleh dikira baik ? setelah gunungan dosa mengaratkan hatinya ?. Sesungguhnya Allah itu maha adil dan maha pengasih. Segeralah mendapatkan kasih sayang Allah dengan mentaatinya. Bagi yang berdegil, tiada kata yang dapat diberikan kecuali ; Yakinilah bahawa Allah itu benar, RasulNya juga benar, Syurga dan Neraka juga benar. Jika mempercayainya maka mengapa tindakan masih seolah meraguinya. ? Sekian Zaharuddin Abd Rahman zaharuddin.net Kuala Lumpur 23 Muharram 1428H 11 Feb 2007 Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 02:07AM
abu adam - Social Mention
[co-admin] Aurat : Apa Sudah Jadi ? Oleh Ust Hj Zaharuddin Hj Abd Rahman zaharuddin.net Semasa saya memberikan kuliah kepada satu kumpulan wanita yang terdiri dari golongan professional termasuk para Datin di satu daerah, ketika itu, sedang heboh isu wanita seksi ditangkap di sebuah kelab malam. Lalu timbul isu hak peribadi wanita untuk memakai apa jua pakaian yang diingininya, termasuk yang seksi. Lalu, semasa kuliah ini saya mengambil peluang bertanya kepada kumpulan wanita ini soalan mudah berikut :- "Apakah agaknya sebab wanita ingin memakai seksi dikhalayak ramai? Dengan skirt pendek, atau baju sendat dan nipis?" Ada di antara mereka mula memberikan pandangan, tetapi kerana terlampau ramai yang bercakap, saya tidak mendengar butirannya. Apabila saya meminta seorang wakil, seorang menjawab dengan yakin. " Untuk nampak cantik ustaz..." katanya sambil tersenyum malu. Saya bertanya pula : "Agaknya kepada siapa nak ditunjukkan kecantikan itu?" "Tentulah kepada kaum lelaki ustaz, kaum wanita pun iye juga.." sambungnya. "Baiklah, jika lelaki tersebut sudah tergoda dengan kecantikan tu, lalu ingin menyentuh bahagian indah yang dilihatnya boleh tak ?" Tanya saya menguji. " Isyh, ustaz ni.. tentulah tak boleh ustaz, dah kira 'sexual harassment' (gangguan seksual) tu ustaz" dengan yakin sekali hujjahnya kali ini. "Jika demikian, tidakkah para wanita merasakan, tindakan mereka yang memaparkan bahagian yang menarik di tubuh mereka itu juga merupakan gangguan seksual kepada lelaki?" Tambah saya. " Erm, macam mana tu ustaz?" Tanya mereka dengan nampak sedikit bingung sambil berkerut dahi. "Ye la, bila orang lelaki yang dah naik syahwatnya tu, kerana kecantikan peha wanita tu contohnya, mestilah terganggu syahwatnya, lalu terdetik keinginan seksualnya secara tidak terkawal" .."Kerana itu saya katakan berpakaian seksi adalah suatu bentuk gangguan seksual kepada orang lelaki di sekelilingnya" "Cuba bayangkan, kucing yang lapar diacah-acah dengan ikan 'fresh' yang digoyang-goyankan di hadapannya tentu geram kucing tu, malah silap haribulan, tentu diterkamnya muka orang yang mengacah juga" Tambah saya lagi memberi keyakinan. "Tapi perlu diingat, tak semua kucing akan terkam, hanya yang amat lapar dan liar je, demikian juga lelaki, tak semua lelaki gagal kawal nafsunya, tetapi tak dinafikan bahawa ramai juga yang gagal dan liar" "Akhirnya, kerana suasana yang tak sesuai, mungkin kerana ramai orang dan di tempat awam pula, terselamatlah wanita seksi itu dari terkaman lelaki liar tadi. Masalahnya, anak-anak perempuan kecil berumur 7 hingga 12 tahun yang mungkin menjadi mangsa tempiasan nafsu lelaki begini. Dan di ketika itu, samada wanita itu bertudung, berjubah, kanak-kanak dan sebagainya tidak lagi mampu menahan nafsu si lelaki seperti ini, asalkan suasana cukup sesuai (sunyi dan jauh dari pandangan ramai), akan dilepaskan nafsunya secara kekerasan" Terang saya dengan panjang lebar, mereka mengganguk dengan wajah serius kali ini. Lebih terangnya, sama-sama fikirkan adakah jika para wanita yakin bahawa jika anda berada di hadapan Baginda SAW hari ini, adakah Rasulullah akan tersenyum atau sebaliknya? . Jika sebaliknya, bagaimana pula peluang wanita seperti ini untuk mendapat Syafaat Nabi SAW di akhirat kelak?. Benar, mungkin sesoerang wanita itu berjaya meraih pandangan istimewa dari kaum lelaki hasil pendedahan kecantikannya yang memukau. Tapi keseronokan itu hanyalah palsu dan sementara sahaja, serta tidak menambah sebarang nilai buat kehidupan kekal di Barzakh dan Akhirat selain menambahkan tahap azab sahaja. Apa yang jelas, pakaian yang ditunjukkan oleh wanita Arab yang solehah dengan penutupan aurat yang sempurna di zaman ini sudah tentu boleh memberi sedikit info kepada kita bahawa inilah mugkin pakaian yang dipakai oleh wanita Islam di zaman Nabi serta mendapat redha dari mata dan hati baginda SAW. Tidakkah para wanita hari ini juga berminat meraih redha dari mata dan hati baginda SAW?. BENARKAH MENUTUP AURAT DAPAT MENGELAK DARI WANITA DISAKITI? Ramai wanita professional dan yang kurang didikan agama hari ini mencebik bibirnya apabila tajuk ini disebutkan, mereka tidak percaya langsung fakta yang saya sebut diatas. Malah ada yang berpendapat lelaki sengaja melakukan perkara buruk kepada wanita kerana ingin menunjukkan kekuasaannya terhadap wanita. Kerap benar saya dengar hujah ini di media massa. Hakikatnya, sebagai hamba Allah SWT dan umat Rasulullah SAW kita diajar untuk merujuk Al-Quran dan Al-Hadith bagi mendapat kepastian tentang baik buruk dan benar salahnya sesuatu perkara itu. Dalam hal ini, Allah SWT berfirman :- "Hai Nabi! Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min semua hendaklah mereka melabuhkan jilbab-jilbab mereka atas (muka-muka) mereka. Yang demikian itu lebih memastikan mereka agar dikenali (sebagai wanita Islam) supaya mereka tidak diganggu." (al-Ahzab: 59) Jilbab, iaitu pakaian yang lebarnya semacam baju kurung untuk dipakai oleh kaum wanita bagi menutupi tubuh badannya. Syeikh Dr Yusof Al-Qaradawi menerangkan "Sebahagian perempuan Jahiliah apabila keluar rumah, mereka suka menampakkan sebahagian kecantikannya, misalnya dada, leher dan rambut, sehingga mereka ini diganggu oleh laki-laki fasik (jahat) dan yang suka berzina, kemudian turunlah ayat di atas yang memerintahkan kepada orang-orang perempuan Islam untuk melabuhkan jilbabnya itu sehingga semua bahagian-bahagian tubuhnya yang boleh membawa fitnah itu tidak kelihatan. Dengan demikian secara zahirnya pula mereka itu akan dikenali sebagai wanita yang terpelihara ('afifah) serta tidak mudah diganggu oleh orang-orang yang suka kejahatan atau orang-orang munafik. Jadi jelasnya, bahawa ayat tersebut memberikan 'illah (alasan) utama perintah ini adalah kerana bimbang wanita muslimah diganggu oleh orang-orang fasik dan menjadi perhatian orang-orang yang suka berzina. Bukanlah ketakutan yang timbul dari perempuan itu sendiri atau karena tidak percaya kepada mereka, sebagaimana anggapan sebahagian orang, tetapi ia adalah kerana sebahagian wanita yang suka menampakkan perhiasannya, berjalan dengan penuh lenggang lengguk dan bicaranya dibuat-buat manja, sering menarik perhatian nafsu lelaki dan menjadikannya sasaran orang-orang yang suka berzina. (Petikan dari kitab Al-Halal wal Haram fil Islam dengan sedikit pindaan) Ayat ini juga jelas menunjukkan bahawa salah satu target utama menutup aurat yang diletakkan oleh Allah SWT adalah sebagai kaedah dan cara terbaik bagi mengelakkan wanita Islam dari diganggu dan disakiti. BANTAHAN KAUM WANITA "Eleh, tetapi hari ini ramai juga wanita bertudung yang kena rogol, malah setengahnya kena bunuh dijerut dengan tudungnya pulak, kanak-kanak pun kena rogol dan bunuh. Ini maknanya, tudung bukan lagi penyelamat la ustaz. Ha..macam mana ustaz nak jawab tu ?. Hujah balas yang selalu saya dengar bila isu ini ditimbulkan. "Pernah tak anda merasa amat marah sepanjang hidup anda ?" Tanya saya kembali. "Pernah juga ustaz..kenapa ustaz, apa kaitannya?" Bingung sekali lagi mereka nampaknya. "Biasanya bila seseorang itu sedang amat marah, sempat tak agaknya ia berfikir bahaya atau tidak tindakan yang dibuatnya sebagai contoh; ada orang yang sedang marah kerana bising tangisan kanak-kanak, maka ditendang (seperti berita yang saya baca di akhbar baru-baru ini), ditolak jatuh tangga, ditekup wajah kanak-kanak itu dengan bantal dan macam-macam lagi bagi menghilangkan kemarahan atau gangguan bising itu, setelah beberapa ketika mungkin baru seolah-olah dia tersedar, lalu cemas dan mungkin menyesal" "Demikianlah juga nafsu jahat, bila ia berada di tahap tinggi, ia tidak lagi melihat samada kepada pakaian dan umur wanita mahupun isteri orang dihadapannya, sasarannya hanya mendapatkan hajat jahatnya, kerana itulah wanita yang menutup aurat dengan sempurna serta kanak-kanak perempuan juga terancam, tanpa dapat dinafikan juga peranan vcd, laman, akhbar, majalah dan novel lucah " terang saya. "Tapi macam mana pulak ayat tadi kata tutup aurat dapat mengelakkan wanita dari disakiti ?" Balas mereka dengan penuh minat kali ini. "Jika kita lihat dengan teliti, ayat tadi sebenarnya ditujukan kepada seluruh kaum wanita. Ini bermaksud, jika sebahagian besar wanita tidak mentaatinya dan memakai pakaian seksi pula. Di ketika itu, faedah dan kebaikan dari tutup aurat bagi menjaga semua kaum wanita dari disakiti secara umum akan tergugat dariu mencapai matlamat umumnya. Sebenarnya, ayat itu nak beritahu bahawa seluruh wanita bertanggung jawab menjaga keselamatan kaum sejenisnya dengan menjaga aurat masing-masing" Jelas saya "Maka bila ada yang seksi, ini bermakna, ia sedang mengancam kaum sejenisnya yang lain dan di tempat lain kerana telah menghidupkan nafsu kebinatangan lelaki jahat yang sedang tidur" PENGALAMAN MENUMPANG KE MASJID Saya masih ingat, dalam perjalanan ke Masjid untuk menunaikan solat Jumaat di sebuah Masjid di Ibu Negara. Pejabat saya di Jalan Sultan Ismail dan pada hari tersebut saya menumpang kereta seorang rakan. Bersama kami beberapa rakan sekerja yang lain. Tiba-tiba semasa berada di lampu trafik, tiba-tiba suasana dalam kereta agak bising dengan bunyi..uiiiii..oii...peh..mengancam...dan sebagainya, diikuti dengan kata-kata : "Astaghfirullah..korang ini teruk betul la, kan ustaz ada dengan kita ini.." Kemudian "disambut dengan kata rakan di belakang, ye la..ini la yang bagus kita pergi masjid dengan ustaz, terjaga sikit" Anda tentu dapat menggagak apa yang dilihatnya? Alhamdulilllah saya tidak sempat melihat apa-apa kerana sedang membelek pelbagai mesej soalan hukum hakam tertunda yang memenuhi telefon bimbit saya. Bila saya tanya, kenapa? dengan malu-malu mereka menyalahkan sesama sendiri akibat 'gatal mata' melihat skirt-skirt pendek wanita KL, samada wanita Melayu mahupun Cina disekitar kawasan segitiga emas itu. Cuba bayangkan, perasaan lelaki-lelaki ini. Mereka dalam perjalanan ke masjid, semuanya juga telah berumah tangga, tapi nafsu masih teransang apabila didedahkan kepada permandangan seperti itu. Jahatkah mereka? "Gatal dan dah miang sangat kot orang lelaki ni, memang teruk mereka ni, tak sangka, harap suami kita tak macam ni" mungkin itulah yang akan dikatakan oleh sebahagian besar pembaca wanita sekarang ini. Tapi itulah cabaran terbesar lelaki wahai kaum wanita, iaitu ANDA, wanita dan seluruh kecantikan yang dikurniakan Allah SWT kepadanya sebagai ujian, ia disebutkan oleh Allah SWT : زين للناس حب الشهوات من النساء والبنين .. "Dihiaskan (diuji) bagi manusia itu, nafsu syahwat dan keinginan serta kecintaan kepada wanita, anak-anak, harta..." Ayat ini dengan jelas menyebut syahwat utama lelaki adalah pada wanita. Nabi SAW juga pernah bersabda : ما تركت بعدي فتنة أضر على الرجال من النساء Ertinya : "Tidak aku tinggalkan fitnah selepasku yang lebih boleh membawa mudarat kepada lelaki selain wanita" (Riwayat Al-Bukhari, 7/11, bab Zikir & Doa ) ANTARA LAWAK & HUKUM Saya juga masih ingat, sewaktu di tempat lama, rakan-rakan sepejabat sering kali apabila mereka terlihat aurat wanita sebegini akan disebut .. "tak pe ustaz kan, pandangan pertama tak berdosakan?". Sedih saya melihat sikap sebahagian umat Islam hari ini yang kerap mempermainkan hukum hakam akibat kejahilan mereka. Sebuah hadith : "Dari Jarir bin Abdullah, ia berkata: Saya bertanya kepada Rasulullah s.a. w. tentang melihat (aurat wanita) secara tiba-tiba tanpa sengaja. Maka jawab Nabi: Palingkanlah pandanganmu itu!" (Riwayat Ahmad, Muslim, Abu Daud dan Tarmizi) - Iaitu, Jangan kamu ulangi melihat untuk kedua kalinya sebagainya datang dalam hadith Nabi kepada Sayyidina Ali r.a. Apabila ia adalah sebuah hukum, maka adalah tidak harus sama sekali sesiapa juga mempermainkan apa jua berkaitan dengannya. Nabi SAW bersabda :- ان العبد ليتكلم بالكلمة ما يتبين فيها يزلّ بها إلى النار أبعد مما بين المشرق والمغرب Ertinya : " Sesungguhnya seorang hamba yang bercakap sesuatu kalimah atau ayat tanpa mengetahui implikasi dan hukum percakapannya, maka kalimah itu boleh mencampakkannya di dalam Neraka lebih sejauh antara timur dan barat" ( Riwayat Al-Bukhari, bab Hifdz al-Lisan, 11/256 , no 2988) Inilah Yang Kerap Kita Lihat, Adakah Nabi SAW Tersenyum Melihat Wanita Yang Mengaku Ummatnya Menutup Aurat Sebegini? KESILAPAN KERAP WANITA TENTANG AURAT Ketika ini, saya mengambil masa sekitar satu jam untuk ke pejabat, memandu kereta dari Puchong ke Jalan Sultan Ismail. Setiap hari, laluan jalan pergi dan pulang ini akan mempamerkan kejahilan wanita Islam hari ini tentang penutupan aurat. Di manakah kesilapan penutupan aurat wanita hari ini ?. Jawabnya seperti berikut :- KESALAHAN PERTAMA : Aurat itu adalah memakai tudung sahaja. KESALAHAN KEDUA : Bertudung tetapi ber'T-Shirt' berlengan pendek. KESALAHAN KETIGA : Bertudung tetapi baju kebarungnya terbelah kainnya. KESALAHAN KEEMPAT : Bertudung tetapi bajunya sendat, sempit dan nipis lalu memaparkan bentuk kawasan-kawasan mudah 'menggoda'. KESALAHAN KELIMA : Bertudung tetapi amat longgar dan menayangkan jambul dan hujung rambutnya. KESALAHAN KEENAM : Bertudung tetapi hanya memakainya di pejabat sahaja. Tidak di sekitar rumah, pasaraya dan sebagainya. KESALAHAN KETUJUH : Bertudung tetapi tudungnya dilempar ke belakang leher, maka terdedahlah dadanya dari ditutupi kain tudung. KESALAHAN KELAPAN : Bertudung tetapi dengan tudung yang amat nipis sehingga boleh diihat sanggul, leher, tengkuk dan dadanya. Sebahagian wanita menyangka bahawa tutup aurat tu adalah tutup rambut sahaja. Ia adalah tidak tepat sama sekali. Asasnya adalah dari firman Allah SWT: ertinya : "Hendaknya mereka itu melabuhkan tudungnya sampai ke dadanya, dan JANGANLAH KAMU MENDEDAHAKN AURAT DAN PERHIASAN KAMU KECUALI APA YANG TERZAHIR." (an-Nur: 31) Pengertian khumur (tudung), iaitu semua alat yang dapat dipakai untuk menutup kepala. Sedang apa yang disebut 'juyub' kata jama' (bentuk plural) dari kata jaibun, yaitu belahan dada yang terbuka, tidak tertutup oleh pakaian/baju. Setiap perempuan Islam wajib menutup kepalanya dengan tudung dan bahagian dadanya termasuk juga leher, sehingga semua tempat-tempat yang boleh membawa fitnah tertutup dari perkara yang memungkinkan dilihat oleh orang-orang yang jahat hatinya. Menurut Syeikh Dr Yusof Al-Qaradawi yang dimaksud perhiasan perempuan dalam ayat itu pula, iaitu apa saja yang dipakai berhias dan untuk mempercantik tubuh, baik berbentuk ciptaan asli seperti wajah, rambut dan potongan tubuh, ataupun buatan seperti pakaian, perhiasan, make-up dan sebagainya. Dalam ayat di atas Allah memerintahkan kepada orang-orang perempuan supaya menyembunyikan perhiasan tersebut dan melarang untuk dinampak-nampakkan. Allah tidak memberikan pengecualian, melainkan apa yang terzahir. Oleh karena itu para ulama kemudian berbeza pendapat tentang erti apa terzahir itu serta ukurannya. Misalnya sahabat besar Nabi seperti Ibnu Abbas r.a, ia berkata dalam menafsirkan apa yang terzahir itu adalah : celak dan cincin. Yang berpendapat seperti ini ialah sahabat Anas Bin Malik. Justeru, harus dilihat celak dan cincin wanita, bererti boleh dilihatnya juga kedua tempatnya pemakaiannya, iaitu muka dan kedua tapak tangan. Demikianlah apa yang ditegaskan oleh ulama Tabien seperti Said bin Jubair, 'Atha', Auza'i dan lain-lain. Bagaimanapun Ummul Mukminin Aisyah r.a, Qatadah dan lain-lain menisbatkan gelang sebagai perhiasan yang boleh dilihat. Dengan demikian, maka tempat letak gelang iaitu di pergelangan tangan adalah dibolehkan jika tiada fitnah. Tetapi berkenaan batasnya dari pergelangan sampai ke siku, masih diperselisihkan. Seeloknya di jauhi dari mendedahkannya. Menurut Syeikh Al-Qaradawi juga, ini tidak sama dengan make-up dan cat-cat yang biasa dipakai oleh perempuan-perempuan zaman sekarang untuk memakai gincu dan bedak merah di pipi serta kuku. Make-up ini semua termasuk berlebih-lebihan yang sangat tidak baik, Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 09:30PM
allahu akbar - Social Mention
From Iran to Syria: diplomacy, not war, can bear fruit
http://aolaitan.com/?p=1171
Nov 20th 2013, 20:59
As the world anticipates the resumption of talks in Geneva over Iran's nuclear programme, the commentariat jury is out on how to assess progress so far. A deal […]
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/DSHycW
Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 23 06:03PM
Ummah Todays Facebook-Pinnwand
Ummah Todays Facebook-Pinnwand
Abu Talha al-Almani martyred according to Shaykh Hamawi. The hashtag also going...
http://www.facebook.com/UmmahToday/posts/549382115140184
Nov 23rd 2013, 17:35
Abu Talha al-Almani martyred according to Shaykh Hamawi. The hashtag also going around. One #ISIS member in Reef #Lattakia also said so. But let's wait for the official statement in shaa' Allaah before spreading any more news about this ! Especially because the news about his death in the past couple of days has been denied several times . Have patience .
May Allaah give our brothers one of the Two Victories ! Khilaafah or Shahaadah ! #Syria
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/9pm/GGPHhy
-- Sie erhalten diese Nachricht, weil Sie Mitglied der Google Groups-Gruppe "News2" sind. Um Ihr Abonnement für diese Gruppe zu beenden und keine E-Mails mehr von dieser Gruppe zu erhalten, senden Sie eine Email an 76j4725235b235b891248jv1+unsubscribe@googlegroups.com. Weitere Optionen: https://groups.google.com/groups/opt_out | |
